Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

(1)

i

PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA SD

KELAS II MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN

PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

INDONESIA (PMRI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Vinsensia Daviga NIM: 131134008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(2)

(3)

(4)

iv

PERSEMBAHAN

Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan karena berkatnya berkatnya yang melimpah sehingga studi dapat selesai dengan baik.

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Orang tuaku, Bapak Ig. Maryono dan Ibu Lilis Sumbawani yang selalu mendukung dan memberikan kasih sayang.

Indra Susanto, Dionisius Adi Suganda, dan keluargaku terima kasih telah memberikan semangat.

Yohana Rina Kurniasari dan teman-teman payung yang menjadi teman satu perjuangan.


(5)

v

MOTTO

“Mintalah maka akan diberikan kepadamu,

Carilah maka akan mendapat,

ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu”. (Mat 7:7)

“Berikanlah semua yang dapat dilakukan untuk kebaikan”. (Vinsensia Daviga)


(6)

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Vinsensia Daviga

Nomor Mahasiswa : 131134008

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

“PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA SD KELAS II MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN REALISTIK INDONESIA (PMRI)”.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta.

Pada tanggal: 21 Februari 2017 Yang menyatakan,


(8)

viii ABSTRAK

Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa SD Kelas II Mata Pelajaran Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI) Vinsensia Daviga Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilakukan karena siswa merasa kesulitan dalam memahami materi nilai tempat dan nilai angka serta minimnya buku teks pelajaran yang digunakan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk (1) Mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI). (2) Mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI).

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Subjek yang dikenai penelitian adalah siswa kelas IIC SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah sebanyak 28. Objek dalam penelitian ini adalah buku guru dan buku siswa materi nilai tempat dan nilai angka pada mata pelajaran matematika. Peneliti menggunakan wawancara kebutuhan, intrumen validasi buku guru, instrumen validasi buku siswa, dan soal tes.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengembangan buku guru dan buku siswa dapat dilakukan dengan prosedur 1) pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) validasi desain, dan 4) uji coba produk. Selain itu, hasil dari instrument validasi produk menunjukkan bahwa kualitas buku guru dan buku siswa masuk dalam katagori baik. Buku guru mendapatkan skor dari ahli1 sebesar 3,9 dan ahli2 sebesar 4,2. Apabila kedua skor tersebut dirata-rata maka diperoleh rerata total sebesar 4,05. Pada buku siswa ahli1 memberikan skor sebesar 3,9 dan ahli2 sebesar 4,4. Rerata total yang diperoleh buku siswa sebesar 4,15. Kualitas tersebut diperkuat dengan adanya dampak pada nilai rerata siswa yang meningkat sebesar 49.


(9)

ix

ABSTRACT

Development of Teacher’s and Student’s Book for Second Grade of Elementary School about Math with Indonesia Realistic Mathematics

Education (PMRI) Approach Vinsensia Daviga

Sanata Dharma University 2017

The reason of this research was because of student’s difficulties to understand about place value and number value and the lack of content in textbooks. The purposes of this research were to (1) Describe the development process of teacher’s and student’s book for second grade of elementary school about math with Indonesia realistic mathematics education (PMRI) approach. (2)

To know quality of teacher’s and student’s book for second grade of elementary

school about math with Indonesia realistic mathematics education (PMRI) approach.

The type of this research was research and development (R&D). The subjects of research were the students in second grade of Kanisius Demangan Baru Elementary School 1 at 2016/2017. The objects of this research were

teacher’s and student’s book with place value and number value material in

mathematics. The instruments of this research were interview about need assessment, validation of teacher’s book, validation of student’s book, and test.

The result of the research showed that development of teacher’s book and student’s book could be done with some procedures. There are 1) collecting data, 2) planning, 3) design validation, and 4) testing product. In addition, the results of the instrument validation of the product showed that the quality of teacher’s

book and student’s books entered in good category. This is evidenced by the

results of the processing of the teacher’s book data from 1st

expert get 3,9 and 2nd expert get 4,2. If two scores are averaged then obtained 4,05. The student’s book, 1st expert give 3,9 and from 2nd expert get 4,4. The total average obtained

student’s book is 4,15. The quality was strengthened by impact on the student average value increased by 49.


(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan berkat-Nya skripsi dengan judul Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa SD Kelas II Mata Pelajaran Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dapat selesai. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi dapat selesai bukan hanya merupakan campur tangan dari peneliti saja, melainkan terdapat beberapa arahan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD. 4. Drs. Paulus Wahana, M. Hum, selaku dosen pembibing I.

5. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II. 6. Y. Hariyanto, S.Pd., selaku Kepala SD Kanisius Demangan Baru 1. 7. Para guru SD Kanisius Demangan Baru 1.

8. Siswa-siswi kelas IIC yang bersedia membantu dalam proses penelitian. 9. Orang tuaku, Bapak Ig. Maryono dan Ibu Lilis Sumbawani yang selalu

mendukung dan memberikan kasih sayang.

10. Indra Susanto dan Dionisius Adi Suganda, keluargaku terima kasih telah memberikan semangat.


(11)

xi

11. Yohana Rina Kurniasari dan teman-teman payung yang menjadi teman satu perjuangan.

12. Sahabat-sahabatku Rena, Angela, Selvi, Kiki, Gia, Nana, dan semua yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu memperbaiki. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak demi kemajuan pendidikan.

Peneliti


(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4


(13)

xiii

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Definisi Operasional ... 5

1.8 Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 6

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Teori yang Mendukung... 7

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 14

2.3 Kerangka Berpikir ... 18

2.4 Pertanyaan Penelitian... 20

BAB 3METODE PENELITIAN... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Setting Penelitian ... 22

3.2.1 Objek Penelitian... 22

3.2.2 Subjek Penelitian ... 23

3.2.3 Lokasi Penelitian ... 23

3.3 Prosedur Pengembangan ... 24

3.3.2 Prosedur Pengembangan Menurut Sugiyono ... 26

3.3.3 Prosedur Pengembangan Hasil Modifikasi ... 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.4.2 Metode Kuantitatif ... 31

3.4.3 Metode Kualitatif ... 33


(14)

xiv

3.5.2 Kuesioner ... 34

3.5.3 Tes... 35

3.6 Validasi dan Reliabilitas ... 35

3.6.2 Validitas ... 36

3.6.3 Reliabilitas ... 37

3.7 Teknik Analisis Data ... 38

3.7.2 Wawancara ... 38

3.7.3 Instrumen Validasi Buku ... 38

3.7.4 Pretest dan Posttest ... 40

3.8 Jadwal Penelitian ... 41

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Situasi Pembelajaran Di Kelas ... 42

4.1.2 Prosedur Pengembangan Produk ... 43

4.1.3 Kualitas Produk ... 50

4.1.4 Dampak Produk ... 58

4.2 Pembahasan ... 61

4.2.1 Situasi Pembelajaran Di Kelas ... 61

4.2.2 Prosedur Pengembangan Produk ... 62

4.2.3 Kualitas Produk yang Dikembangkan ... 66

4.2.4 Dampak Produk yang Dikembangkan ... 67

BAB 5 PENUTUP ... 70


(15)

xv

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 71

5.3 Saran ... 72

DAFTAR REFERENSI ... 73

LAMPIRAN ... 76

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi Buku Guru ... 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi Buku Siswa ... 35

Tabel 3.3 Kisi-kisi soal tes ... 35

Tabel 3.4 Konversi Skala Likert ... 38

Tabel 3.4 Konversi Data kuantitatif ke Kualitatif ... 40

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian... 41

Tabel 4.1 Hasil Wawancara ... 43

Tabel 4.2 Data Instrumen Validasi Buku Guru ... 50

Tabel 4.3 Data Instrumen Validasi Buku Siswa ... 54

Tabel 4.4 Data Validasi Buku Guru ... 57

Tabel 4.5 Data Validasi Buku Siswa ... 57

Tabel 4.6 Uji Validasi Soal ... 58

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Soal ... 59


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Literature Map ... 18

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penilitian Borg dan Gall ... 24

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penilitian Sugiyono ... 26

Gambar 3.3 Bagan Prosedur Penilitian Kombinasi ... 29

Gambar 4.1 Judul Buku Guru ... 44

Gambar 4.2 Judul Buku Siswa ... 45

Gambar 4.3 Nama Pengarang Pada Buku Guru dan Buku Siswa ... 45

Gambar 4.4 Gambar Halaman Depan Pada Buku Guru dan Buku Siswa ... 46

Gambar 4.5 Kata Pengantar ... 47

Gambar 4.6 Contoh Kunci Jawaban... 48

Gambar 4.7 Contoh Media ... 49

Gambar 4.8 Contoh Catatan untuk Guru ... 49

Gambar 4.8 Keterangan Karakteristik PMRI ... 50

Gambar 4.9 Komentar Petunjuk Buku Guru Sebelum Revisi... 52

Gambar 4.10 Petunjuk Buku Guru Sesudah Revisi ... 52

Gambar 4.11 Komentar Kalimat Perintah Pada Buku Guru Sebelum Revisi ... 53

Gambar 4.12 Kalimat Perintah Pada Buku Guru Setelah Revisi ... 53

Gambar 4.13 Komentar Kekontrasan Warna Sebelum Revisi ... 56


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 77

1.1 Transkrip Wawancara SD Kanisius Demangan Baru 1 ... 78

1.1.1 Wawancara Guru ... 78

1.1.2 Wawancara Guru ... 78

1.2 Transkrip Wawancara SDN Deresan ... 79

1.2.1 Wawancara Guru ... 79

1.2.2 Wawancara Siswa ... 80

1.3 Transkrip Wawancara SD Kanisius Eksperimental Mangunan ... 81

1.3.1 Wawancara Guru ... 81

1.3.2 Wawancara Siswa ... 81

1.4 Transkrip Wawancara SD Kanisius Sengkan ... 82

1.4.1 Wawancara Guru ... 82

1.4.2 Wawancara Siswa ... 83

Lampiran 2Validasi Produk ... 85

2.1 Instrumen Validasi Buku Guru ... 86

2.2 Instrumen Validasi Buku Siswa ... 89

2.3 Hasil Validasi Buku Guru ... 91

2.3.1 Ahli 1 ... 91

2.3.2 Ahli 2 ... 94

2.4 Hasil Validasi Buku Siswa ... 97

2.4.1 Ahli 1 ... 97


(18)

