Strategi Pemasaran Manajemen Perkreditan

, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen serta dapat memperkuat kondisi perekonomian.

2.1.4 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan bagian dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi. Menurut Tull dan Kahle yang dikutip oleh Tjiptono 2002:6 strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Sedangkan menurut Hawkins, Best and Coney 2001:12 marketing strategy is formulated in term of the marketing mix. This is, it envolves determining the product features, price, communication, distribution and services that will provide customers with superior value. Atau strategi pemasaran adalah perumusan yang dipandang dari segi bauran pemasaran. Yaitu yang menyangkut ciri – ciri keistimewaan produk, harga, komunikasi, distribusi dan pelayanan yang akan memberikan pelanggan nilai lebih. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan alat atau perumusan yang direncanakan dalam memberikan arah untuk mencapai tujuan perusahaan melalui bauran pemasaran yaitu produk, harga, komunikasi promosi, distribusi dan pelayanan yang saling berkaitan untuk melayani pasar sasarannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.1.5 Manajemen Perkreditan

Menurut Suhardjono 2002:243-244 manajemen mencakup prinsip kehati – hatian dalam pemberian kredit, organisasi dan jabatan yang berhak memberikan kredit, proses dan prosedur dalam pemberian kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, pengawasan dan pembinaan kredit serta penyelesaian kredit bila mencakup prakarsa kredit, analisis kredit, rekomendasi kredit dan keputusan kredit. Dalam pelaksanaan pemberian kredit dan pengelolaan pengkreditan bank wajib mematuhi kebijakan perkreditan yang telah dibuat tersebut serta konsisten dan konsekuen. Kebijaksanaan perkreditan harus sudah diterapkan dan dilaksananakan selambat – lambatnya pada tanggal 1 januari 1996. Bagi bank yang telah mempunyai pedoman kebijaksanaan perkreditan wajib menyesuaikan kembali pedoman kebijaksanaan perkreditan wajib menyesuaikan kembali pedoman tersebut dengan memperhatikan semua aspek – aspek tersebut di atas. Sedangkan bagi bank yang baru memperoleh izin usaha wajib memiliki dan menerapkan serta melaksanakan kebijaksanaan perkreditan sejak mulai melakukan kegiatan usahanya. Apabila dalam pelaksanaanya ternyata bank memberikan kredit tidak sesuai dengan kebijaksanaan perkreditan yang telah ditetapkannya, sehingga bank Indonesia akan memberikan sanksi yang mempengaruhi penilaian kesehatan bank dan sanksi sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku. Pedoman tersebut wajib di buat mengingat bahwa sesuai dengan lingkup pemberian kredit mencakup bahwa aspek dan mengandung resiko yang bervariasi, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu agar ada pedoman pemberian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber kredit yang dapat di pergunakan oleh setiap pejabat di bidang perkreditan, maka setiap bank harus mempunyai pedoman kebijaksanaan perkreditan. 2.1.6 Kredit 2.1.6.1 Pengertian Kredit