wewenang untuk menetapkan batas – batas kuantitatif dan kualitatif di bidang perkreditan bagi perbankan yang ada.
3. Kredit langsung, kredit ini diberikan oleh bank Indonesia kepada lembaga pemerintahan. Misalnya bank Indonesia memberikan kredit langsung kepada
bulog dalam rangka melaksanakan program pengadaan pangan, atau pemberian kredit langsung kepada pertamina atau pihak ketiga lainnya.
2.1.6.5 Penilaian Kredit
Menurut Siamat 2001:171, penilaian kredit atau disebut juga analisis kredit, dilakukan oleh suatu tim atau bagian dalam organisasi perkreditan terhadap
permohonan kredit yang diajukan kepada tujuan untuk menilai kondisi calon debitur. Analisis kredit dimaksudkan agar pemberian kredit tersebut mencapai sasaran yaitu
dapat lebih terarah, memberikan hasil dan aman. Dengan analisis kredit macet yang disebabkan ketidakmampuan debitur memenuhi kewajibannya sesuai yang telah
disepakati sebagaimana tertuang dalam perjanjian kredit. Agar tujuan analisis tercapai, perlu persiapan analisis berupa pengumpulan
informasi atau data sebagai bahan analisis dengan menggunakan teknik – teknik penganalisaan yang mencakup baik analisis kuantitatif maupun kualitatif. Bahan
analisis tersebut haruslah dapat dipercaya sehingga akan memberikan output yang lebih akurat pula. Selain itu, tenaga analisis haruslah yang memiliki keterampilan dan
pengalaman di bidang ini secara teknis dan teoritis.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2.1.6.6 Seleksi dalam pemberian kredit
Menurut Sundjaja 2001:162, sumber informasi kredit dan metode analisa kredit yang tepat harus dikembangkan. Setiap aspek dari pemilihan kredit adalah
penting untuk keberhasilan mengelolah piutang dagang.
Lima dimensi utama yaitu Character karakter, Capacity kemampuan, Capital
modal, Collector jaminan, dan Condition keadaan yang sering digunakan oleh analisis kredit perusahaan untuk menganalisis kemampuan
permohonan kredit. 1.
Character Meneliti dan memperhatikan sifat – sifat pribadi, cara hidup, status sosial dan
lain – lain. Hal ini penting karena berkaitan dengan kemampuan untuk membayar willingness to pay.
2. Capacity
Meneliti kemampuan pimpinan perusahaan beserta staf dalam meraih penjualan ataupun pendapatan yang dapat diukur dari penjualan yang dicapai pada masa
lalu dan juga keahlian yang dimiliki dalam bidang usaha. Hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk membayar ability to pay.
3. Capital
Mengukur posisi keuangan secara umum dengan memperhatikan modal yang dimiliki perusahaan dan juga perbandingan hutang dan modalnya.
4. Collateral
Mengukur besarnya aktiva yang akan dikaitkan sebagai jaminan atas kredit. 5.
Condition
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Memperhatikan keadaan perekonomian pada umumnya serta trend perekonomian yang akan mempengaruhi terhadap jalannya usaha perusahaan.
Analisa kredit memberikan perhatian utama terhadap character dan capacity karena merupakan dasar yang paling utama dalam memberikan kredit.
Pertimbangan terhadap 3 C lainnya seperti capital, collateral, dan condition penting dalam menyusun rencana kredit serta dalam membuat keputusan akhir
kredit, yang mana juga dipengaruhi oleh pengalaman dan pertimbangan dari analisis kredit.
2.1.6.7 Faktor – Faktor Penyebab Kredit Bermasalah