Teori Pendukung Kepuasan Pemakai-Pengembang  Teori ERG Jenis – jenis Partisipasi Pemakai Teori Pendukung Partisipasi Pemakai

20 cenderung meningkat seiring dengan semakin terotomatisasinya sistem. Untuk mengatasi ini, segala perubahan dan pengembangan yang akan dilakukan haruslah dikomunikasikan kepada seluruh personel yang terlibat dalam sistem tersebut. Masalah yang hampir serupa adalah mengenai hubungan interpersonal antara orang-orang yang terlibat dalam sistem. Semua personel yang terlibat dalam sistem pasti terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda dalam hal pendidikan, pelatihan, posisinya dalam organisasi dan sikap yang berbeda pula. Sistem akan berjalan dengan sukses jika personel- personel tersebut dapat bekerja sama dengan baik dalam sebuah tim. Sehingga komunikasi antara personel tersebut sangatlah diperlukan untuk menjamin berjalannya sistem dengan sukses. Rommey dan Steinbart 2000 : 629 mengemukakan bahwa salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan untuk memperkecil reaksi perilaku yang merugikan adalah komunikasi. Menurutnya para pekerja tidak akan mendukung suatu perubahan kecuali kalau alasan dibalik perubahan itu dijelaskan kepada mereka.

2.2.2.6. Teori Pendukung Kepuasan Pemakai-Pengembang  Teori ERG

Teori ini berasal dari Clayton Alderfer 1972 yang mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan-kebutuhan yaitu: kebutuhan akan 21 keberadaan, kebutuhan berhubungan dan kebutuhan untuk berkembang. Diantara ketiga kebutuhan tersebut, yang membentuk keefektifan komunikasi dan kerja sama adalah kebutuhan berhubungan, yaitu suatu kebutuhan untuk menjalin hubungan sesamanya, melakukan hubungan sosial dan kerja sama dengan orang lain. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan interpersonal, yang dapat memberikan kepuasan dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja Thoha, 1992 : 227. Berdasarkan teori diatas, komunikasi yang efektif diperlukan adanya interaksi dan kerja sama antar individu, sehingga bila interaksi dan kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan maka kepuasan akan tercapai dalam lingkungan kerja. Begitu pula dengan kepuasan pemakai informasi, bila komunikasi antara pemakai dan pengembang berjalan maka kepuasan pemakai akan terwujud.

2.2.2.7. Hubungan Komunikasi Pemakai-Pengembang dengan Kepuasan Pemakai

Romney dan Steinbart 2000: 631 menyatakan bahwa untuk mencegah terjadinya masalah perilaku pemakai adalah salah satunya dengan menjaga agar jalur komunikasi dengan pemakai tetap berjalan dengan lancar. Para manajer dan pemakai harus segera diberikan informasi mengenai perubahan sistem. Mereka harus diberitahu mengenai perubahan apa yang akan terjadi dan mengapa perubahan tersebut dilakukan. Dan 22 mereka juga harus diberitahu bagaimana sistem yang baru dapat memberikan mereka keuintungan. Tujuan dari komunikasi ini adalah membantu karyawan dalam mengenali upaya perusahaan dalam memperbaiki sistem. Bantuan ini bisa memastikan bahwa karyawan tersebut tetap diperlukan dalam upaya pencapaian tujuan dimasa yang akan datang. Komunikasi yang terbuka juga akan mencegah timbulnya berbagai rumor dan salah pengertian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan komunikasi yang terbuka maka para pemakai akan mengetahui bagaimana sistem yang baru akan mempengaruhi mereka dan pemakai juga akan mengetahui bagaimana posisi mereka selanjutnya dalam sistem yang baru. Sehingga pemakai akan merasakan kepuasan terhadap sistem yang sedang dikembangkan. 2.2.3. Partisipasi Pemakai 2.2.3.1. Pengertian Partisipasi Menurut Setianingsih 1998 : 195 partisipasi pemakai digunakan untuk menunjukkan keterlibatan personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi. Sedangkan Bakri dan Hartwick 1994 seperti yang dikutip oleh Restuningdiah 2000 : 121. Istilah user participation dan user involvement berkaitan dengan perilaku dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai dalam pengembangan sistem informasi. User participation digunakan untuk menunjukkan berbagai perilaku dan aktivitas pemakai selama proses 23 pengembangan sistem informasi, sedangkan user involvemen lebih mengarah pada suatu keadaan psikologis yang subyektif dari individu pada suatu sistem.

2.2.3.3. Jenis – jenis Partisipasi Pemakai

Ada tiga jenis partisipasi pemakai berdasarkan tingkat pengaruh dan kontrol yang diberikan oleh pemakai, yaitu : a. Partisipasi konsultatif Dalam partisipasi ini pemakai diajak berunding atau berkonsultasi oleh pengembang dalam menetapkan desain sistem informasi yang baru, walaupun keputusan atas desain sistem terletak pada personel sistem informasi. b. Partisipasi representatif Dalam partisipasi ini suatu tim dibentuk dengan perwakilan dari pemakai. Tim ini diberi tanggung jawab mendesain dan mengelola proyek pengembangan sistem. c. Partisipasi konsensus Dalam partisipasi ini digunakan pendekatan demokratis, dengan berupaya melibatkan pemakai secara terus – menerus untuk seluruh proses desain sistem. 24

2.2.3.4. Teori Pendukung Partisipasi Pemakai

 Teori Y dari Mc Gregor Teori ini dipelopori oleh Mc Gregor 1957 ini diantaranya menyatakan bahwa orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan tujuan itu. Dalam kondisi yang sesuai, mereka belajar menerima dan mencari tanggung jawab. Davis dan Newstrom, 1994 : 162 Dengan teori diatas maka partisipasi adalah bentuk dari pengarahan dan pengendalian diri sendiri untuk mencapai tujuan. Partisipasi pemakai informasi juga merupakan salah satu bentuk keterlibatan individu dalam kegiatan pengembangan sistem informasi yang berguna untuk mencapai kepuasan pemakai informasi.

2.2.3.5. Hubungan Partisipasi Pemakai Dengan Kepuasan Pemakai

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pemakai Akhir Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kota Surakarta).

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pemakai Akhir Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kota Surakarta).

0 2 19

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. TEJA SEKAWAN COCOA INDUSTRIES SURABAYA.

7 30 116

ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KOPERASI SETIA BHAKTI WANITA DI SURABAYA.

0 0 100

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. SWADAYA GRAHA GRESIK.

11 64 110

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR PEMAKAI YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI

0 0 14

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. SWADAYA GRAHA GRESIK

0 0 22

KATA PENGANTAR - ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KOPERASI SETIA BHAKTI WANITA DI SURABAYA

1 3 17

BEBERAPA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. BANYU BIRU INOVA

1 1 20