Sikap Landasan Teori .1 Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa

c. Konsumen dalam memandang surat kabar memilih hal-hal aktual segera diketahui khalayak pembacanya. d. Pengiklan dapat bebas memilih pasar mana dalam cakupan geografis yang mana diprioritaskan.

2.1.5 Sikap

Sikap adalah suatu kecenderungan untuk bertindak, berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Rakhmat, 2007:40 Menurut Sherif dan Sherif 1956:489, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro dan kontra terhadap sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan; mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari. Rakhmat, 2007:40 Dapat dipahami bahwa setiap manusia dilingkupi dengan masalah-masalah yang mengharuskan untuk memiliki sikap. Sikap dikatakan sebagai respon yang akan timbul dari reaksi individu. Reaksi yang terjadi sangat eveluatif, berarti bentuk respon yang dinyatakan sebagai sikap itu didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik, buruk, positive dan negative, menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap. Rakhmat, 2001:40 Sikap terbentuk dengan adanya pengalaman dan melalui proses belajar. Dengan adanya pendapat seperti ini maka mempunyai dampak terpaan, yaitu bahwa berdasarkan pendapat tersebut bisa disusun berbagai upaya pendidikian, komunikasi, dan lain sebagainya untuk mengubah sikap seseorang. Rakhmat, 2001:42 Pada hakekatnya, sikap adalah merupakan suatu interalisasi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut ada 3 yaitu : 1. Komponen Kognitif Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi, keyakinan dan pendapat yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Komponen ini berkaitan dengan proses berpikir yang menekankan pada rasionalistis dan logika. Adanya keyakinan dan evaluatif yang dimiliki seseorang diwujudkan dalam kesan baik atau tidak baik terhadap lingkungannya. 2. Komponen Afektif Komponen emosional atau perasaan seseorang yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan dan system nilai yang dimiliki. 3. Komponen Konatif Komponen yang merupakan kecenderungan seseorang bertindak terhadap lingkungan dengan ramah, sopan, bermusuhan, menentang, melaksanakan dengan baik dan lain sebagainya. Apabila dikatakan dengan tujuan komunikasi, yang terpenting adalah bagaimana caranya agar suatu pesan isi atau content yang disampaikan oleh komunikator tersebut mampu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Adapun dampak yang ditimbulkan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan seseorang menjadi tahu. Disini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan kata lain tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari komunikan, apa yang diketahui, dipahami atau dipersepsi oleh komunikan. b. Dampak afektif adalah dampak yang timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar komunikan tahu tapi juga tergerak hatinya. c. Dampak konatif behavioral merupakan dampak yang merujuk pada perilaku nyata yang dapat dipahami, meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku Rakhmat, 2005:219. Adapun tolak ukur terjadinya pengaruh terhadap sikap seseorang dapat diketahui melalui respon atau tanggapan yang dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu: a respon positif, jika seseorang menyatakan setuju ; b respon negative, jika seseorang menyatakan tidak setuju ; c respon netral, jika seseorang tidak memberikan pendapatnya tentang suatu objek Effendy, 1993:6. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa akan terjadi perubahan sikap komunikan, apabila komunikasi yang dilakukan antara komunikator dengan komunikan ‘gagal’ maka tidak akan terjadi perubahan sikap pada komunikan. Dalam penelitian ini menunjukkan kecenderungan sikap positif, negative, atau netral dengan melihat jumlah skor yakni yang dilihat dalam komponen kognitif dengan sangat tidak tahu STT, tidak tahu TT, tahu T, dan sangat tahu ST dan komponen afektif dan konatif sangat tidak setuju STS, tidak setuju TS, setuju S, dan sangat setuju SS. Dengan demikian dapat dipertegas bahwa untuk mengetahui sikap komunikan dapat diketahui melalui efek komunikasi.

2.1.6 Pemberitaan Makelar Kasus Pajak

Dokumen yang terkait

KASUS MAFIA PAJAK GAYUS HALOMOAN P TAMBUNAN DALAMPEMBERITAAN SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO KASUS MAFIA PAJAK GAYUS HALOMOAN P TAMBUNAN DALAM PEMBERITAAN SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Berita Kasus Mafia Pajak Gayus Hal

0 2 18

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 105

PEMBINGKAIAN KASUS GAYUS TAMBUNAN PERGI KE BALI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN KOMPAS.

0 0 89

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 89

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak Di Surat Kabar).

0 0 78

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak di Surat Kabar) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyara

0 0 16

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya terhadap Makelar Kasus Pajak Pasca Pemberitaan di surat kabar Jawa Pos) SKRIPSI Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

0 0 24

PEMBINGKAIAN KASUS GAYUS TAMBUNAN PERGI KE BALI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN KOMPAS SKRIPSI

0 0 24

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos) SKRIPS

0 0 31