Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

Dari uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti Sikap masyarakat terhadap pemberitaan makelar kasus pajak di surat kabar Jawa Pos.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana sikap masyarakat Surabaya terhadap makelar kasus pajak Pasca Pemberitaan Gayus Tambunan di surat kabar Jawa Pos?”

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap masyarakat Surabaya terhadap makelar kasus pajak pasca pemberitaan Gayus Tambunan di surat kabar Jawa Pos?

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian sikap masyarakat terhadap makelar kasus pajak ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bagi ilmu komunikasi diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan, penerapan teori-teori penelitian di bidang ilmu komunikasi dengan keadaan nyata di lapangan berkaitan denagn kajian masalah sikap masyarakat. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi pihak penerbit Jawa Pos, mengenai sikap masyarakat Surabaya terhadap pemberitaan makelar kasus pajak. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa Surat kabar merupakan salah satu bentuk media cetak yang digunakan untuk penyampaian informasi. Surat kabar merupakan media komunikasi dalam bentuk tercetak yang mempunyai ciri massal yaitu ditujukan kepada sejumlah orang yang relatif amat banyak dan diterbitkan berdasarkan periodisasi tertentu. Definisi dari surat kabar yaitu “Media komunikasi massa yang diterbitkan secara berkala dan bersenyawa dengan kemajuan teknologi pada masanya dalam menyajikan tulisan berupa berita, feature, pendapat, cerita rekaan fiksi, dan bentuk karangan yang lain. Tujuan dasar surat kabar adalah memperoleh berita dari sumber yang tepat untuk disampaikan secepat dan selengkap mungkin kepada para pembacanya”. Ensiklopedia, 1991:431 Surat kabar terbit secara harian dan berfungsi untuk menyajikan informasi tentang kejadian sehari-hari. Surat kabar terbit setiap pagi atau pun sore, tergantung dari perusahaan penerbitnya. Fungsi yang paling menonjol dari surat kabar adalah memberikan informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Selain itu, menurut Ardianto Erdinaya, 2005:106 menjelaskan bahwa untuk menyerap isi surat kabar, pembaca dituntut untuk bisa membaca serta memiliki kemampuan 12 intelektualitas tertentu. Khalayaknya yang buta huruf tidak dapat menerima pesan surat kabar. Bagi mereka yang berpendidikan rendah pun mungkin akan kesulitan membaca surat kabar, karena banyak istilah dari berbagai bidang yang tidak dapat mereka pahami.

2.1.2 Definisi Berita Menurut Wiliam S. Maulsby Mondry, 2009:133 mendefinisikan berita

sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang menarik perhatian para pembaca di surat kabar tertentu. Sedangkan M.Lyle Spencer Mondry, 2009:132, dalam buku News Writing menyebutkan, berita merupakan kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca. Dengan definisi tersebut, dapatlah diketahui bahwa syarat berita harus:  Merupakan fakta, bukan karangan fiksi atau dibuat;  Kalaupun itu pendapat atau ide, bukanlah dari wartawan atau reporter yang menulisnya, tetapi pendapat atau ide orang lain;  Informasi itu harus ditulis dengan cara yang sudah ditentukan;  Disebar melalui media massa secepatnya. Untuk bisa diputuskan apakah berita tersebut pantas diberitakan, maka ada beberapa kriteria umum nilai berita news value yang biasanya digunakan jurnalis dan editor. Kriteria umum nilai berita terbagi atas : Sumadiria, 2005:80 a. Keluarbiasaan unusualness Kalangan praktisi jurnalis sangat meyakini, semakin besar suatu peristiwa, semakin besar pula berita yang ditimbulkannya. Nilai berita peristiwa luar biasa, paling tidak dapat dilihat dari lima aspek: lokasi peristiwa, waktu peristiwa itu terjadi, jumlah korban, daya kejut peristiwa, dan dampak yang ditimbulkan peristiwa tersebut. b. Kebaruan newness Berita adalah semua apa yang baru. Apa saja perubahan penting yang terjadi dan dianggap berarti, dari soal pemilihan kepala desa hingga pemilihan presiden, merupakan berita. c. Akibat impact Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Semakin besar dampak sosial budaya ekonomi atau politik yang ditimbulkannya, maka semakin besar nilai berita yang dikandungnya. Dampak suatu pemberitaan bergantung pada beberapa hal: seberapa banyak khalayak yang terpengaruh, pemberitaan itu langsung mengena kepada khalayak atau tidak, dan segera tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak media yang melaporkannya. d. Aktual timeliness Berita adalah apa yang terjadi hari ini, apa yang masih belum diketahui tentang apa yang akan terjadi hari ini, atau adanya opini berupa pandangan dan penilaian yang berbeda dengan opini sebelumnya sehingga opini itu mengandung informasi penting dan berarti. e. Kedekatan proximity Kedekatan mengandung dua arti yaitu geografis dan psikologis. Kedekatan geografis menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Kedekatan psikologis lebih banyak ditentukan oleh tingkat keterikatan pikiran-perasaan atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita. f. Informasi information Berita adalah informasi. Menurut Wilbur Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Hanya informasi yang memiliki nilai berita, atau memberi banyak manfaat kepada publik yang patut mendapat perhatian media. g. Konflik conflict Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan. Konflik atau pertentangan, merupakan sumber berita yang tak pernah kering dan tak pernah habis. h. Orang penting prominence Berita adalah tentang orang-orang penting atau orang-orang ternama. Pesohor, selebritis, figure publik. Jangankan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja sudah membuat berita. Teori jurnalistik menjelaskan, nama menciptakan berita name makes news. i. Ketertarikan manusiawi human interest Kadang-kadang suatu peristiwa tak menimbulkan efek berarti pada seseorang, sekelompok orang atau bahkan lebih jauh lagi pada suatu masyarakat, tetapi lebih menimbulkan getaran pada suasana haru, suasana kejiwaan, dan alam perasaannya. Cerita human interest, lebih banyak mengaduk-aduk perasaan daripada mengundang pemikiran. j. Kejutan surpising Kejutan adalah sesuatu yang datang tiba-tiba, diluar dugaan, tidak direncanakan, diluar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya. Kejutan ini menunjuk pada ucapan dan perbuatan manusia. Bisa juga mneyangkut binatang dan perubahan yang terjadi di pada lingkungan alam, benda- benda mati.

