Uji Asumsi Klasik Persamaan Regresi Linier Berganda

82

4.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Hasil dari asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut :

1. Uji

Multikolinearitas Berikut ini nilai VIF pada variabel variabel dukungan manajemen puncak X 1 , partisipasi pemakai X 2 dan kemampuan teknik personal X 3 : Tabel 4.11 : Nilai VIF Variance Inflation Factor No. Variabel Bebas VIF 1. 2. 3. Dukungan manajemen puncak X 1 Partisipasi pemakai X 2 Kemampuan teknik personal X 3 4,654 4,152 2,474 Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai VIF pada variabel dukungan manajemen puncak X 1 , partisipasi pemakai X 2 dan kemampuan teknik personal X 3 lebih kecil dari 10 VIF 10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda yang dihasilkan bebas dari multikolinieritas.

2. Uji

Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas dapat diidentifikasikan dengan cara menghitung koefisien korelasi Rank Spearman antara nilai residual dengan seluruh variabel bebas. Hasil dari uji Rank Spearman adalah sebagai berikut : 83 Tabel 4.12 : Hasil Korelasi Rank Spearman Variabel Bebas Koefisien korelasi Rank Spearman Sig. Dukungan manajemen puncak X 1 Partisipasi pemakai X 2 Kemampuan teknik personal X 3 -0,064 -0,073 -0,327 0,827 0,804 0,254 Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa tingkat signifikan yang dihasilkan dari koefisien korelasi Rank Spearman pada variabel dukungan manajemen puncak X 1 , partisipasi pemakai X 2 dan kemampuan teknik personal X 3 diatas 5 sig 5 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda yang dihasilkan bebas dari heteroskedastisitas.

4.4. Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis data untuk menggambarkan pengaruh antara satu variabel terikat Y dengan beberapa variabel bebas X dapat dilakukan dengan metode regresi linier berganda. Persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Koefisien Regresi Konstanta Dukungan manajemen puncak X 1 Partisipasi pemakai X 2 Kemampuan teknik personal X 3 0,696 0,287 0,133 0,459 Sumber : Lampiran 8 Secara statistik diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,696 + 0,287 X 1 + 0,133 X 2 + 0,459 X 3 84 Dari persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut: Konstanta yang dihasilkan sebesar 0,696 menunjukkan besarnya nilai dari kinerja SIA Y apabila dukungan manajemen puncak X 1 , partisipasi pemakai X 2 dan kemampuan teknik personal X 3 adalah konstan, maka nilai dari kinerja SIA Y sebesar 0,696. Koefisien regresi variabel dukungan manajemen puncak X 1 adalah sebesar 0,287 artinya jika variabel dukungan manajemen puncak X 1 naik satu satuan, maka kinerja SIA Y akan naik sebesar 0,287 dengan asumsi variabel tingkat partisipasi pemakai X 2 dan kemampuan teknik personal X 3 adalah konstan. Koefisien regresi variabel partisipasi pemakai X 2 adalah sebesar 0,133 artinya jika variabel partisipasi pemakai X 2 naik satu satuan, maka kinerja SIA Y akan naik sebesar 0,133 dengan asumsi variabel tingkat dukungan manajemen puncak X 1 dan kemampuan teknik personal X 3 adalah konstan. Koefisien regresi variabel kemampuan teknik personal X 3 adalah sebesar 0,459 artinya jika variabel kemampuan teknik personal X 3 naik satu satuan, maka kinerja SIA Y akan naik sebesar 0,459 dengan asumsi variabel tingkat dukungan manajemen puncak X 1 dan partisipasi pemakai X 2 adalah konstan. 85 4.5. Uji Hipotesis 4.5.1. Uji Kecocokan Model Uji F