Perbandingan Kompas dan Jawa Pos dalam Model Zhondang Pan

76 Sintaksis Wawancara dengan satu nara sumber, Jawa Pos mengkonstruksi realitas bahwa hasil dari penyelidikan kerusuhan Mojokerto,13 orang jadi tersangka. Skrip Kabid Humas polda Jatim menjelaskan bahwa jumlah tersangka bisa bertambah.sebab puluhan saksi belum diperiksa penyelidik gabungan.Tim ii berasal dari Polres kabuapaten Mojokerto,Polresta kota Mojokerto dan polda Jatim. Tematik Kabid humas kepolisian mengatakan bahwa polisi dengan diback up sepenuhnya oleh polda Jatim : 1. Menerjungkan tim labfor ke TKP 2. Pemeriksaan terhadap 80 orang yang ditangkap saat kerusuhan terjadi.Dari hasil pemeriksaan itu .hingga kemarin polisi menetapkan 13 tersangka. Retoris Terdapat unsur grafis yang berupa gambar petugas dari Labfor polda Jatim memeriksa bangkai mobil yang terbakar.

4.2.3 Perbandingan Kompas dan Jawa Pos dalam Model Zhondang Pan

dan Gerald M. Kosieki. Dari penelitian dengan menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosieki tersebut maka dapat diambil konklusi secara umum konstruksi berita seputar kisruh Pilkada di Mojokerto. Kedua harian Kompas dan Jawa Pos adalah sebagai berikut. Pada harian Jawa Pos berita kisruh Pilkada di Mojokerto mendapatkan porsi liputan lebih besar 4 item berita dan di ulas secara mendalam dan lengkap. Pada awal pemberitaan menyajikan dua berita sekaligus pada tanggal yang sama, namun pemberitaannya berbeda. Berita pertama mendeskripsikan tentang kronologis kerusuhan tersebut, sedangkan berita kedua tentang kerusakan yang ditimbulkan sesudah kerusuhan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Pos 77 ingin menonjolkan berita kerusuhan tersebut. Jawa Pos dalam penyajiannya tidak terpaut pada satu pemberitaan saja namun pada tiap edisi Jawa Pos selalu memberitakan perkembangan kasus kerusuhan tersebut. Hal ini terlihat jelas Jawa Pos menampilkan dari dua sisi serta sifat netralnya terhadap pemberitaan. Dalam pemberitaan Jawa Pos menghadirkan adanya pernyataan pro kontra dari berbagai pihak baik pihak yang pro dan kontra. Jawa Pos menyajikan reaksi keras dari Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang menyatakan keprihatinannya atas kerusuhan di Mojokerto. Dia menyesalkan massa dari salah satu bakal calon kepala daerah yang tidak puas telah melakukan pengrusakan dan bertindak anarkistis. Sedangkan kepala pusat penerangan Kemendasri Saut Situmorang menambahkan kerusuhan tersebut menjadi pelajaran bagi semua daerah. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Saut Situmorang. Jawa Pos dalam menyoroti pemberitaan ini sangat lengkap dan cenderung tidak memihak karena menampilkan pihak yang pro dan kontra tersebut. Berita kerusuhan Pilkada di Mojokerto disajikan oleh Jawa Pos secara detail sebab dan akibatnya. Mulai dari penangkapan provokator, rusaknya perangkat hukum seperti Kantor Pemkab dan Gedung DPRD lainnya serta rusaknya kantor bagian keuangan dan PDE. Hal ini menunjukkan agar khalayak mengerti penyebab dari kerusuhan ini bisa terjadi. Sebaliknya, justru dalam memberitakan berita kerusuhan Pilkada di Mojokerto dengan porsi tidak sebanyak Komnas 2 item berita, bahkan cenderung memihak, sederhana dan di ulang-ulang, seperti Pilkada Mojokerto 78 yang jalan terus. Kompas mengkonstruksikan berita kerusuhan ini cenderung sederhana tidak menganggap kerusuhan insiden Pilkada di Mojokerto sebagai salah satu kerusuhan Pilkada terbesar yang diberitakan oleh Jawa Pos. Seperti yang disampaikan ketua KPK kabupaten Mojokerto Ayyuhannafiq menegaskan, seluruh tahapan Pilkada Mojokerto akan terus dilangsungkan. Ini memasuki tahapan kampanye, pemungutan suara akan