2.1.3 Jenis Berita

Berita berdasarkan jenisnya dibagi dalam tiga kelompok yaitu elementary meliputi straight news, dept news repot, dan comprehensive news report. Berita intermediate meliputi interpretative news report dan feature story report. Sedangkan untuk kelompok advance menunjuk pada dept reporting, investigative reporting, dan editorial writing, Rivers 1994:6-7. 1. Straight News Report Laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Berita yang disajikan memiliki nilai objektif, sesuai dengan fakta-fakta yang ada serta mengandung unsur berita what, when, where, why, dan how 5 W + 1 H. 2. Depth News Report Reporter menghimpun informasi dengan fakta sendiri sebagai informasi tambahan untuk peristiwa tersebut. Jenis laporan ini memerlukan pengalihan informasi, bukan opini reporter yang dimasukkan melainkan fakta-fakta yang nyata. 3. Comprehensive News Laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Beritanya menyeluruh dan merupakan jawaban atas kritik sekaligus kelemahan yang terdapat dalam berita langsung straight news. Berita menyeluruh menggabungkan berbagai serpihan fakta yang ada untuk dibangun dalam satu bangunan cerita peristiwa sehingga benang merahnya dapat terlihat dengan jelas. 4. Interpretative news Memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Namun demikian, fokus laporan masih berbicara pada fakta dan bukan opini. Sumber informasi bisa diperoleh dari nara sumber yang mungkin hanya memberikan informasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan wartawan. Berita interpretative bersifat bertanya, apa makna sebenarnya dari suatu peristiwa. 5. Feature Story Dalam laporan, reporter menyajikan informasi penting untuk para pembaca. Sedangkan dalam feature, penulis mencari fakta untuk menarik perhatian pembacanya. Penulis feature menyajikan suatu pengalaman pembaca yang lebih bergantung pada gaya penulisan dan humor daripada pentingnya informasi yang disajikan. 6. Depth reporting Pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap, dan untuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual. Pelaporan mendalam ditulis oleh tim, disiapkan dengan matang, dan membutuhkan biaya peliputan cukup besar. 7. Investigative reporting Laporan jurnalistik yang tidak jauh berbeda dengan laporan interpretative. Berita jenis ini memuat biasanya memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi. Wartawan dalam melakukan investigative reporting melakukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi demi tujuan. Pelaksanaanya sering ilegal dan tidak etis. 8. Editorial writing Pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial merupakan penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita penting dan mempengaruhi pendapat umum. Penulis editorial bisa merupakan wartawan senior di media yang bersangkutan.

