Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

b. Pengujian Linieritas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas dari data yang diperoleh. Untuk menghitung linieritas hubungan digunakan rumus Sutrisno Hadi, 1994:14: res reg reg RK RK F = Keterangan: F reg = Harga bilangan F untuk garis regresi RK reg = Rerata kuadrat garis regresi RK res = Rerata kuadrat residu Kriteria yang digunakan yaitu jika F hitung lebih besar dari F tabel pada taraf signifikansi 5 maka hubungan antara variabel bebas dan terikat bersifat tidak linier. Sedangkan jika F hitung lebih kecil dari F tabel pada taraf signifikansi 5 maka berarti hubungan antara variabel bebas dan terikat bersifat linier. 2. Pengujian Hipotesis a. Korelasi Product Moment Untuk menguji hipotesis digunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson Sudjana, 2005:369. Korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu hubungan antara X 1 dengan Y, X 2 dengan Y, dan X 3 dengan Y. Dengan demikian teknik analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama, hipotesis kedua, dan hipotesis ketiga. Untuk pengujiannya digunakan rumus sebagai berikut: { } { } y N x x N x - xy N r 2 2 2 2 xy ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = y y Keterangan: r xy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y x = Variabel bebas y = Variabel terikat N = Jumlah sampel Nilai r terletak −1 hingga +1 • Jika r = 0 atau mendekati nol, maka korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat lemah dan tidak ada hubungan. • Jika r = 0 hingga +1, maka korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat kuat dan positif. • Jika r = 0 hingga −1, maka korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat kuat dan negatif. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan t hitung Sudjana, 1996, 380: 2 1 2 r n r t − − = Keterangan: T = Harga test yang dicari R = Koefisien korelasi yang sederhana N = Jumlah sampel Hipotesis alternatif akan diterima jika t hitung lebih besar dari t tabel . Demikian juga sebaliknya, hipotesis alternatif ditolak apabila t hitung lebih kecil dari t tabel . Untuk menguji harga t hitung digunakan taraf signifikansi α 5 dengan derajad kebebasan db = n - 2. 42 Pedoman untuk memberikan intepretasi terhadap koefisien korelasi Sugiyono, 2005:216: r = 0,800 – 1,000 : berarti korelasi sangat tinggi r = 0,600 – 0,799 : berarti korelasi tinggi r = 0,400 – 0,599 : berarti korelasi sedang r = 0,200 – 0,399 : berarti korelasi rendah r = 0,000 – 0,199 : berarti korelasi sangat rendah b. Analisis Korelasi Ganda Digunakan untuk menguji hipotesis keempat yang mencari hubungan antara ketiga variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui hubungan antara ketiga variabel bebas secara bersama - sama dengan variabel terikat dilakukan analisis korelasi ganda Hadi, 1995:33 dengan rumus: Y = aX 1 + bX 2 + cX 3 + k Keterangan: Y = Variabel terikat a = Slope yang berhubungan dengan variabel X 1 b = Slope yang berhubungan dengan variabel X 2 c = Slope yang berhubungan dengan variabel X 3 X 1 = Variabel bebas pertama X 2 = Variabel bebas kedua X 3 = Variabel bebas ketiga k = Konstanta Kemudian perlu dicari korelasi antara ketiga prediktor dengan menggunakan teknik analisis korelasi ganda tersebut adalah: ∑ ∑ ∑ ∑ + + = 2 3 2 1 123 Y Y X c Y X b Y X a r y Keterangan: r y1,2,3 = Koefisien korelasi antara X 1, X 2, X 3 a = Koefisien predictor X 1 b = Koefisien predictor X 2 c = Koefisien predictor X 3 Untuk menguji signifikan atau tidak koefisien korelasi ganda tersebut, digunakan tabel F, dimana dalam menguji r digunakan derajad kebebasan k lawan n – k − 1. Rumus uji F adalah sebagai berikut Sudjana.1989:385: 1 1 2 2 − − − = k n R k R F Keterangan: R = Koefisien korelasi ganda k = Banyaknya variabel yang mempengaruhi n = Jumlah sampel • H o = diterima jika F hitung F tabel • H a = diterima jika F hitung F tabel • H o = diterima berarti tidak ada korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. . H o ditolak berarti H a diterima yang berarti terdapat korelasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat. 3. Sumbangan Relatif dan Efektif a. Sumbangan Relatif Untuk mengetahui sumbangan relatif yaitu, seberapa besar sumbangan dari masing-masing variabel bebas dalam perbandingan terhadap nilai variabel terikat yang diwujudkan dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut: 100 x JK xy n SR reg ∑ = Keterangan: SR = Sumbangan relatif dari variabel bebas N = Koefisien variabel bebas ∑ xy = Jumlah produk antara variabel bebas x dengan variabel terikat y JK reg = Jumlah kuadrat regresi b. Sumbangan Efektif Untuk mengetahui sumbangan efektif yaitu, seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas dalam menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan prediksi yang diwujudkan dalam bentuk persentase sebagai berikut: SE = SR x R 2 Keterangan: SE = Sumbangan efektif variabel bebas SR = Sumbangan relatif variabel bebas R 2 = Koefisien determinasi 45