xviii

Lampiran 3Uji Coba Lapangan ... 101

3.1 Hasil Validasi ... 102

3.2 Soal ... 109

3.3 Contoh Hasil Pretest ... 111

3.4 Contoh Hasil Postest ... 113

3.5 Foto ... 115

Lampiran 4Surat ... 118

4.1 Surat Izin Melaksanakan Penelitian ... 119

4.2 Surat Validasi Produk ... 120


(19)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di sekolah siswa mempelajari berbagai macam mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang dipelajari yaitu matematika. Matematika adalah ilmu mengenai bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tentang bilangan (Depdikbud, 2008: 888). Mata pelajaran ini sudah diberikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar dengan aspek-aspek yang meliputi bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. .

Pada peraturan nomor 04/VI/PB/2011 salah satu syarat seleksi pendaftaran masuk SD kelas 1 adalah berusia 7 – 12 tahun. Pada usia tersebut siswa SD masuk pada tahap perkembangan operasional konkret (Suparno, 2007: 25). Tahap perkembangan ini memampukan siswa dapat berpikir baik secara bagian atau keseluruhan meskipun masih berdasarkan penglihatan secara nyata (Suparno, 2007: 80). Siswa dapat menyelesaikan masalah sebatas hal-hal yang konkret. Pada tahap ini siswa sudah mulai mengurangi egosentris dan mulai berkembang sikap kooperatif (Yusuf, 2001: 66). Siswa akan mulai tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan teman sebayanya. Berdasarkan hal tersebut diharapakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa. Pembelajaran yang memanfaatkan benda-benda konkret dengan menghadirkan masalah yang bersifat konteks dengan masalah realitas nyata terkait perhitungan dan pengukuran. Salah satu hal yang dapat


(20)

2

mempengaruhi proses pembelajaran yang berkaitan dengan karakteristik siswa adalah pendekatan. Guru diharapkan dapat memilih pendekatan yang sesuai, sehingga akan didapatkan hasil yang maksimal.

Akan tetapi, tidak jarang pembelajaran yang dilakukan mendapatkan hasil yang kurang maksimal. Hal tersebut terjadi pada siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru 1. Berdasarkan hasil belajar matematika siswa kelas II tahun ajaran 2015/2016 pada materi nilai tempat dan nilai angka terdapat beberapa siswa yang merasa kesulitan. Selain di SD Kanisius Demangan Baru ternyata masalah serupa juga terjadi di sekolah dasar bagian Sleman Timur yang lainnya. Peneliti mewawancarai siswa dan guru dari SDN Deresan, SD Kanisius Sengkan, dan SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Setiap SD, peneliti mewawancarai dua orang siswa dan satu orang guru. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, siswa mengalami kesulitan untuk membedakan nilai tempat dan nilai angka, sehingga dalam menjawab soal siswa sering tertukar antara nilai tempat dan nilai angka. Dalam mempelajari materi guru menyarankan siswa untuk menghafalkan yang dimaksud nilai tempat atau nilai angka. Selain itu juga, buku yang digunakan oleh siswa mengenai nilai tempat dan nilai angka disajikan dalam bentuk angka.

PMRI adalah pendekatan yang diadopsi dari Belanda yaitu RME. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia atau lebih dikenal dengan PMRI memiliki manfaat yaitu dapat membantu siswa dalam mengenali berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang pemecahannya menggunakan konsep dari matematika. Seperti namanya, PMRI ini cocok digunakan sebagai pendekatan pada mata pelajaran matematika. Matematika adalah ilmu tentang


(21)

3

bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan di penyelesaian masalah mengenai bilangan (Depdikbud, 2008: 723).

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mencoba menjawab kebutuhan dengan mengembangkan buku teks pelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Buku merupakan sumber utama dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar (Permendikbud: 2016: 2). Buku dalam pembelajaran memegang peran yang penting. Buku yang dikembangkan merupakan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan yang dianggap sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa. Pendekatan tersebut adalah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian mengenai pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI. Materi yang digunakan mengenai nilai tempat dan nilai angka. Penelitian dilakukan di SD Kanisius Demangan Baru pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa yang dapat membantu dalam proses pembelajaran dan mendeskripsikan kualitas dari produk yang dihasilkan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Siswa dalam mengerjakan soal mengenai nilai tempat dan nilai angka sering tertukar dalam menjawab.


(22)

4

2. Guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi nilai tempat dan nilai angka.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini merupakan pengembangan buku guru dan buku siswa sekolah dasar dengan pendekatan PMRI. Materi yang digunakan adalah nilai tempat dan nilai angka pada mata pelajaran matematika kelas II. Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru 1.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?

2. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa sd kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).


(23)

5

2. Mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1.6 Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa

Siswa SD Kanisius Demangan Baru kelas II dapat terbantu dalam mempelajari matematika materi nilai tempat dan nilai angka.

2. Bagi guru

Guru dapat terbantu dalam mengajarkan materi nilai tempat dan nilai angka.

3. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang buku yang dapat dikembangkan.

4. Bagi peneliti

Peneliti mendapatkan pengalaman dalam proses penyusunan buku melalui penelitian yang ilmiah.

1.7 Definisi Operasional

1. Buku adalah sumber pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman. 2. Buku guru adalah buku yang digunakan oleh guru kelas II pada mata


(24)

6

3. Buku siswa adalah buku yang digunakan oleh siswa kelas II pada mata pelajaran matematika materi nilai tempat dan nilai angka.

4. Pendekatan adalah acuan yang digunakan dalam pembelajaran.

5. Pendekatan PMRI adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan benda atau kejadian yang nyata dalam pembelajaran matematika.

6. Siswa adalah peserta didik yang melakukan kegiatan belajar di SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta kelas II.

7. Matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan bilangan, hubungan antar bilangan, geometri, pengukuran, pengolahan data.

1.8 Spesifikasi Produk yang Diharapkan

1. Produk yang diharapkan adalah buku guru dan buku siswa kelas II dengan pendekatan PMRI.

2. Kedua buku tersebut memiliki panjang 30cm lebar 21cm.

3. Di dalam buku terdapat cara penggunaan yang digunakan sebagai panduan.

4. Pada setiap buku terdapat contoh cara mengerjakan soal. Contoh tersebut dapat membantu siswa dalam mengerjakan latihan-latian soal.

5. Setiap soal pada buku guru dilengkapi dengan kunci jawaban. Selain itu juga pada terdapat karakteristik PMRI yang dimunculkan.


(25)

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan berisi kajian pustaka, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir. Pada kajian pustaka membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan pengembangan buku guru dan buku siswa dan pendekatan PMRI. Penelitian yang relevan akan membahas tentang penelitian yang sudah dilakukan dan berkaitan dengan pengembangan buku dan pendekatan PMRI. Kerangka berpikir berisi rumusan masalah dan landasan berpikir dari yang umum menuju hal yang khusus.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori yang Mendukung

Pada penelitian ini menggunakan beberapa teori yang digunakan sebagai dasar. Adapun beberapa teori yang digunakan adalah teori pembelajaran matematika, buku pembelajaran, dan pendekatan PMRI. Teori-teori tersebut digunakan karena sesuai dengan keadaan pembelajaran di sekolah dasar.

2.1.1.1 Pembelajaran Matematika

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 23), pembelajaran adalah proses agar seseorang belajar. Pembelajaran matematika dapat diartikan proses seseorang belajar mengenai matematika. Pada pembelajaran ini siswa akan berpikir secara matematis tentang struktur yang terbentuk dari suatu kejadian atau benda. Mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan


(26)

8

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Guna untuk mencapai tujuan tersebut, matematika dalam pembelajaran dibagi menjadi beberapa standar kompetensi di setiap jenjangnya. Standar kompetensi tersebut dicapai dengan beberapa kompetensi dasar yang harus di capai oleh siswa. Kompetensi dasar akan dicapai dengan melakukan pembelajaran.

Pada pembelajaran matematika sebaiknya dimulai dengan menggunakan hal-hal yang konteks. Penggunaan konteks akan membimbing siswa untuk menguasai konsep matematika secara bertahap (Depdiknas, 2006: 148). Melalui


(27)

9

pembelajaran seperti itu siswa akan menjadi lebih mengerti tentang materi yang sedang diajarkan.

2.1.1.2 Materi Nilai Tempat dan Nilai Angka

Nilai tempat dan nilai angka merupakan salah satu materi yang dipelajari di mata pelajaran matematika. Materi ini masuk dalam kompetensi dasar 1.3 yaitu menentukan nilai ratusan, puluhan, dan satuan. Pada materi ini siswa mulai mengenal bahwa setiap angka dalam bilangan mempunyai nilai yang tergantung pada tempat dan angka itu berada (Kramer dalam Novembris, 2012).

