Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DENGAN
PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
INDONESIA (PMRI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Danang Pinandoyo Putra Wijaya
NIM: 131134108
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2017
(2)
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DENGAN
PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
INDONESIA (PMRI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Danang Pinandoyo Putra Wijaya
NIM: 131134108
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
(3)
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DENGAN
PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
INDONESIA (PMRI)
Oleh:
Danang Pinandoyo Putra Wijaya
NIM: 131134108
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I,
Drs. Paulus Wahana, M.Hum. Tanggal 16 Februari 2017
Pembimbing II,
(4)
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DENGAN
PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Danang Pinandoyo Putra Wijaya
NIM: 131134108
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 03 Maret 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.
Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.
Anggota I : Drs. Paulus Wahana, M.Hum.
Anggota II : Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd.
Anggota III : Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd. ……….... Yogyakarta, 03 Maret 2017
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D.
……… ……… ……… ………
(5)
PERSEMBAHAN
Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan perlindungan setiap saat. Kedua orang tua saya yang selalu mendo’akan dan mendukung saya untuk
menyelesaikan skripsi.
Adik saya Dwi Hajar Nugroho yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
Sahabat-sahabat saya yang selalu memberikan semangat. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.
(6)
MOTTO
“Man Jadda Wajada”
“Siapa yang bersunguh-sungguh, maka dia akan berhasil” (HR. Muslim)
“Orang yang sukses merupakan orang mampu bermanfaat bagi orang lain”
(7)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 03 Maret 2017
Penulis
(8)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Danang Pinandoyo Putra Wijaya
Nomor Mahasiswa : 131134108
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk penggalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 03 Maret 2017
Yang menyatakan
(9)
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DENGAN
PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
Danang Pinandoyo Putra Wijaya Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakang penelitian ini adalah adanya keterbatasan penyediaan buku pembelajaran matematika yang sesuai dengan perkembangan siswa sekolah dasar kelas III pada materi bangun datar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dan untuk mengetahui kualitas buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (R & D). Penelitian pengembangan ini mengambil 7 langkah dari 10 langkah penelitian pengembangan menurut Sugiyono yaitu, 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain produk, 5) revisi desain produk, 6) uji coba produk secara terbatas, 7) revisi produk. Hasil penelitian ini adalah produk buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pengembangan buku guru dan buku siswa menggunakan pendekatan PMRI yang memuat lima karakteristik yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas dan keterkaitan.
Kualitas produk yang dikembangkan berdasarkan hasil validasi diperoleh bahwa buku guru mendapatkan nilai 4,65 dan buku siswa mendapatkan nilai 4,57. Kedua nilai termasuk ke dalam kategori sangat baik. Uji coba dilaksanakan dengan hasil rata-rata nilai pretest 71 meningkat pada hasil nilai posttest dengan rata-rata 88. Hasil yang diperoleh meningkat 17 dengan prosentase 23% dari hasil
pretest dan posttest.
Kata Kunci: pengembangan, buku guru, buku siswa, matematika, pendekatan
(10)
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF TEACHER’S AND STUDENT’S BOOKS FOR THE THIRD GRADE ELEMENTARY SCHOOL MATH BASED ON PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA
(PMRI)
Danang Pinandoyo Putra Wijaya Sanata Dharma University
2017
The background of this research was from the limited of the math books tha suitable to the developmental level of third grade elementary school children in this research is a two-dimensional figure. This study aim to describe the process of developing teacher’s and student’s books for the third grade elementary school math based on Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) and to find out teacher’s and student’s book for the third grade elementary school math based on Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
This research used research and development method (R and D). The research of the development consisted of 7 stages from 10 stages by Sugiyono namely, 1) potential and problem, 2) data collection, 3) product design, 4) validation of product design, 5) product design revision 6) product test in limited trials, 7) revision of the product. Development teacher’s and student’s book for the third grade elementary school based on Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) approach includes five characterics namely, the use of context, the use of model, contruction students, interactivity and linkage.
The quality of products developed based on the validation results which showed that the teacher book got 4,65 and the student book got 4,57. Both can be considered as a good category. The test is carried out with average of the pretest 71 to the posttest result the average of 88. It was increased of 17 with percentage of 23% of the pretest and posttest results.
(11)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika
Kelas III SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan pihak lain, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat kesehatan serta kelancaran selama kegiatan dalam penelitian dan penyusunan skripsi.
2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.Si., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah memberikan saran, dorongan semangat, tenaga, dan pikiran untuk membeimbingan dan mengarahkan penulsi dalam menyelesaikan sekripsi ini. 6. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan saran, dukungan dan bimbingan selama penulisan skripsi ini. 7. Dosen penguji yang telah berkenan menjadi dosen penguji dan memberikan
saran untuk menyempurnakan skripsi ini.
8. Seluruh dosen dan staf karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan melayani peneliti.
9. SD Kanisius di Wilayah Sleman Timur yang telah bersedia memberikan informasi kepada peneliti.
(12)
10.Nur Udin, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Deresan, Deresan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah mengijinkan peneliti untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri Deresan. 11.Wasri, S.Pd. selaku guru kelas III A SD Negeri Deresan, Deresan, Catur
Tunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan uji coba produk.
12.Seluruh guru dan staf karyawan SD Negeri Deresan, Deresan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah membimbing dan melayani peneliti.
13.Siswa-siswi kelas III SD Negeri Deresan, Deresan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah bersedia menjadi subyek dalam penelitian ini.
14.Orang tua tercinta yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
15.Dwi Hajar Nugroho selaku adik yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam kelancaran menyelesaikan skripsi.
16.Teman satu payung Veronika, Yunita, Desty, Nur, Angel, Apri, Titis, Rina, Daviga dan Nana yang berkat kerjasamanya dalam menyelesaikan skripsi. 17.Semua pihak yang tidak mampu disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan, dukungan, dan semangat.
Peneliti juga menyadari bahwa karya ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang mampu memberikan manfaatn bagi peneliti demi kebaikan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini mampu bermanfaatn untuk semua pihak.
Yogyakarta, 03 Maret 2017 Penulis
(13)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR BAGAN ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Batasan Masalah ... 7
1.3 Rumusan Masalah ... 7
1.4 Tujuan Penelitian ... 7
1.5 Manfaat Penelitian ... 8
1.6 Spesifikasi Produk ... 9
1.7 Definisi Operasional ... 10
BAB II LANDASAN TEORI ... 12
2.1 Kajian Pustaka ... 12
2.1.1 Buku Ajar ... 12
2.1.2 Pendekatan PMRI ... 14
2.1.2.1 Pengertian Pendekatan PMRI ... 14
(14)
2.1.2.2 Sejarah Pendekatan PMRI ... 17
2.1.3 Matematika ... 18
2.1.4 Bangun Datar ... 21
2.1.4.1 Pengertian Bangun Datar ... 21
2.1.4.2 Jenis Bangun Datar ... 22
2.1.5 Karakteristik Siswa Kelas III SD ... 25
2.1 Penelitian Relevan ... 28
2.2 Kerangka Berpikir ... 31
2.4 Pertanyaan Penelitian ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
