g. Meningkatkan pembelajaran dan pengajaran interpersonal
Caring efektif bila dilakukan melalui hubungan interpersonal sehingga dapat memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan persoanal, dan
memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal klien. Manifestasi perilaku Caring perawat berdasarkan meningkatkan
pembelajaran dan pengajaran interpersonal adalah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pemberian pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan klien,
menjelaskan keluhan secara rasional dan ilmiah, meyakinkan klien tentang kesediaan perawat untuk memberikan informasi.
h. Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spiritual yang mendukung
Perawat perlu mengenali pengaruh lingkungan internal dan eksternal klien
terhadap kesehatan kondisi penyakit klien. Manifestasi perilaku Caring
perawat berdasarkan menciptakan lingkunagn fisik, mental, sosiokultural, dan spiritual yang mendukung adalah menyetujui keinginan dan memfasilitasi
klien untuk bertemu dengan pemuka agama dan menghadiri pertemuannya, bersedia mencarikan alamat atau menghubungi keluarga yang ingin ditemui
oleh klien, menyediakan tempat tidur yang selalu rapih dan bersih, menjaga kebersihan dan ketertiban ruang perawatan. Dari uraian tentang elemen
Caring diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa elemen Caring terdiri dari komponen pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dilakukan oleh
perawat. Komponen pengetahuan diwakili dengan pernyataan seperti kemampuan perawat untuk menggunakan metode sistematis dalam pemecahan
Universita Sumatera Utara
masalah. Komponen keterampilan diwakili oleh pernyataan seperti membantu kebutuhan dasar pasien dan menciptakan lingkungan yang mendukung
kesembuhan pasien. Komponen perilaku yang diwakili dengan pernyataan seperti mampu berperilaku empati, jujur, menghargai, memiliki kerendahan
hati. Komponen perilaku memiliki proporsi yang lebih banyak dibandingkan dengan komponen pengetahuan dan keterampilan, maksudnya telah
disinggung oleh para ahli dalam keperawatan sebagai elemen dari perilaku Caring. Walaupun demikian, tidak ada komponen yang tidak penting karena
pasien juga mengharapkan perawat yang melakukan asuhan keperawatan kepada mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang adekuat untuk
mendukung proses penyembuhan. i. Membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan penuh
penghargaan dalam rangka mempertahankan keutuhan dan martabat manusia
Perawat harus mengenal kebutuhan biofisical, psikofisical, dan interpersonal dirinya dan klien. Kebutuhan klien pada tahap paling rendah
adalah kebutuhan biofisikal misalnya : makan, minum, eliminasi, ventilasi. Kebutuhan yang lebih tinggi : psikososial misalnya, kemampuan aktivitas dan
seksual. Sedangkan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang lebih tinggi dari kebutuhan intrapersonal dan interpersonal.
Hal ini sesuai dengan asumsi dasar teori caring, bahwa caring menjamin adanya kepuasan terhadap kebutuhan manusia, karena caring
mengintegrasikan pengetahuan biofisikal dengan pengaruh perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan memberi pelayanan bagi mereka yang
Universita Sumatera Utara
sakit. Faktor ini juga sesuai dengan definisi sehat menurut Watson yaitu dicapainya level yang tinggi secara menyeluruh dari fungsi-fungsi fisik,
mental dan sosial serta kemampuan adaptasi dan pemeliharaan kesehatan pada level fungsional setiap hari Tomey, 1996.
Manifestasi perilaku caring perawat adalah selalu bersedia memenuhi kebutuhan dasar dengan selalu menyatakan bangga dapat menajdi orang yang
bermanfaat bagi klien, dan mampu menghargai klien dan privasi klien ketika sedang memenuhi kebutuhannya, dan mampu menunjukkan pada klien bahwa
klien adalah orang yang pantas dihormati dan dihargai Tomey, 1996. Perilaku caring ini dapat dilakukan perawat pada saat pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi asuhan keperawatan.
j. Mengizinkan untuk terbuka pada eksistensial ; phenomenological dan