Teknik Analisis Data Langkah-langkah Analisis Framing

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan secara langsung dengan mengidentifikasi wacana berita berpedoman pada model framing Pan dan Kosicki. Data hasil identifikasi tersebut dianalisis untuk menemukan cara pandang atau perspektif yang digunakan mengkonstruksi fakta menjadi wacana berita. Dikumpulkan dari sumber dan jenis data primer berupa berita dimuat dalam surat kabar Kompas dan Jawa Pos adalah berita tentang kerusuhan pilkada Mojokerto. Dari data yang diperoleh sebagai hasil identifikasi tersebut untuk selanjutnya dianalisis untuk mengetahui bagaimana kedua media tersebut dalam mengemas berita kerusuhan pilkada di Mojokerto. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari informasi- informasi yang relevan dari buku, surat kabar dan internet yang digunakan untuk menambah perspektif kajian analisis peneliti dalam upaya menjawab permasalahan penelitian. Data-data sekunder dalam penelitian ini dari literatur dan sumber data surat kabar yang merupakan informasi-informasi tambahan dilakukan dengan cara studi kepustakaan.

3.6 Teknik Analisis Data

Peneliti menggunakan teknik analisis framing sebagai teknik dalam menganalisis data penelitian ini. Analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif media atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan media ketika menyeleksi isu dan menuliskan fakta. Analisis framing yang dipilih bertumpu pada model Pan dan Kosicki yang menggunakan empat struktur besar. Pertama, struktur sintaksis yaitu berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa ke dalam bentuk susunan umum berita. Kedua, struktur skrip yaitu berhubungan dengan bagaimana wartawan menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita, dengan menggunakan konsep 5 W + 1 H. Ketiga , struktur tematik yaitu berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan peristiwa ke dalam bentuk proporsi antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Keempat, struktur retoris yaitu berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita.