3.1 Jenis Penelitian ... 34
3.2 Setting Penelitian ... 35
3.2.1 Tempat Penelitian ... 35
3.2.2 Subyek Penelitian ... 36
3.2.3 Obyek Penelitian ... 36
3.2.4 Waktu Penelitian ... 36
3.3 Prosedur Pengembangan ... 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.4.1 Tes ... 44
3.4.2 Non Tes ... 45
3.4.2.1 Wawancara ... 45
3.4.3 Kuesioner ... 46
3.5 Instrumen Penelitian ... 47
3.5.1 Soal Tes ... 47
3.5.2 Non Tes ... 48
3.5.2.1 Pedoman Wawancara ... 48
3.5.2.2 Lembar Kuesioner ... 49
3.6 Teknik Analisa Data ... 52
3.6.1 Tes ... 52
3.6.1.1 Validitas dan Reliabilitas ... 52
3.6.1.2 Soal Tes ... 54
(15)
3.6.2.1 Kuesioner ... 55
3.7 Jadwal Penelitian ... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60
4.1 Hasil Penelitian ... 60
4.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD dengan Pendekatan PMRI... 60
4.1.1.1 Situasi Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 61
4.1.1.2 Prosedur Pengembangan Produk ... 64
4.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa Kelas III SD dengan Pendekatan PMRI ... 78
4.1.2.1 Validasi Produk Buku Guru dan Buku Siswa ... 78
4.1.2.2 Dampak Produk Buku Guru dan Buku terhadap Prestasi Belajar Siswa... 87
4.2 Pembahasan ... 91
BAB V PENUTUP ... 99
5.1 Kesimpulan ... 102
5.2 Keterbasan Penelitian ... 101
5.3 Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA ... 102
(16)
DAFTAR TABEL
No. Nama Tabel Halaman
Tabel 3.1 Jadwal pengambilan data ... 36
Tabel 3.2 Kisi-kisi pretest dan posttest ... 48
Tabel 3.3 Garis besar yang ditanyakan guru ... 49
Tabel 3.4 Garis besar yang ditanyakan siswa ... 49
Tabel 3.5 Kisi-kisi lembar validasi buku guru ... 50
Tabel 3.6 Kisi-kisi lembar validasi buku siswa ... 51
Tabel 3.7 Intepretasi reliabilitan ... 53
Tabel 3.8 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif ... 56
Tabel 3.9 Kriteria skala lima ... 58
Tabel 3.10 Jadwal penelitian ... 59
Tabel 4.1 Hasil wawancara guru ... 61
Tabel 4.2 Hasil wawancara siswa ... 62
Tabel 4.3 Hasil validasi buku guru ... 78
Tabel 4.4 Hasil validasi buku siswa ... 79
Tabel 4.5 Hasil rekapitulasi saran buku guru ... 81
Tabel 4.6 Hasil rekapitulasi saran buku siswa ... 81
Tabel 4.7 Rekapitulasi hasil validasi soal ... 88
Tabel 4.8 Reliabilitas instrumen soal ... 89
(17)
DAFTAR BAGAN
No. Nama Halaman Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan ... 30 Bagan 3.1 Langkah-langkah penggunaan metode penelitian pengembangan
menurut Sugiyono ... 37 Bagan 3.2 Langkah-langkah penggunaan metode penelitian pengembangan
(18)
DAFTAR GAMBAR
No. Nama Halaman
Gambar 1.1 Buku guru ... 9
Gambar 1.2 Buku siswa ... 11
Gambar 4.1 Sampul buku guru ... 67
Gambar 4.2 Sampul buku siswa ... 67
Gambar 4.3 Kegiatan 1 bab 1... 68
Gambar 4.4 Kegiatan 2 bab 1... 69
Gambar 4.5 Kegiatan 3 bab 1... 71
Gambar 4.6 Kegiatan 1 bab 2... 72
Gambar 4.7 Kegiatan 2 bab 2... 73
Gambar 4.8 Kegiatan 3 bab 2... 74
Gambar 4.9 Kegiatan 1 bab 3... 75
Gambar 4.10 Kegiatan 2 bab 3... 76
Gambar 4.11 Kegiatan 3 bab 3... 77
Gambar 4.12 Penggunaan kontkes sebelum revisi ... 81
Gambar 4.13 Penggunaan konteks setelah revisi ... 82
Gambar 4.14 Kalimat panjang sebelum revisi ... 82
Gambar 4.15 Kalimat panjang setelah revisi ... 82
Gambar 4.16 Kalimat panjang sebelum revisi ... 83
Gambar 4.17 Kalimat panjang setelah revisi ... 83
Gambar 4.18 Proporsi ukuran gambar sebelum revisi ... 84
Gambar 4.19 Proporsi ukuran gambar setelah revisi ... 85
Gambar 4.20 Kesesuaian gambar sebelum revisi ... 85
Gambar 4.21 Kesesuaian gambar setelah revisi ... 85
Gambar 4.22 Kejelasan gambar sebelum revisi ... 86
Gambar 4.23 Kejelasan gambar setelah revisi ... 86
Gambar 4.24 Konteks ruang kelas sebelum revisi ... 87
(19)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Nama Halaman
Lampiran 1 Surat ijin melaksanakan penelitian ... 105
Lampiran 2 Surat keterangan telah melaksanakan penelitian ... 106
Lampiran 3 Kisi-kisi soal evaluasi, soal evaluasi, dan kunci jawaban ... 107
Lampiran 4 Validitas, reliabilitas soal pretest dan posttest ... 110
Lampiran 5 Kuesioner vaildasi buku guru ... 114
Lampiran 6 Kuesioner validasi buku siswa ... 117
Lampiran 7 Hasil validasi buku guru ahli 1 ... 119
Lampiran 8 Hasil validasi buku guru ahli 2 ... 123
Lampiran 9 Hasil validasi buku siswa ahli 1 ... 127
Lampiran 10 Hasil validasi buku guru ahli 2 ... 131
Lampiran 11 Surat permohonan validasi ahli 1 ... 135
Lampiran 12 Surat permohonan validasi ahli 2 ... 136
Lampiran 13 RPP pertemuan 1 ... 137
Lampiran 14 RPP pertemuan 2 ... 145
Lampiran 15 Hasil rekapitulasi wawancara guru ... 155
Lampiran 16 Hasil rekapitulasi wawancara siswa ... 157
(20)
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I ini, peneliti membahas mengenai latar belakang masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
spesifikasi produk penelitian, dan definisi operasional sebagai berikut.
1.1 Latar Belakang Masalah
Noor (dalam Ahmadi, 2014: 34) memaparkan bahwa pendidikan sebagai
aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadian dengan cara
membina potensi kepribadian yang berupa kepribadian jasmansi dan rohani.
Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 bahwa pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
pengendalian diri, keagamaan, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Danim (dalam
Ahmadi, 2014: 47) tujuan pendidikan untuk mengotimalkan kapasitas atau potensi
dasar manusia. Pendidikan bertujuan mengembangkan potensi dalam diri manusia
supaya manusia mampu melaksanakan tugas dan kewajiban dalam kehidupan
guna mencapai kebahagiaan di masa sekarang dan masa mendatang. Menurut
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 bahwa pendidikan dasar merupakan
pendidikan yang berbentuk sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah dan sekolah
(21)
pendidikan wajib yang ditempuh selama selama 9 tahun. Salah satu mata
pelajaran yang diajarkan pada jejang sekolah dasar adalah matematika.
Matematika merupakan suatu ilmu yang mengajarkan siswa dalam
berhitung dan mengukur supaya mampu menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari mengenai bilangan seperti menghitung dan mengukur.
Wahana (2016: 115) menuliskan bahwa matematika merupakan bahasa numerik
yang melambangkan serangkaian hitungan dari pernyataan yang ingin
disampaikan. Dikmenum (dalam Taniredja, 2010: 23) memaparkan bahwa
matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur,
menggunakan rumus matematika yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar, peluang, statistika, kalkulus dan
trigonometri. Menurut Suherman (2001: 55) matematika berfungsi sebagai alat
untuk memecahkan masalah mata pelajaran lain mengenai menghitung dalam
kehidupan kerja atau kehidupan sehari-hari, belajar matematika merupakan
bentuk pola pikir dengan membiasakan siswa memperoleh pemahaman melalui
pengalaman dan pengamatan terhadap suatu konsep berhitung. Bruner (dalam
Heruman, 2007: 4) menerangkan bahwa dalam pembelajaran matematika, guru
berperan menjadi pembimbing dibandingkan menjadi pemberi tahu karena siswa
harus menemukan sendiri berbagai pengetahuan serta pembelajaran matematika
harus termuat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan
konsep yang akan diajarkan. Pembelajaran matematikan bertujuan
menumbuhkkan dan mengembangkan kemampuan menghitung dan mengukur
(22)
Menurut Dekdipnas (dalam Susanto, 2015: 190) memaparkan tujuan
pembelajaran matematika di SD adalah (1) Memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau
algoritma, (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dan generalisasi, menyusun dan menjelaskan pernyataan matematika,
(3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi
yang diperoleh, (4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk menjelaskan masalah, dan (5) Memiliki sikap menghargai
penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Matematika diajarkan di
sekolah dasar karena berguna dalam memecahkan persoalan yang ada di
masyarakat, dengan belajar matematika maka siswa akan mampu berhitung,
mengukur, mengolah dan menyajikan data. Dalam pembelajaran matematika
siswa dihadapkan pada kenyataan sehari-hari yang berisi masalah matematik yang
berhubungan dengan perhitungan dan pengukuran sehingga siswa akan mampu
memecahkannya.
Banyak materi pembelajaran yang dipelajari pada mata pelajaran
matematika, salah satu yang dipelajari siswa kelas III SD adalah bangun datar.
Suharyanto (2009: 119) memaparkan bahwa bangun datar merupakan sebuah
bangun dua dimensi yang dibuat pada permukaan datar. Masitoch (2009: 134)
mengungkapkan bahwa materi bangun datar kelas III SD mencakup mengenal
bentuk bangun datar, mengambar bangun datar dan mengidentifikasi sifat pada
bangun datar. Tujuan mempelajari bangun datar adalah untuk mengembangkan
(23)
dengan baik, maka siswa terbantu mengembangkan kecerdasan berpikir logis.