dilangsungkan 7 Juni. Sedangkan Kepala Biro Administrasi pemerintah provinsi Jawa Timur, Jariyanto mengatakan kerusuhan tidak berdampak. Hal ini menunjukkan bahwa Kompas ingin menunjukkan pihak-pihak yang sangat menentang atas peristiwa kerusuhan tersebut. Sedangkan dalam pendeskripsian peristiwa-peristiwa kerusuhan Jawa Pos tidak banyak bercerita dan memberikan informasi tentang jalannya pertikaian itu sendiri. Hal ini jelas diungkap dalam pemberitaan yang menjelaskan bahwa akibat dari keputusan KPU yang menolak calon Bupati dan Wakil Bupati Dimyati Rosyid – M. Karel menyebabkan terjadi kerusuhan, akibatnya terjadi kerusakan di Mojokerto. Kantor Pemkab, kantor DPRD, Kantor Peradilan dan perangkat hukum lainnya namun tidak dijelaskan kerusakan dan kerugian penduduk setempat, berita yang disajikan cenderung sederhana. Hal ini juga terlihat pada berita Pilkada Mojokerto tetap sesuai jadwal, perkembangannya yang selalu disajikan pada setiap pemberitaannya. Dalam hal penggunaan kata-kata, bahasa yang digunakan cenderung persuasif dengan isi berita yang sederhana, baik secara langsung maupun tidak langsung. 79 Perbandingan Frame Kompas dan Jawa Pos tentang Berita Kerusuhan Pilkada Di Mojokerto . Struktur Kompas Jawa Pos Frame Kerusuhan tersebut timbul karena adanya reaksi massa yang tidak setuju atas keputusan KPU yang menolak pasangan calon Bupati dan dan Wakil Bupati Dimyati M Rosyid – M. Karel. Kerusuhan dan aksi unjuk rasa pilkada yang terjadi Kabupaten Mojokerto yang terparah di Indonesia setidaknya selama setahun terakhir. Sintaksis Gagasan utama ditampilkan dan ditekankan sejak awal, melalui pemilihan judul dan unsur berita yang mendukung. Untuk mendukung gagasan dengan menyertakan semua pihak yang terlibat ataupun memiliki otoritas dalam kutipan sumber. Dalam hal ini Kompas berusaha untuk selalu dapat kritis dan netral. Dengan selalu menampilkan adanya narasumber dalam semua pemberitaannya sebagai pembuktian tingkat keobyektifitasan yang dibangunnya dengan selalu menampilkan pendapat yang pro dan kontrak dalam setiap persoalan yang terjadi. Gagasan utama ditampilkan melalui unsur berita yang mendukung kutipan sumber berita terkadang juga dijadikan sebagai judul, serta adanya judul yang tersamar dan kurang mewakili isi berita. Jawa Pos lebih menonjolkan pemberitaan tentang kekerasan dan anarkis Mojokerto. Pada judul, tak ada. Hal ini terlihat adanya penulisan berita dengan hanya menekankan pada wartawan Jawa Pos tanpa memperhatikan secara dalam obyektifitas narasumber yang ada. Serta adanya penyajian berita yang tidak memihak. Skrip Dari keseluruhan skrip yang ada Kompas tidak selalu menceritakan urutan kejadian kerusuhan yang ada dengan memberikan deskripsi yang jelas tentang sebab dan akibat yang ditimbulkan dari awal kerusuhan hingga pengusutan polisi dengan mencari provokator yang mendalangi kerusuhan terjadi. Juga pada para pengunjuk rasa yang menyerahkan diri akan diberi remisi. Pernyatan- pernyatan pro kontra atas Dari keseluruhan skrip yang ada Jawa Pos selalu menceritakan kerusuhan dengan urutan kejadian kerusuhan Mojokerto yang menyebabkan kerusakan kantor Pemkab DPRD serta pembakaran mobil dinas dan pribadi. Tersangka yang menimbulkan kerusuhan di Mojokerto. 80 pelaksanaan. Tematik 1. Penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari kerusuhan tersebut berkaitan dengan keputusan KPU kabupaten Mojokerto yang menolak pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Dymyati Rosyid – M. Karel. Tak terantisiapsi akibat jumlah massa yang tidak seimbang dengan jumlah aparat kepolisian. 