Makelar Kasus Pajak Landasan Teori .1 Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa

2.1.7 Makelar Kasus

Menurut kamus Bahasa Indonesia online, makelar adalah perantara perdagangan antara pembeli dan penjual; orang yang menjualkan barang atau mencarikan pembeli atas dasar komisi. Kasus adalah keadaan yang sebenarnya dari suatu urusan atau perkara; keadaan atau kondisi khusus yang berhubungan dengan seseorang atau suatu hal soal perkara. Maka dapat disimpulkan definisi mekelar kasus adalah seseorang yang menjadi perantara suatu hal atau perkara atas dasar imbal balik jasa berdasarkan komisi dari seseorang dan atau badan hukum yang tengah mengalami suatu hal persoalan atau kondisi atau tengah berperkara. httpwww.makelarkasutrustdhenata.com Makelar, dalam pengertian sederhana, adalah orang yang pekerjaannya menjadi perantara dalam melakukan transaksi, penjualan maupun pembelian, untuk orang yang menyuruhnya majikan. Makelar diangkat oleh pemerintah dan sebelum menjalankan pekerjaannya disumpah oleh pengadilan negeri tempat ia berdomisili. Inti sumpahnya adalah bahwa ia akan menunaikan tugas dan kewajibannya dengan jujur. Kasus adalah peristiwa atau perkara yang menjadi urusan hukum. Ensiklopedia, 1991:230

2.1.8 Pajak

Menurut Prof. Dr. Rohmat Soemitro SH, dalam Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan merumuskan Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara peralihan kekayaan dari sektor partikulir ke sektor pemerintah berdasarkan undang-undang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal tegen prestasi, yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.Rahayu Suhayati, 2009:1 Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan usaha yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. UU no.28 tahun 2007 Pasal 1 angka 1 Menurut S.I. Djajadiningrat, Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas Negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada saja timbal balik dari Negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum Siti, 2009:1 Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :  Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.  Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.  Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.  Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, digunakan untuk membiayai public investment. Terdapat dua fungsi pajak, yaitu fungsi budgetair sumber keuangan Negara dan fungsi regularend pengatur. Siti, 2009:3 a. Fungsi Budgetair sumber keuangan Negara Artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluran baik rutin maupun pengembangan. Sebagai sumber keunangan Negara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak- banyaknya untuk kas Negara. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak seperti Pajak penghasilan PPh, pajak Pertahanan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM, Pajak Bumi dan Bangunan PBB. b. Fungsi Regulared pengatur Artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah daam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan. Beberapa contoh penerapan pajak sebagai fungsi pengatur adalah:  Pajak penjualan atas Barang Mewah PPnBM dikenakan pada saat terjadi transaksi jual beli barang mewah. Semakin mewah suatu barang maka tarif pajaknya semakin tinggi sehingga barang tersebut semakin mahal harganya. Pengenaan pajak ini dimaksudkan agar rakyat tidak berlomba-lomba untuk mengonsumsi barang mewah mengurangi gaya hidup mewah.  Tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan:dimaksudkan agar pihak yang memperoleh penghasilan tinggi memberikan kontribusi membayar pajak yang tinggi pula, sehingga terjadi pemerataan pendapatan.  Tarif pajak ekspor sebesar 0:dimaksudkan agar pengusaha terdorong mengekspor hasil produksinya dipasar dunia sehingga dapat memperbesar devisa Negara.  Pajak penghasilan dikenakan atas penyerahan barang hasil industri tertentu seperti industri semen, industri rokok, industri baja dan lain-lain:dimaksudkan agar terdapat penekanan produksi terhadap industri tersebut karena dapat mengganggu lingkungan atau polusi membahayakan kesehatan.  Pembebasan pajak penghasilan atas sisa hasil usaha koperasi:dimaksudkan untuk mendorong perkembangan koperasi Indonesia.  Pemberlakuan tax holiday:dimksudkan untuk menarik investor asing agar menanamkan modalnya di Indonesia. Badan usaha atau individu dalam kegiatan usaha dan pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, melakukan usaha jasa atau memanfaatkan jasa wajib untuk membayar pajak. Sesuai dengan system Self Assessment maka wajib pajak individu atau badan usaha mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak KPP yang wilayahnya meliputi tempat tinggal atau kedudukan Wajib Pajak untuk diberikan NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak. .Rahayu dan Suhayati, 2009:185 Sesuai dengan Pasal 4 UU Pajak Penghasilan No.17 tahun 2000 dijelaskan bahwa yang menjadi Obyek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. http:cybermed.cbn.net.id Wajib Pajak WP adalah orang pribadi atau badan usaha menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Yang dimaksud orang pribadi yang wajib memiliki NPWP itu adalah :  Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas  Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang memperoleh penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP. http:dimaz.web.id Sesuai dengan Pasal 2 KEP-161PJ.2001 dijelaskan bahwa : 1. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajip Pajak Badan, wajip mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP paling lama 1 satu bulan setelah saat usaha mulai dijalankan. 2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melaksanakan usaha atau pekerjaan bebas, apabila sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan TIdak Kena Pajak PTKP setahun, wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP paling lambat akhir bulan berikutnya. http:cybermed.cbn.net.id

2.1.9 Teori Stimulus Organism Response S-O-R

Dokumen yang terkait

KASUS MAFIA PAJAK GAYUS HALOMOAN P TAMBUNAN DALAMPEMBERITAAN SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO KASUS MAFIA PAJAK GAYUS HALOMOAN P TAMBUNAN DALAM PEMBERITAAN SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Berita Kasus Mafia Pajak Gayus Hal

0 2 18

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 105

PEMBINGKAIAN KASUS GAYUS TAMBUNAN PERGI KE BALI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN KOMPAS.

0 0 89

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 89

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak Di Surat Kabar).

0 0 78

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak di Surat Kabar) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyara

0 0 16

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27

DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya terhadap Makelar Kasus Pajak Pasca Pemberitaan di surat kabar Jawa Pos) SKRIPSI Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

0 0 24

PEMBINGKAIAN KASUS GAYUS TAMBUNAN PERGI KE BALI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN KOMPAS SKRIPSI

0 0 24

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SEDOT PULSA DENGAN MODUS KONTEN” DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Sedot Pulsa Dengan Modus Konten” Di Surat Kabar Jawa Pos) SKRIPS

0 0 31