Jean Piaget LANDASAN TEORI

dikarenakan anak usia 0-6 tahun memiliki kepekaan yang luar biasa dan tajam terhadap benda-benda di sekelilingnya. Kepekaan inilah yang membangkitkan minat dan antusiasme anak terhadap lingkungannya. Montessori juga berpendapat bahwa keberhasilan tahapan usia 0-6 tahun pada anak menentukan keberhasilannya pada tahapan-tahapan selanjutnya Montessori, 2008: XII-XIII. Tahap perkembangan anak yang kedua menurut Montessori adalah kelompok usia 6-12 tahun. Pada usia ini anak memiliki stabilitas mental, fisik yang baik dan memiliki sistem pemikiran yang sudah berkembang dengan baik. Tahap ini lebih dikenal dengan masa operasional konkret, karena anak sudah mampu untuk memahami lingkungan sekitarnya Montessori, 2008: XIII-XVIII. Tahap perkembangan anak yang terakhir menurut Montessori adalah kelompok usia 12- 18 tahun. Pada tahap ini anak mengalami perubahan-perubahan fisik pada tubuhnya dan akan mencapai kedewasaan sepenuhnya Montessori, 2008: 32.

b. Jean Piaget

Tokoh lain yang memiliki pandangan sama dengan Maria Montessori tentang anak-anak dan pendidikan adalah Jean Piaget. Piaget merupakan tokoh dengan teori tentang perkembangan intelektual paling komperhensif dan banyak mendekati kebenaran. Montessori dan Piaget sama-sama berpendapat bahwa belajar yang sebenarnya bukan suatu yang diturunkan oleh guru melainkan sesuatu yang berasal dari diri anak sendiri. Belajar merupakan sebuah proses penyelidikan dan penemuan spontan dalam Crain, 2007: 208. Oleh karena itu, guru tidak semestinya memaksakan pengetahuan kepada anak, melainkan harus menemukan materi-materi pelajaran yang bisa menarik dan menantang anak untuk belajar dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemudian membiarkan mereka menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan cara mereka sendiri Piaget dalam Crain, 2007: 209. Selain pendidikan, Jean Piaget juga melakukan penelitian tentang perkembangan anak. Di dalam penelitiannya dia berhasil memperoleh beberapa periode perkembangan anak. Periode-periode tersebut, diantaranya Periode I: Kepandaian sensorik-motorik dari lahir-2 tahun; Periode II: Pikiran pra-operasional 2-7 tahun; Periode III: Operasi- operasi berpikir konkret 7-11 tahun; Periode IV: Operasi-operasi berpikir format 11 tahun-dewasa. Periode I, kepandaian sensorik-motorik dari lahir-2 tahun merupakan periode ketika bayi mulai mengorganisasikan skema tindakan fisik mereka, seperti menghisap, menggenggam dan memukul untuk menghadapi dunia yang muncul dihadapannya. Periode II, pikiran pra-operasional 2-7 tahun merupakan periode anak-anak belajar berpikir dan menggunakan simbol-simbol. Akan tetapi pada periode ini anak berpikir belum secara sistematis dan belum logis, namun memikiran mereka cenderung sangat berbeda dari memikiran orang dewasa. Periode selanjutnya adalah periode III, periode operasi-operasi berpikir konkret 7- 11 tahun merupakan periode anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir sistematis. Kemampuan berpikir sistematis anak pada periode ini hanya akan dikembangkan ketika mereka mengacu pada objek-objek dan aktivitas-aktivitas yang konkret. Periode terakhir adalah periode IV, periode operasi-operasi berpikir formal 11 tahun-dewasa merupakan periode orang muda mengembangkan kemampuan untuk berpikir sistematis secara abstrak dan memiliki hipotesis. Model Conservation Scout yang digunakan dalam penelitian ini mendasarkan pada masa operasional konkret dan periode III operasi-operasi berpikir konkret. Masa operasional konkret menurut Montessori adalah kelompok anak usia 6-12 tahun, sedangkan periode III menurut Piaget adalah kelompok anak usia 7-11 tahun. Pada kelompok usia ini, anak-anak sudah duduk di bangku sekolah dasar. Anak-anak pada usia ini juga sudah mampu untuk memahami lingkungan sekitar melalui aktivitas-aktivitas yang nyata. Oleh karena itu, model Conservation Scout didasarkan pada teori perkembangan anak Montessori dan Piaget. Hal tersebut karena metode yang digunakan dalam model Conservation Scout melibatkan siswa di dalam aktivitas-aktivitas yang nyata, seperti eksperimen sederhana dan kebun konservasi. Selain mendasarkan pada teori perkembangan Montessori dan Piaget, model Conservation Scout juga didasarkan pada teori perkembangan anak Vygotsky.