2.1.4 Surat Kabar

Pengertian surat kabar menurut Kurniawan Junaedi yang dijelaskan dalam ensiklopedia pers Indonesia diuraikan sebagai berikut : a. Aktual Permasalahan atau peristiwa yang diberitakan merupakan hal yang baru terjadi dan menarik serta masih ramai dibicarakan oleh orang. b. Periodesitas Surat kabar diterbitkan secara teratur dan terus menerus, baik harian mingguan dan tengah mingguan. c. Universalitas Surat kabar memberikan informasi atau berita tentang segala aspek kehidupan manusia, surat kabar ditujukan kepada publik pembacanya tanpa memandang derajat maupun golongan. a. Obyektifitas Informasi atau berita yang disajikan haruslah sesuai dengan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi. b. Afinitas Unsur ketergantungan merupakan salah satu usaha surat kabar dalam menjalin hubungan dengan pembacanya. Surat kabar memberikan informasi sedangkan pembacanya mempunyai kebutuhan akan informasi. Disamping itu surat kabar memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Berita merupakan unsur utama yang dominan Surat kabar harus memenuhi kaidah jurnalistik, diantaranya aktual, akurat, obyektif, faktual, jujur, efektif, jelas, terang dan santun. Masyarakat dalam mencari atau membeli surat kabar didorong karena kebutuhan informasi. Motivasi yang paling signifikan untuk membaca surat kabar adalah informasi yang disebut news atau berita. 2. Memiliki ruang yang relatif lebih leluasa Ruang tersebut adalah halaman-halaman surat kabar. Ruang berjumlah empat halaman tetapi dapat mencapai 100 halaman tergantunga pada permintaan masyarakat. 3. Memiliki waktu untuk “dibaca ulang” relatif lebih lama. Khalayak dapat dengan mudah untuk membaca ulang berita pada surat kabar. Bahkan dengan teknik kliping yang canggih kita dapat membaca ulang edisi beberapa tahun silam. 4. Umpan balik relatif lebih lamban Umpan balik dalam proses komunikasi bermedia bersifat tertunda. Umpan balik pada surat kabar harian bisa dibaca oleh khalayak paling cepat satu hari setelah pesan berita diterima khalayak. 5. Kesegaran immediately relatif lamban Pesan yang disampaikan melalui surat kabar tidak bisa segera atau tidak bisa langsung cepat diterima oleh khalayak. 6. Dalam hal kenyataan realism relatif kurang kredibel Surat kabar dalam menuliskan berita terkadang tidak sesuai dengan aslinya. Adanya berita-berita sensasi dan penulisan yang menegangkan masih dapat ditemukan. 7. Ditentukan oleh jalur distribusi Surat kabar diterima oleh pelanggan atau pembeli melalui melalui proses distribusi termasuk pengemasan. Pada dasarnya surat kabar mempunyai empat fungsi, diantaranya: 1. Informasi Surat kabar yang memberikan informasi tentang peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran. Khalayak tertarik dengan surat kabar yang banyak mengandung informasinya. 2. Mendidik Surat kabar memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuan. 3. Menghibur Surat kabar juga memiliki fungsi menghibur. Isi surat kabar yang bersifat hiburan antara lain cerita pendek, cerita bergambar, teka-teki silang, karikatur, mengandung minat insani dan tajuk rencana. 4. Mempengaruhi Fungsi surat kabar secara implicit langsung terdapat dalam berita, sedangkan secara explicit tidak langsung terdapat pada tajuk rencana dan artikel. Surat kabar mempunyai sisi idiil dimana ia mempunyai tugas menyebarkan informasi ke masyarakat dan sisi lain sebagai institusi bisnis realitas surat kabar sebagai suatu industri yang mempunyai motif mencari keuntungan. Dalam penelitian ini surat kabar digunakan sebagai salah satu media massa untuk mempromosikan dan memberikan informasi, hal ini karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki antara lain : a. Surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya nasional, regional, atau lokal. b. Kebiasaan konsumen untuk membawa surat kabar sebagai referensi. c. Konsumen dalam memandang surat kabar memilih hal-hal aktual segera diketahui khalayak pembacanya. d. Pengiklan dapat bebas memilih pasar mana dalam cakupan geografis yang mana diprioritaskan.