3.7 Langkah-langkah Analisis Framing

Dengan menggunakan perangkat framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, penelitian akan menguraikan berita-berita yang memuat kerusuhan pilkada di Mojokerto surat kabar Kompas dan Jawa Pos. Analisis berita-berita tersebut akan didasarkan pada empat struktur besar, yaitu : 1. Sintaksis adalah bagaimana surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos menyusun berita ke dalam bentuk susunan umum berita. Struktur sintaksis dapat memberikan petunjuk yang berguna tentang bagaimana wartawan Kompas dan Jawa Pos memakai kerusuhan pilkada di Mojokerto kemana berita tersebut. a. Headline : judul berita tentang kerusuhan pilkada di Mojokerto surat kabar Kompas dan Jawa Pos merupakan inti dari suatu kisah berita pada surat kabar yang ditampilkan dengan susunan kalimat yang disingkat dengan bentuk huruf yang besar dan mencolok guna memikat khalayak pembaca. b. Lead : atau teras berita, sebagai aspek terpenting dari peristiwa yang diberikan, sudut pandang dari berita menunjukkan perspektif atau sudut pandang surat kabar Kompas dan Jawa Pos dalam pemberitaan kerusuhan pilkada di Mojokerto. c. Latar : Latar belakang atas berita kerusuhan pilkada di Mojokerto surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos latar menyelidiki bagaimana surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos memberi pemaknaan atas berita kerusuhan tersebut. d. Pengutipan Sumber Berita : pengutipan-pengutipan terhadap pendapat-pendapat dari narasumber lain, yang dimaksud untuk membangun obyektifitas, prinsip keseimbangan dan tidak memihak agar khalayak memahami bahwa yang ditulis wartawan media tersebut bukan pendapat wartawan semata tapi orang yang mempunyai independensi sendiri. 2. Skrip adalah bagaimana surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos mengisahkan atau menceritakan kerusuhan pilkada di Mojokerto cs ke dalam sebuah berita. Berkaitan dengan kaidah jurnalistik. Struktur skrip terdiri atas : Who : Siapa yang dijadikan berita What : Berita tentang apa When : Kapan peristiwa yang diberitakan terjadi. Where : Dimana peristiwa yang diberitakan terjadi. Why : Mengapa peristiwa yang diberikan terjadi. How : Bagaimana peristiwa yang diberikan tersebut. 3. Tematik adalah bagaimana surat kabar Kompas dan Surat Kabar Jawa Pos ke dalam proporsi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. a. Detail : Kontrol informasi yang ditampilkan surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos. Seputar kerusuhan pilkada di Mojokerto akan diuraikan secara detail dan lengkap merupakan penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu pada khalayak, demikian pula sebaliknya. b. Maksud : Seputar pemberitaan kerusuhan pilkada di Mojokerto yang menguntungkan akan diuraikan secara tersamar, implisit dan tersembunyi. c. Normalisasi : Cara pandang surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos dalam memandang suatu obyek sebagai suatu yang tunggal atau sebagai suatu kelompok. d. Koherensi : Pertalian atau jalinan antara kata, propinsi atau kalimat dalam pemberitahuan kerusuhan surat kabar Kompas dan surat kabar sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi hubungan. e. Bentuk kalimat : Bagaimana kebenaran tata bahasa yang digunakan oleh surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos dalam penulisan berita kerusuhan pilkada di Mojokerto. Bentuk kalimat juga menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. f. Kata Ganti : Alat yang digunakan oleh surat kabar Kompas dan surat Kabar Jawa Pos dalam penulisan berita kerusuhan untuk menunjukkan dimana posisi seorang dalam wacana. 4. Retoris adalah bagaimana surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos menekankan arti tertentu yang ingin ditonjolkan kedalam berita kerusuhan Pilkada Mojokerto. Struktur retoris terdiri atas : a. Leksikon : Pilihan kata yang dipakai oleh surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos menunjukkan bagaimana pemaknaan surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos terhadap suatu realitas atau fakta kedalam kaitannya dengan berita kerusuhan pilkada di Mojokerto. b. Gaya : Bagaimana pesan yang disampaikan surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos dibungkus ke dalam bahasa tertentu untuk menimbulkan efek tertentu pada khalayak. c. Grafis : Untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan yang berarti dianggap penting oleh surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos dalam berita kerusuhan pilkada di Mojokerto. Biasanya, lewat muncul bagian tulisan yang dibuat lain, seperti pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat dengan ukuran lebih besar, termasuk didalamnya adalah pemakaian caption raster, grafik dan tabel mendukung arti penting suatu pesan. d. Pengandaian : Merupakan pernyataan tentang berita kerusuhan pilkada di Mojokerto yang dilakukan oleh surat kabar Kompas dan surat kabar Jawa Pos untuk mendukung suatu teks. e. Metafora : Kiasan, ungkapan, peribahasa, pepatah, petuah luhur yang dipakai oleh media tersebut untuk memperkuat pesan dalam berita kerusakan pilkada di Mojokerto. 60 di Surabaya sejak lama dan bahkan mendominasi pasar Surabaya Pos. banyak strategi yang dilakukan Jawa Pos untuk mencapai kondisi seperti ini diantaranya dengan ingin menjadi surat kabar yang melakukan hal-hal baru pertama kalinya di Indonesia seperti terbit 24 halaman per hari menjadi surat kabar pertama yang terbit di hari libur nasional serta muncul dengan ukuran kecil tanpa mengurangi isi ketika krisis moneter terjadi di Indonesia. Salah satu hal yang benar-benar membuat kelompok Jawa Pos menjadi sebuah kelompok medis yang sangat besar adalah dengan adanya JPNN Jawa Pos News Networking. JPNN ini dibentuk sebagai salah satu sarana untuk menampung berita dari seluruh daerah di Indonesia dan untuk keperluan sumber berita berbagai media cetak yang berada dalam satu naungan dengan kelompok Jawa Pos. Hal ini menyebabkan berita di satu daerah di luar Surabaya tidak perlu dikerjakan layoutnya di Surabaya dan berita tersebut dapat dikerjakan di kota bersangkutan lalu hasilnya dikirimkan ke JPNN untuk diambil oleh redaksi yang ada di Surabaya. Saat ini dikirimkan ke JPNN untuk diambil oleh redaksi yang ada di Surabaya. Saat ini dimana masanya media On-line sedang berkembang Jawa Pos juga tidak mau ketinggalan untuk ikut berpartisipasi dengan memberikan fasilitas Jawa Pos yang bisa diakses melalui internet dengan alamat situs : www.jawapos.co.id .

4.2 Hasil dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

INTERFERENSI BAHASA ASING PADA IKLAN LOWONGAN PEKERJAAN DI SURAT KABAR KOMPAS EDISI BULAN MEI 2010 INTERFERENSI BAHASA ASING PADA IKLAN LOWONGAN PEKERJAAN DI SURAT KABAR KOMPAS EDISI BULAN MEI 2010.

0 0 12

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS.

0 3 47

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG SKANDAL M. NAZARUDDIN ( Analisis Framing Berita tentang M. Nazaruddin pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi 25-31 Juli 2011 ).

0 0 119

PEMBINGKAIAN BERITA BAILOUT CENTURY (Studi Analisis Framing Tentang Bailout Century Pada Sidang Paripurna SPR di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

1 2 100

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

0 0 102

PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos).

1 3 115

PILKADA SERENTAK DALAM BERITA (Analisis Isi Berita Pilkada Serentak pada Surat Kabar Jawa Pos dan Surat Kabar Kompas Periode Oktober - Desember 2015).

0 0 10

KATA PENGANTAR - PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos)

0 0 17

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG SKANDAL M. NAZARUDDIN ( Analisis Framing Berita tentang M. Nazaruddin pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi 25-31 Juli 2011 )

0 0 20