Materi bangun datar harus dipelajari siswa sejak awal memasuki jenjang sekolah
dasar karena siswa akan menjumpai bentuk bangun datar di kehidupan sehari-hari.
Tahap perkembangan kognitif menurut Piaget, bahwa anak usia sekolah
dasar berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkret yaitu pada
usia 7 sampai 11 tahun (Susanto, 2015: 184). Pada tahap operasional konkrit
siswa dalam mengembangkan pemikirannya masih menggunakan objek konkret
atau objek nyata. Penggunaan objek konkret akan membantu siswa dalam
memahami matematika. Penggunaan objek konkret dalam pembelajaran akan
menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar karena siswa mampu berinteraksi
secara langsung dengan objek konkret. Oleh karena itu, pendidik mampu memilih
media pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa yaitu dengan
objek konkret. Sehingga pembelajaran akan sesuai dan tujuan pembelajaran
matematika tercapai karena pembelajaran matematika terlihat nyata bagi siswa.
Peneliti melaksanakan wawancara dengan 1 guru kelas III SD dan 2 siswa
kelas IV SD pada masing- masing sekolah di empat sekolah dasar wilayah Sleman
Timur yang dilaksanakan pada Bulan Juli 2016. Empat SD wilayah Sleman Timur
yaitu SD Kanisius Demangan Baru, SD Kanisius Sengkan, SD Kanisius
Eksperimental Mangunan dan SD Negeri Deresan. Hasil wawancara
menunjukkan bahwa guru mengajar menggunakan buku namun guru masih
terpaut dengan buku. Guru menerangkan secara lisan dan tertulis setelah itu
memberikan penugasan, dari hal tersebut maka siswa pasif di kelas dan siswa
cepat bosan mengikuti pembelajaran, dengan siswa merasa bosan dalam
(24)
yang guru gunakan kurang lengkap sehingga guru mencari dari sumber buku lain
untuk melengkapi materi. Buku yang guru gunakan dalam pembelajaran kurang
sesuai dengan kenyataan kehidupan siswa yang memuat masalah perhitungan
sehingga siswa kesusahan dalam menyelesaikan tugas karena permasalahan di
buku kurang mampu dibayangkan oleh siswa. Dengan begitu sangat minim
ketersediaan buku ajar matematika yang materi dan kegiatan pembelajaran sesuai
perkembangan siswa dan kehidupan sehari-hari siswa. Dari hasil wawancara
dengan siswa menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam memahami
materi pembelajaran terutama materi bangun datar di kelas III SD. Siswa masih
kesulitan dalam menyebutkan jenis-jenis bangun datar, siswa kesulitan dalam
mengidentifikasi sifat bangun datar, siswa masih kesulitan dalam membedakan
bangun datar yang telihat sama. Siswa kurang memahami materi bangun datar, hal
tersebut manjadikan kendala dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan di
empat sekolah dasar wilayah Sleman Timur adalah pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pendekatan PMRI merupakan
pendekatan pembelajaran yang menekankan pembelajaran matematika
menggunakan situasi pembelajaran yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Wijaya ( 2012: 20) Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
ini menumbuhkan suatu kebermaknaan pada pembelajaran matematika melalui
pengalaman nyata yang terdapat pada kehidupan sehari-hari. Dalam belajar
matematika diharapkan siswa terlibat aktif dalam memecahkan permasalahan
(25)
kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga pembelajaran akan bermakna bagi siswa
dan memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, peneliti melihat
adanya kebutuhan guru dan siswa dalam masalah mengenai keterbatasan buku
dalam mengembangkan materi sesuai dengan perkembangan siswa SD kelas III
dan pemahaman siswa terhadap materi bangun datar. Oleh karena itu, peneliti
mengembangkan sebuah produk buku guru dan buku siswa dengan pendekatan
PMRI. Pengembangan produk ini sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi
masalah. Peneliti menggunakan pendekatan PMRI dengan alasan bahwa
pendekatan PMRI mampu digunakan dengan baik untuk mengembangkan media
pembelajaran. Hasil penelitian terdahulu yang dilaksanakan oleh Arifin tahun
2016 menunjukkan bahwa siswa mampu memahami materi bangun datar
sederhana dengan pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri
materi bangun datar sederhana berdasarkan teori Van Hiele. Anggraini tahun 2016
bahwa siswa mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika
pada materi pembagian menggunakan papan pembagian. Ardiani tahun 2015
bahwa siswa mampu memahami materi luas bangun datar mencakup konteks
dengan pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI.
Uraian pengembangan produk dengan pendekatan PMRI pada mata pelajaran
matematika dari peneliti terdahulu membuat peneliti yakin dalam
mengembangkan produk berupa buku guru dan buku siswa dengan pendekatan
PMRI. Peneliti memperoleh judul penelitian “Pengembangan Buku Guru dan
Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD dengan Pendekatan
(26)
1.2Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah produk yang dikembangkan
adalah buku guru dan buku siswa untuk mata pelajaran matematika kelas III SD
Negeri Deresan semester I tahun ajaran 2016/2017. Peneliti melaksanakan
penelitian karena dari hasil penelitian di SD Negeri Deresan membutuhkan
penanganan dalam materi bangun datar. Materi yang dibahas pada produk buku
adalah pada standar kompetensi 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar
sederhana. Pada kompetensi dasar 4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar
sederhana menurut sifat atau unsurnya.
1.3Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran
matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI)?
2. Bagaimana kualitas produk buku guru dan buku siswa mata pelajaran
matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika
Realitik Indonesia (PMRI)?
1.4Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata
pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan
(27)
2. Mengetahui kualitas produk buku guru dan buku siswa mata pelajaran
matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan matematika
Realistik Indonesia (PMRI).
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengalaman baru
kepada peneliti dalam mengembangkan sebuah produk buku pembelajaran
matematika dengan pendekatan PMRI.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini diharap siswa mendapatkan produk berupa buku
pembelajaran untuk menambah pengalaman belajar dalam
mengembangkan pemikiran untuk memecahkan permasalahan melalui
pengalaman sehari-hari sehingga akan lebih memudahkan siswa dalam
memahami materi bangun datar.
3. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan guru mampu memahami langkah-langkah
dalam pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI). Guru memperoleh pengalaman langsung dalam
menerapkan pendekatan PMRI dalam melaksanakan pembelajaran.
4. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan mampu menambah referensi mengenai
(28)
1.6 Definisi Operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Buku guru merupakan buku pegangan guru yang digunakan dalam
pembelajaran di kelas.
2. Buku siswa merupakan buku pegangan siswa yang digunakan untuk
menunjang pembelajaran di kelas.
3. Pendekatan PMRI merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
diadaptasi dari sebuah teori yang berasal dari Belanda yaitu Realistic
Mathematics Education (RME) yang menekankan pembelajaran dengan
konteks nyata kehidupan sehari-hari.
4. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang melambangkan
serangkaian perhitungan dan pengukuran yang berpola numerik atau angka
yang digunakan dalam menyelesaikan masalah matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Bangun datar merupakan sebuah bangun dua dimensi yang permukaanya
berupa bidang datar.
6. Karakteristik siswa SD yang berusia 7-11 tahun yaitu pada tahap
operasional konkret, siswa memiliki ciri pemikiran yang logis mengenai
kejadian-kejadian dengan benda konkret.
7. Buku ajar merupakan buku yang digunakan pada proses pembelajaan
dalam satuan pendidikan yang disusun berdasarkan standar pendidikan
(29)
1.7 Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi produk antara lain.
1. Buku terdiri dari buku guru dan buku siswa. Buku ini didesain
menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) yang memuat 5 karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks,
penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan antar
topik.
2. Cover produk buku guru dan buku siswa berwarna biru, komponen pada
cover terdiri dari nama penulis, keterangan sasaran pengguna, judul buku,
gambar mengenai jenis-jenis bangun datar.
3. Isi produk buku guru dan buku siswa disusun secara terpisah, namun isi
materi pada kedua buku adalah sama. Buku guru dan buku siswa berisi
materi mengenai bangun datar. Pada buku guru dan buku siswa termuat
kegiatan pembelajaran secara kelompok dan individu serta berisi langkah
kegiaatan dan alat bahan yang digunakan dalam kegiatan.
4. Produk buku guru dan buku siswa disusun dengan jenis huruf Comic Sans
dengan ukuran huruf 14 pt. Produk buku disusun dengan sepasi 1,15. Jenis
kertas yang digunakan adalah jenis kertas dengan tebal 80 gram. Produk
buku ini menggunakan kurikulum 2013.