2.1.5 Sikap

Sikap adalah suatu kecenderungan untuk bertindak, berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Rakhmat, 2007:40 Menurut Sherif dan Sherif 1956:489, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro dan kontra terhadap sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan; mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari. Rakhmat, 2007:40 Dapat dipahami bahwa setiap manusia dilingkupi dengan masalah-masalah yang mengharuskan untuk memiliki sikap. Sikap dikatakan sebagai respon yang akan timbul dari reaksi individu. Reaksi yang terjadi sangat eveluatif, berarti bentuk respon yang dinyatakan sebagai sikap itu didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik, buruk, positive dan negative, menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap. Rakhmat, 2001:40 Sikap terbentuk dengan adanya pengalaman dan melalui proses belajar. Dengan adanya pendapat seperti ini maka mempunyai dampak terpaan, yaitu bahwa berdasarkan pendapat tersebut bisa disusun berbagai upaya pendidikian, komunikasi, dan lain sebagainya untuk mengubah sikap seseorang. Rakhmat, 2001:42 Pada hakekatnya, sikap adalah merupakan suatu interalisasi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut ada 3 yaitu : 1. Komponen Kognitif Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi, keyakinan dan pendapat yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Komponen ini berkaitan dengan proses berpikir yang menekankan pada rasionalistis dan logika. Adanya keyakinan dan evaluatif yang dimiliki seseorang diwujudkan dalam kesan baik atau tidak baik terhadap lingkungannya. 2. Komponen Afektif Komponen emosional atau perasaan seseorang yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan dan system nilai yang dimiliki. 3. Komponen Konatif Komponen yang merupakan kecenderungan seseorang bertindak terhadap lingkungan dengan ramah, sopan, bermusuhan, menentang, melaksanakan dengan baik dan lain sebagainya. Apabila dikatakan dengan tujuan komunikasi, yang terpenting adalah bagaimana caranya agar suatu pesan isi atau content yang disampaikan oleh komunikator tersebut mampu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Adapun dampak yang ditimbulkan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan seseorang menjadi tahu. Disini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan kata lain tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari komunikan, apa yang diketahui, dipahami atau dipersepsi oleh komunikan. b. Dampak afektif adalah dampak yang timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar komunikan tahu tapi juga tergerak hatinya. c. Dampak konatif behavioral merupakan dampak yang merujuk pada perilaku nyata yang dapat dipahami, meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku Rakhmat, 2005:219. Adapun tolak ukur terjadinya pengaruh terhadap sikap seseorang dapat diketahui melalui respon atau tanggapan yang dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu: a respon positif, jika seseorang menyatakan setuju ; b respon negative, jika seseorang menyatakan tidak setuju ; c respon netral, jika seseorang tidak memberikan pendapatnya tentang suatu objek Effendy, 1993:6. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa akan terjadi perubahan sikap komunikan, apabila komunikasi yang dilakukan antara komunikator dengan komunikan ‘gagal’ maka tidak akan terjadi perubahan sikap pada komunikan. Dalam penelitian ini menunjukkan kecenderungan sikap positif, negative, atau netral dengan melihat jumlah skor yakni yang dilihat dalam komponen kognitif dengan sangat tidak tahu STT, tidak tahu TT, tahu T, dan sangat tahu ST dan komponen afektif dan konatif sangat tidak setuju STS, tidak setuju TS, setuju S, dan sangat setuju SS. Dengan demikian dapat dipertegas bahwa untuk mengetahui sikap komunikan dapat diketahui melalui efek komunikasi.

