Komposisi penduduk berdasarkan : 1.
Tempat tinggal Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai
kesatuan masyarakat dan termasuk dalam satu kesatuan hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan yang terendah langsung di bawah camat
dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri di dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.
Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat, yang
tidak berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri.
2.3. Kerangka Pikir
Ditinjau dari kebutuhan individu terhadap sarana sambungan listrik yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi maupun faktor sosial antara lain
pendapatan seseorang dan status sosialnya. Sehubungan dengan listrik Negara pada dasarnya merupakan produk jasa Perusahaan Listrik Negara
PLN secara individu bisa merupakan kebutuhan tersier, namun dalam kehidupan sekarang ini statusnya bisa menjadi kebutuhan primer atau utama,
bahkan menjadi kebutuhan pokok untuk menunjang aktifitas ekonomi. Dalam kehidupan dan kegiatan perekonomian baik nasional maupun
regional permintaan akan sambungan listrik dalam wilayah tidak terlepas dari variabel ekonomi dan faktor demografis. Yang dimaksud dengan
variabel ekonomi dalam hal ini adalah pendapatan PDRB , sedangkan
yang dimaksud faktor demongrafis adalah jumlah penduduk diwilayah tersebut. Dari uaraian tersebut dapat kita lihat dan kita buat gambar skema
tentang jumlah permintaan sambungan listrik sektor rumah tangga. Adapun hubungan antara permintaaan sambungan listrik, terhadap
jumlah penduduk X
1
, PDRB X
2
, jumlah daya tersambung X
3
, tarif dasar listrik X
4
adalah sebagai berikut : X
1
= Apabila jumlah penduduk di suatu wilayah mengalami kenaikan setiap tahunnya maka jumlah konsumen terhadap permintaan sambungan
listrik akan meningkat pula, dan apabila jumlah penduduk mengalami penurunan setiap tahunnya maka jumlah konsumen terhadap
permintaan sambungan listrik akan mengalami penurunan pula, tetapi hal itu tidak mungkin terjadi karena dari prediksi yang diperoleh jumlah
penduduk akan selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. X
2
=PDRB juga merupakan faktor terpenting lainnya karena meningkatnya jumlah rumah tangga akan meningkatkan pula PDRB di wilayah
Gresik tersebut, maka kemampuan daya beli masyaratnya juga akan mengalami kenaikan dan hal ini berdampak pada meningkatnya
permintaan sambungan listrik sektor rumah tangga. X
3
=Bertambahnya jumlah rumah tangga yang terdapat di wilayah Gresik mengakibatkan meningkatnya jumlah permintaan sambungan listrik
sektor rumah tangga, sehingga hal ini memaksa Perusahaan listrik Negara PLN menambah daya sambungan terhadap sektor rumah
tangga. Dan kapasitas layanan yang ada diperusahaan juga ikut
dinaikkan seperti halnya menambah jumlah mesin, karyawan dan peralatan yang menunjang operasional.
X
4
= Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan perusahaannya merupakan perusahaan monopoli yang dikelola oleh
pemerintah maka dari itu subsidi sangat diperlukan. Dengan adanya subsidi maka akan menurunkan tarif dasar listrik dan daya sambung
terhadap permintaan listrik akan meningkat karena pada rumah – rumah yang belum terdapat sambungan listrik akan melakukan
sambungan begitu pula dengan rumah yang sudah terdapat sambungan listrik mungkin akan menambah beban daya sambungan. Apabila tarif
penjualan listrik per Kwh dinyatakan dengan satuan rupiah Rp meningkat secara teori akan mempengaruhi jumlah permintaan
sambungan listrik. Jumlah permintaan akan menurun karena masyarakat dalam hal ini adalah rumah tangga akan membeli barang
pengganti energi listrik tersebut yang harganya terjangkau oleh masyarakat. Hal sebaliknya akan terjadi jika harga rata-rata listrik
menurun akan mengakibatkan jumlah sambungan permintaan listrik oleh rumah tangga akan meningkat.
Gambar 4 :Kerangka Pikir
PDRB X2
Jumlah daya tersambung X3
Tarif dasar listrik X4
Konsumen
Jumlah permintaan sambungan listrik sektor
rumah tangga Y Daya beli
Kapasitas layanan perusahaan
Daya sambung Jumlah penduduk
X1
Sumber : peneliti
2.4. Hipotesis