1. Pernyataan dari Menteri Dalam Negeri yang menyatakan bahwa insiden Mojokerto merupakan kerusuhan Pilkada terbesar yang pernah terjadi belakangan ini. Kerusuhan yang ditimbulkan oleh massa serta kerusakan yang ditimbulkannya. Dijelaskan kerusakan pada kantor Pemkab Mojokerto, DPRD dan kerusakan mobil dinas dan pribadi. Aparat kepolisian berhasil menangkap 80 pendemo dan menetapkan 13 tersangka. Retoris Setiap judul, pemakaian kata dan kutipan narasumber memiliki obyektifitas yang saling menjelaskan akan persoalan yang ada. Dalam hal ini Kompas banyak menekankan pada 3 unsur yang ada leksikon, metafora dan grafis. Namun penekanan paling dalam ada pada penggunaan pilihan kata dalam meleksikon yang selalu digunakan Kompas dalam setiap teksnya. Metagora juga cukup mempengaruhi penulisan Kompas dalam setiap menggambarkan peristiwa yang ada. Dalam unsur retoris, Jawa Pos lebih menonjolkan pada penggunaan elemen leksikon dan metafora dari penonjolan dari segi penulisan berita dengan menggunakan elemen leksikon yang menggunakan kata-kata ke arah gaya hiperbolis dan menonjolkan penulisan dari segi penggunaan metafora dengan kiasan dan ungkapan. 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari data-data yang telah ditampilkan pada bab empat yakni hasil dan pembahasan penelitian analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa : 1. Surat kabar Kompas dan Jawa Pos mempunyai frame pemberitaan yang berbeda. Dalam pemberitaan di Kompas mem-frame kerusuhan tersebut timbul karena adanya reaksi massa yang tidak setuju dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum KPU kabupaten Mojokerto yang menolak pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati namun pemberitaannya tidak memihak sedangkan pada Jawa Pos mem-frame menghadirkan pernyataan yang kontra dari Menteri Dalam Negeri yang menyatakan sangat prihatin dengan insiden itu. Sedangkan kepala Pusat Penerangan Kemendagri menjadi pelajaran bagi semua daerah. Frame berita kerusuhan Pilkada di Mojokerto, Jawa Pos mempunyai konstruksi yang tajam dan bersifat meng-close up. Beragamnya pemberitaan Kompas cenderung anarkis dengan penuh penekanan pada penggunaan unsur retoris kepada pembacanya. Hal ini mempunyai kedalaman perspektif dalam menggunakan pilihan-pilihan kata dan kalimat yang digunakan secara khusus oleh Jawa Pos banyak memberitakan sebab dan akibat yang ditimbulkan dari peristiwa kerusuhan tersebut, akibat yang ditimbulkan tidak hanya rusaknya gedung

Dokumen yang terkait

INTERFERENSI BAHASA ASING PADA IKLAN LOWONGAN PEKERJAAN DI SURAT KABAR KOMPAS EDISI BULAN MEI 2010 INTERFERENSI BAHASA ASING PADA IKLAN LOWONGAN PEKERJAAN DI SURAT KABAR KOMPAS EDISI BULAN MEI 2010.

0 0 12

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS.

0 3 47

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG SKANDAL M. NAZARUDDIN ( Analisis Framing Berita tentang M. Nazaruddin pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi 25-31 Juli 2011 ).

0 0 119

PEMBINGKAIAN BERITA BAILOUT CENTURY (Studi Analisis Framing Tentang Bailout Century Pada Sidang Paripurna SPR di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

1 2 100

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

0 0 102

PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos).

1 3 115

PILKADA SERENTAK DALAM BERITA (Analisis Isi Berita Pilkada Serentak pada Surat Kabar Jawa Pos dan Surat Kabar Kompas Periode Oktober - Desember 2015).

0 0 10

KATA PENGANTAR - PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos)

0 0 17

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG SKANDAL M. NAZARUDDIN ( Analisis Framing Berita tentang M. Nazaruddin pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi 25-31 Juli 2011 )

0 0 20