2.1.6 Pemberitaan Makelar Kasus Pajak

Pemberitaan makelar kasus pajak ini bermula, saat bintang tiga nonjob Komjen Pol Susno Duadji mengungkap adanya Makelar kasus markus pajak di tubuh Mabes Polri. Yaitu temuan tentang kasus pajak yang diduga uangnya dibagi-bagi antara penyidik di Korps Bhayangkara. Susno menyampaikan adanya money laundering pencucian uang yang melibatkan pegawai Ditjen Pajak GT Gayus Tambunan. Salah satu alat bukti yang disita dari GT adalah sebuah rekening berisi uang Rp 25 M. Saat masih menjabat, Susno meminta anak buahnya di Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim untuk menuntaskan kasus itu. Tapi sebelum kasus tersebut rampung, Susno keburu di-non-job-kan. Dia lengser dari Kabareskrim diganti rekan seangkatannya, Komjen Ito Sumardi. Kasus tersebut tak dilanjutkan. Jawa Pos, 19 Maret 2010 Menurut Susno, kasus duit sitaan pajak Rp 25 miliar itu tidak dituntaskan. Sejumlah Perwira dan Penyidik di Mabes Polri malah diduga kecipratan duit haram tersebut. Uang Rp 25 miliar tersebut, sebelumnya telah dibekukan karena telah masuk dalam proses pengadilan. Namun, uang tersebut oleh penyidik dicairkan karena ada seorang pengusaha AK Andi Kosasih yang mengaku sebagai pemilik uang tersebut. Jawa Pos, 19 Maret 2010 Sudah ada tujuh tersangka dalam kasus ini. Seorang terangka baru, Alif Kuntjoro, ditahan kemaren. “Dia yang disuruh Gayus memberikan hadiah motor gede ke Kompol Arafat. Enam tersangka lainnya, yaitu GT Gayus Tambunan, AK Andi Kosasih, HH Haposan Hutagalung, A Kompol Arafat, S AKP Sri Sumartini, dan L Lambertus. Jawa Pos, Minggu 4 April 2010 Berdasarkan data dari Pusat pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK, tercatat Rp 25 miliar yang dilaporkan ke penyidik Polri. Namun, penyidik hanya menyatakan Rp 395 juta yang terkait tindak pidana. Sementara sisanya, sekitar Rp 24,6 miliar tidak terbukti. Jawa Pos, 26 Maret 2010 Menurut Direktur KITSDA Ditjen Pajak Bambang Basuki memaparkan, sepanjang karirnya di Ditjen Pajak, Gayus memang banyak menangani kasus keberatan maupun banding oleh wajib pajak WP badan atau perusahaan. “Yang ditangani GT Gayus Tambunan memang yang besar-besar,” ujarnya. Sejak awal 2007 hingga pertengahan 2007, Gayus bertugas di subdirektorat banding hingga sekarang. Bambang menyatakan, saat berperkara dengan WP di pengadilan, Gayus memenangkan penolakan Ditjen Pajak atas keberatan yang di ajukan WP. “Diantara 17 proses keberatan pajak yang ditangani, 15 kasus ditolak pengadilan. Artinya, Ditjen Pajak menang,” jelasnya. Namun, saat Gayus menangani kasus banding mulai pertengahan 2007 hingga awal 2010, hasilnya mengejutkan. Diantara 51 kasus banding, 40 kasus dikabulkan pengadilan. Artinya, 40 kali Ditjen Pajak kalah. Jawa Pos, 27 Maret 2010 Setelah melalui penyidikan, Polri segera melakukan pemanggilan kepada Andi Kosasih dan Gayus Tambunan untuk diperiksa. Andi Kosasih mengaku bahwa dirinya dan Gayus bersepakat mengaku Rp 24,6 miliar itu untuk beli ruko, uang itu kemudian bebas perkara dan bisa dibuka blokirnya pada 26 November 2009. Andi Kosasih menerima Rp 1,9 miliar dari uang tersebut Jawa Pos,27 Maret 2010. Di tempat yang berbeda, Gayus pun juga mengakui adanya skema pembagian uang setelah dana dicairkan. Termasuk, rencana pemberian fee kepada jaksa dan penyidik serta atasan penyidik. Jawa Pos, 6 April 2010 Hasil dari eksaminasi yang ditindaklanjuti oleh pemeriksaan fungsional jajaran pengawasan Kejagung telah menjatuhkan sanksi pada dua jaksa senior yang terlibat dalam penanganan perkara Gayus, Cirus Sinaga dan Poltak Manulang. Yakni, pembebasan dari jabatan struktural. Cirus adalah ketua tim jaksa peneliti perkara Gayus yang kini menjabat asisten pidana khusus Aspidus Kejati Jateng. Sedangkan Poltak Manulang saat penanganan perkara Gayus menjabat direktur pra penuntutan pidana umum dan kini dicopot dari posisi Kejati Maluku. Jawa Pos, 16 April 2010 Penyidikan tentang makelar kasus pajak ini tetap berjalan sampai penelitian ini dilakukan. Tim independent pun telah menemukan titik terang dari kesaksian para tersangka, Kapolri Bambang Hendarso Danuari menyebut lima kelompok pajak yakni, Kepolisian, Hakim dan Pengadilan, Kejaksaan, Aparat Pajak dan Makelar kasus. Kepolisian, resmi tersangka: Kompol M. Arafat Enanie dan AKP Sri Sumartini. Diperiksa Propam: Kombes Eko Budi AKBP Mardiyani, Kombes Pambudi Pamungkas, Brigjen Radja Erizman, Brigjen Edmond Ilyas. Status dua orang lagi segera ditingkatkan menjadi tersangka. Hakim dan Pengadilan, Muhtad Asnun, mantan ketua PN Tangerang, sudah dinonpalukan oleh MA. Panitera M. Ikat yangantarkan Gayus menyuap hakim, diperiksa. Bukti sudah cukup untuk menaikkan keduanya sebagai tersangka. Kejaksaan, empat jaksa peneliti kasus Gayus, yakni Cirus Sinaga, Fadil Regan, Ika Savitri, dan Eka Kurnia, diperiksa sebagai saksi. Bukti cukup dinanti untuk menaikkan status para jaksa itu sebagai tersangka. Aparat pajak, tersangka adalah Gayus Tambunan dan Alif Kuncoro. Mantan atasan Gayus, Matuli Pandapotan Manurung, yang sudah dicopot dari Kasi Pengurangan dan Pemberatan Ditjen Pajak, segera jadi tersangka. Makelar kasus, para tersangkanya adalah Andi Kosasih, Haposan Hutagalung, dan Lambertus P. Ama. Andi berperan sebagai pengusaha yang mengklaim memiliki uang Gayus, Haposan mengatur scenario, dan Lambertus menjadi notaries surat-surat palsu. Jawa Pos, 28 April

