Visi, Misi dan Budaya Perusahaan Struktur Tata Kelola Perusahaan

65

4.1.2. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan

Visi dari perusahaan adalah Menjadi perusahaan yang kuat dan tumbuh dalam industri pupuk di tingkat Nasional maupun Regional. Misi perusahaan adalah Memproduksi, memasarkan pupuk dan produk agrobisnis dengan memperhatikan aspek mutu secara menyeluruh Nilai-nilai perusahaan meliputi; menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama, bekerja secara professional untuk menghasilkan produk dan memberikan pelayanan yang prima dan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, pelestarian lingkungan serta memberdayakan masyarakat lingkungan. Sedangkan budaya perusahaan meliputi; disiplin, kerja keras dan kreatif.

4.1.3. Struktur Tata Kelola Perusahaan

Seperti tercantum dalam Panduan Tata Kelola Perusahaan, struktur Tata Kelola Perusahaan PUSRI terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Dewan Komisaris, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawas Intern dan Auditor Eksternal dan Komite Audit. 1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB merupakan lembaga tertinggi perusahaan dan merupakan forum utama tempat para pemegang saham dapat menggunakan hak dan wewenang mereka atas manajemen perusahaan. Penyelenggaraan RUPS diatur dalam Anggaran Dasar 66 Perusahaan dan terdiri dari RUPS Tahunan untuk membahas Laporan Tahunan, Kinerja Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan RKAP; dan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan setiap kali dipandang perlu, untuk menetapkan atau memutuskan hal-hal yang tidak dilakukan pada RUPS Tahunan. Pada tahun 2008, Perseroan telah menyelenggarakan RUPS RKAP pada tanggal 30 Januari dan RUPS Kinerja 2007 pada tanggal 26 Juni

2008. 2.

Dewan Komisaris Fungsi dari Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi mencakup rencana pengembangan, pelaksanaan kerja dan anggaran, pelaksanaan ketentuan- ketentuan anggaran dasar dan pelaksanaan keputusan RUPS. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku merupakan fungsi lainnya yang diemban oleh Komisaris. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam memberikan saran pendapat kepada RUPS mengenai laporan keuangan tahunan, rencana pengembangan Perusahaan, penunjukan akuntan untuk melakukan audit keuangan, dan hal-hal penting lainnya; Mengesahkan rencana kerja dan anggaran Perusahaan; Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, dan dalam hal Perusahaan menunjukkan gejala kemunduran segera 67 meminta Direksi untuk mengumumkan kepada para pemegang saham dan memberi saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. Dewan Komisaris tidak memiliki fungsi atau wewenang pengelolaan Perusahaan seharihari, kecuali dalam situasi tertentu dimana semua anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab. 3. Direksi Direktur Utama Tujuan Jabatan : 1. Mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan perusahaan sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi melalui perencanaan jangka panjang setiap bidang hasil pokok, yang dilakukan melalui penyebaran visi dan usahausaha pertambahan nilai, penciptaan suasana kerja yang kondusif dan memperhatikan keseimbangan antara pihak-pihak yang berkepentingan agar tercapai kinerja dan keuntungan yang optimal, dan pertumbuhan perseroan yang berkelanjutan. 2. Mengarahkan kegiatan perencanaan strategis dan pengembangan usaha perusahaan-perusahaan anggota Holding agar tercapai sinergi operasional, keuangan, dan manajemen diantara anggota holding secara optimal. Direktur Keuangan Tujuan Jabatan : 1. Mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan keuangan perseroan sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi melalui perencanaan strategis 68 pada setiap bidang hasil pokok keuangan, yang dilakukan melalui penyebaran visi dan usaha-usaha pertambahan nilai setiap proses keuangan, akuntansi, risiko perusahaan, penciptaan suasana kerja yang kondusif, dan memperhatikan keseimbangan antara pihakpihak yang berkepentingan agar proses manajemen keuangan berjalan optimal untuk mendukung kegiatan operasional perseroan. Direktur Produksi Tujuan Jabatan : 1. Mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan produksi, pemeliharaan pabrik dan kegiatan penunjangpendukung produksi sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi melalui perencanaan strategis pada setiap hasil produksi, yang dilakukan melalui penyebaran visi dan usaha- usaha pertambahan nilai dari setiap proses produksi, penciptaan suasana kerja yang kondusif, dan memperhatikan keseimbangan antara pihak-pihak yang berkepentingan agar tercapai jumlah produksi masing-masing produk yang optimal. Direktur Pemasaran Tujuan Jabatan : 1. Mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan distribusi dan pemasaran dan kegiatan-kegiatan pendukungnya sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi melalui perencanaan strategis dalam setiap hasil pada bidang pokok pemasaran, yang dilakukan melalui penyebaran visi dan usaha-usaha pertambahan nilai setiap proses 69 distribusi dan pemasaran, penciptaan suasana kerja yang kondusif, dan memperhatikan keseimbangan antara pihak-pihak yang berkepentingan terutama dalam menjalankan misi distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi sebagai pendukung utaka sektor pertanian pangan dengan cara yang efisien. Direktur Teknik dan Pengembangan Tujuan Jabatan : 1. Mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan perekayasaan teknik, pengadaan, konstruksi, dan kegiatan pendukungnya, kegiatan pengembangan usaha Perseroan, dan pengembangan sistem manajemen sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi melalui perencanaan strategis serta hasil dari bidang teknik dan pengembangan yang dilakukan melalui penyebaran visi dan usaha- usaha pertambahan nilai pada setiap proses manajemen teknik dan pengembangan dan penciptaan suasana kerja yang kondusif agar tercapai peningkatan mutu di semua bidang hasil pokok Perseroan untuk mendukung aktifitas perusahaan Direktur Sumberdaya Manusia dan Umum Tujuan Jabatan : 1. Mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang sumberdaya manusia dan masalah-masalah umum sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi melalui perencanaan strategis pada setiap bidang hasil pokok sumberdaya manusia dan umum yang dilakukan melalui penyebaran visi dan usaha-usaha pertambahan nilai setiap proses 70 manajemen SDM, dan umum, penciptaan suasana kerja yang kondusif, dan memperhatikan keseimbangan antara pihak-pihak yang berkepentingan agar proses manajemen SDM dan Umum berjalan optimal untuk mendukung kegiatan operasional perseroan.

