34
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab III ini, peneliti membahas mengenai metode penelitian yang berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas, teknik analisa data, dan jadwal penelitian. Uraian dari metode penelitian sebagai berikut.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development R D. Sugiyono 2010: 407
memaparkan bahwa metode penelitian dan pengembangan merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
mengujikan keefektifan produk tertentu. Sukmadinata 2008: 164 menjelaskan
bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses atau langkah dalam mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada
yang mampu dipertanggung jawabkan. Penelitian dan pengembangan dilaksanakan berdasarkan suatu model pengembangan yang dipakai untuk
mendesain produk dan prosedur yang kemudian dilaksanakan uji lapangan, dievaluasi, dan disempurnakan untuk memenuhi kriteria kefektifan, kualitas dan
standar produk tertentu. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menilai perubahan-perubahan dalam kurun waktu tertentu.
Berdasarkan teori di atas disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu metode
penelitian yang berisi proses atau langkah-langkah dalam menghasilkan dan
mengembangkan suatu produk yang telah ada yang mampu dipertanggung jawabkan.
Peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Terdapat sepuluh langkah metode penelitian dan pengembangan R n
D yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi produk, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba
pemakaian, 9 Revisi produk, dan 10 produksi masal. Penelitian ini dilaksanakan
untuk mengembangkan produk buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
PMRI. Pengembangan produk buku ini pada materi bangun datar di kelas III SD.
3.2 Setting Penelitian
Penelitian ini mengambil beberapa setting penelitian sebagai berikut.
3.2.1 Tempat Penelitian
Peneliti melaksanakan analisis kebutuhan di empat SD wilayah Sleman Timur diantaranya adalah SD Kanisius Demangan Baru, SD Kanisius Sengkan,
SD Kanisius Eksperimental Mangunan dan SD Negeri Deresan, untuk uji produk secara terbatas dilaksanakan di salah satu dari empat SD tersebut yaitu di SD
Negeri Deresan. SD Negeri Deresan beralamat di Jalan Cempaka CT X, Dusun Deresan, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih SD Negeri Deresan sebagai tempat penelitian karena dari hasil pengamatan peneliti ketika melaksanakan PPL
pada bulan Agustus bahwa siswa SD Negeri Deresan cenderung ramai dan kurang
memperhatikan ketika melaksanakan pembelajaran sehingga guru kelas kesulitan dalam mengkondisikan siswa. Maka siswa kurang mampu mengerjakan soal
dengan baik.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III A SD N Deresan semester ganjil tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 23 siswa. Peneliti menggunakan
seluruh siswa untuk uji coba produk secara terbatas dalam pembelajaran di kelas. Namun, peneliti mengambil sejumlah 5 siswa untuk sampel uji produk secara
terbatas. Pemilihan siswa berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari wali
kelas III A SD Negeri Deresan.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI. Materi yang kembangkan adalah bangun
datar pada SK 4. Memahami unsur dan sifat bangun datar dan pada KD 4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2016 sampai Bulan Januari 2017. Secara keseluruhan penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 7 bulan.
Jadwal pengambilan data penelitian disajikan Pada tabel berikut: Tabel. 3.1 Jadwal Pengambilan data
Hari, tanggal Pertemuan
Kegiatan Alokasi Waktu
Kamis, 17 November 2016 I
Pretest 1 x 35 menit
Selasa, 22 November 2016 II
Uji coba produk 2 x 35 menit
Kamis, 24 November 2016 III
Uji coba produk 2 x 35 menit
Sabtu, 26 November 2016 IV
Posttest 1 x 35 menit
3.3 Prosedur Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Sugiyono 2010:
409 memaparkan bahwa ada sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi
desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, 10 produksi massal. Langkah-langkah
penggunaan metode penelitian dan pengembangan R D menurut Sugiyono 2010: 408
disajikan dalam bagan berikut ini:
Bagan 3.1 Langkah-langkah penggunaan metode penelitian pengembangan
Langkah-langkah penggunaan metode penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono dipaparkan sebagai berikut.