2.1.7 Makelar Kasus

Menurut kamus Bahasa Indonesia online, makelar adalah perantara perdagangan antara pembeli dan penjual; orang yang menjualkan barang atau mencarikan pembeli atas dasar komisi. Kasus adalah keadaan yang sebenarnya dari suatu urusan atau perkara; keadaan atau kondisi khusus yang berhubungan dengan seseorang atau suatu hal soal perkara. Maka dapat disimpulkan definisi mekelar kasus adalah seseorang yang menjadi perantara suatu hal atau perkara atas dasar imbal balik jasa berdasarkan komisi dari seseorang dan atau badan hukum yang tengah mengalami suatu hal persoalan atau kondisi atau tengah berperkara. httpwww.makelarkasutrustdhenata.com Makelar, dalam pengertian sederhana, adalah orang yang pekerjaannya menjadi perantara dalam melakukan transaksi, penjualan maupun pembelian, untuk orang yang menyuruhnya majikan. Makelar diangkat oleh pemerintah dan sebelum menjalankan pekerjaannya disumpah oleh pengadilan negeri tempat ia berdomisili. Inti sumpahnya adalah bahwa ia akan menunaikan tugas dan kewajibannya dengan jujur. Kasus adalah peristiwa atau perkara yang menjadi urusan hukum. Ensiklopedia, 1991:230

2.1.8 Pajak

Menurut Prof. Dr. Rohmat Soemitro SH, dalam Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan merumuskan Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara peralihan kekayaan dari sektor partikulir ke sektor pemerintah berdasarkan undang-undang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal tegen prestasi, yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.Rahayu Suhayati, 2009:1 Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan usaha yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. UU no.28 tahun 2007 Pasal 1 angka 1 Menurut S.I. Djajadiningrat, Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas Negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada saja timbal balik dari Negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum Siti, 2009:1 Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :  Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.  Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.  Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.  Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, digunakan untuk membiayai public investment. Terdapat dua fungsi pajak, yaitu fungsi budgetair sumber keuangan Negara dan fungsi regularend pengatur. Siti, 2009:3 a. Fungsi Budgetair sumber keuangan Negara Artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluran baik rutin maupun pengembangan. Sebagai sumber keunangan Negara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak- banyaknya untuk kas Negara. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak seperti Pajak penghasilan PPh, pajak Pertahanan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM, Pajak Bumi dan Bangunan PBB. b. Fungsi Regulared pengatur Artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah daam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan. Beberapa contoh penerapan pajak sebagai fungsi pengatur adalah:  Pajak penjualan atas Barang Mewah PPnBM dikenakan pada saat terjadi transaksi jual beli barang mewah. Semakin mewah suatu barang maka tarif pajaknya semakin tinggi sehingga barang tersebut semakin mahal harganya. Pengenaan pajak ini dimaksudkan agar rakyat tidak berlomba-lomba untuk mengonsumsi barang mewah mengurangi gaya hidup mewah.  Tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan:dimaksudkan agar pihak yang memperoleh penghasilan tinggi memberikan kontribusi membayar pajak yang tinggi pula, sehingga terjadi pemerataan pendapatan.  Tarif pajak ekspor sebesar 0:dimaksudkan agar pengusaha terdorong mengekspor hasil produksinya dipasar dunia sehingga dapat memperbesar devisa Negara.  Pajak penghasilan dikenakan atas penyerahan barang hasil industri tertentu seperti industri semen, industri rokok, industri baja dan lain-lain:dimaksudkan agar terdapat penekanan produksi terhadap industri tersebut karena dapat mengganggu lingkungan atau polusi membahayakan kesehatan.  Pembebasan pajak penghasilan atas sisa hasil usaha koperasi:dimaksudkan untuk mendorong perkembangan koperasi Indonesia.  Pemberlakuan tax holiday:dimksudkan untuk menarik investor asing agar menanamkan modalnya di Indonesia. Badan usaha atau individu dalam kegiatan usaha dan pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, melakukan usaha jasa atau memanfaatkan jasa wajib untuk membayar pajak. Sesuai dengan system Self Assessment maka wajib pajak individu atau badan usaha mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak KPP yang wilayahnya meliputi tempat tinggal atau kedudukan Wajib Pajak untuk diberikan NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak. .Rahayu dan Suhayati, 2009:185 Sesuai dengan Pasal 4 UU Pajak Penghasilan No.17 tahun 2000 dijelaskan bahwa yang menjadi Obyek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. http:cybermed.cbn.net.id Wajib Pajak WP adalah orang pribadi atau badan usaha menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Yang dimaksud orang pribadi yang wajib memiliki NPWP itu adalah :  Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas  Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang memperoleh penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP. http:dimaz.web.id Sesuai dengan Pasal 2 KEP-161PJ.2001 dijelaskan bahwa : 1. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajip Pajak Badan, wajip mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP paling lama 1 satu bulan setelah saat usaha mulai dijalankan. 2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melaksanakan usaha atau pekerjaan bebas, apabila sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan TIdak Kena Pajak PTKP setahun, wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP paling lambat akhir bulan berikutnya. http:cybermed.cbn.net.id

