f. Jumlah Penduduk.
Pertambahan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan. tetapi biasanya pertambahan diikuti oleh
perkembangan dalam kesempatan kerja. Dengan demikian lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan ini menambah daya beli
dalam masyarakat. Penambahan daya beli ini akan menambah permintaan.
g. Ramalan mengenai masa yang akan datang.
Perubahan – perubahan yang diramalakan mengenai keadaan yang akan datang dapat mempengaruhi permintaan. Ramalan para
konsumen bahwa harga- harga akan menjadi bertambah tinggi pada masa yang akan depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih
banyak pada masa kini, hal ini dilakukan untuk menghemat pengeluaran dimana yang akan datang.
2.2.2.3. Fungsi Permintaan dan Kurva Permintaan
Fungsi permintaan demand function adalah persamaan yang menujukkan hubungan antara jumlah permintaan akan suatu barang dan
semua faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fungsi permintaan tidak bisa digambarkan pada diagram dua dimensi. Kurva permintaan demand curve
adalah gambar dari fungsi permintaan yang disederhanakan yaitu dengan menganggap faktor-faktor lain sehingga harga barang itu sendiri tidak
berubah Boediono, 1982: 25.
Rosyidi 2004 : 240 mengatakan tentang fungsi permintaan yang benar adalah Q = f P dan bukan P = f Q karena P yang bergerak lebih
dahulu yang kemudian diikuti oleh gerakan Q dan bukan sebaliknya, jika Q bergerak maka P pun akan bergerak pula dalam arah yang berlawanan. Kurva
permintaan adalah gambar yang terbentuk dari hubungan erat yang ada antara harga dan jumlah barang output yang diminta. Di bawah ini adalah gambar
kurva permintaan.
Gambar 1 : Kurva Permintaan
Sumber : Rosyidi, 2004, Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Teori Ekomomi Mikro dan Makro, PT. Raja Grafindo Persada:
Jakarta, hal : 242.
Terlihat bahwa jika harga naik dari OP menjadi OP’, maka jumlah barang yang diminta turun dari OQ menjadi OQ’. Demikian juga, jika harga
turun dari OP menjadi OP”, maka jumlah barang yang diminta naik dari OQ menjadi OQ”. P dan Q memang bergerak dengan arah yang berlawan satu
sama lain karena berlaku the law of diminishing demand hukum permintaan Q
P
P’ P
D P”
Q Q”
Q’
yang menurun, hukum itu berbunyi apabila harga sesuatu barang dinaikkan maka semakin berkurang jumlah barang yang diminta.
Gambar 2 : Kurva Pemintaan
Px
Pendapatan Turun
Pendapatan Naik
D
1
D D
2
X Sumber : Boediono, 2000, Ekonomi Mikro, Perilaku konsumen dan
permintaan Pasar, BPFE: Yogyakarta, hal 26.
Keterangan : Kurva permintaan D : X = f Px Py, Pz, M, S
Kurva permintaan D1 : X = f Px P
1
y
1
, P
1
z, M
1
, S
1
Dimana : Px = harga barang x
Py = Harga barang y Pz = Harga barang z
M = Pendapatan S = Selera
Kurva permintaan bergeser dari D menjadi D
1
karena adanya perubahan dari faktor-faktor lain. Py, Pz, M, S yang semula dianggap tetap ceteris
paribus.Sehingga terjadi perubahan pada jumlah barang yang diminta.
2.2.2.4.Elastisitas Permintaan
Salah satu karakteristik penting dari kurva atau fungsi permintaan pasar adalah derajat kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah
satu faktor yang mempengaruhinya. Ukuran derajat kepekaan ini disebut Elastisitas.
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas permintaan atau price elasticity of demand PED adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah permintaan barang
terhadap perubahan harga dan mengukur perubahan jumlah barang yang dibeli akibat perubahan suatu faktor yang mempengaruhinya. Ada tiga macam
konsep Elastisitas permintaan yaitu : a.