Nilai tempat adalah nilai dari setiap angka pada suatu bilangan (Wardani dalam Rachmawati, 2014: 11). Setiap angka pada bilangan mempunyai nilai berdasarkan tempat yang didudukinya mulai dari satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya. Satuan adalah angka terkecil dari suatu bilangan (Depdikbud, 2008: 1231). Satuan selalu berada dibagian paling kanan dari suatu bilangan yang kemudian dilanjutkan pada sebelah kiri satuan dengan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya. Apabila terdapat bilangan yang terdiri dari satu angka maka angka tersebut mempunyai nilai tempat satuan.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 963 & 67) Nilai adalah banyak sedikitnya sesuatu, sedangkan angka adalah tanda atau lambang. Jadi nilai angka dapat diartika banyak sedikitnya angka dalam suatu lambing bilangan. Sebagai contoh 17, angka 7 mempunyai nilai 7 dan angka 1 mempunyai nilai 10, sehingga memiliki nilai bilangan tujuh belas (17).


(28)

10 2.1.1.3 Buku Teks Pelajaran

Dalam penyusunan buku pemerintah sudah menetapkan ketentuan. Berikut adalah ketentuan buku menurut Direktorat Jendral Management Pendidikan Dasar dan Menengah:

1. Bahasa mudah dimengerti.

2. Disajikan menarik disertai gambar dan keterangan.

3. Isi buku menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisnya. 4. Berisi ilmu pengetahuan yang dapat disajikan untuk peserta didik untuk

belajar.

Berdasarkan ketentuan yang telah dicanangkan pemerintah, buku yang dipakai dalam pembelajaran dapat membantu siswa dan guru di kelas. Akan tetapi buku tersebut belum tentu sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa baik secara kognitif dan secara sosial. Teori yang telah dikemukakan oleh Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam beberapa tahap. Setiap perkembangan dicirikan dengan kemunculan kemampuan dan cara mengelola informasi baru (Slavin, 2009: 42). Tahap-tahap perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget yaitu tahap sensori motor, tahap praoperasional langsung, tahap operasi konkret, dan tahap operasional formal. Siswa di sekolah dasar mengalami tahap perkembangan operasional konkret. Tahap operasional konkret terjadi pada usia 7 – 11 tahun. Kemampuan tersebut muncul pada usia yang bervariasi dari satu anak ke anak lain (Hergenhahn & Olson, 2010: 318). Di usia ini siswa mulai bisa mengenali benda-benda di sekitarnya. Kemudian siswa juga akan bisa mengelompokkan benda-benda tersebut. Akan tetapi, kemampuan


(29)

11

yang dimiliki oleh siswa terbatas pada kejadian yang konkret dan dapat diamati oleh siswa.

Pada usia 7 – 11, tidak hanya kognitif yang mengalami perkembangan tetapi juga sosial. Pada siswa ditahap sebelumnya akan sulit untuk bermain bersama teman-teman yang lain hal tersebut dikarenakan sikap egosentris mereka masih sangat dominan. Pada tahap ini siswa sudah mulai mengurangi egosentris dan mulai berkembang sikap kooperatif (Yusuf, 2001: 66). DI usia ini siswa akan lebih mulai tertarik pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan teman sebanyanya. Siswa akan mulai mengurangi sikap-sikap untuk mendominasi dan mulai mengerti untuk bagaimana bersikap kerja sama.

Selain memperhatikan tahap perkembangan siswa, buku teks pelajaran juga perlu dibuat menarik. Salah satu hal yang dapat menarik siswa adalah warna. Warna yang digunakan sebaiknya warna yang mencolok untuk dapat menarik perhatian siswa (Montessori, 2002: 74). Apabila siswa sudah tertarik dengan buku tersebut maka siswa akan memiliki keinginan untuk melihat dan menggunakannya.

2.1.1.4 Pendekatan PMRI

Berdasarkan karakteristik perkembangan siswa, dalam pembuatan buku perlu didasari sesuatu yang dapat mendasari proses pengembangannya. Salah satunya adalah pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI). Pendekatan ini diadaptasi dari pendekatan pembelajaran yang dilakukan di Belanda. Di Belanda, pendekatan tersebut disebut dengan istilah realistic Mathematic Education (RME) (Wijaya, 2012: 3). RME diimplementasikan pada


(30)

12

tahun 1971 di Institut Freudental di bawah Utrecht University di Belanda. Kata

“realistik” dalam pendidikan matematika realistik berasal dari bahasa Belanda

yaitu “zinc realiseren” yang berarti “untuk dibayangkan” (Van den Hruvel-Panhuizen dalam Wijaya, 2012: 20). Pada model pembelajaran ini akan ditekankan penggunaan situasi atau benda yang konkrit. Situasi atau benda-benda yang digunakan dalam pembelajaran sebaiknya sesuai dengan tahap perkembangan dan terdapat di sekitar lingkungan siswa. Pembelajaran yang menekankan dengan hal yang realistik ini kemudian menarik perhatian pihak Indonesia untuk mengadaptasi dan mengimplementasikannya.

Pada model pembelajaran ini masalah-masalah yang digunakan adalah masalah kontekstual. Kontekstual adalah situasi yang ada hubungannya dengan suatu suatu kejadian (Depdikbud, 2008: 458). Pembelajaran yang berkaitan dengan konteks akan melibatkan siswa dalam prosesnya. Hal tersebut dikarenakan PMRI merupakan salah satu pendekatan yang menekankan terbentuknya makna ilmu pengetahuan terhadap siswa. seperti halnya yang dikemukakan oleh Freudenthal dalam Wijaya (2012: 3) bahwa pengetahuan akan bermakna bagi pembelajar jika dalam prosesnya dapat melibatkan siswa. Melalui masalah kontekstual, siswa akan dengan mudah menemukan kembali konsep-konsep yang ada pada matematika. Treffers dalam Wijaya (2012, 21) mengemukakan karakteristik dari PMRI sebagai berikut:

1. Penggunaan Konteks

Masalah kontekstual merupakan masalah yang berhubungan dengan suatu kejadian. Oleh karena itu masalah yang dimunculkan tidak hanya masalah dunia


(31)

13

nyata tetapi juga dapat disajikan masalah yang dapat dibayangkan dan bermakna bagi siswa. Penggunaan konteks ini akan membuat siswa lebih bermotivasi dan semangat untuk menyelesaikan masalah yang disajikan.

2. Penggunaan Model untuk Matematisasi Progresif

Model yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran yang tidak bisa dilepaskan dari proses matematisasi. Model ini berfungsi sebagai jembatan untuk mempermudah siswa dari pengetahuan awal dan matematika konkrit menuju matematika tingkat formal.

3. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa

Pada pembelajaran model PMRI siswa adalah subjek belajar, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Siswa akan memiliki kebebasan dalam belajar. Strategi pemecahan masalah diharapkan akan berkembang sehingga akan membantu dalam pemecahan masalah.

4. Interaktivitas

Proses pembelajaran dilakukan tidak dengan proses individu melainkan secara bersama. Bersama di sini dapat diartikan intaraksi antara siswa dengan guru atau siswa satu dengan siswa lainnya. Jadi selain kognitif yang akan terbangun tetapi juga afektif.

5. Keterkaitan

Keterkaitan di sini dapat diartikan dengan memiliki hubungan dengan konsep matematika satu dengan konsep matematika yang lain atau mata pelajaran matematika dengan mata pelajaran yang lain. Apabila hal tersebut dapat diimplementasikan, maka konsep matematika yang dipelajari akan utuh.


(32)

14 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini termuat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengembangan buku dan pendekatan PMRI yang mendukung penelitian ini.

Sukerni (2014) melakukan penelitian tentang pengembangan buku ajar pendidikan IPA Kelas IV semester I SD No. 4 Kaliuntu dengan model Dick and Carey. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui: (1) langkah-langkah pengembangan buku Pendidikan IPA Kelas IV Semester 1 dengan model Dick & Carey dan (2) hasil uji coba bahan ajar metode penelitian pengembangan pendidikan. Model pengembangan yang digunakan adalah Dick & Carey. Pada penelitian tersebut menunjukkan uji kelompok kecil mengenai bahan ajar berada pada kualifikasi cukup baik, sedangkan ahli desain pembelajaran dan ahli media pembelajaran menilai bahan ajar berada pada kualifikasi baik.

Artiono (2015) melakukan penelitian tentang pengembangan buku ajar matematika dengan pendekatan konstruktivisme untuk siswa kelas V SD Internasional Luqman Al-Hakim Yogyakarta kelas Bilingual. Penelitian ini meneliti tentang mengembangkan buku ajar dengan pendekatan konstruktivisme untuk kelas V SDIT Internasional Luqman Al-Hakim Yogyakarta dan mengetahui kualitas buku ajar dilihat berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektivan. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan hasil (1) kualitas buku ajar berdasarkan aspek kevalidan termasuk kategori baik dengan skor rata-rata 4,13 menurut penilaian dua dosen ahli materi dan ahli media; (2) kualitas buku


(33)

15

ajar berdasarkan penilaian guru termasuk kategori baik dengan skor rata-rata 3,78; (3) kualitas buku ajar berdasarkan dari aspek kepraktisan termasuk kategori baik dengan skor rata-rata 3,98; dan (4) kualitas buku ajar berdasarkan aspek keefektivan termasuk kategori baik berdasarkan postes siswa dengan persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 71,43.