2.1.9 Teori Stimulus Organism Response S-O-R

Pada awalnya teori ini berasal dari psikologi kemudian menjadi teori komunikasi. Karena obyek material psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen sikap, opini, kognitif, afektif, dan konatif. Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organisme-Response. Stimulus sendiri berarti pesan diantara dua unsur komunikasi yaitu komunikator dan komunikan. Komunikator memberikan pesan berupa tanda, lambang dan gambar, kepada komunikan. Organisme berarti diri komunikan sebagai penerima pesan atau informasi dari komunikator. Setelah komunikan memberi tanda, lambang maupun tanda, kemudian komunikan merespon dengan cara memperhatikan dan memahami pesan yang disampaikan. Selanjutnya response diartikan efek sebagai akhir dalam proses komunikasi yang menimbulkan perubahan kognitif, afektif dan konatif pada diri komunikan. Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikasi. Selain itu teori menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari ilmu komunikasi McQuail, 1994:234. Akibat atau pengaruh yang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsangan tertentu. Artinya stimulus dan dalam bentuk apa pengaruh atau stimulus tersebut tergantung dari isi pesan yang ditampilkannya. Unsur-unsur dari model ini adalah : 1. Pesan stimulus merupakan pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa tanda dan lambang 2. Komunikan organisme merupakan keadaan komunikan disaat menerima pesan. Pesan yang disampaikan kepada komunikan oleh komunikator diterima sebagai informasi dan komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan oleh komunikator. Perhatian disini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan yang disampaikan melalui tanda dan lambang. Selanjutnya, komunikan mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampaikan oleh komunikator. 3. Efek response merupakan dampak dari komunikasi. Efek dari komunikasi adalah perubahan sikap yaitu sikap kognitif, afektif dan konatif. Efek kognitif merupakan efek yang ditimbulkan setelah adanya komunikasi. Efek kognitif berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi komunikan. Effendi, 2003:255 Jika unsur stimulus berupa pesan, unsur organisme berupa perhatian, pengertian dan penerimaan komunikan dan unsur respon berupa efek. Perhatian adalah sejumlah stimulus yang diterima komunikan melalui salah satu indera maka yang lain akan terabaikan, pengertian adalah penafsiran suatu stimulus yang diterima komunikan tergantung bagaimana stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan, sedangkan penerimaan adalah penciptaan dari stimulus yang diterima komunikan berupa sikap yang berubah atas suatu pesan yang diterima. Maka sangat tepat jika peneliti menggunakan teori S-O-R untuk dipakai sebagai pijakan teori dalam penelitian. Teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1 : Model Teori S-O-R Effendy, 2003:255 Menurut gambar ini model di atas menunjukkan bahwa stimulus atau pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan berupa “Pemberitaan Gayus Tambunan di harian Jawa Pos”. Mungkin diterima atau mungkin saja terjadi penolakan. Dalam tahap berikutnya bila komunikan menerima stimulus atau pesan yang disampaikan, maka akan memperhatikan. Proses selanjutnya, komunikan tersebut mengerti dari pesan yang telah disampaikan. Dan proses terakhir adalah kesedian diri komunikan untuk mengubah sikap yang menandakan keberhasilan dalam proses komunikasi. Effendy, 2003:256