Elastisitas harga 1.
Elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanya perubahan proporsional dari
sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga Sudarman, 1992:103.
2. Elastisitas harga adalah persentase perubahan jumlah yang diminta
yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut dengan satu persen atau secara umum :
Eh =
tersebut barang
harga perubahan
Persentase diminta
yang jumlah
perubahan Persentase
Bila Eh 1 dikatakan bahwa permintaan elastis Bila Eh 1 dikatakan bahwa permintaan inelastis
Bila Eh = 1 dikatakan bahwa permintaan unitary Elasticity Adapun tolak ukur yang dipakai untuk hal ini adalah sebagai
berikut. Jika koefisien Elastisitas permintaan itu menunjukkan angka
Rosyidi, 2004 : 268. -
Tak terhingga , maka Elastisitas permintaannya adalah
elastis sempurna perfect elastic. Yaitu pada tingkat harga yang sama dapat diminta jumlah barang yang ada berbeda-
beda, artinya adalah sekalipun tidak ada perubahan harga, tetapi jumlah barang yang diminta dapat juga berubah-ubah.
- Lebih besar dari pada satu 1, maka Elastisitasnya adalah
elastis elastic atau relatively elastic. Adalah jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh perubahan harga.
- Sama dengan satu =1, maka Elastisitas permintaannya adalah
unit = satu. Atau disebut juga unitary elastic. Adalah untuk barang-barang yang perubahan jumlah yang diminta sebanding
proporsional dengan perubahan harga. -
Lebih kecil dari pada satu 1, maka Elastisitas permintaannya adalah inelastis inelastic. Adalah perubahan jumlah yang
diminta sedikit saja terpengaruh oleh perubahan harganya.
- Sama dengan nol =0, maka Elastisitas permintaannya adalah
inelastis sempurna perfect inelastic. Jumlah yang tertentu akan tetap diminta orang sekalipun harganya berubah-ubah.
b. Elastis Silang
1. Elastis silang adalah pengukuran tentang derajat kepekaan relatif dari
jumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya perubahan tingkat harga barang yang lain. Dengan kata lain, Elastisitas silang adalah
perubahan proporsional dari jumlah barang X yang diminta konsumen dibagi dengan perubahan proporsional dari Y Sudarman, 1992:106.
2. Elastisitas silang adalah persentase perubahan jumlah yang diminta
akan sesuatu barang yang diakibatkan oleh perubahan harga barang lain yang mempunyai “hubungan” dengan satu persen atau secara
umum : Es =
y barang
harga perubahan
Persentase x
barang akan
permintaan perubahan
Persentase
Boediono, 2000 : 31 Berdasarkan koefisien Elastisitas silang, maka hubungan antara
dua jenis barang dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu :
Bila Es 0, maka kedua barang tersebut mempunyai hubungan saling menggantikan substitusi.
Bila Es 0, maka kedua barang tersebut mempunyai
hubungan saling melengkapi Komplementer. c.
Elastisitas Pendapatan
1. Elastisitas pendapatan adalah tingkat perubahan relatif dari jumlah
barang yang diminta konsumen karena adanya perubahan penghasilan atau pendapatan. Dengan kata lain, Elastisitas
pendapatan adalah perubahan proporsional dari jumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional pendapatan
secara nominal Sudarman, 1992:108. 2.
Elastisitas pendapatan adalah persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh kenaikan pendapatan
income riil konsumen dengan satu persen atau secara umum : Ep =
riil pendapatan
perubahan Persentase
x barang
akan permintaan
perubahan Persentase
Boediono, 2000 : 32 untuk barang “normal” Ep positif dan untuk barang “inferior” Ep
negatif. Barang-barang kebutuhan pokok biasanya mempunyai Ep 1 tidak elastis, sedangkan untuk barang tidak pokok barang
mewah Ep 1 elastis
2.2.3. Pengertian Penawaran