1. Potensi dan Masalah
Sebuah penelitian berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi merupakan segala sesuatu bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
Masalah merupakan penyimpangan terhadap hal yang diharapkan dengan hal Potensi dan
Masalah Pengumpulan
Data Desain
Produk Validasi
Desain
Revisi Desain
Uji Coba Produk
Revisi Produk
Uji Coba Pemakaian
Revisi Produk
Produksi Masal
yang terjadi di lapangan. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.
2. Pengumpulan Data
Setelah potensi dan masalah mampu ditunjukkan secara faktual maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang mampu
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan mampu mengatasi masalah yang telah ditemukan.
3. Desain Produk
Desain produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan disusun berdasarkan kebutuhan dari suatu masalah yang akan diselesaikan.
Desain produk ini berupa buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI pada materi bangun datar. Desain produk yang dihasilkan diharapkan mampu
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran pada bangun datar.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk. Penilaian produk dilaksanakan secara rasional atau belum melihat
fakta di lapangan. Validasi produk dilaksanakan oleh ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang dirancang. Setiap pakar ahli
diminta menilai desain tersebut, sehingga mampu diketahui kelemahan dan kekuatan dari produk ini. Validasi desain dilaksanakan dalam forum diskusi,
sebelum melaksanakan diskusi peneliti menjelaskan proses penelitian sampai ditemukan desain produk tersebut.
5. Revisi Desain
Setelah desain produk divalidasi oleh validator ahli sehingga produk diketahui kelemahan dan kekurangan. Kelemahan yang termuat pada desain
produk akan diperbaiki oleh peneliti dengan cara merujuk pada saran dan masukan dari validator. Peneliti memperbaiki desain produk supaya produk
lebih baik dan bermutu. 6.
Uji Coba Produk Setelah dilaksanakan perbaikan desain produk, langkah selanjutnya
adalah uji coba produk secara terbatas yang dilaksanakan kepada beberapa siswa. Hal ini bertujuan untuk melihat produk tersebut mampu memberikan
pengaruh yang baik terhadap pembelajaran atau tidak. 7.
Revisi Produk Setelah melaksanakan uji coba produk langkah selanjutnya adalah
revisi produk. Kekurangan dan kelemahan dari uji coba produk secara terbatas diperbaiki supaya produk menjadi lebih baik. Revisi produk dilaksanakan
dengan melihat saran dan masukan ketika melaksanakan uji coba produk. Setelah perbaikan produk maka produk mampu dilaksanakann uji coba pada
lingkup ruang kelas yang lebih luas. 8.
Uji Coba Pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi
yang tidak terlalu penting, selanjutnya produk tersebut diterapkan dalam lingkup ruang yang lebih luas. Dalam operasinya, produk tersebut tetap harus
dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Setelah dilaksanakan uji coba, produk tersebut tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan produk lebih
lanjut supaya produk lebih baik dan bermutu untuk digunakan. 10.
Pembuatan Produk Masal Produk yang telah diuji kelayakan dan dinyatakan efektif dalam
beberapa kali pengujian serta mampu diterapkan pada lembaga pendidikan, maka produk tersebut mampu dicetak pada produk masal. Pembuatan produk
masal dilaksanakan apabila produk yang telah dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.
Peneliti mengambil langkah metode penelitian pengembangan menurut Sugiyono. Peneliti membatasi penelitian sampai pada langkah ke tujuh yaitu revisi
produk karena keterbatasan waktu dalam penelitian ini sehingga produk buku guru dan buku siswa tidak sampai pada tahap produksi masal. Peneliti
memodifikasi metode penelitian dan pengembangan yang terdiri dari tujuh langkah yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumplan data, 3 desain produk, 4
validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, dan 7 revisi produk. Metode penelitian dan pengembangan yang disajikan dalam bagan berikut:
Bagan 3.2 Metode penelitian dan pengembangan digunakan peneliti Uji Coba
Produk Revisi
Produk Potensi dan
Masalah Pengumpulan
Data Desain
Produk Validasi
Desain
Revisi Desain
1. Potensi dan Masalah
Langkah pertama peneliti memulai dengan melaksakan analisis kebutuhan lapangan. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian
harus ditunjukkan dengan data empirik. Pada penelitian ini potensi masalah diperoleh dengan cara wawancara kepada guru dan siswa kelas III sekolah
dasar. 2.