2.2 Kerangka Berpikir

Pemberitaan makelar kasus pajak ini bermula, saat bintang tiga nonjob Komjen Pol Susno Duadji mengungkap adanya Makelar kasus markus pajak di tubuh Mabes Polri. Yaitu temuan tentang kasus pajak yang diduga uangnya dibagi-bagi antara penyidik di Korps Bhayangkara. Susno menyampaikan adanya money laundering pencucian uang yang melibatkan pegawai Ditjen Pajak GT Gayus Tambunan. Salah satu alat bukti yang disita dari GT adalah sebuah rekening berisi uang Rp 25 M. Saat masih menjabat, Susno meminta anak buahnya di Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim untuk menuntaskan kasus itu. Tapi sebelum kasus tersebut rampung, Susno keburu di-non-job-kan. Dia lengser dari Kabareskrim diganti rekan seangkatannya, Komjen Ito Sumardi. Kasus tersebut tak dilanjutkan. Jawa Pos, 19 Maret 2010 Menurut Susno, kasus duit sitaan pajak Rp 25 miliar itu tidak dituntaskan. Sejumlah Perwira dan Penyidik di Mabes Polri malah diduga kecipratan duit haram tersebut. Uang Rp 25 miliar tersebut, sebelumnya telah dibekukan karena telah masuk dalam proses pengadilan. Namun, uang tersebut oleh penyidik dicairkan karena ada seorang pengusaha AK Andi Kosasih yang mengaku sebagai pemilik uang tersebut. Jawa Pos, 19 Maret 2010 Berdasarkan data dari Pusat pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK, tercatat Rp 25 miliar yang dilaporkan ke penyidik Polri. Namun, penyidik hanya menyatakan Rp 395 juta yang terkait tindak pidana. Sementara sisanya, sekitar Rp 24,6 miliar tidak terbukti Jawa Pos, 26 Maret 2010. Penyidikan tentang makelar kasus pajak ini tetap berjalan sampai penelitian ini dilakukan. Tim independent pun telah menemukan titik terang dari kesaksian para tersangka, Kapolri Bambang Hendarso Danuari menyebut lima kelompok pajak yakni, Kepolisian, Hakim dan Pengadilan, Kejaksaan, Aparat Pajak dan Makelar kasus. Makelar kasus, para tersangkanya adalah Andi Kosasih, Haposan Hutagalung, dan Lambertus P. Ama. Andi berperan sebagai pengusaha yang mengklaim memiliki uang Gayus, Haposan mengatur scenario, dan Lambertus menjadi notaries surat-surat palsu. Jawa Pos, 28 April 2010 Dalam penelitian ini yang menjadi ruang lingkup pembahasan adalah sikap masyarakat Surabaya terhadap pemberitaan makelar kasus pajak di surat kabar, adapun kerangka berpikirnya sebagai berikut: Surabaya sebagai salah satu kota terbesar kedua di Indonesia dengan masyarakat yang multi etnis heterogen dengan berbagai karakteristik yang berpotensial dengan gaya hidup yang cukup luas dan banyak aktivitas yang dilakukan dalam bersosialisasi. Surabaya terpilih dalam penilitian ini karena berdekatan dengan media penelitiannya yaitu surat kabar Jawa Pos yang berpusat di Surabaya. Dengan adanya kedekatan dengan obyek penelitian akan memudahkan peneliti untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap pemberitaan makelar kasus pajak di surat kabar Jawa Pos. Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organisme-Response. Stimulus sendiri berarti pesan diantara dua unsur komunikasi yaitu komunikator dan komunikan. Komunikator memberikan pesan berupa tanda, lambang dan gambar, kepada komunikan. Organisme berarti diri komunikan sebagai penerima pesan atau informasi dari komunikator. Setelah komunikan memberi tanda, lambang maupun gambar, kemudian komunikan merespon dengan cara memperhatikan, mengerti dan memahami pesan yang disampaikan. Selanjutnya response diartikan efek sebagai akhir dalam proses komunikasi yang menimbulkan perubahan kognitif, afektif dan konatif pada diri komunikan. Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikasi. Selain itu teori menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari ilmu komunikasi McQuail, 1994:234. Akibat atau pengaruh yang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsangan tertentu. Artinya stimulus dan dalam bentuk apa pengaruh atau stimulus tersebut tergantung dari isi pesan yang ditampilkannya. Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti sikap masyarakat Surabaya terhadap makelar kasus pajak pasca pemberitaan Gayus Tambunan di surat kabar Jawa Pos, karena stimuli, maka akan diterima pesan bila ada perhatian, pengertian, dan penerimaan dari khalayak yang menjadi obyek dalam penelitian ini. Selanjutnya setelah menerima pesan atau stimulus berikutnya akan terjadi perubahan sikap oleh khalayak tersebut. Sikap Masyarakat Surabaya terhadap Markus Pajak Pasca Pemberitaan Gayus Tambunan di Surat Kabar Jawa Pos a. Efek Kognitif b. Efek Afektif c. Efek Konatif Masyarakat Surabaya sebagai khalayak pembaca a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Stimulus Berita mengenai “Gayus Tambunan” di Surat Kabar Jawa Pos Gambar 2 :Bagan kerangka berpikir Sikap masyarakat terhadap makelar kasus pajak pasca pemberitaan Gayus Tambunan di surat kabar Jawa Pos BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

KASUS MAFIA PAJAK GAYUS HALOMOAN P TAMBUNAN DALAMPEMBERITAAN SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO KASUS MAFIA PAJAK GAYUS HALOMOAN P TAMBUNAN DALAM PEMBERITAAN SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Berita Kasus Mafia Pajak Gayus Hal

0 2 18

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 105

PEMBINGKAIAN KASUS GAYUS TAMBUNAN PERGI KE BALI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN KOMPAS.

0 0 89

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 89

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak Di Surat Kabar).

0 0 78

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak di Surat Kabar) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyara

0 0 16

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya terhadap Makelar Kasus Pajak Pasca Pemberitaan di surat kabar Jawa Pos) SKRIPSI Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

0 0 24

PEMBINGKAIAN KASUS GAYUS TAMBUNAN PERGI KE BALI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN KOMPAS SKRIPSI

0 0 24

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos) SKRIPS

0 0 31