Setyawati, dkk melakukan penelitian tentang pengemabangan buku guru dan buku peserta didik berkarakter berbasis kurikulum 2013 pada SD kelas III berupa buku matematika cerdas dan berkarakter. Tujuan dilakukannya penelitian tersebut adalah menghasilkan buku ajar berkarakter berbasis kurikulum 2013 pada siswa kelas III SD yang valid. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil rata-rata penilaian yang di peroleh dari validator adalah 70 dari skor maksimal 88 (80%) yang berarti bahwa bahan ajar dapat digunakan dengan sedikit revisi. Oleh sebab itu, keefektivan buku tersebut dapat dilihat berdasarkan buku guru dan buku peserta didik berkarakter berbasis kurikulum 2013 pada SD kelas III yang telah dilakukan sudah memenuhi prosedur pengembangan validasi isi dan validasi konstruk.

Widyastuti (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) terhadap pemahaman konsep dan berpikir logis siswa. hal yang diteliti adalah (1) mengetahui pengaruh penggunaan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dan Direct Instruction (DI)

dalam pembelajaran matematika materi jarak dan kecepatan terhadap: pemahaman konsep dan berpikir logis Siswa, (2) mengetahui pengaruh positif pembelajaran matematika dengan PMRI terhadap pemahaman konsep siswa, dan (3)


(34)

16

mendeskripsikan pengaruh positif pembelajaran matematika dengan PMRI terhadap berpikir logis. Hasil yang diperoleh adalah (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran matematika dengan PMRI dan DI dalam pembelajaran matematika materi jarak dan kecepatan terhadap pemahaman konsep dan berpikir logis siswa, (2) terdapat pengaruh positif pembelajaran matematika dengan PMRI terhadap pemahaman konsep siswa daripada Direct Instruction (DI), dan (3) terdapat pengaruh positif pembelajaran matematika dengan PMRI terhadap berpikir logis siswa daripada Direct Instruction (DI) bagi siswa kelas V Sekolah Dasar segugus II Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

Novianto (2016) melakukan penelitian tentang peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2. Tujuan dilakukannya penelitian tersebut untuk (1) menjelaskan pelaksanaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa; (2) meningkatkan dan mengetahui peningkatan minat siswa melalui penerapan pendekatan PMRI; (3) meningkatkan dan mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan PMRI. Dari penelitian yang telah dilakukan, hasil yang didapatkan adalah minat siswa meningkat menjadi 78,95% pada siklus yang I dengan rerata nilai 71,53. Pada siklus II meningkat menjadi 89,47% dengan rerata 90,13 dengan kategori sangat berminat. Sedangakan pada prosentase siswa yang lulus KKM pada siklus I meningkat menjadi 57, 89% dengan rerata nilai 69,42 dan pada siklus II menjadi 94,74% dengan rerata 78,63. Oleh karena itu, dapat disimpilkan bahwa


(35)

17

penggunaan pendekatan PMRI dalam proses belajar dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan alat ukur panjang tidak baku yang digunakan pada siswa kelas II SDN Plaosan 2 tahun ajaran 2015/2016.

Diba (2009) melakukan penelitian mengenai pengembangan materi pembelajaran bilangan berdasarkan pendidikan matematika realistic untuk siswa kelas V sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan materi pembelajaran matematika pada materi bilangan yang berdasarkan PMRI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa sangat antusias dan senang dalam belajar, memberikan respon positif terhadap pembelajarn yang dapat diketahui melalui komentar mereka, dan tes kemampuan mereka menunjukkan hasil dengan rerata 79,79 dengan prosentase 82,93%.

Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan, peneliti belum menemukan penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa SD Kelas II materi nilai tempat dan nilai angka berbasis pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI). Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian dengan

judul “Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa SD Kelas II Materi Nilai

Tempat dan Nilai Angka Berbasis Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Berikut adalah literature map yang akan menjelaskan kerangka penelitian ini.


(36)

18

Gambar 2.1: Literature Map

2.3 Kerangka Berpikir

Matematika merupakan ilmu yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 888) matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah tentang bilangan. Di sekolah siswa dibekali ilmu matematika pada mata pelajaran matematika. Siswa diberikan mata pelajaran matematika diharapkan dapat mengerti materi yang diajarkan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, hasil yang didapatkan oleh siswa tidak selalu maksimal. Hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran yang dilakukan di kelas belum tepat. Pada pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan menggunakan hal yang konteks. Penggunaan konteks ini

Pengembangan Buku

Sukerni (2014) buku ajar, pengembangan,

model dick & Carey

Artiono (2015) buku ajar, pendekatan

konstruktivisme

Setyawati pengembangan bahan ajar, e-learning, cerdas, karakter

Hal yang diteliti

Pengembangan buku guru dan buku siswa, Kelas II, PMRI

Pendekatan PMRI

Widyastuti (2014)

Pembelajaran matematika, PMRI, direct instruction, pemahaman konsep,

berpikir logis

Novianto (2016) minat, prestasi, dan

pendekatan PMRI

Diba (2009) Pengembangan, bilangan, pendidikan matematika realistik


(37)

19

dilakukan secara bertahap untuk membimbing siswa agar menguasai konsep matematika salah satunya nilai tempat dan nilai angka. Konsep tersebut dipelajari di kelas II agar siswa dapat menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan ribuan. Pada pembelajaran matematika baik guru atau siswa ditunjang dengan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran merupakan perangkat operasional utama dalam pembelajaran (Depdiknas, 2016: 1). Akan tetapi buku teks pelajaran yang digunakan sering kali kurang menunjang. Hal tersebut dikarenakan dalam penyusunannya kurang memperhatikan karakteristik perkembangan siswa terkhususnya siswa sekolah dasar. Pada umur 7 – 11 tahun siswa masuk dalam tahap operasional konkret (Baharuddin & Esa, 2015: 174). Siswa dapat mengelompokkan sesuatu apabila disajikan dengan bentuk konkret. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk pengembangan buku teks pelajaran yaitu pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI membantu membuat matematika yang merupakan ilmu abstrak menjadi konkret.

PMRI adalah pendekatan yang mempunyai lima karakteristik. Salah satu karakteristiknya yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa sekolah dasar adalah penggunaan konteks. Melaui penggunaan konteks ini maka dalam pembelajarannya digunakan masalah yang nyata atau dapat dibayangkan oleh siswa. Hal tersebut akan membuat pembeljaran menjadi lebih bermakna dan dapat dimengerti oleh siswa.

Berdasarkan hal yang telah dikemukankan maka peneliti berinisiatif untuk melakukan sebuah penelitian pengembangan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran yang akan dikembangkan adalah buku guru dan buku siswa kelas II


(38)

20

dengan pendekatan PMRI untuk membantu guru dalam pelaksanaan. Materi yang digunakan adalah nilai tempat dan nilai angka. Peneliti akan mengembangkan buku tersebut untuk siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru 1 tahun ajaran 2016/2017. Pada buku yang dikembangkan akan terdapat karakterisitk PMRI baik secara eksplisit maupun implisit. Melalui pengembangan buku ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi nilai tempat dan nilai angka.

2.4 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian ini dikembangkan berdasarkan rumusan masalah. 1. Prosedur pengembangan produk.

a. Bagaimana situasi pembelajaran di kelas?

b. Bagaimana prosedur pengembangan produk penelitian? 2. Kualitas produk yang dikembangkan.

a. Bagaimana kualitas produk yang dikembangkan? b. Bagaimana dampak produk yang dikembangkan?


(39)

21

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini akan membahas tentang mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Adapun beberapa hal yang mengenai metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and Gall dalam Sugiyono (2015), menjelaskan bahwa metode penelitian dan pengembangan (r&d)

merupakan metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Pengembangan produk yang dimaksud dapat berupa memperbaiki produk yang telah ada atau menciptakan produk yang baru (Sugiyono, 2015: 28). Produk yang dikemukakan di sini tidak hanya dalam bidang industry melainkan juga dalam bidang pendidikan juga. Penelitian ini berawal dari adanya masalah dari kebutuhan akan produk. Melalui metode penelitian R&D, dikembangkan ilmu berdasarkan penerapan produk guna meningkatkan produktivitas kerja. Dalam metode ini akan didapatkan data yang empiris guna menjadi dasar dalam pengembangan produk. Data empiris tersebut didapatkan dari mengevaluasi kinerja suatu produk. Secara garis besar kegiatan yang dilakukan dalam penelitian


(40)

22

dan pengembangan adalah penelitian, perancangan, produksi, dan pengujian (Sugiyono, 2015: 30). R&D merupakan salah satu jembatan antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Hal tersebut dikarenakan dalam penelitian dasar digunakan untuk menganalisis kebutuhanyang bersifat hipotetik. Sedangkan, untuk menguji penelitian yang bersifat hipotetik tersebut dibutuhkan eksperimen yang disebut penelitian terapan.

Pada penelitian ini produk yang dikembangkan yaitu buku teks pelajaran. Buku pelajaran yang dikembangkan adalah buku guru dan buku siswa kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Diharapkan dengan mengembangkan produk tersebut dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran materi nilai tempat dan nilai angka.

3.2 Setting Penelitian

Penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa kelas II materi nilai tempat dan nilai angka berbasis pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) pada bagian ini akan menguraikan tentang objek penelitian, subjek penelitian, dan lokasi penelitian.

3.2.1 Objek Penelitian

Penelitian ini memilih buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI. Buku guru dan buku siswa yang dikembangkan diperuntukkan untuk siswa kelas II sekolah dasar. Materi yang dibahas dalam buku tersebut adalah nilai tempat dan nilai angka.


