Penelitian dan Pengembangan RD

11

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, landasan teori dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya kajian pustaka yang akan menjelaskan tentang metode penelitian dan pengembangan RD, pengembangan materi, pendidikan yang di dalamnya juga mengaitkan tentang pendidikan emansipatoris dan pendidikan lingkungan, kesadaran dan kepedulian lingkungan, serta model Conservation Scout yang dikaitkan dengan perkembangan anak berdasarkan teori perkembangan Maria Montessori, Jean Piaget, serta Lev Semionovich Vygotsky. Selain itu di dalam bab ini juga akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian yang relevan yang berhubungan dengan model Conservation Scout, kesadaran lingkungan, kepedulian lingkungan, serta bagian terakhir, yaitu kerangka berpikir.

2.1. Kajian Pustaka

Kajian pustaka yang digunakan peneliti meliputi metode penelitian dan pengembangan RD, pengembangan materi, pendidikan, kesadaran dan kepedulian lingkungan, dan model Conservation Scout.

2.1.1 Penelitian dan Pengembangan RD

Metode penelitian dan pengembangan atau sering disebut RD merupakan penelitian yang digunakan untuk mengembangkan, menghasilkan, serta menguji keefektifan produk Putra, 2015: 67. Definisi RD yang lebih sederhana juga disampaikan oleh Sugiyono yang menjelaskan bahwa metode penelitian dan pengembangan RD adalah metode penelitian yang menghasilkan produk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tertentu dan kemudian menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2015: 407. Selain itu di dalam bukunya, Sugiyono juga menjelaskan bahwa untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan, sedangkan untuk menguji keefektifan produk diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Metode penelitian dan pengembangan RD merupakan hal baru di dalam pendidikan. Pada tahun 1965 United States Office of Education yang merupakan sebuah lembaga pendidikan Amerika mengenalkan RD untuk mengembangakan produk pendidikan. Borg dan Gall dalam Setyosari, 2013: 222, menjelaskan bahwa penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi suatu produk penelitian. Borg dan Gall pada catatan kakinya tentang produk dalam Sanjaya, 2013:129, juga mejelaskan bahwa produk pendidikan yang dihasilkan tidak hanya terbatas pada bahan-bahan pembelajaran, seperti buku teks, film pendidikan dan sejenisnya, melainkan dapat berbentuk prosedur atau proses seperti metode belajar mengajar. Selain produk, model desain atau rancangan pembelajaran juga dikembangkan oleh beberapa ahli dan salah satunya adalah penelitian dan pengembangan model rancangan pembelajaran oleh Dick Carey. Penelitian dan pengembangan jenis ini menghasilkan media pembelajaran yang dapat berupa media interaktif atau multimedia interaktif, media gambar seri, dan seterusnya Setyosari, 2013:222. Pendapat beberapa ahli di atas dapat diartikan bahwa metode penelitian dan pengembangan RD merupakan jenis metode penelitian untuk menghasilkan suatu produk baik yang berhubungan dengan dunia pendidikan maupun di luar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dunia pendidikan. Metode penelitian dan pengembangan juga merupakan metode penelitian yang menguji keefektifan produk tersebut. Metode penelitian dan pengembangan tidak terbatas menghasilkan produk dan media pembelajaran, akan tetapi juga dapat mengembangkan suatu materi. Brian Tomlinson merupakan salah satu ahli pengembangan materi untuk pembelajaran bahasa yang menjelaskan bahwa produk hasil penelitian dan pengembangan dapat berupa material atau bahan yang dapat digunakan untuk membantu mengajar pembelajaran. Material atau bahan tersebut dapat berbentuk seperti buku teks, buku kerja LKS, kaset, CD-ROM, koransurat kabar, maupun paragraf yang ditulis di papan tulis Tomlinson, 1998: xi dalam Harsono, 2015. Metode penelitian dan pengembangan RD memiliki beragam langkah- langkah atau prosedur dalam pelaksanaannya. Salah satu prosedur dalam metode penelitian dan pengembangan adalah prosedur menurut Tomlinson dalam pengembangan materi. Prosedur menurut Brian Tomlinson dalam Harsono, 2015, diantaranya adalah analisis kebutuhan, desain, implementasi, evaluasi, dan revisi. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa yang seharusnya diterima atau dipelajari oleh siswa. Materi yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan siswa, tentunya akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Setelah informasi didapat melalui analisis kebutuhan siswa, langkah berikutnya adalah melakukan kegiatan mendesain materi. Kegiatan awal dalam mendesain materi adalah menyusun garis besar materi pembelajaran. Desain yang sudah terbentuk berdasarkan garis besar materi pembelajaran, kemudian digunakan untuk implementasi di dalam proses pembelajaran. Evaluasi dilakukan setelah pelaksanan pembelajaran dengan materi yang telah didesain. Evaluasi ini dilakukan untuk menganalisis kelemahan dan kelebihan dari materi yang dikembangkan. Selanjutnya, langkah terakhir dalam prosedur pengembangan materi menurut Tomlinson adalah revisi. Revisi dilakukan untuk memperbaiki maupun mengubah materi yang telah dievaluasi Harsono, 2015.

2.1.2 Pengembangan Materi