5. Produk buku disusun dengan ukuran yang sama. Buku disusun dengan
panjang buku 28 cm dan lebar buku 20 cm. Buku disusun dengan tebal
0,4 cm yang terdiri dari 31 lembar. Cover buku guru disajikan dalam
(30)
Gambar 1.1 Buku guru
Cover buku siswa mampu dilihat dalam gambar berikut:
Gambar 1.2 Buku Siswa 21 cm
28 cm
20 cm
28 cm 20 cm
(31)
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II, peneliti membahas mengenai kajian pustaka yang berisi teori
yang mendukung, hasil penelitian relevan, kerangka berpikir, hipotesis penelitian.
Uraian dari landasan teori sebagai berikut.
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka pada penelitian ini memuat teori mengenai buku ajar,
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), matematika dan
karakteristik siswa kelas III SD. Uraian dari kajian teori sebagai berikut.
2.1.1Buku Ajar
Akbar (2013: 33) menuliskan bahwa buku ajar merupakan buku teks yang
digunakan sebagai rujukan standar dalam mata pelajaran tertentu. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 2008 (dalam Kurniasih, 2014: 66)
mengemukakan bahwa buku teks merupakan buku acuan wajib untuk digunakan
dalam satuan pendidikan dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat
ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan
kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar
pendidikan nasional. Buku ajar berupa buku yang wajib digunakan dalam proses
belajar pada setiap jenjang pendidikan. Buku ajar haruslah sesuai dengan
(32)
memenuhi kebutuhan siswa ketika digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena
itu, buku ajar disusun dengan memperhatikan judul atau materi yang disajikan
harus fokus terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dicapai oleh
siswa sehingga tujuan pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah mampu
tercapai. Ciri-ciri buku ajar yaitu sumber materi ajar, menjadi referensi buku
untuk mata pelajaran tertentu, disusun sistematis dan sederhana, dan disertai
petunjuk pembelajaran (Akbar, 2013: 33). Dari pendapat di atas disimpulkan
bahwa buku ajar merupakan buku yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
guru dan siswa pada proses pembelajaran dalam satuan pendidikan yang disusun
berdasarkan standar pendidikan nasional.
Buku ajar yang peneliti kembangkan meliputi buku guru dan buku siswa.
Buku guru merupakan buku yang berfungsi sebagai petunjuk penggunaan buku
guru serta memudahkan guru sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas
(Kemendikbud, 2014). Buku siswa merupakan buku panduan sekaligus buku
aktivitas yang akan memudahkan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran
(Kemendikbud, 2014). Buku guru dan buku siswa merupakan buku acuan untuk
memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Menurut Kurniasih & Sani (2014: 71) bahwa buku ajar terdiri dari empat
bagian yang mencakup.
1. Kulit buku (cover)
Kulit buku harus memenuhi kulit bagian depan buku yang berisi judul
buku, pengarang, nama departemen, tahun terbit, kulit bagian belakang buku,
(33)
2. Bagian awal
Bagian awal buku wajib memenuhi bagian halaman judul buku sesuai
dengan bagian kulit buku, halaman penerbitan, halaman kata pengantar,
halaman daftar isi, halaman daftar gambar, dan halaman tabel.
3. Bagian isi
Bagian isi buku wajib memenuhi bagian materi, selain itu bagian isi
termuat aspek kebahasaan, aspek penyajian materi, dan aspek kegrafikan.
4. Bagian akhir
Bagian akhir buku wajib memenuhi informasi mengenai penulis atau
penyusun buku, glosarium, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
2.1.2Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) 2.1.2.1Pengertian Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia merupakan suatu
pendekatan yang diadaptasi dari pendekatan RME dari Belanda. Kata “realistik” diartikan sebagai“real-world” yang artinya dunia nyata yang beranggapan bahwa pendidikan matematika realistik Indonesia merupakan pendekatan pembelajaran
matematika yang selalu menggunakan masalah sehari-hari. Van de Hauvel (dalam
Wijaya, 2012: 20) mengatakan bahwa kata realistik yang berarti mampu
dibayangkan, sehingga pendidikan matematika realistik Indonesia diartikan
pembelajaran matematika tidak sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi
dengan dunia nyata namun mengacu pada pendidikan matematika realistik dalam
menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi yang dibayangkan oleh siswa.
(34)
pendekatan pembelajaran matematika yang menekankan menggunakan situasi
yang nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Setiap orang sering berhadapan dengan matematika pada kehidupan
sehari-hari, sehingga matematika sangatlah erat dalam kehidupan. Menurut
Freudenthal (dalam Wijaya, 2012: 20) menyatakan bahwa matematika merupakan
aktivitas atau kegiatan manusia yang dilaksanakan manusia, matematika bukanlah
suatu pelajaran yang siap saji melainkan suatu bentuk aktivitas atau proses yang
menkontruksi konsep matematika. Manusia tidak langsung mengerti mengenai
matematika namun manusia mampu menemukan caradalam menyelesaikan
permasalahan matametika. Hal tersebut yang menjadi dasar dari Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
2.1.2.2Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Menurut Treffers ( dalam Wijaya, 2012: 21-23) PMRI memiliki lima karakteristik
antara lain.
1. Penggunaan konteks
Penggunaan konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai
titik awal pembelajaran matematika. Dalam proses pembelajaran melibatkan
masalah realistik nyata yang mampu dipahami oleh siswa. Bentuk dari
konteks berupa masalah dunia nyata serta mampu dalam bentuk permainan,
penggunaan alat peraga, atau situasi lain yang masih bisa dibayangkan siswa.
Melalui penggunaan konteks siswa dilibatkan secara aktif untuk melaksanakan
kegiatan eksplorasi permasalahan. Hasil eksplorasi siswa tidak hanya
(35)
namun juga diarahkan untuk mengembangkan berbagai strategi penyelesaian
masalah yang bisa digunakan, dan juga untuk meningkatkan motivasi dan
ketertarikan siswa dalam belajar matematika.
2. Penggunaan model
Penggunaan model dalam pembelajaran matematika berfungsi sebagai
jembatan dari pengetahuan dan matematika tingkat dasar menuju ke tingkat
yang lebih tinggi. Model tidak hanya diartikan sebagai alat peraga namun
model diartikan sebagai langkah atau tahapan siswa dalam belajar matematika
dari matematika tingkat konkret menuju ke matematika tingkat dasar. Model
ada bermacam-macam betuknya seperti model konkret, semi konkret dan
abstrak.
3. Kontruksi siswa
Pembelajaran matematika tidak hanya diberikan dalam pembelajaran
sebagai produk yang siap dipakai namun sebagai suatu konsep yang dibangun
oleh siswa sendiri. Kontribusi siswa berupa ide atau variasi cara pemecahan
masalah. Sehingga setiap siswa akan mengembangkan aktivitas dan
kreativitasnya dalam memecahkan masalah.
4. Interaktivitas
Proses belajar seseorang tidak hanya suatu proses individu melainkan
proses secara bersama atau melalui proses sosial. Proses belajar siswa supaya
lebih singkat dan bermakna pada saat siswa saling mengomunikasikan hasil
kerja dan gagasan mereka. Manfaat interaktivias adalah siswa mampu
(36)
5. Keterkaitan antar topik
Konsep-konsep dalam matematika tidak selalu berdiri sendiri, namun
banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Konsep matematika
tidak dikenalkan secara terpisah atau berdiri sendiri kepada siswa. Melalui
keterkaitan , satu pelajaran matematika diharapkan mampu mengenalkan dan
membangun lebih dari satu konsep matematika secara bersamaan.
2.1.2.3Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Pada tahun 1971, Institut Freudenthal di Utrecht University Belanda
mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran matematika yang dikenal
dengan RME (Realistik Matematics Education). Nama institut ini diambil dari
nama pendirinya yaitu Profesor Hans Freudenthal lahir pada tahun 1905 dan wafat
pada tahun 1990 (Daryanto, 2012: 150). Pendekatan RME ini menggabungkan
pandangan mengenai matematika, cara siswa belajar matematika, dan cara
mengajarkan matematika. Siswa sebagai pelajar tidak dipandang sebagai
penerima pasif namun siswa harus diarahkan kepada penggunaan berbagai situasi
dan kesempatan untuk menemukan kembali matematika dengan cara mereka
sendiri. Banyak sekali soal yang diambil dari situasi atau konteks nyata yang
dirasa bermakna sehingga menjadi sumber belajar. Konsep matematika ini muncul
dari penyelesaian yang terkait dengan konteks nyata, siswa secara perlahan-lahan
mengembangkan pemahaman matematika ke tingkat yang lebih formal.