(41)

23 3.2.2 Subjek Penelitian

Peneliti memilih beberapa siswa kelas IIC semester ganjil di SD Kanisius Demangan Baru pada tahun ajaran 2016/2017 sebagai subjek dalam penelitian ini. Beberapa siswa yang dipilih sebagai subjek tersebut merupakan hasil dari rekomendasi oleh guru kelas. Siswa yang dipilih oleh guru merupakan siswa-siswa yang memiliki nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada beberapa mata pelajaran termasuk matematika. Kelas II pada mata pelajaran matematika memiliki KKM sebesar 70. Siswa-siswa yang telah dipilih memiliki kesulitan dalam kecepatan memahami materi. Dalam hal ini subjek akan melakukan pembelajaran mengenai nilai tempat dan nilai angka menggunakan buku yang mengacu pada karakteristik PMRI. Secara keseluruhan, jumlah siswa kelas IIC SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta adalah 28 yang terdiri dari 14 laki-laki dan 14 perempuan.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta yang beralamat di jalan Demangan Baru, nomor 22, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Povinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281. Alasan memilih SD tersebut dikarenakan SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta memiliki akreditasi “A” dan memiliki beberapa prestasi yang nampak dari beberapa penghargaan yang diperoleh oleh siswa.


(42)

24 3.3 Prosedur Pengembangan

Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI dilakukan dengan beberapa prosedur. Prosedur yang digunakan merupakan modifikasi dari prosedur yang dikemukakan oleh Borg dan Gall dan Sugiyono.

3.3.1 Prosedur Pengembangan Menurut Borg dan Gall

Borg dan Gall mengemukakan terdapat sepuluh prosedur dalam melakukan penelitian dan pengembangan (Sukmadinata, 2008: 169 – 170 ).

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penilitian Borg dan Gall 6. Penelitian dan Pengumpulan Data

Pengumpulan informasi sebagai data awal dalam penelitian dan pengembangan dilakukan pada tahap ini. Pengumpulan informasi dapat berupa studi literatur, wawancara, atau nilai. Informasi tersebut dapat menjadi bahan untuk mempertimbangkan kebutuhan yang diperlukan.

Penelitian dan Pengumpulan

Data

Perencanaan

Pengembangan Draf Produk

Uji Coba

Lapangan Awal Revisi Hasil Uji Coba

Uji Coba Lapangan Penyempurnaan

Produk Hasil Uji Coba Lapangan Uji Pelaksanaan

Lapangan Penyempurnaan

Produk Akhir Diseminasi dan


(43)

25 2. Perencanaan

Peneliti mulai menyusun rencana untuk melakukan pengembangan. Perencanaan tersebut dapat meliputi perumusan tujuan yang ingin dicapai, penentuan langkah-langkah, dan lain sebagainya.

3. Pengembangan Draf Produk

Pada prosedur ini dilakukan pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrument evaluasi.

4. Uji Coba Lapangan Awal

Uji coba ini dilakukan pada skala kecil. Uji coba dapat dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah dengan subjek sebanyak 6 sampai 12. Selama dilakukan uji coba dapat dilaksanakan juga wawancara dan pengedaran angket.

5. Revisi Hasil Uji Coba

Data yang didapatkan dari uji coba sebelumnya digunakan sebagai pedoman untuk memperbaiki produk.

6. Uji Coba Lapangan

Uji coba ini dilakukan dengan menggunakan lebih banyak sekolah dan subjek dibandingkan dengan uji coba sebelumnya. Sekolah yang digunakan sebanyak 5 sampai 15 dengan subjek 30 sampai 100 siswa. Dalam uji coba ini akan didapatkan data dalam bentuk kuantitatif.

7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan

Produk yang telah dilakukan uji coba sebelumnya kemudian dilakukan penyempurnaan dengan berpedoman data yang sudah diperoleh dari uji coba lapangan.


(44)

26 8. Uji Pelaksanaan Lapangan

Uji coba yang ketiga ini dilakukan pada 10 sampai 30 sekolah dengan subjek sebanyak 40 sampai 200 siswa. Data dapat diperoleh melalui angket, wawancara, dan observasi.

9. Penyempurnaan Produk Akhir

Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menjadi pedoman dalam penyempurnaan produk.

10. Diseminasi dan Implementasi

Produk yang telah selesai direvisi kemudian dilaporkan pada pertemuan professional dan dalam jurnal. Stelah itu produk dapat diterbitkan dalam skala besar.

3.3.2 Prosedur Pengembangan Menurut Sugiyono

Banyaknya prosedur penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono sama dengan Borg dan Gall yaitu sepuluh (Sugiyono, 2010: 409). Akan tetapi terdapat perbedaan prosedur yang dilakukan.

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penilitian Sugiyono Potensi dan

Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi

Desain Desain Revisi

Uji Coba Produk Revisi

Produk Uji Coba

Pemakaian Revisi

Produk Produksi Masal


(45)

27 1. Potensi dan Masalah

Potensi atau masalah yang menjadi titik awal dilakukannya penelitian. Potensi adalah segala sesuatu yang memiliki nilai tambah apabila digunakan (Sugiyono, 2010: 409). Masalah adalah adanya penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi (Sugiyono, 2010: 410). Potensi dan masalah ini sebaiknya ditunjukkan dengan menggunakan data yang empirik. Akan tetapi, data tersebut dapat menggunakan hasil laporan penelitian orang lain atau instansi tertentu.

2. Pengumpulan Data

Peneliti perlu mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk merencanakan dalam pengembangan produk.

3. Desain Produk

Dalam mendesain produk yang dikembangkan peneliti harus merancang terlebih dahulu. Dalam merancang dapat menggunakan literatur-literatur yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai pedoman. Kemudian rancangan tersebut dapat dituangkan dalam bentuk bagan atau gambar.

4. Validasi Desain

Validasi produk dapat dilakukan oleh ahli untuk menilai produk yang telah dirancang. Berdasarkan penilaian tersebut akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari produk yang dikembangkan.

5. Revisi Desain

Berdasarkan data yang diperoleh dari validasi desain maka akan diketahui kelemahan dari produk yang dikembangkan. Selanjutnya peneliti akan mencoba


(46)

28

mengurangi kelemahan tersebut dengan memperbaiki produk yang berpedoman data dari hasil validasi.

6. Uji Coba Produk

Setelah dilakukan revisi maka produk dilakukan uji coba kembali. Uji coba dapat dilakukan dengan cara eksperimental untuk memproleh perbedaan. 7. Revisi Produk

Revisi dilakukan kembali untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dari uji coba sebelumnya. Diharapkan dalam revisi ini akan lebih meningkatkan hasil yang diinginkan.

8. Uji Coba Pemakaian

Produk yang telah selesai direvisi kemudian diujicobakan dengan skala yang lebih luas. Peneliti juga tetap mencatat kekurangan apabila terjadi hambatan pada produk.

9. Revisi Produk

Revisi ini dilakukan apabila dalam uji coba sebelumnya terdapat kekurangan yang menjadikan hambatan dalam penggunaan produk.

10. Produksi Masal

Setelah produk yang dikembangkan terbukti efektif dan layak maka dapat diproduksi secara masal. Peneliti dapat bekerja sama dengan lembaga atau instansi untuk memproduksi secara masal.


(47)

29

3.3.3 Prosedur Pengembangan Hasil Modifikasi

Berdasarkan prosedur pengembangan dari Borg dan Gall dan Sugiyono, peneliti memodifikasi menjadi empat prosedur. Keempat prosedur tersebut adalah pengumpulan data, perencanaan, validasi desain, dan uji coba lapangan.

Gambar 3.3 Bagan Prosedur Penilitian Kombinasi

PERENCANAAN Jenis Produk Buku Guru Mendesain Buku Pengembangan Materi Tampilan Buku Pendekatan PMRI

UJI COBA PRODUK

Pretest

Pembelajaran Menggunakan Buku

yang Dikembangkan Posttest Analisis

VALIDASI DESAIN Validasi Instrumen Validasi Uji Keterbacaan Ahli 1 Ahli 2 Siswa Buku Guru Buku Siswa Buku Siswa PENGUMPULAN DATA Potensi dan Masalah Wawancara Studi Dokumen Guru Siswa Buku Teks Pelajaran Analisis Studi Literatur Standar Isi Buku Teks Pelajaran PMRI


(48)

30 1. Pengumpulan Data

Pada prosedur yang pertama peneliti melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data digunakan untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada di sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi dokumen. Peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa dari lima sekolah dasar yang masuk dalam wilayah Sleman Timur. Peneliti melakukan studi dokumen dengan melihat buku teks pelajaran matematika yang dipakai di sekolah. berdasarkan data yang diperoleh tersebut, kemudian dilakukan analisis. Setelah melakukan analisis, peneliti mencari literatur yang dapat memberi informasi untuk menyelesaikan masalah. Literatur yang digunakan terdiri dari standar isi, buku teks pelajaran, dan PMRI.

2. Perencanaan

Peneliti menentukan produk yang akan dikembangkan yaitu buku guru dan buku siswa. Buku guru dan buku siswa yang akan dikembangkan mulai didesain. Saat mendesain buku, peneliti memperhatikan beberapa hal yaitu pengembangan materi, tampilan buku, dan pendekatan PMRI.