Pengumpulan Data Setelah potensi dan masalah mampu ditunjukkan secara faktual maka
kegiatan selanjutnya mengumpulkan berbagai informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan mampu
mengatasi masalah tertentu. Teknik pengumpulan data peneliti laksanakan dengan cara wawancara tidak terstruktur. Peneliti melaksanakan wawancara di
empat sekolah dasar wilayah Sleman Timur. Wawancara dilaksanakan kepada 1 guru kelas III SD dan 2 siswa kelas IV SD di setiap sekolah. Wawancara
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dan siswa pada pembelajaran matematika.
3. Desain Produk
Langkah selanjutnya adalah desain produk. Desain produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan disusun berdasarkan kebutuhan
dari suatu masalah yang peneliti peroleh. Desain produk yang disusun berupa buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI. Produk yang disusun
pada materi bangun datar di kelas III SD. Desain produk yang disusun berpedoman pada lima karakteristik PMRI antara lain 1 penggunaan konteks,
2 penggunaan model, 3 kontruksi siswa, 4 interaktivitas, dan 5 keterkaitan
antar topik. Desain produk ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas guru dalam mengajar serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran. 4.
Validasi Desain Langkah keempat dalam penelitian ini adalah validasi desain produk.
Desain produk buku guru dan buku siswa pada materi bangun datar yang telah disusun kemudian dilaksanakan validasi oleh beberapa ahli. Validasi desain
produk dilaksanakan oleh ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai kelayakan produk sebelum diujicoba secara terbatas. Validasi desain produk
dilaksanakan kepada ahli satu yaitu pakar matematika sekaligus pakar PMRI dan ahli dua yaitu mengetahui pembelajaran matematika dan pendetakan
PMRI. Peneliti juga melaksanakan uji keterbacaan kepada siswa dengan cara melaksanakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara dilaksanakan dengan
cara memperlihatkan desain produk kepada siswa sekolah dasar yang setara dengan siswa kelas III SD, kemudian dilaksanakan tanya jawab mengenai
komponen terhadap desain produk. Hal ini dilaksanakan untuk melihat bahwa desain produk mampu dibaca, dipahami dan menarik untuk siswa. setelah itu,
peneliti melaksanakan analisis kelebihan dan kekurangan dari desain produk berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan oleh ahli serta dari uji
keterbacaan oleh siswa. 5.
Revisi Desain Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah revisi desain produk.
Setelah desain produk diketahui kelemahan dan kekurangan serta saran dan masukan dari validator ahli. Maka kelemahan yang termuat pada desain
produk akan diperbaiki dengan cara perbaikan desain produk supaya lebih baik dan bermutu. Peneliti memperbaiki desain produk dengan merujuk pada
saran yang diberiken oleh validator ahli. 6.
Uji Coba Produk Setelah dilaksanakan perbaikan desain produk, langkah keenam adalah
uji coba produk secara terbatas. Uji coba produk secara terbatas dilaksanakan kepada 5 siswa SD. Sebelum produk diujicobakan, peneliti membagikan soal
berupa pretest kepada 5 siswa yang menjadi subjek penelitian untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum uji coba produk buku.
Selanjutnya produk diujicobakan kepada 5 siswa. Setelah peneliti melaksanakan uji coba produk secara terbatas maka peneliti membagikan
posttest kepada 5 siswa untuk mengetahui kemampuan siswa setelah uji coba produk. Pretest dan posttest ini dilaksanakan untuk melihat dampak dari
desain produk yang diujicobakan terhadap 5 siswa. 7.
Revisi Produk Setelah dilaksanakan uji coba produk secara terbatas, maka peneliti
melaksanakan revisi produk sebelum dilaksanakan uji coba pada lingkup yang lebih luas. Revisi produk ini dengan melihat kekurangan dan kelemahan
produk ketika dilaksanakan pada saat uji coba produk. Revisi produk diperoleh dari saran guru dan siswa serta pengalaman peneliti ketika
melaksanakan pembeljaaran. Kekurangan dan kelemahan yang diperoleh, kemudian diperbaiki supaya produk menjadi lebih baik. Setelah dilaksanakan
perbaikan produk maka produk akan mampu diujicobakan pada lingkup ruang yang lebih luas.
3.4 Teknik Pengumpulan Data