Model-model yang muncul dari aktivitas siswa mampu mendorong terjadi interaktivitas
siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau siswa dengan lingkungan sehingga
(37)
Teori pendekatan RME (Realistik Matematics Education) diadaptasi oleh
Indonesia dan merubah namanya menjadi pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI). PMRI terbentuk sebagai kelompok awal pendidik
matematika di Indonesia yang peduli terhadap masalah pendidikan matematika di
Indonesia. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi yaitu ITB, UPI, Unesa,
UNY dan USD. Usaha ini dimotivasi oleh Tim BS LPTK Dikti sejak tahun 1989,
dan dilanjutkna oleh proyek PGSM (Pendidikan Guru Sekolah Menengah) dan
berakhir pada tahun 2001(Suryanto, 2010: 13). Kerjasama Matematika antara
Indonesia dengan Belanda sejak awal tahun 1990-an. Kelompok awal PMRI
berusaha memonitor arah perkembangan pendidikan matematika di universitas di
dunia internasional khusunya diorganisir oleh International Commission on
Mathematical Instruction (ICMI. Salah satu konferensi ICML yaitu China Regional Conference on Mathematics Education dilaksanakan di Sanghai Bulan
Agustus 1994. Dengan menyajikan makalah yang berjudul Mathematics
Education Toward tahun 2000. Inti makalah tersebut adalah penggunaan
pendidikan matematika realistik Indonesia yang dikembangkan di Belanda.
2.1.3Matematika
Wahana (2016: 115) menuliskan bahwa matematika merupakan bahasa
numerik yang melambangkan serangkaian hitungan dari pernyataan yang ingin
disampaikan. Menurut Freudenthal (dalam Susanto, 2013: 189) bahwa
matematika merupakan cara berpikir logis yang dipresentasikan dalam bilangan,
ruang dan bentuk aturan-aturan dengan yang telah ada dan tidak lepas dari
(38)
matematika merupakan ilmu yang mengenai dasar-dasar perhitungan,
pengukuran, dan penggambaran bentuk objek. Ilmu tersebut melibatkan logika,
kalkulasi kuantitatif, dan pengembangan yang telah meningkatkan idealisasi
subjek. Soedjadi (2000: 11) menuliskan bahwa matematika merupakan
pengetahuan mengenai bilangan dan kalkulasi. Dari pendapat di atas disimpulkan
bahwa matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang yang melambangkan
serangkaian perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek yang tidak
lepas dari aktivitas insani.
Dikmenum (dalam Taniredja, 2010: 23) memaparkan bahwa matematika
berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menggunakan
rumus matematika yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi
pengukuran dan geometri, aljabar, peluang, statistika, kalkulus dan trigonometri.
Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan menyampaikan
informasi berupa gagasan melalui model matematika yang mampu berupa kalimat
dan persamaan matematika, diagram, grafik ataupun tabel. Matematika berfungsi
untuk melatih cara berpikir dan menalar dalam menarik kesimpulan. Hernawan
(2010: 8) menjelasan bahwa mata pelajaran matematika berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan
simbol-simbol, serta penalaran sehingga membantu memperjelas dan
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dari pendapat si atas
sehingga matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung,
mengukur menggunakan rumus matematika mengenai bilangan dan
simbol-simbol sehingga sehingga membantu menyelesaikan masalah dalam kehidupan
(39)
Menurut Bruner (dalam Heruman, 2007: 4) bahwa pembelajaran
matematika guru berperan menjadi pembimbing dibandingkan menjadi pemberi
tahu karena siswa harus menemukan sendiri berbagai pengetahuan serta
pembelajaran matematika harus termuat keterkaitan antara pengalaman belajar
siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Menurut Susanto (2013:
186) menuliskan bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar
mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir
siswa yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta mampu
meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika. Pembelajaran
matematikan bertujuan menumbuhkkan dan mengembangkan kemampuan
mengukur dan menghitung dalam kehidupan sehari-hari. Dari pendapat ahli di
atas bahwa pembelajaran matematika merupakan proses belajar untuk
mengembangkan kreativitas siswa yang mampu meningkatkan kemampuan dalam
mengukur dan menghitung dalam mengkontruksi pengetahuan baru terhadap
materi matematika mengenai permasalahan kehidupan sehari-hari.
Menurut Dekdipnas (dalam Susanto, 2013: 190) memaparkan tujuan
pembelajaran matematika di SD adalah (1) Memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau
algoritma, (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dan generalisasi, menyusun dan menjelaskan pernyataan matematika,
(3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi
(40)
atau media lain untuk menjelaskan masalah, dan (5) Memiliki sikap menghargai
penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Depdiknas (dalam Susanto,
2013: 189-190) menerangkan bahwa kompetensi atau kemampuan umum
pembelajaran matematika di SD yaitu, (1) melakukan operasi hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian serta operasi campuran termasuk yang
melibatkan pecahan, (2) menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan
bangun ruangsederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling luas dan volume,
(3) menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat, (4)
menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antarsatuan, dan penaksiran
pengkuran, (5) menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran
tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan dan menyajikannya, (6)
memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan gagasan
secara Matematika.
kompetensi yang dipilih dalam penelitian ini adalah menentukan sifat dan
unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan
sudut, keliling luas dan volume. Pengembangan produk buku guru dan buku siswa
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran matematika di SD. Dalam produk buku
kegiatan pembelajaran berisi kegiatan dalam memahami konsep matematika,
menggunakan penalaran, memahami masalah, dan memiliki kemampuan dalam
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.4Bangun Datar
2.1.4.1Pengertian Bangun Datar
Masitoch, dkk (2009: 189) menuliskan bahwa bangun datar merupakan
(41)
menjelaskan bahwa bangun datar merupakan sebuah bangun dua dimensi yang
dibuat pada permukaan datar. Priyo (2009: 137) memaparkan bahwa bangun datar
merupakan bangun yang seluruhnya terletak pada suatu bidang datar. Dari
pengertian beberapa ahli mampu disimpulkan bahwa bangun datar merupakan
bangun dua dimensi yang permukaanya berupa bidang datar.
Pada kelas III SD materi yang dikembangkan adalah bangun datar. Materi
ini memuat mengenai jenis-jenis bangun datar, sifat bangun datar mengenai sisi
bangun datar dan sudut bangun datar. Pada produk buku ini, siswa belajar
mengenal bangun datar, membuat bangun datar, membuat model bangun datar,
selain itu siswa belajar menentukan sifatbangun datar mengenai jumlah sisi
bangun datar jumlah sudut bangun datar.
2.1.4.2 Jenis Bangun Datar
Djuwita (2015: 3) menuliskan bahwa bangun datar dibagi menjadi beberapa
macam diantaranya sebagai berikut.
1. Persegi
Persegi merupakan bangun datar yang dibentuk oleh 4 rusuk yang
sama panjang dan memiliki 4 sudut siku-siku. Sifat persegi adalah mempunyai
4 titik sudut, mempunyai 4 sudut siku-siku, mempunyai 2 diagonal yang sama
panjang, memiliki 4 simetri lipat, memiliki 4 simetri putar.
2. Persegi panjang
Persegi panjang merupakan bangun datar yang dibentuk oleh dua
pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan
(42)
dan sejajar, sisi persegi panjang saling tegak lurus, mempunyai 4 sudut
siku-siku, mempunyai 2 diagonal yang saling berpotongan, mempunyai 2 simetri
lipat, mempunyai 2 simetri putar.
3. Segitiga
Segitiga merupakan bangun datar yang terbuat dari 3 sisi dan 3 sudut.
Besar sudut pada ketiga sudut segitiga berjumlah 180º. Segitiga dibagi
menjadi 3 jenis yaitu.
a. Segitiga sama sisi
Segitiga sama sisi merupakan segitiga yang mempunyai sisi
berukuran sama panjang. Sifat segitiga sama sisi adalah mempunyai 3 sisi
yang sama panjang, mempunyai 3 sudut yang sama besar, mempunyai 3
simetri putar, dan mempunyai 3 simetri lipat.
b. Segitiga sama kaki
Segitiga sama kaki merupakan segitiga yang mempunyai 2 sisi
yang sama panjang. Sifat segitiga sama kaki adalah mempunyai sepasang
sisi yang sama panjang, mempunyai sudut lancip yang sama besar dan
saling berhadapan, mempunyai 1 simetri lipat, dan mempunyai 1 simetri
putar.
c. Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku merupakan segitiga yang salah satu besar
sudutnya siku-siku yaitu 90º dan sisi di depan sudut siku-siku yaitu sisi
miring. Sifat segitiga siku-siku adalah mempunyai 1 sudut siku-siku,
mempunyai 1 garis miring, tidak mempunyai simetri putar dan simetri
(43)
d. Segitiga sembarang
Segitiga sembarang merupakan segitiga yang sisinya tidak sama
panjang dan sudutnya tidak sama besar.