3. Validasi Desain

Validasi desain dilakukan dengan menggunakan instrumen untuk mengetahui kelayakan produk dan uji keterbacaan untuk mengetahui kesesuaian bahasa yang digunakan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner dibuat menjadi dua bagian yaitu untuk validasi buku guru dan validasi buku siswa. Kuesioner tersebut kemudian diberikan kepada dua orang ahli sebagai alat


(49)

31

untuk mengukur kelayakan desain produk, sedangkan untuk uji keterbacaan dilakukan oleh siswa.

4. Uji Coba Produk

Pada prosedur yang keempat yaitu uji coba produk dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah itu dilakukan pembelajaran dengan menggunakan produk yang dikembangkan. Kemudian dilakukan posttest untuk melihat dampak setelah menggunakan produk.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan oleh peneliti merupakan pokok dari kegiatan penelitian. Data yang dikumpulkan disesuaiken dengan rumusan masalah (Sugiyono, 2015: 200). Pada penelitian ini, peneliti meggunakan teknik pengumpulan data dengan metode kuantitatif dan metode kualitatif.

3.4.2 Metode Kuantitatif

Dalam metode kuantitatif ini kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data merupakan hal yang paling utama (Sugiono, 2015: 207). Metode kuantitatif memiliki beberapa cara yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data. Peneliti menggunakan tes dan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini.

3.4.2.1 Tes

Pengumpulan data dengan cara tes digunakan untuk mengetahui kondisi awal subjek (pretest) dan kondisi sesudah perlakukan dengan menggunakan produk (posttest) (Sugiono, 2015: 208). Pretest dilakukan sehari sebelum dilakukannya perlakuan. Sedangakan untuk posttest dilakukan satu jam pelajaran


(50)

32

terakhir ketika implementasi. Pengumpulan data menggunakan tes ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan yang sudah divalidasi kepada siswa yang menghasilkan jawaban yang dapat disimpulkan benar atau salah. Soal diberikan kepada seluruh siswa di kelas, namun data yang akan digunakan hanya 5 orang siswa yang sudah dipilih. Setelah siswa selesai mengerjakan tes yang diberikan, akan diperoleh data berupa angka.

3.4.2.2 Kuesioner

Kuesioner merupakan sejumlah penyataan atau pertanyaan yang diisi oleh responden kemudian setelah selesai dikembalikan kepada peneliti (Creswell dalam Sugiyono, 2015: 216). Apabila ingin diperoleh data kuantitatif maka diperlukan kuesioner tertutup. Pada kuesioner jenis ini akan diperoleh data berupa skor. Sekaran dalam Sugiyono (2015), mengemukakan prinsip dalam penulisan kuesioner yaitu prinsip penulisan, prinsip pengukuran, dan prinsip penampilan fisik.

Prinsip penulisan kuesioner salah satunya adalah bahasa yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden. Oleh karena itu, jenjang pendidikan dan keadaan sosial budaya responden penting untuk diperhatikan. Dalam satu pertanyaan atau penyataan sebaiknya tidak ditanyakan mengenai dua hal. Hal ini akan membuat responden sulit untuk menentukan skor. Jumlah pertanyaan atau pernyataan disarankan sebanyak 20 – 30 butir (Sugiono, 2015: 219).

Peneliti menggunakan kesioner untuk mengukur beberapa hal yaitu untuk mengukur kevalidan buku guru dan buku siswa. Kuesioner tersebut diberikan


(51)

33

kepada ahli. Ahli yang dimaksud adalah dosen matematika dan guru matematika yang tahu dan pernah mengikuti pelatihan tentang pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI).

3.4.3 Metode Kualitatif

Dalam metode kualitatif ini peneliti merupakan instrument yang digunakan dalam penelitian atau sering dengan human instrument (Sugiyono, 2015: 221). Secara umum terdapat empat cara dalam mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan trianggulasi (Sugiyono, 2015: 222). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara wawancara dan dokumentasi. 3.4.3.1 Wawancara

Wawancara dapat dibedakan menjadi beberapa yaitu terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur (Esterberg dalam Sugiyono: 2015: 232). Jenis wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang tidak menggunakan pedoman untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2015: 233). Dalam wawancara ini, peneliti belum tahu pasti data yang akan diperoleh. Tujuan dari wawancara dapat dituju dengan mengajukan pertanyaan yang merupakan hasil analisis dari penjelasan responden. Peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa. Data yang diperoleh akan digunakan sebagai analisis kebutuhan. Dalam wawancara ini, peneliti menanya tentang materi yang dianggap sulit di kelas II dan cara materi tersebut dijelaskan atau dipelajari.


(52)

34 3.4.3.2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data dengan melihat dokumen. Dokumen adalah catatan yang sudah lalu (Sugiyono, 2015: 239). Dokumen ini digunakan sebagai data pendukung dari wawancara. Penelitian ini dokumen yang digunakan adalah buku teks pelajaran siswa kelas II SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta pada materi nilai tempat dan nilai angka. Pada materi ini didapatkan terdapat beberapa siswa mendapat nilai di bawah KKM.

3.5 Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian disebut sebagai instrument penelitian (Sugiyono, 2015: 156). Instrumen yang digunakan dalam penelitian pengemabngan ini adalah kuesioner dan tes.

3.5.2 Kuesioner

Peneliti menggunakan kuesioner berupa instrument validasi buku guru dan buku siswa. Kuesioner tersebut digunakan untuk menguji kelayakan produk yang dikembangkan. Dalam hal ini, instrument validasi produk diberikan kepada ahli. Ahli yang dimaksud adalah seseorang yang tahu tentang PMRI. Ahli yang dituju adalah dosen yang mengampu mata kuliah matematika dan guru yang pernah mengikuti pelatihan PMRI. Berikut adalah kisi-kisi dari kuesioner yang digunakan untuk buku guru.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi Buku Guru

Indikator Nomor Item

Tujuan dan pendekatan 1,2,3,4

Cover 1,2,3,4,5,6

Isi/ karakteristik PMRI 1,2,3,4,5, 6, 7, 8, 9, 10


(53)

35

Pada buku siswa juga digunakan instrument berupa kuesioner. Akan tetapi kisi yang digunakan berbeda dengan yang ada pada buku guru. berikut kisi-kisi pada kuesioner buku siswa.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi Buku Siswa

Indikator Nomor Item

Cover 1,2,3, 4, 5, 6

Isi buku/ Karakteristik PMRI 7, 8, 9, 10, 11

Konsistensi 12, 13, 14, 15

Bahasa 16, 17, 18, 19

Gambar 20, 21, 22, 23

3.5.3 Tes

Ketika melakukan tes, peneliti menggunakan instrument berupa soal pilihan ganda. Soal dibuat sesuai dengan materi yang dipelajari yaitu nilai tempat dan nilai angka. Materi tersebut terdapat pada KD 1.3 yaitu tentang menentukan nilai

tempat ratusan, puluhan, dan satuan (standar isi). Soal yang diujikan berjumlah 20

butir. Berikut ini kisi-kisi soal yang digunakan. Tabel 3.3 Kisi-kisi soal tes

No. Indikator Item

1. Menentukan nilai tempat satuan 1,9,14

2. Menentukan nilai tempat puluhan 3

3. Menentukan nilai tempat ratusan 15

4. Menentukan nilai tempat ribuan 6,7, 16

5. Menentukan nilai tempat satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan

12,17

6. Menentukan nilai satuan 2,10

7. Menentukan nilai puluhan 4, 11

8. Menentukan nilai ratusan 5, 18

9. Menentukan nilai ribuan 8, 19

10. Menentukan nilai satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan

13, 20

3.6 Validasi dan Reliabilitas

Penelitian dikatakan baik apabila menggunakan instrumen yang sudah teruji kelayakannya. Uji kelayakan intrumen dapat dilakukan dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas. Hal tersebut dikarenakan, diharapkan dengan


(54)

36

menggunakan instrument yang valid dan reliabel akan menciptakan penelitian yang valid dan reliabel pula (Sugiyono: 2015: 177).

3.6.2 Validitas

Uji validitas biasanya disebut juga kesahihan. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui kemampuan instrumen dapat mengukur hal yang diteliti. Validitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu validitas internal dan validitas eksternal.

3.6.2.1 Validitas Internal

Instrumen yang diuji menurut teori yang relevan merupakan uji validitas internal (Sugiyono: 2015:179). Teori-teori yang relevan menjadi tolok ukur pada validitas internal. Validitas internal harus memenuhi validitas konstruk dan validitas isi. Validitas konstruk merupakan penilaian validitas berdasarkan keterkaitan antar item pernyataan. Validitas ini dapat menggunakan pendapat ahli. Dalam hal ini peneliti menggunakan pendapat ahli sebagai validator instrumen soal tes yang akan digunakan. Ahli yang menjadi validator merupakan seseorang yang dianggap tahu tentang teori PMRI. Oleh karena itu, peneliti meminta bantuan kepada dosen pengampu mata kuliah matematika.

Setelah itu, soal yang telah tervalidasi dan dianggap layak diujicobakan secara empiris. Berdasarkan hasil dari siswa mengerjakan kemudian dilakukan tabulasi data. Data yang sudah ditabulasi kemudian diolah dengan menggunakan

SPSS 22 for windows. Setelah didapatkan hasil pengolahan, hasil tersebut dibandingkan dengan t tabel. Dalam hal ini soal yang dianggap valid apabila t hitung lebih besar dari t tabel.


(55)

37

Selain validitas konstruk, validitas isi juga perlu dilakukan. Validitas isi ini dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan pelajaran yang diajarkan (Sugiyono, 2015: 189). Dalam hal ini peneliti meminta ahli untuk memvalidasi. Validasi dilakukan dengan membandingkan soal tes dengan SK, KD, dan kisi-kisi soal.

