Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara membubuhkan arti atau secara spesifik menentukan kegiatan yang dipakai untuk mengukur variabel itu. Definisi yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional menentukan bagaimana cara suatu variabel itu diukur. Variabel diukur dengan menggunakan instrument pengukuran dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pertanyaan-pertanyaan tipe “sementic differential”. Untuk setiap pilihan responden atau jawaban diberi skor dan skor yang diperoleh mempunyai tingkat pengukuran interval. Pada penelitian ini digunakan 3 variabel, yaitu: 1. Kinerja Manajerial Y, adalah kinerja para individu dalam kegiatan- kegiatan manajerial dan atau evaluasi atas pekerjaan yang telah dilakukan baik kepada atasan, rekan kerja, bawahan, atau terhadap diri sendiri. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staff, negosiasi, dan representasi serta satu dimensi pengukuran kerja seseorang manajer secara keseluruhan. Mahoney dkk. 1963 dalam Kurnianingsih dan Indriantoro, 2001 : 35 29 Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dan teknik pengukuranya menggunakan Semantik Deferensial, yang menggunakan skala 7 poin. Jawaban poin 1-3 menunjukkan tingkat kinerja manajer dibawah rata-rata. Jawaban poin 4 menunjukkan tingkat kinerja manajer rata-rata. Sedangkan jawaban dengan poin 5-7 menunjukkan tingkat kinerja manajer diatas rata-rata. 2. Fokus Pelanggan X1, adalah keadaan perusahaan yang selalu memperhatikan kualitas pelayanan agar sesuai dan bahkan melampaui kebutuhan konsumen serta tercapainya kepuasan dan loyalitas konsumen. Variabel fokus pelanggan diukur dengan menggunakan indikator dan instrumen yang dikembangkan oleh Tjiptono dan Diana 2001 : 109-112. Indikator yang digunakan adalah visi, komitmen, dan suasana. Penjajaran dengan pelanggan. Kemauan mengidentifikasidan mengatasi permasalahan pelanggan. Mendekati para pelanggan. Kemampuan, kesanggupan, dan pemberdayaan karyawan. Penyempurnaan produk dan proses secara terus menerus. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dan teknik pengukuranya menggunakan Semantik Deferensial, yang menggunakan skala 7 poin. Jawaban poin 1-3 menunjukkan tingkat fokus pelanggan dibawah rata-rata. Jawaban poin 4 menunjukkan tingkat fokus pelanggan rata-rata. Sedangkan jawaban dengan poin 5-7 menunjukkan tingkat fokus pelanggan diatas rata-rata. 3. Kerja Sama Tim X2, adalah upaya-upaya sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Variabel kerja sama tim diukur dengan menggunakan instrumen oleh Pace dan Foules 1993 : 316-317. Indikator yang digunakan adalah pembentukan, gangguan, penormaan, pelaksanaan, frekuensi diskusi, kerjasama tim secara silang. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dan teknik pengukuranya menggunakan Semantik Deferensial, yang menggunakan skala 7 poin. Jawaban poin 1-3 menunjukkan tingkat kerjasama tim dibawah rata-rata. Jawaban poin 4 menunjukkan tingkat kerjasama tim rata-rata. Sedangkan jawaban dengan poin 5-7 menunjukkan tingkat kerjasama tim diatas rata-rata.

3.2. Teknik Penentuan Sampel