4. Jajar genjang
Jajar genjang merupakan bangun datar yang dibentuk oleh dua pasang
rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya dan
memiliki dua pasang sudut yang sama besar dengan sudut di hadapannya.
Sifat jajar genjang adalah tidak mempunyai simetri lipat dan 1 simetri putar.
5. Belah ketupat
Belah ketupat merupakan bangun datar yang dibentuk oleh 4 rusuk
yang sama panjang dan memiliki 2 pasang sudut bukan sudut yang
masing-masing sama besar dengan sudut hadapannya. Sifat belah ketupat adalah
mempunyai 2 simetri putar dan simetri lipat, mempunyai 4 sisi yang sama
panjang, mempunyai sudut yang berhadapan sama besar, sisinya tidak tegak
lurus, mempunyai 2 diagonal yang tidak sama panjang.
6. Layang-layang
Layang-layang merupakan bangun datar yang dibentuk dari 2 segitiga
sama kaki yang alasnya saling berimpitan. Sifat layang-layang adalah
mempunyai 1 simetri lipat, tidak mempunyai simetri putar, mempunyai 4
sudut, mempunyai sepasang sudut yang berhadapan sama panjang,
mempunyai 2 diagonal yang berbeda dan tegak lurus.
7. Trapesium
Trapesium merupakan bangun datar dengan sepasang rusuk yang
(44)
a. Trapesium sembarang
Trapesium sembarang merupakan trapesium yang keempat
rusuknya tidak sama panjang, tidak memiliki simetri lipat, dan memiliki 1
simetri putar.
b. Trapesium siku-siku
Trapesium siku-siku merupakan trapesium yang mempunyai 2
sudut yang besarnya masing-masing siku-siku (90º). Sifat trapesium
adalah memiliki 2 sudut siku-siku, tidak memiliki simetri lipat, memiliki 1
simetri putar, rusuk yang sejajar tegak lurus dengan tinggi trapesium.
c. Trapesium sama kaki
Trapesium sama kaki merupakan trapesium yang mempunyai
sepasang rusuk yang sama panjang dan sepasang rusuk yang sejajar.
Trapesium memiliki 1 simetri lipat dan simetri putar.
2.1.5Karakteristik Siswa Kelas III Sekolah Dasar
Piaget (dalam Rahyubi, 2014: 131) memaparkan bahwa anak pada umur 7
sampai 11 tahun termasuk pada tahap operasional konkret. Ciri pokok
perkembangan adalah anak mulai berpikir logis mengenai kejadian konkret.
Tahap operasional konkret dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran
yang didasarkan pada aturan tertentu yang bersifat logis. Menurut Suparno (2001:
69) Pada tahap operasi konkret anak dicirikan dengan perkembangan sistem
pemikiran yang didasarkan pada aturan tertentu yang logis. Pada tahap ini anak
ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa yang kelihatan nyata atau
(45)
segala hal yang ada di lingkungannya. Namun kemampuan tersebut masih terbatas
pada hal-hal yang bersifat konkret.
Ciri-ciri tahap operasional konkret menurut Rahyubi (2014: 132) adalah
sebagai berikut.
1. Adaptasi dengan gambaran yang menyeluruh
Seorang anak mulai menggambarkan secara menyeluruh mengenai
ingatan, pengalaman, dan objek yang dialami. Adaptasi anak dengan
lingkungan akan disatukan dengan gambaran di lingkungan itu.
2. Melihat dari berbagai macam segi
Anak mulai melihat suatu objek atau persoalan secara sedikit
menyeluruh dengan melihat aspek-aspeknya. Anak tidak hanya memusatkan
diri pada titik tertentu, melainkan mampu bersama-sama mengamati titik yang
lain dalam satu waktu yang bersamaan.
3. Seriasi
Proses seriasi merupakan proses mengatur unsur-unsur berdasarkan
semakin besar atau kecilnya unsur tersebut. Urutan mampu dimulai dari yang
kecil ke besar atau besar ke kecil. Piaget (dalam Suparno, 2001: 76)
memaparkan bahwa pada kemampuan seriasi ini terjadi pada anak berumur 7
tahun dan mengikuti trasformasi korespondensi satu per satu. Serasi untuk dua
dimensi juga sudah mulai muncul pada umur 7 sampai 8 tahun.
4. Klasifikasi
Anak berumur 3 sampai 12 tahun diberi bermacam-macam objek dan
disuruh membuat klasifikasi yang serupa menjadi satu, maka akan ada
(46)
5. Bilangan
Korespondensi satu-satu merupakan pemetaan pemasangan satu per
satu antara unsur dalam suatu himpunan benda dengan unsur himpunan yang
lain (Suparno, 2001: 84). Anak sudah mengerti soal korespondensi dan
kekekalan dengan baik. Dengan perkembangan ini berarti konsep mengenai
bilangan bagi anak telah berkembang.
6. Ruang, waktu, dan kecepatan
Anak mulai mengerti urutan ruang dengan melihat interval jarak suatu
benda. Anak mengerti relasi urutan waktu dan koordinasi dengan waktu. Anak
mulai mengerti relasi urutan waktu sebelum dan sesudah, serta anak mulai
mengerti koordinasi dengan waktu panjang dan pendek.
7. Probabilitas
Anak sudah mengerti meskipun ia belum mampu meramalkan hasil
dari kejadian individual dan anak sudah mampu mengantisipasi hasil dari
jumlah yang banyak. Piaget (dalam Suparno, 2001: 85) menuliskan
probabilitas merupakan suatu perbandingan antara hal yang terjadi dengan
kasus-kasus yang mulai terbentuk. Namun sistem kombinasi baru muncul
pada umur 11 atau 12 tahun.
8. Penalaran
Anak jarang berbicara dengan suatu alasan. Namun anak lebih
mengatakan apa yang terjadi pada kanyataan. Anak masih kesulitan dalam
(47)
9. Egosentrisme dan sosialisme
Anak sudah tidak begitu egosentris dalam pemikiran. Anak telah sadar
bahwa orang lain mempunyai pikiran yang lain. Anak mulai menggunakan
bahasa lebih komunikatif dan bahasa monolog dengan diri sendiri sudah mulai
berkurang.
Dari tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget, Siswa kelas III
SD dengan rata-rata berumur 9 tahun termasuk pada tahap operasional konkret.
Siswa sudah memahami operasi logis dengan bantuan benda konkret. Siswa sudah
matang menggunakan logika yang berkaitan dengan obkek fisik. Siswa sudah
mampu mengidentifikasi benda-benda yang nyata atau konkret dalam kehidupan
sehari-hari.
2.2Penelitian Relevan
Penelitian yang dilaksanakan yaitu pengembangan buku guru dan buku
siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Penelitian yang relevan dengan
penelitian ini sebagai berikut.
Arifin tahun 2016 melaksanakan penelitian berjudul “Pengembangan
Prototipe Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Bangun Datar Sederhana
Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa prototipe perangkat
pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan model
pembelajaran Van Hiele dan mengetahui kualitas prototipe perangkat
(48)
sederhana. Hasil penelitian ini bahwa hasil validasi dosen adalah 3,6 kemudian
hasil dari validasi guru adalah 3,55 sehingga mampu diperoleh skor rata-rata 3,57
dengan kategori sangat baik. Produk prototipe membantu pemahaman siswa, hal
ini dilihat dari data bahwa 10% siswa mendapat nilai 8,2, 32% siswa mendapat
nilai 8,6, 48% siswa mendapat nilai 9, dan 10% siswa mendapat nilai 10. Mampu
diketahui nilai rata-rata siswa adalah 9,02.
Anggraini tahun 2016 melaksanakan penelitian berjudul “Peningkatan
Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi
Pembagian Menggunakan Media Papan Pembagian Pada Kelas III SD Negeri
Denggung Tahun Ajaran 2015/2016”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya penggunaan papan pembagian untuk meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi
pembagian kelas III SD. Hasil penelitian ini bahwa papan pembagian mampu
meningkatkan keaktifan dan kreatifitas prestasi belajar matematika siswa. Hal ini
dilihat pada keaktifan siswa melaksanakan tugas belajar pada kondisi awal 20%
menjadi 48%. Keaktifan siswa dalam pemecahan masalah, pada kondisi awal 20%
menjadi 48%. Keaktifan siswa bertanya pada kondisi awal 20% menjadi 45%.
Keaktifan siswa dalam mencari informasi pada kondisi awal 20% menjadi 49%.