3.6.2.2 Validitas Eksternal

Validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan kriteria yang ada pada instrument dengan fakta empiris. Hal ini dilakukan untuk mencari kesamaannya. Instrumen yang divalidasi dengan validitas ini yaitu soal tes, instrumen validasi buku guru, instrumen validasi buku siswa. Pada soal tes dilakukan pembandingan antara soal yang telah dibuat dengan soal-soal yang ada pada buku teks pelajaran siswa kelas II. Sedangkan, untuk instrument validasi buku baik buku guru dan buku siswa dibandingkan dengan beberapa instrumen penilaian buku.

3.6.3 Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk menguji objek yang sama maka akan menghasilkan hasil yang sama (Sugiono, 2015:178). Reliabilitas dapat dilakukan dengan test retest, equivalen, gabungan, atau internal consistency. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode perhitungan reliabilitas internal consistency. Perhitungan tersebut digunakan untuk menghitung instrumen soal tes yang akan digunakan dalam penelitian ini. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 22 for Windows. Instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitasnya minimal 0,6.


(56)

38 3.7 Teknik Analisis Data

Dalam suatu penelitian apabila data sudah terkumpul maka dilakukan analisis data. Pada penelitian ini data yang dianalisis berasal dari hasil wawancara, instrument validasi buku, dan perbandingan pretest dan posttest.

3.7.2 Wawancara

Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan wawancara. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang tidak menggunakan pedoman untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2015: 233). Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan pendoman wawancara. Akan tetapi, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkembang sesuai dengan jawaban narasumber. Jawaban dari narasumber kemudian dicatat. Data akan dianalisis dengan cara disimpulkan pendapat dari responden.

3.7.3 Instrumen Validasi Buku

Instrumen validasi buku guru dan buku siswa digunakan untuk mengetahui kualitas produk sebelum digunakan. Instrumen tersebut berisi pernyataan mengenai buku dan menggunakan skala lima untuk memberikan skor. Penggunaan skala tersebut digunakan untuk pengkonversian data. Pengkonversian tersebut mengacu pada skala Likert (Widoyoko, 2013: 144).

Tabel 3.4 Konversi Skala Likert

Interval Skor Klasivikasi

X > Xi + 1,80 SBi Sangat Baik

Xi+ 0,60 SBi < X < Xt + 1,80 SBi Baik

Xi 0,60 SBi < X < Xi + 0,6 SBi Cukup Baik

Xi 1,80 SBi < X < Xi 0,60 SBi Kurang Baik


(57)

39 Keterangan:

Xt : rerata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

SBi : simpangan baku ideal = (skor maksimal ideal skor minimal ideal) Berdasarkan rumus di atas berikut adalah penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan rumus konversi sebagai berikut.

Diketahui:

Skor maksimal ideal = 5 Skor minimal ideal = 1

Rerata ideal (Xt) = (5 + 1) = 3

Simpangan baku ideal = (5 1) = 1

Kategori skor:

Kategori sangat baik = X > Xi + 1,80 SBi

= X > 3 + 1,80 X 1 = X > 3 + 1,80 = X > 4,8

Kategori baik = Xi+ 0,60 SBi < X < Xt + 1,80 SBi

= 3 + 0,60 (1) < X < 3 + 1, 80 (1) = 3 + 0,60 < X < 3 + 1,80


(58)

40

Kategori cukup baik = Xi 0,60 SBi < X < Xi + 0,6 SBi

= 3 – 0,60 (1) < X < 3 + 0,6 (1) = 3 – 0,6 < X < 3 + 0,6

= 2,4 < X < 3,6

Kategori kurang baik = Xi 1,80 SBi < X < Xi 0,6 SBi

= 3 – 1,80 (1) < X < 3 – 0,6 (1) = 3 – 1,80 < X < 3 – 0,6 = 1,20 < X < 2,4

Kategori sangat kurang baik = X < Xi – 1,80 SBi = X < 3 – 1,80 (1) = X < 3 – 1,80 = X < 1,2

Berikut merupakan skor yang diperoleh dikategorikan berdasarkan kriteria.

Tabel 3.4 Konversi Data kuantitatif ke Kualitatif

Interval Skor Klasivikasi

X > 4,8 Sangat Baik

3,6 < X < 4,8 Baik

2,4 < X < 3,6 Cukup Baik

1,2 < X < 2,4 Kurang Baik

1,0 – 1,2 Sangat Kurang Baik

Instrumen validasi diberikan kepada ahli. Ahli yang dimaksud di sini adalah dosen pengampu mata kuliah matematika dan guru yang pernah mengikuti pelatihan PMRI.

3.7.4 Pretest dan Posttest

Ketika melakukan implementasi, dilakukan pretest dan posttest. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui dampak produk. dampak produk dapat


(59)

41

dilihat dari peningkatan pada nilai siswa. Berikut ini merupakan rumus yang digunakan untuk perhitungan pretest dan posttest.

Setelah semua nilai didapatkan, selanjutnya yaitu menghitung rerata setiap nilai yang diperoleh pada pretest dan posttest.

Selanjutnya nilai tersebut dibandingkan untuk melihat perbedaan nilai

pretest dan posttest. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

3.8 Jadwal Penelitian

Peneliti memperkirakan penelitian dilakukan selama sepuluh bulan. Berikut jadwal penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Bulan ke- Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jadwal dapat disesuaikan

dengan keadaan lapangan 1 Analisis Kebutuhan

2 Perancangan Produk 3 Pengembangan Produk 4 Penyusunan Instrumen 5 Validasi Instrumen 6 Validasi Produk 7 Implementasi 8 Analisis Data

9 Penyempurnaan Skripsi 10 Penandatanganan Dekan 11 Penggandaan Skripsi


(60)

42 BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab 4 ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian yang akan dibahas terdiri dari rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Pada pertanyaan penelitian akan dijabarkan hasil setiap poinnya. Sedangkan pada pembahasan semua data akan dibahas secara lebih terperinci.

4.1 Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan menguraikan hal-hal yang telah dilakukan dalam penelitian. Hal-hal tersebut mengacu pada rumusan masalah dan pertanyaan penelitian.

4.1.1 Situasi Pembelajaran Di Kelas

Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan di empat sekolah dasar yang masuk daerah Sleman Timur yaitu SD Kanisius Demangan Baru 1, SDN Deresan, SD Kanisius Eksperimental Mangunan, dan SD Kanisius Sengkan. Subjek dalam wawancara adalah guru kelas dan dua orang siswa di setiap SD. Berdasarkan situasi belajar yang dijelaskan oleh guru dan siswa, maka peneliti memutuskan untuk memilih siswa kelas II sebagai subjek dalam penelitian ini dengan materi nilai tempat dan nilai angka. Berikut data hasil wawancara.


(61)

43

Tabel 4.1 Hasil Wawancara NO

NAMA SEKOLAH

DASAR

HASIL WAWANCARA

GURU SISWA

1 SD Kanisius Demangan Baru 1

“Materi yang sulit dipahami siswa adalah

materi nilai tempat dan nilai”. “Bingung mau diisi angka apa kata-kata.”

2 SDN Deresan Guru mengatakan “Materi yang di anggap sulit oleh siswa adalah materi nilai

tempat.”

“Bingung terus sering

kebalik-balik.”

3 SD Kanisius Ekperimental Mangunan

Materi yang sulit dipahami siswa adalah materi nilai tempat dan nilai angka.

“Seharusnya diisi angka malah diisi satuan, jadi salah.”

4 SD Kanisius Sengkan

“Siswa sulit untuk membedakan nilai

tempat dan nilai angka.”

“Bingung mau diisi pakai angka apa satuan, puluhan.”

4.1.2 Prosedur Pengembangan Produk

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur penelitian yang telah dimodifikasi dari Borg dan Gall dan Sugiyono. Berikut uraian dari prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini.

1. Pengumpulan data dilakukan untuk menganalisis masalah yang ada di sekolah dengan melakukan wawancara dan studi dokumen dari buku teks pelajaran yang digunakan di sekolah. Kemudian menganalisis masalah yang dihadapi dan mencari literatur-literatur yang dapat digunakan dalam proses pengembangan produk.

2. Pada tahap persiapan, peneliti mencari menentukan produk yang akan dikembangkan. Peneliti mulai merancang buku yang akan dikembangkan. 3. Buku yang telah dikembangkan tidak lupa untuk divalidasi. Peneliti

menggunakan instrumen berupa kuesioner. Kemudian dilakukan validasi oleh ahli untuk mengetahui kekurangan dari buku dan dilakukan revisi. Selain itu, dilakukan juga uji keterbacaan yang melibatkan siswa.


(62)

44

Sebelum produk berhasil dikembangkan peneliti melakukan perancangan produk yang akan dikembangkan. Produk dirancang dengan memperhatikan materi, tampilan buku, pendekatan PMRI. Peneliti melakukan studi literatur untuk memperoleh data yang dapat mendasari pengmbangan buku. Standar isi digunakan untuk melihat kompetensi dasar yang harus dicapai pada materi nilai tempat dan nilai angka. Berdasarkan standar isi, kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa pada materi nilai tempat dan nilai angka yaitu

menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan.