4. Komite-Komite

Komite Audit Tugas Utama : Sesuai pasal 3 Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER- 05MBU2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara, Komite Audit bertugas untuk: 1. Membantu Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor; 2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal ; 3. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan pengendalian manajemen serta pelaksanaannya;dan umum yang dilakukan melalui penyebaran visi dan usaha-usaha pertambahan nilai setiap proses manajemen SDM, dan umum, penciptaan suasana kerja yang kondusif, dan memperhatikan keseimbangan antara pihak-pihak yang berkepentingan agar proses manajemen SDM dan Umum berjalan optimal untuk mendukung kegiatan operasional perseroan. 4. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memastikan segala informasi yang dikeluarkan Perseroan; 71 5. Melakukan identifikasi atas hal-hal yang memerlukan perhatian komisaris serta tugas-tugas komisaris lainnya. Komite Integritas Sebagai salah satu bentuk komitmen PUSRI dalam upaya mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuai prinsip-prinsip GCG, maka Komisaris dan Direksi PT Pusri selaku organ utama perseroan, pada tanggal 28 November 2007 telah menandatangani Piagam Pakta Integritas, yang berisi butir-butir ikrar tekad Direksi dan Komisaris untuk mewujudkan perusahaan yang bersih, transparan dan profesional. Sesuai kesepakatan dalam pertemuan antar pimpinan BUMN yang diprakarsai oleh Tiga Pilar Kemitraan suatu epistemic society yang pembentukannya diprakarsai oleh Meneg BUMN, Menpan dan Kadin Indonesia, diperlukan suatu kelompok pemantau independen untuk melaksanakan funqsi pernantauan agar butir-butir komitmen yang diikrarkan dalam Pakta Integritas dapat diimplementasikan dengan baik. 5. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan merupakan jabatan struktural satu tingkat di bawah Direksi, yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Sekretaris perusahaan tidak saja bertanggung jawab dalam memastikan kepatuhan kepada hukum, peraturan dan ketentuan perundang-undangan, tetapi juga harus memelihara dan mengupayakan kelancarankeharmonisan hubungan dengan stakeholder, dan menjamin tersedianya informasi yang diperlukan stakeholder sesuai dengan kebutuhan. 72

6. Satuan Pengawasan Internal Pusri

Menyadari pentingnya keberadaan pengawasan internal, untuk itu telah dibentuk Satuan Pengawas Intern guna mendukung Direksi dalam melaksanakan pengawasan kegiatan operasional Perseroan maupun pengelolaan keuangan Perusahaan. Keberadaan unit kerja Satuan Pengawas Intern SPI PUSRI sejalan dengan UU No. 19 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah RI No. 45 Tahun 2005. Dalam pelaksanaan kegiatannya, unit SPI dipimpin oleh seorang Kepala SPI yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan membawahi Departemen Pengawasan Keuangan serta Departemen Pengawasan Operasional. Selain melakukan audit, SPI juga memberikan bantuan konsultasi Internal bagi unit kerja lain, khususnya konsultasi mengenai pengawasan dan pengendalian. Selain itu, SPI juga secara rutin melakukan koordinasi dengan Komite Audit dalam hal mengevaluasi kinerja perseroan dan menangani permasalahan hasil audit yang dilaksanakan oleh pengawas fungsional internal maupun pengawas fungsional eksternal. Aktivitas audit SPI dijadwalkan dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT yang disusun atas dasar risiko risk based audit. Disamping melakukan pemeriksaan yang telah di rencanakan dalam PKPT, pada tahun 2008 ini SPI juga telah melakukan pemeriksaan yang tidak diprogramkan non PKPT seperti: pemeriksaan khusus, preventive audit, analiyzing audit, dan kegiatan bersifat konsultasi dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi unit kerja. 73

7. Auditor

Eksternal Tugas Auditor Eksternal sesuai dengan standard dan kode etik profesinya dalam upaya memberikan opini terhadap penyajian daripada laporan keuangan yang disusun oleh Manajemen. Untuk tahun 2008, PUSRI telah menunjuk Kantor Akuntan Publik KAP Soeyatna, Mulyana Rekan yang merupakan anggota dari firma akuntan Padilla Company LLP, Certified Public Accountants, New York - USA, hal ini sesuai dengan keputusan RUPS tanggal 26 Juni 2007. Hasil klarifikasi dan negosiasi maka disepakati jasa audit sebesar Rp 704.784.925 dibanding biaya audit tahun 2007 mengalami kenaikan 48,85 . Hal ini dikarenakan adanya penambahan ruang lingkup audit yakni audit atas pengukuran kinerja perusahaan berdasarkan Mentri BUMN RI Nomor: Kep-l00MBU2002 tanggal 4 juni 2002 dan adanya perpanjangan waktu kegiatan audit sehubungan adanya koreksi audit di PT Pupuk Kujang dan PT Petrokimia Gresik. 4.2. Deskripsi Hasil Analisis 4.2.1. Distribusi Frekuensi