27
2.2.4.1. Pengertian Informasi
Menurut Wilcoson 1993 : 3 informasi terdiri dari data yang telah ditransformasi dan dibuat lebih bernilai melalui pemrosesan.
Informasi adalah data yang diproses lebih jauh sehingga mempunyai arti bagi sipenerima dan mempunyai nilai pengaruh atas tindakan –
tindakan, keputusan – keputusan sekarang dan masa datang Davis dan Olson, 1985 dikutip Halim, 1995 : 29
Gambar 3. Perubahan Data Menjadi Transformasi
Sumber : Abdul Halim, 1995, Bunga Rampai Sistem Informasi Akuntansi, BPFE Yogyakarta, Hal. 29
2.2.4.3. Sifat – Sifat Informasi
Informasi menampakkan
atribut atau sifat – sifat mempengaruhi
kualitas pengambilan keputusan, sifat – sifat informasi yang penting meliputi hal – hal berikut Wilcoson, 1993 : 121 :
1. Relevansi
Hubungan natara informasi dan situasi keputusan, serta dengan sasaran perusahaan
Data Proses
Informasi
28
2. Kuantifiabilitas
Sejauh mana informasi dapat dikuantifikasikan dinyatakan dalam bentuk numerik
3. Akurasi
Keandalan dan kepresisian informasi 4.
Kepadatan Sejauh mana informasi diringkaskan atau dipadatkan
5. Ketepatan
waktu Kekinian
informasi 6.
Cakupan Rentang yang dicakup oleh informasi.
2.2.4.4. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Wilcoson 1993 : 4 sistem informasi adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumber daya manusia, komputer dikoordinasikan untuk
mengubah masukan data menjadi keluaran informasi guna mencapai sasaran – sasaran perusahaan.
Menurut Abdul Halim 1995 : 30 sistem informasi adalah suatu sistem yang mengatur atau memproses data menjadi informasi.
29
2.2.4.5. Siklus Pengembangan Sistem Informasi
Sistim informasi berkembang selama masa kehidupan perusahaan. Sistem informasi baru akan menggantikan sistem lama bila sistem lama ini
tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan perusahaan yang terus tumbuh dan berubah.
Pengembangan sistim informasi adalah proses modifikasi atau mengubah bagian atau keseluruhan sistem. Setiap proyek pengembangan
sistem akan melalui siklus hidup. Pengembangan sistem disebut SDLC System Development Life Cycle karena setiap sistem mempunyai siklus
hidup terbatas, pengembangan sistem mempunyai kegiatan yang bersifat siklus. System Development Life Cycle terdiri dari beberapa tahap. Bodnar
dan Hopwood 1995 : 351 membagi System Development Life Cycle menjadi beberapa tahap sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 1: Tahap-tahap Dalam System Development Life Cycle
General Phase Detailed Phased
Analysis Feasibility Assesment
Information Analysis Design System
Design Program Development
Procedure Development Implementation Conversion
Operation and Maintenance Audit and Review
Sumber : Bodnar dan Hopwood, 1993, Accounting and Information Systems, 5
th
Edition, Prentice Hall, Hal. 353
30
1. Feasibility Assesment
Mendefinisikan secara jelas apa yang harus dilakukan sistem, output apa yang harus dihasilkan, input apa yang harus diterima, bagaimana input
data diperoleh, basis data seperti apa yang diperlukan, dan seberapa cepat output harus tersedia. Dalam tahap ini juga dilakukan analisa cost
and benefit dan kelayakan teknis serta menyiapkan rencana pengembangan. Tahap ini akan menghasilkan dokumen proposal sistem
yang berisi seluruh analisis yang telah dilakukan. 2.
Informasi Analysis Pada tahap ini dilakukan pendefinisian sistem secara rinci tentang apa
saja yang diperlukan untuk penulisan program komputer bagi sistem yang akan dikembangkan. Tahap ini menghasilkan dokumen kebutuhan
sistem yang menyeluruh yang berisi diagram kamus data dan spesifikasi pemakai.
3. Syatem Design
Melibatkan keputusan hardware dan software apa saja yang akan digunakan, mendesain isi dan struktur basis data, dan mendefinisikan
modul program pembangunan sistem dan bagaimana hubungan antara modul yang satu dengan yang lain. Tahap ini akan menghasilkan
dokumen yang menerangkan secara detail bagaimana sistem akan bekerja.
31
4. Program Development
Membuat program komputer dan mendesain rinci basis data dan file-file yang digunakan oleh sistem. Setiap modul program yang selesai dibuat
akan diuji kebenarannya. Pengujian juga dilakukan setelah program selesai secara keseluruhan.
5. Procedure Development
Menyusun kumpulan dokumen yang terorganisasi yang berkaitan dengan prosedur operasi yang mencakup aplikasi-aplikasi tertentu dan
instruksi operasi. Instruksi operasi merupakan pedoman menjalankan program bagi pemakai, personel operasi komputer dan orang lainnya
yang terlibat dalam operasi sistem. 6.
Coversion Pengubahan sistem baru mencakup bentuk-bentuk pemotongan dan
penggandaan aktivitas pemrosesan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan dan resiko yang secara potensial dapat merusak sistem baru.
7. Operation and Maintenance
Dalam tahap ini disusun skedul operasi yang berhubungan dengan pemrosesan data perusahaan serta pemeliharaan sistem. Banyak sistem
dapat digunakan lama lebih dari dua puluh tahun, tetapi juga ada sistem yang menjadi usang hanya dalam beberapa tahun saja, sehingga
perlu diganti dengan yang baru. Pemeliharaan sistem ini nantinya juga akan mengikuti aliran System Developmeny Life Cycle.
32
8. Audit and Review Menspesifikasikan hakekat setiap audit yang akan dilakukan untuk
mengevaluasi operasi sistem serta mengumpulkan dan menelaah tanggapan – tanggapan pemakai dalam sistem setelah sistem dioperasikan.
2.2.4.6. Tipe-Tipe Informasi yang Dibutuhkan oleh Setiap Tingkatan Manajemen