listrik dilakukan oleh jawatan Listrik dan Gas, sedangkan di daerah yang diduduki kembali oleh Belanda kembali seperti keadaan sebelum Perang
Dunia ke II. Jawatan Listrik dan Gas didirikan pada tanggal 27 Oktober 1945
yang sekarang diperingati sebagai Hari Listrik Nasional. Setelah kedaulatan Republik Indonesia dipulihkan oleh Belanda pada akhir tahun
1949 maka pengelolaan tenaga listrik di Indonesia dilakukan sebagian oleh Jawatan Listrik dan Gas bersama perusahaan – perusahaan Listrik Swasta
Belanda. Pada tahun 1985 dikeluarkan undang – undang Nomor : 15 yang memungkinkan Swasta turut dalam perusahaan tenaga listrik bagi
kepentingan umum, kemudian diterbitkan peraturan pemerintah Nomor : 17 tahun 1990 sebagai penganti peraturan Pemerintah Nomor : 18 tahun
1994 status PLN diubah menjadi PERSERO dengan peraturan pemerintah Nomor : 23 tahun 1994.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Perkembangan Jumlah Permintaan Listrik di Sedayu
Tabel di bawah terlihat bahwa mulai tahun 1999 sampai dengan tahun 2008 jumlah permintaan akan listrik di Sedayu terus mengalami
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai perkembangannya. Perkembangan terendah terjadi pada tahun 2007 dengan perkembangan
sebesar -1,65 persen. Dengan jumlah permintaan listrik pada tahun 2006 sebesar 7.091 unit turun menjadi 6.974 unit di tahun berikutnya.
Sedangkan perkembangan tertinggi terjadi pada tahun 2002 sebesar 42,27
persen. Dengan jumalh permintaan listrik sebesar 3.061 unit di tahun 2001 naik menjadi 4.335 unit di tahun 2002.
Permintaan Sambungan Listrik Sektor Rumah Tangga mengalami penurunan hal ini disebabkan karena semakin berkurangnya
jumlah rumah tangga yang meminta sambungan listrik sehingga jumlah konsumen berkurang dan semakin tingginya tarif dasar listrik. Sedangkan
Permintaan Sambungan Listrik Sektor Rumah Tangga mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena turunnya tarif dasar listrik dan
semakin tingginya pendapatan yang diterima pada masyarakat. Perkembangan nilai Jumlah Permintaan Listrik di Sedayu disajikan pada
tabel 1 :
Tabel 1 : Perkembangan Jumlah Permintaan Listrik di Kecamatan Sedayu tahun 1999–2008
Sumber
:
Perusahaan Listrik Negara,UPJ Sedayu diolah Tahun
Jumlah Permintaan Listrik unit Perkembangan
1999 1.757 -
2000 2.245 27,77
2001 3.061
36,35 2002 4.355
42,27 2003 4.534
4,11 2004 5.111
12,73 2005 6.123
19,80 2006 7.091
15,81 2007 6.974
-1,65 2008
8.108 16,26
4.2.2. Perkembangan Jumlah Penduduk di Kecamatan Sedayu.
Di bawah ini disajikan tabel perkembangan jumlah penduduk di Kecamatan Sedayu pada tabel 2 :
Tabel 2 : Perkembangan Jumlah Penduduk tahun 1999-2008
Tahun Jumlah Penduduk
unit Perkembangan
1999 34.078 -
2000 34.597 1,52
2001 35.468
2,52 2002 36.797
3,75 2003 37.027
0,63 2004 37.632
1,63 2005 38.675
2,77 2006 39.324
1,68 2007 39.593
0,68 2008 40.773
2,98 Sumber
:
Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perkembangan Jumlah penduduk yang tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 2,98 persen. Dan
perkembangan terendah terjadi pada tahun 2003 sebesar 0,63 persen. Jumlah penduduk mengalami peningkatan karena tiap tahunnya pasti ada
angka kelahiran, ataupun penduduk pendatang, sedangkan jika jumlah penduduk mengalami penurunan itu di akibatkan karena adanya angka kematian yang
meningkat atau sudah pindah ke daerah lain.
4.2.3. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto