Heteroskedastisitas Autokorelasi Uji Asumsi Klasik .1.

Tabel 4.9 Nilai Variance Inflation Variabel Bebas Variabel Nilai VIF Character X 1 1,120 Capacity X 2 1,100 Capital X 3 1,183 Collateral X 4 1,068 Condition X 5 1,112 Sumber : Lampiran 4 Hasil perhitungan multikolinieritas dengan melihat nilai VIF, dapat diketahui bahwa untuk semua variabel mempunyai nilai VIF di bawah angka 10, sehingga hasil uji multikoliniertitas menunjukan tidak adanya multikolinieritas antar variabel bebas, karena nilai VIF dibawah angka 10.

4.4.2. Heteroskedastisitas

Hasil perhitungan korelasi Rho Sperman variabel bebas dengan variabel residu ditunjukan dalam tabel 4.9 berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Tabel 4.10 Uji Rho Spearman variabel bebas dengan variabel residu Variabel Bebas Rho Sig Keterangan Character X 1 --- Residual -0,048 0,711 Non Hetero Capacity X 2 --- Residual 0,002 0,989 Non Hetero Capital X 3 --- Residual -0,085 0,521 Non Hetero Collateral X 4 --- Residual -0,061 0,646 Non Hetero Condition X 5 --- Residual -0,018 0,890 Non Hetero Sumber : Lampiran 4 Dari tabel 4.9 diketahui nilai signifikansi menunjukan angka ditas 5 yang berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada data-data yang digunakan untuk mengetimasi model. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heterokedastisitas terpenuhi.

4.4.3. Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross-sectional” Gujarati, 1991:201. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada tabel Durbin Watson. Kaidah keputusan dapat dijelaskan sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 1. Jika d lebih kecil daripada d L atau lebih besar daripada 4-d L , maka hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat autokorelasi. 2. Jika d terletak antara d U dan 4-d U , maka hipotesis nol diterima yang berarti tidak ada autokorelasi. 3. Jika nilai d terletak antara d L dan d U atau antara 4-d L dan 4-d U maka uji Durbin-Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti, untuk nilai-nilai ini tidak dapat disimpulkan ada tidaknya autokorelasi di antara faktor-faktor penganggu. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model penelitian maka perlu dilihat nilai DW tabel. Diketahui jumlah variabel bebas adalah 5 k=5 dan banyaknya data adalah n=60 sehingga diperoleh nilai DW tabel adalah sebesar d L = 1,408 dan d U = 1,76 Gambar 4.2 Kurva Statistik Durbin Watson Daerah Daerah Daerah Daerah Kritis Ketidak- Terima Ho Ketidak- Kritis pastian pastian Tolak Tidak ada Tolak Ho autokorelasi Ho 0 d L = 1,408 d U = 1,767 4-d U = 2,233 4-d L = 2,259 d 2,217 Berdasarkan hasil analisis, maka dalam model regresi ini tidak terjadi gejala autokorelasi karena nilai DW tes yang diperoleh adalah sebesar 2,217 berada pada daerah ke tidakterbebas dari autokorelasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

4.5. Hasil Pengujian Hipotesis