Variabel Bebas Independent Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Yang dimaksud dengan definisi operasional adalah sesuatu yang dapat menjadi objek pengamatan dalam suatu penelitian yang berdasarkan atas sifat atau hal yang dapat di definisikan, dan diobservasikan. Dalam definisi operasional dijelaskan tentang variabel – variabel yang akan diamati untuk menjadi objek pengamatan dalam penelitian, yang mana bersifat kuantitatif. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keputusan pemberian kredit Y sebagai variabel terikat, sedangkan variabel bebasnya sebagai berikut :

3.1.1 Variabel Bebas Independent

1. Kemauan untuk membayar atau character X1 Hal ini berkaitan dengan potensi kemauan calon debitur PT. BPR Surya Artha Utama Surabaya untuk membayar angsuran, yang diukur dengan indikator : a. Kejujuran calon debitur Adalah kesamaan dari apa yang diutarakan oleh konsumen dan disamakan dengan informasi lingkungan yang berkembang pada saat itu dari 2 – 3 informan untuk memperoleh suatu pernyataan yang benar. b. Kesehatan calon debitur Adalah kelayakan kondisi fisik pemohon kredit, yang meliputi : usia lanjut, penyakit yang dimiliki dan gangguan jiwa. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber c. Sifat temperamental calon debitur Adalah pekerjaan yang berganti – ganti dari calon konsumen dengan masyarakat sekitar. d. Kepribadian dari calon debitur Adalah perilaku yang menentukan sebuah sikap yang didasarkan atas pola hidup. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan menggunakan skor 1 dan skor tertinggi adalah 5, sebagai berikut : Skor 1 menunjukan sangat tidak setuju Skor 2 menunjukan tidak setuju Skor 3 menunjukan netral Skor 4 menunjukan setuju Skor 5 menunjukan setuju 2. Kapasitas calon debitur atau capacity X2 Meneliti kemampuan calon debitur PT. BPR Surya Artha Utama Surabaya dalam mengembalikan pinjaman kredit yang diukur dengan indikator : a. Pendapatan calon debitur Adalah jumlah penghasilan yang didapatkan selama proses pinjaman kredit dengan analisa jumlah pendapatan dikurangi kebutuhan hidup dan didapatkan minimal 2x angsuran. b. Pekerjaan calon debitur Adalah status legalitas pekerjaan yang dimiliki oleh pemohon kredit. c. Pengeluaran untuk kebutuhan hidup calon debitur Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Adalah jumlah yang dikeluarkan pemohon untuk kebutuhan hidup selama 1 bulan dikurangi kebutuhan lain harus setara dengan jumlah angsuran yang diambil. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan menggunakan skor 1 dan skor tertinggi adalah 5, sebagai berikut : Skor 1 menunjukan sangat tidak setuju Skor 2 menunjukan tidak setuju Skor 3 menunjukan netral Skor 4 menunjukan setuju Skor 5 menunjukan sangat setuju 3. Modal yang dimiliki calon debitur atau capital X3 Mempertimbangkan posisi keuangan atau modal calon debitur PT. BPR Surya Artha Utama Surabaya yang di ukur perbandingan hutang dan modalnya yang diukur dengan indikator : a. Status tempat tinggal rumah Menandakan apakah bahwa tempat tinggal tersebut milik pribadi, orang tua ataupun kontrakan yang dapat dilihat dari bukti pajak bumi bangunan. b. Barang berharga yang dimiliki Menandakan kepemilikan yang diukur untuk menjadi acuan dalam analisa kredit. c. Hutang calon debitur Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Adalah tanggungan lain dari calon debitur dan berbagai permasalahan hutang piutang calon debitur. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan menggunakan skor 1 dan skor tertinggi adalah 5, sebagai berikut : Skor 1 menunjukan sangat tidak setuju Skor 2 menunjukan tidak setuju Skor 3 menunjukan netral Skor 4 menunjukan setuju Skor 5 menunjukan sangat setuju 4. Jaminan atas kredit atau collateral X4 Mempertimbangkan penjaminan calon debitur PT. BPR Surya Artha Utama Surabaya yang akan dikaitkan sebagai jaminan atas kredit, yang diukur dengan indikator : a. Pekerjaan penjamin calon debitur Adalah suatu jaminan yang dikaitkan dengan pemohon kredit yang meliputi pendapatan dan pekerjaan penjamin. b. Hubungan penjamin dengan calon debitur Adalah hubungan penjamin harus berdasarkan satu keluarga yang dapat dilihat dari identitas kartu keluarga. 5. Kondisi calon debitur secara umum atau conditions X5 Memperhatikan keadaan calon debitur PT. BPR Surya Artha Utama Surabaya yang dapat mempengaruhi jalannya kredit yang diukur dengan indikator : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber a. Daerah tempat tinggal Adalah analisa yang didapat dari keseluruhan dari obyek lingkungan atau wilayah tempat tinggal calon debitur, dibedakan dalam 2 macam : daerah aman atau daerah black list. b. Kondisi rumah Dilihat dari letak posisi dan jenis bangunan c. Keadaan keluarga Adalah ditinjau dari jumlah keluarga dalam satu keluarga, diantaranya yang menjadi tanggungan kebutuhan dan yang produktif. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan menggunakan skor 1 dan skor tertinggi adalah 5, sebagai berikut : Skor 1 menunjukan sangat tidak setuju Skor 2 menunjukan tidak setuju Skor 3 menunjukan netral Skor 4 menunjukan setuju Skor 5 menunjukan sangat setuju

3.1.2 Variabel terikat Dependent