Keaktifan siswa melaksanakan diskusi pada kondisi awal 10% menjadi 48%.
Peningkatan prestasi belajar siswa pada kondisi awal 29% menjadi 79%.
Peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 24%.
Ardiani tahun 2015 melaksanakan penelitian berjudul “Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Datar yang Mencakup Konteks dengan
(49)
mengetahui perangkat pembelajaran dan mengetahui cara mengembangkan
perangkat pembelajaran materi luas bangun datar yang mencakup konteks dengan
Pendekatan PMRI di kelas IV SD. Hasil penelitian ini bahwa perangkat
pembelajaran mampu memberikan pemahaman terhadap siswa, hal ini
mengaitkan siswa dengan berangkat dari masalah realistik yang dekat dengan
siswa sehingga siswa mampu menerima pengatahuan dengan baik.
2.2.4 Desain Penelitian Relevan
Bagan penelitian yang relevan sebagai berikut.
Bagan 2.1 Penelitian relevan
Muhammad Arifin. 2016 Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Bangun Datar Sederhana
Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar.
Witantri Anggraini. 2016 Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pembagian Menggunakan Media Papan Pembagian Pada Kelas III SD Negeri Denggung Tahun Ajaran 2015/2016.
Ummy Ardiani. 2014 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Datar yang Mencakup Konteks dengan Menggunakan Pendekatan PMRI Kelas IV SD.
Pengembangan Mata Pelajaran Matematika Pendekatan PMRI
Danang Pinandoyo. 2016
Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
(50)
Bagan 2.1 menerangkan mengenai 3 penelitian orang lain yang memiliki
relevansi dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti. Penelitian sebelumnya
telah meneliti mengenai pengembangan, mata pelajaran matematika, dan
pendekatan PMRI. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya,
menjadikan pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian dengan judul
“Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)”
2.3Kerangka Berpikir
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
dipelajari oleh siswa dalam mengembangkan kemampuan menghitung dan
mengukur dalam mengkontruksi pengetahuan baru untuk memecahkan
masalah-masalah berkaitan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Siswa sekolah dasar
memasuki tahap kognitif operasional konkret yang berarti siswa dalam
mengembangkan pemahaman membutuhkan benda-benda nyata berkaitan dengan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mempelajari matematika, siswa
diberi pengalaman langsung untuk berperan aktif dalam memecahkan
masalah-masalah nyata berkaitan dengan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga siswa mudah dalam memahami materi dan pembelajaran menjadi
menyenangkan.
Bangun datar merupakan salah satu materi pada mata pelajaran
matematika. Materi bangun datar tersebut dirasa sulit bagi siswa kelas III SD
(51)
mengidentifikasi bangun datar dan siswa harus mengetahui sifat-sifatnya dari
setiap bangun datar. Beberapa siswa memiliki kekeliruan dalam menggambar
bangun datar, hal tersebut dikarenakan siswa kurang memahami materi dengan
baik. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan PMRI dalam
pembelajaran untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan pendekatan PMRI
siswa akan menggunakan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari untuk
menyelesaikan masalah berkaitan denga matematika terutama materi bangun
datar. Pendekatan PMRI digunakan pada penelitian ini karena pendekatan PMRI
menekankan bahwa siswa dalam belajar matematika mengkontruksi atau
menemukan jawaban dalam memecahan pemasalahan. Pendekatan PMRI termuat
5 karakteristik PMRI yang disisipkan dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Dari permasalahan kurangnya pemahaman siswa mengenai materi bangun
datar serta minimya buku matematika yang berisi materi pembelajaran secara
lengkap. Buku yang membantu dalam memahami materi bangun datar yang
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan kehidupan
siswa sangatlah minim. Produk buku guru dan buku siswa dikembangkan sesuai
dengan usia dan tahap perkembangan siswa. Produk buku dikembangkan mampu
menarik perhatian siswa dengan cara menggunakan kegiatan yang aktif dengan
memperhatkan 5 karakteristik PMRI. Peneliti menyusun produk buku guru dan
buku siswa dengan pendekatan PMRI untuk menjawab permasalahan mengenai
pemahaman siswa dalam materi bangun datar serta permasalahan guru mengenai
buku pembelajaran yang lengkap serta menggunakan kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan realitas kehidupan siswa.
(52)
2.4Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa
a. Bagaimana situasi pembelajaran di lapangan pada 4 SD di wilayah
Sleman Timur berkaitan dengan pembelajaran Matematika?
b. Bagaimana prosedur pengembangan buku guru dan buku siswa dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?
2. Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa
a. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa dengan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) menurut pakar
Matematika, guru dan siswa?
b. Bagaimana dampak penyusunan buku guru dan buku siswa terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika pada materi
(53)
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III ini, peneliti membahas mengenai metode penelitian yang
berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas, teknik analisa
data, dan jadwal penelitian. Uraian dari metode penelitian sebagai berikut.
3.1Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R & D). Sugiyono (2010: 407)
memaparkan bahwa metode penelitian dan pengembangan merupakan sebuah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
mengujikan keefektifan produk tertentu. Sukmadinata (2008: 164) menjelaskan
bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses atau langkah dalam
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada
yang mampu dipertanggung jawabkan. Penelitian dan pengembangan
dilaksanakan berdasarkan suatu model pengembangan yang dipakai untuk
mendesain produk dan prosedur yang kemudian dilaksanakan uji lapangan,
dievaluasi, dan disempurnakan untuk memenuhi kriteria kefektifan, kualitas dan
standar produk tertentu. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menilai
perubahan-perubahan dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan teori di atas
disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu metode
(54)
mengembangkan suatu produk yang telah ada yang mampu dipertanggung
jawabkan.
Peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan menurut
Sugiyono. Terdapat sepuluh langkah metode penelitian dan pengembangan (R n
D) yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4)
validasi desain, 5) revisi produk, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba
pemakaian, 9) Revisi produk, dan 10) produksi masal.Penelitian ini dilaksanakan
untuk mengembangkan produk buku guru dan buku siswa mata pelajaran
matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI). Pengembangan produk buku ini pada materi bangun datar di kelas III
SD.
3.2 Setting Penelitian
Penelitian ini mengambil beberapa setting penelitian sebagai berikut.
3.2.1 Tempat Penelitian
Peneliti melaksanakan analisis kebutuhan di empat SD wilayah Sleman
Timur diantaranya adalah SD Kanisius Demangan Baru, SD Kanisius Sengkan,
SD Kanisius Eksperimental Mangunan dan SD Negeri Deresan, untuk uji produk
secara terbatas dilaksanakan di salah satu dari empat SD tersebut yaitu di SD
Negeri Deresan. SD Negeri Deresan beralamat di Jalan Cempaka CT X, Dusun
Deresan, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih SD Negeri Deresan sebagai
tempat penelitian karena dari hasil pengamatan peneliti ketika melaksanakan PPL
(55)
memperhatikan ketika melaksanakan pembelajaran sehingga guru kelas kesulitan
dalam mengkondisikan siswa. Maka siswa kurang mampu mengerjakan soal
dengan baik.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III A SD N Deresan semester
ganjil tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 23 siswa. Peneliti menggunakan
seluruh siswa untuk uji coba produk secara terbatas dalam pembelajaran di kelas.
Namun, peneliti mengambil sejumlah 5 siswa untuk sampel uji produk secara
terbatas. Pemilihan siswa berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari wali
kelas III A SD Negeri Deresan.
3.2.3Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah buku guru dan buku siswa mata pelajaran
matematika dengan pendekatan PMRI. Materi yang kembangkan adalah bangun
datar pada SK 4. Memahami unsur dan sifat bangun datar dan pada KD 4.1
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2016 sampai Bulan Januari
2017. Secara keseluruhan penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 7 bulan.
Jadwal pengambilan data penelitian disajikan Pada tabel berikut:
Tabel. 3.1 Jadwal Pengambilan data
Hari, tanggal Pertemuan Kegiatan Alokasi Waktu
Kamis, 17 November 2016 I Pretest 1 x 35 menit
Selasa, 22 November 2016 II Uji coba produk 2 x 35 menit
Kamis, 24 November 2016 III Uji coba produk 2 x 35 menit
(56)
3.3 Prosedur Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Sugiyono (2010:
409) memaparkan bahwa ada sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yaitu
1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi
desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba
pemakaian, 9) revisi produk, 10) produksi massal. Langkah-langkah penggunaan
metode penelitian dan pengembangan (R & D) menurut Sugiyono (2010: 408)
disajikan dalam bagan berikut ini:
Bagan 3.1 Langkah-langkah penggunaan metode penelitian pengembangan
Langkah-langkah penggunaan metode penelitian dan pengembangan
menurut Sugiyono dipaparkan sebagai berikut.
