Fungsi Kredit Jenis Kredit

modern sekarang ini didasarkan pada uang transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan.

2.1.6.3 Fungsi Kredit

Menurut Untung 2004: 4, kredit pada awal perkembangannya mengarah fungsinya untuk merangarah kedua belah pihak untuk pencapaian tujuan kebutuhan baik dalam bidang usaha maupun kebutuhan sehari – hari. Suatu kredit mencapai fungsinya, baik bagi debitur, kreditur, maupun masyarakat, apabila secara sosial ekonomis membawa pengaruh yang lebih baik. Bagi pihak debitur dan kreditur, mereka sama – sama memperoleh keuntungan, dan juga mengakibatkan tambahan penerimaan Negara dari pajak, serta membawa dampak kemajuan ekonomi yang bersifat mikro maupun makro. Kredit dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan mempunyai fungsi : 1. Meningkatkan daya guna uang 2. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang 3. Meningkatkan daya guna dan peredaran uang 4. Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi 5. Meningkatkan semangat berusaha 6. Meningkatkan pemerataan pendapatan 7. Meningkatkan hubungan internasional Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.1.6.4 Jenis Kredit

Menurut Untung 2000: 4, kredit terdiri dari beberapa jenis bila dilihat berbagai pandangan. Jenis kredit dapat dibedakan menurut berbagai kriteria, yaitu dari berbagai kriteria lembaga pemberian – penerima kredit, jangka waktu serta penggunaan kredit, kelengkapan dokumen penggunaan kredit, kelengkapan dokumen perdagangan, atau dari berbagai kriteria lainnya. Dari segi lembaga pemberi – penerima kredit yang menyangkut struktur pelaksanaan kredit di Indonesia, maka jenis kredit dapat digolongkan menjadi sebagai berikut : 1. Kredit perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha, dan atau konsumsi. Kredit ini diberikan oleh bank pemerintah maupun bank swasta kepada dunia usaha guna membiayai sebagai kebutuhan permodalan, dan atau kredit dari bank kepada individu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup yang berupa barang maupun jasa. 2. Kredit likuiditas, yaitu yang diberikan oleh bank sentral kepada bank – bank di Indonesia, yang selanjutnya digunakan sebagai dana untuk membiayai kegiatan pengkreditannya. Kredit ini dilaksanakan oleh bank Indonesia dalam rangka melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan pasal 29 UU Bank Sentral tahun 1968, yaitu memajukan urusan perkreditan dan sekaligus bertindak sebagai pengawas atas urusan kredit tersebut. Dengan demikian bank Indonesia mempunyai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber wewenang untuk menetapkan batas – batas kuantitatif dan kualitatif di bidang perkreditan bagi perbankan yang ada. 3. Kredit langsung, kredit ini diberikan oleh bank Indonesia kepada lembaga pemerintahan. Misalnya bank Indonesia memberikan kredit langsung kepada bulog dalam rangka melaksanakan program pengadaan pangan, atau pemberian kredit langsung kepada pertamina atau pihak ketiga lainnya.

2.1.6.5 Penilaian Kredit