Setelah didapatkan kompetensi dasar, maka peneliti melakukan studi literatur untuk mengetahui tampilan buku yang membahas materi tersebut. Peneliti mengamati penyajian materi pada beberapa buku teks pelajaran yang diterbikan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Pada halaman sampul terdapat keterangan judul dan pengarang buku yang disertai gambar yang menarik. Berikut halaman sampul depan dari buku guru dan buku siswa yang dikembangkan oleh peneliti.


(63)

45

Judul buku yang terdapat pada halaman sampul dibuat dengan ukuran lebih besar. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan buku-buku teks yang diterbitkan melalui Departemen Pendidikan Nasional.

Gambar 4.2 Judul Buku Siswa

Ukuran huruf dalam penulisan buku guru dan buku siswa tidak berbeda.

Hal yang membedakan dari buku guru dan buku siswa yaitu, adanya “BUKU GURU” pada buku guru dan “BUKU SISWA” pada buku siswa. tulisan tersebut

sebagai pembeda antara buku guru dan buku siswa.


(64)

46

Penyusun menuliskan namanya di halaman sampul seperti halnya yang terdapat pada buku teks pelajaran yang lainnya. Nama penyusun diletakkan pada bagian bawah. Selain itu gambar yang ditampilkan dalam halaman sampul digunakan yang berhubungan dengan isi, sehingga dapat membantu pembaca dalam mengetahui muatan buku.

Gambar 4.4 Gambar Halaman Depan Pada Buku Guru dan Buku Siswa

Setelah halaman sampul kemudian di halaman berikutnya merupakan kata pengantar. Pada buku teks pelajaran yang menjadi literatur dalam pengembangan ini, kata pengantar terdiri dari judul, paragraf deskripsi, dan nama penulis yang diikuti tempat dan tanggal pembuatan.


(65)

47

Gambar 4.5 Kata Pengantar

Selain itu, pada buku guru dan buku siswa yang dikembangkan oleh peneliti dibekali dengan petunjuk penggunaan. Pada masing-masing buku terdapat perbedaan mengenai petunjuk penggunaan. Petunjuk penggunaan dibedakan berdasarkan subjek yang dituju. Selain itu, petunjuk penggunaan juga diberikan berdasarkan komponen yang perlu diperhatikan pada masing-masing buku. Sebelum merujuk pada muatan buku, diberikan daftar isi.

Pada buku teks pelajaran, siswa mempelajari nilai tempat dengan diberikan contoh seperti pada gambar 2.1 contoh penyelesaian soal. Pada materi


(66)

48

nilai angka buku tidak menjelaskan contoh cara penyelesaian. Setelah siswa diberi contoh kemudian dilakukan beberapa latihan soal. Latihan soal dilakukan secara terbimbing yang kemudian dilanjutkan latihan soal secara mandiri. Pada buku guru yang dikembang terdapat kunci jawaban pada setiap latihan soal dengan menggunakan tulisan berwarna merah.

Gambar 4.6 Contoh Kunci Jawaban

Buku yang dikembangkan oleh peneliti tidak langsung merujuk pada angka, namun digunakan media yang dapat digunakan dalam pembelajaran.


(67)

49

Gambar 4.7 Contoh Media

Media yang digunakan pun dapat diganti sesuai dengan petunjuk keterangan pada catatan untuk guru. Petunjuk ditulis pada kotak berwarna merah yang ditujukan kepada guru untuk dapat lebih kreatif dalam mengambangkan pembelajaran salah satunya dengan mencari media yang relevan.

Gambar 4.8 Contoh Catatan untuk Guru

Peneliti mencari literatur tentang karakteristik PMRI yang perlu tampak sebagai basis dalam pengembangan buku. Karakteristik yang ada pada PMRI adalah menggunakan konteks, penggunaan matematisasi progresif, memanfaatkan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan dengan materi yang lain. Karakterisitik tersebut ada yang tampak secara eksplisit dan implisit. Pada buku guru diberi keterangan yang menjelaskan karakteristik PMRI yang digunakan dengan menggunakan kotak berwarna biru pada bagian akhir penjelasan kegiatan.


(68)

50

Pemberian keterangan tersebut diberikan agar guru dapat mempelajari tentang PMRI secara tidak langsung.

Gambar 4.8 Keterangan Karakteristik PMRI

Pengembangan buku ini menggunakan beberapa referensi. Referensi tersebut diberikan pada daftar pustaka di halaman paling terakhir. Selanjutnya pada sampul belakang penulis mencantumkan daftar riwayat hidupnya.

4.1.3 Kualitas Produk

Pada penelitian ini, peneliti melihat kualitas produk dengan menggunakan data yang didapatkan dari instrumen validasi buku. Instrument validasi buku diberikan kepada dua orang ahli. Berikut data yang diperoleh.

Tabel 4.2 Data Instrumen Validasi Buku Guru

No Pernyataan AHLI 1 2 A. TUJUAN DAN PENDEKATAN

1 Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. 4 4

2 Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI. 4 4

3 Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar.

4 4

4 Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif. 4 4

B. COVER

1 Gambar sesuai dengan materi. 3 4

2 Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi)

3 5

3 Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 4 5

4 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya 4 4 5 Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku. 4 4

6 Cover menarik. 4 5

C. ISI

1 Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka).


(69)

51

2 Materi buku sesuai dengan judul buku 4 4

3 Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami 4 5

4 Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru.

4 4

5 Materi disusun secara runtut 4 4

6 Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks 4 4

7 Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model 4 4

8 Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa 4 4

9 Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas 4 5

10 Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan 4 4

D. BAHASA

1 Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 4 4

2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 4 4

3 Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) 4 4

4 Ukuran dan bentuk huruf menarik 4 4

Skor Total 94 101

Aspek pertama pada buku guru, ahli satu dan ahli dua memberikan skor sama pada masing-masing item yaitu 4. Aspek pertama ini meninjau tentang tujuan dan pendekatan, dimana pendekatan yang digunakan adalah pendidikan matematika realistik Indonesia.. Hal itu karena buku guru sudah baik dalam menciptakan pembelajaran yang menarik berdasarkan karakteristik PMRI. Pada PMRI hal yang menonjol adalah penggunaan konteks yang dapat membuat guru menjadi lebih kreatif.

Cover atau halaman sampul depan pada buku guru mendapatkan skor yang bervariasi. Pada item pertama dan kedua mendapat skor paling rendah dari ahli satu, sedangkan pada ahli dua memberikan skor maksimal yaitu lima untuk item dua. Hal tersebut dikarenakan menurut sudut pandang ahli dua komposisi tata letak pada halaman sampul sudah sesuai apabila dipandang dan hal tersebut berpengaruh pada item terakhir untuk aspek ini. Pada item mengenai kemenarikan

cover ahli dua memberikan skor lima.

Pada aspek isi hampir semua item mendapat skor empat dari kedua ahli kecuali item ketiga tentang petunjuk penggunaan buku guru. Menurut ahli satu


(70)

52

petunjuk penggunaan kurang jelas. Akan tetapi, ahli dua berpendapat bahwa petunjuk yang disediakan sudah dapat menjelaskan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam penggunaan buku. Berikut komentar dari ahli satu.

Gambar 4.9 Komentar Petunjuk Buku Guru Sebelum Revisi

Kemudian petunjuk guru direvisi dengan menimbang komentar yang diberikan oleh ahli. Berikut gambar dari petunjuk penggunaan buku guru yang telah direvisi.

Gambar 4.10 Petunjuk Buku Guru Sesudah Revisi

Bahasa yang digunakan pada buku guru, ahli satu dan ahli dua mempunyai pendapat yang sama dengan memberikan skor yang sama pada setiap item. Skor


(1)

(2)

(3)

118

Lampiran 4

Surat


(4)

119 4.1Surat Izin Melaksanakan Penelitian


(5)

120 4.2Surat Validasi Produk

Kepada

Yth. Bapak/Ibu Validator di tempat

Dengan hormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk melakukan validasi perangkat pembelajaran dan/atau perangkat penelitian dalam penelitian Research

and Development (RnD) yang berjudul:Pengembangan Buku Guru dan Buku

Siswa SD Kelas II Materi Nilai Tempat dan Nilai Angka Berbasis Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa atas penggunaan buku guru dan buku siswa. Studi ini akan mendukung penyelesaian skripsi sarjana pendidikan saya pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, di Universitas Sanata Dharma Yogryakarta.

Tanggapan Bapak/Ibu adalah anonym (tanpa nama) dan dijamin kerahasiaannya. Saya akan menjadi satu-satunya pihak yang dapat mengakses data Bapak/Ibu. Laporan penelitian ini yang akan disajikan untuk masyarakat umum tidak akan mencantumkan segala informasi personal yang dapat digunakan untuk menelusuri identitas Bapak/Ibu.

Saya mohon Bapak/Ibu melakukan validasi dengan mengisi lembar penilaian yang tersedia. Perangkat pembelajaran dan/atau perangkat penelitian yang sudah diisi akan saya ambil kembali setelah di validasi oleh Bapak/ibu .

Jika Bapak/Ibu memiliki pertanyaan atau saran, dimohon untuk menghubungi saya atau dosen pembimbing saya Drs. Paulus Wahana, M.Hum dan Andri Anugrahana S.Pd., M.Pd dengan alamat email andrianugrahana@gmail.com dan paulus_wahana@yahoo.com.

Terimakasih atas waktu dan dukungan Bapak/Ibu. Hormat saya,

Vinsensia Daviga Mahasiswa PGSD USD 131134008


(6)

121 4.3Surat Telah Selesai Melakukan Penelitian


Dokumen yang terkait

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 163

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 2 174

Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

3 16 141

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 158

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 168

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 9 181

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

1 2 161

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 172

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 166

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 2 179