Karakteristik Siswa Kelas III Sekolah Dasar

a. Trapesium sembarang Trapesium sembarang merupakan trapesium yang keempat rusuknya tidak sama panjang, tidak memiliki simetri lipat, dan memiliki 1 simetri putar. b. Trapesium siku-siku Trapesium siku-siku merupakan trapesium yang mempunyai 2 sudut yang besarnya masing-masing siku-siku 90º. Sifat trapesium adalah memiliki 2 sudut siku-siku, tidak memiliki simetri lipat, memiliki 1 simetri putar, rusuk yang sejajar tegak lurus dengan tinggi trapesium. c. Trapesium sama kaki Trapesium sama kaki merupakan trapesium yang mempunyai sepasang rusuk yang sama panjang dan sepasang rusuk yang sejajar. Trapesium memiliki 1 simetri lipat dan simetri putar.

2.1.5 Karakteristik Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Piaget dalam Rahyubi, 2014: 131 memaparkan bahwa anak pada umur 7 sampai 11 tahun termasuk pada tahap operasional konkret. Ciri pokok perkembangan adalah anak mulai berpikir logis mengenai kejadian konkret. Tahap operasional konkret dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan tertentu yang bersifat logis. Menurut Suparno 2001: 69 Pada tahap operasi konkret anak dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan tertentu yang logis. Pada tahap ini anak ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa yang kelihatan nyata atau konkret. Anak mulai berpikir logis dan tingkat kepedulian lebih tinggi terhadap segala hal yang ada di lingkungannya. Namun kemampuan tersebut masih terbatas pada hal-hal yang bersifat konkret. Ciri-ciri tahap operasional konkret menurut Rahyubi 2014: 132 adalah sebagai berikut. 1. Adaptasi dengan gambaran yang menyeluruh Seorang anak mulai menggambarkan secara menyeluruh mengenai ingatan, pengalaman, dan objek yang dialami. Adaptasi anak dengan lingkungan akan disatukan dengan gambaran di lingkungan itu. 2. Melihat dari berbagai macam segi Anak mulai melihat suatu objek atau persoalan secara sedikit menyeluruh dengan melihat aspek-aspeknya. Anak tidak hanya memusatkan diri pada titik tertentu, melainkan mampu bersama-sama mengamati titik yang lain dalam satu waktu yang bersamaan. 3. Seriasi Proses seriasi merupakan proses mengatur unsur-unsur berdasarkan semakin besar atau kecilnya unsur tersebut. Urutan mampu dimulai dari yang kecil ke besar atau besar ke kecil. Piaget dalam Suparno, 2001: 76 memaparkan bahwa pada kemampuan seriasi ini terjadi pada anak berumur 7 tahun dan mengikuti trasformasi korespondensi satu per satu. Serasi untuk dua dimensi juga sudah mulai muncul pada umur 7 sampai 8 tahun. 4. Klasifikasi Anak berumur 3 sampai 12 tahun diberi bermacam-macam objek dan disuruh membuat klasifikasi yang serupa menjadi satu, maka akan ada beberapa kemungkinan yang terjadi. 5. Bilangan Korespondensi satu-satu merupakan pemetaan pemasangan satu per satu antara unsur dalam suatu himpunan benda dengan unsur himpunan yang lain Suparno, 2001: 84. Anak sudah mengerti soal korespondensi dan kekekalan dengan baik. Dengan perkembangan ini berarti konsep mengenai bilangan bagi anak telah berkembang. 6. Ruang, waktu, dan kecepatan Anak mulai mengerti urutan ruang dengan melihat interval jarak suatu benda. Anak mengerti relasi urutan waktu dan koordinasi dengan waktu. Anak mulai mengerti relasi urutan waktu sebelum dan sesudah, serta anak mulai mengerti koordinasi dengan waktu panjang dan pendek. 7. Probabilitas Anak sudah mengerti meskipun ia belum mampu meramalkan hasil dari kejadian individual dan anak sudah mampu mengantisipasi hasil dari jumlah yang banyak. Piaget dalam Suparno, 2001: 85 menuliskan probabilitas merupakan suatu perbandingan antara hal yang terjadi dengan kasus-kasus yang mulai terbentuk. Namun sistem kombinasi baru muncul pada umur 11 atau 12 tahun. 8. Penalaran Anak jarang berbicara dengan suatu alasan. Namun anak lebih mengatakan apa yang terjadi pada kanyataan. Anak masih kesulitan dalam melihat persoalan-persoalan secara menyeluruh. 9. Egosentrisme dan sosialisme Anak sudah tidak begitu egosentris dalam pemikiran. Anak telah sadar bahwa orang lain mempunyai pikiran yang lain. Anak mulai menggunakan bahasa lebih komunikatif dan bahasa monolog dengan diri sendiri sudah mulai berkurang. Dari tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget, Siswa kelas III SD dengan rata-rata berumur 9 tahun termasuk pada tahap operasional konkret. Siswa sudah memahami operasi logis dengan bantuan benda konkret. Siswa sudah matang menggunakan logika yang berkaitan dengan obkek fisik. Siswa sudah mampu mengidentifikasi benda-benda yang nyata atau konkret dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Penelitian Relevan

Penelitian yang dilaksanakan yaitu pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut. Arifin tahun 2016 melaksanakan penelitian berjudul “Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Bangun Datar Sederhana Berdasa rkan Teori Van Hiele untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan model pembelajaran Van Hiele dan mengetahui kualitas prototipe perangkat pembelajaran geometri kepada siswa dalam memahami konsep bangun datar

Dokumen yang terkait

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 2 174

Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

3 16 141

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 158

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 168

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 160

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 172

Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 139

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 1 156

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 166

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 2 179