1. Potensi dan Masalah
Sebuah penelitian berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi
merupakan segala sesuatu bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
Masalah merupakan penyimpangan terhadap hal yang diharapkan dengan hal Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal
(57)
yang terjadi di lapangan. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam
penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.
2. Pengumpulan Data
Setelah potensi dan masalah mampu ditunjukkan secara faktual maka
langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang mampu
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan
mampu mengatasi masalah yang telah ditemukan.
3. Desain Produk
Desain produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan
disusun berdasarkan kebutuhan dari suatu masalah yang akan diselesaikan.
Desain produk ini berupa buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI
pada materi bangun datar. Desain produk yang dihasilkan diharapkan mampu
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran pada bangun
datar.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan
produk. Penilaian produk dilaksanakan secara rasional atau belum melihat
fakta di lapangan. Validasi produk dilaksanakan oleh ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk yang dirancang. Setiap pakar ahli
diminta menilai desain tersebut, sehingga mampu diketahui kelemahan dan
kekuatan dari produk ini. Validasi desain dilaksanakan dalam forum diskusi,
sebelum melaksanakan diskusi peneliti menjelaskan proses penelitian sampai
(1)
Kesulitan pada materi apa? “Biasanya kebanyakan siswa kesulitan pada materi perkalian dan pembagian karena siswa belum hafal”, “Siswa membutuhkan waktu dalam menyelesaikan soal perkalian dan pembagian”. “Siswa kesulitan dalam membedakan bangun datar yang gambarnya mirip-mirip”
Bagimana cara Ibu dalam mengatasi permasalahan tersebut?
Apa soal yang Ibu berikan kepada siswa membuat sendiri atau dari buku?
“Saya sering memberikan kuis berupa hafal perkalian dan pembagian”, “saya memberikan latihan soal kepada siswa”. “selain itu, saya mengunakan gambar-gambar bangun datar dalam memberikan latihan soal”
“Saya menggunakan pada buku dan saya membuat soal sendiri karena buku kurang lengkap, selain itu supaya lebih vairasi”
SD Negeri Deresan Bagimana cara Ibu
mengajarkan Matematika di kelas?
Apakah buku yang Ibu gunakan sudah memadai?
“Dalam mengajar di kelas saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku”
“Sebenarnya belum, saya menggunakan buku LKS yang belum komplit”
Menurut Ibu materi yang sulit diajarkan kepada siswa?
“Materi bangun datar, siswa masih kesusahan dalam mengidentifikasi bangu datar”, “siswa masih salah dalam memberi nama bangun datar” Bagimana cara Ibu
mengatasi permasalahn tersebut?
“Saya menerapkan metode hafalan kepada siswa”, “saya juga sering memberikan latihan soal supaya siswa cepat hafal”
(2)
158
Lampiran 16
Hasil Rekapitulasi Wawancara Siswa kelas IV SD
Pertanyaan Jawaban
SD Kanisius Demangan Baru
Bagimana kegiatan pembelajaran Matematika di kelas?
“Asik Pak”
Adakah materi yang kamu anggap sulit?
Materi apa yang sulit?
“Ada Pak”
“perkalian dan pembagian itu sulit”, “Terus
bangun datar yang mencari sifatnya juga susah” Bagimana cara belajar
matematika yang kamu harapkan?
“belajar yang banyak permainan-permainan”
SD Kanisius Sengkan
Bagimana kegiatan pembelajaran matematika di kelas?
Mengapa kamu bosan?
“Menyenangkan tapi juga bosan”
“Nek pas disuruh mengerjakan banyak soal, males ngerjakan pak”
Adakah materi yang sulit? “Itu pak, pembagian aku masih nggak bisa”,
“menyebutkan jenis bangun datar juga susah pak”
Bagimana cara belajar
matematika yang kamu harapkan?
“Banyak permainan-permainan jadi nggak bosan”
SD Kanisius Eksperimental Mangunan
Bagimana kegiatan pembelajaran matematika di kelas?
Mengapa bosan?
“Asik, tapi kadang-kadang bosan nggak asik”
“Nek nggak asik pas disuruh mengerjakan banyak
soal yang ngitung-ngitung” Adakah materi yang sulit?
Materi apa?
“Ada”
“pas mencari sudut, sisi, luas, keliling”.”Banyak ngitung”
Bagimana cara belajar
matematika yang kamu harapkan?
“yang ada bermainnya”. “Terus yang nggak bosan”
SD Negeri Deresan
Bagimana kegiatan pembelajaran matematika di kelas?
“Senang, tapi nggak suka ngitung-ngitung” Adakah materi yang sulit?
Materi apa?
“ngapalin pembagian, terus menghafal bangun
-bangun datar juga susah”
Bagimana cara belajar
matematika yang kamu harapkan?
“Mengerjakan soal, ada permainan terus nonton
(3)
Lampiran 17 Foto-foto Kegiatan
(4)
160
CURRICULUM VITAE
Danang Pinandoyo Putra Wijaya adalah anak pertama dari pasangan Sarjono dan Ambang Subektiningsih. Lahir di Kulon Progo pada tanggal 05 Juli 1994. Pendidikan awal dimulai dari SD Negeri Kemiriombo pada tahun 2001-2007. Pendidikan dilanjutkan di SMP Negeri Samigaluh 1 dan lulus pada tahun 2010. Penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri Kalibawang dan lulus pada tahun 2013. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Ketika menjadi mahasiswa penulis mengikuti kegiatan-kegiatan di perguruan tinggi. Berikut ini kegiatan yang didikuti oleh penulis yaitu peserta Khursus Mahir Dasar Pramuka, peserta Pelatihan Pengembangan Kepribadian I, peserta Pelatihan Pengembangan Kepribadian II, panitia Inisiasi Mahaiswa Baru Program Studi PGSD sebagai anggota pelengkapan, dan panitia Parage Gamelan Anak Ke-8 Se-Yogyakarta dan Jawa Tengah sebagai anggota perlengkapan, dll.
(5)
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DENGAN
PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
Danang Pinandoyo Putra Wijaya Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakang penelitian ini adalah adanya keterbatasan penyediaan buku pembelajaran matematika yang sesuai dengan perkembangan siswa sekolah dasar kelas III pada materi bangun datar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dan untuk mengetahui kualitas buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (R & D). Penelitian pengembangan ini mengambil 7 langkah dari 10 langkah penelitian pengembangan menurut Sugiyono yaitu, 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain produk, 5) revisi desain produk, 6) uji coba produk secara terbatas, 7) revisi produk. Hasil penelitian ini adalah produk buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pengembangan buku guru dan buku siswa menggunakan pendekatan PMRI yang memuat lima karakteristik yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas dan keterkaitan.
Kualitas produk yang dikembangkan berdasarkan hasil validasi diperoleh bahwa buku guru mendapatkan nilai 4,65 dan buku siswa mendapatkan nilai 4,57. Kedua nilai termasuk ke dalam kategori sangat baik. Uji coba dilaksanakan dengan hasil rata-rata nilai pretest 71 meningkat pada hasil nilai posttest dengan rata-rata 88. Hasil yang diperoleh meningkat 17 dengan prosentase 23% dari hasil pretest dan posttest.
Kata Kunci: pengembangan, buku guru, buku siswa, matematika, pendekatan PMRI
(6)
2 ABSTRACT
DEVELOPMENT OF TEACHER’S AND STUDENT’S BOOKS
FOR THE THIRD GRADE ELEMENTARY SCHOOL MATH BASED ON PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA
(PMRI)
Danang Pinandoyo Putra Wijaya Sanata Dharma University
2017
The background of this research was from the limited of the math books tha suitable to the developmental level of third grade elementary school children in this research is a two-dimensional figure. This study aim to describe the process of developing teacher’s and student’s books for the third grade elementary school math based on Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) and to find out teacher’s and student’s book for the third grade elementary school math based on Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
This research used research and development method (R and D). The research of the development consisted of 7 stages from 10 stages by Sugiyono namely, 1) potential and problem, 2) data collection, 3) product design, 4) validation of product design, 5) product design revision 6) product test in limited trials, 7) revision of the product. Development teacher’s and student’s book for the third grade elementary school based on Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) approach includes five characterics namely, the use of context, the use of model, contruction students, interactivity and linkage.
The quality of products developed based on the validation results which showed that the teacher book got 4,65 and the student book got 4,57. Both can be considered as a good category. The test is carried out with average of the pretest 71 to the posttest result the average of 88. It was increased of 17 with percentage of 23% of the pretest and posttest results.