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Setelah mengadakan penelitian di Perusahaan Gerabah Kasongan Bantul, penulis mendapatkan data yang akan digunakan untuk menganalisis masalah. Data yang diperoleh yaitu berupa data mengenai pengalaman kerja dari responden, yang ditunjukkan dari lama kerja responden, dan jumlah produktivitas responden yang ditunjukkan dari jumlah produk yang dihasilkan responden per harinya. Data lain adalah hasil pengisian kuesioner mengenai motivasi kerja dan iklim kerja. Untuk memperjelas kondisi yang sebenarnya dari data yang digunakan untuk penelitian, maka disajikan deskripsi responden berdasarkan umur dan pengalaman kerja responden. Bentuk pendeskripsian responden tersebut adalah sebagai berikut:

1. Deskriptif Responden

a. Umur Responden Berikut disajikan tabel deskripsi data umur responden: Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Umur Responden No. Umur Responden Frekuensi Frekuensi Komulatif 1. 30 tahun 6 17,14 2. 30 – 50 tahun 21 60 3. 50 tahun 8 28,86 Total 35 100 46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang berumur 30 – 50 tahun sebanyak 21 responden 60 . Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan di Perusahaan Gerabah Kasongan Bantul didominasi oleh karyawan yang lebih muda, yang memungkinkan mereka lebih cekatan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. b. Lama Kerja Responden Berikut ini disajikan tabel deskripsi data lama kerja responden: Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Lama Kerja Responden No. Lama Kerja Karyawan Frekuensi Frekuensi Komulatif 1. 10 tahun 12 34,29 2. 5 − 10 tahun 15 42,86 3. 5 tahun 8 22,86 Total 35 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa responden dengan lama kerja 5 – 10 tahun sebanyak 15 responden 42,86 . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan di Perusahaan Gerabah Kasongan Bantul telah bekerja tidak lebih dari 10 tahun. Dengan demikian pengalaman kerja karyawan dianggap dalam kategori sedang, karena semakin lama karyawan bekerja maka pengalamannya juga semakin bertambah.

2. Deskriptif Variabel Penelitian

Sebelum data dianalisis pertama-tama disajikan terlebih dahulu deskipsi data tentang variabel motivasi kerja, pengalaman kerja, iklim kerja serta produktivitas kerja karyawan. Deskripsi variabel penelitian ini 47 memaparkan harga rata-rata mean, median, modus, dan deviasi standar dari masing-masing variabel dalam penelitian. Adapun bentuk pendeskripsian tersebut dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel penelitian. Berikut deskripsi data penelitian dari masing-masing variabel dalam penelitian. a. Variabel Motivasi Kerja. Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 11 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel data distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 4 Cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 7 . Dalam memberikan intepretasi penilaian variabel motivasi kerja digunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II Masidjo, 1995: 157. Berikut disajikan tabel intepretasi penilaian variabel motivasi kerja. Tabel 4.3 Intepretasi Variabel Motivasi Kerja Perhitungan Skor f fr Kategori 11 + 81 55 – 11 = 46,64 47 15 45,71 Sangat Tinggi 11 + 66 55 – 11 = 40,04 40 – 47 13 34,29 Tinggi 11 + 56 55 – 11 = 35,64 36 – 39 4 11,43 Cukup 11 + 46 55 – 11 = 31,24 31 – 34 2 5,71 Rendah Di bawah 46 31 1 2,86 Sangat Rendah Jumlah 35 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif Berdasarkan kategori penilaian di atas, maka rata-rata skor mean = 44,64; median = 44,64; modus = 42,83; berada pada skor 40 − 47. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi 48 kerja berada pada kategori tinggi. Dengan demikian sebagian besar responden penelitian dapat dikatakan memiliki motivasi kerja yang tinggi. b. Variabel Pengalaman Kerja. Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 2 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel data distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 1 Cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 7 . Dalam memberikan intepretasi penilaian variabel pengalaman kerja digunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II Masidjo, 1995:157. Berikut disajikan tabel intepretasi penilaian variabel pengalaman kerja. Tabel 4.4 Intepretasi Variabel Pengalaman Kerja Perhitungan Skor f fr Kategori 2 + 81 6 – 2 = 5,24 5 10 28,57 Sangat Tinggi 2 + 66 6 – 2 = 4,64 5 5 14,29 Tinggi 2 + 56 6 – 2 = 4,24 4 11 31,43 Cukup 2 + 46 6 – 2 = 3,84 4 2 5,71 Rendah Di bawah 46 3 7 20 Sangat Rendah Jumlah 35 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif Berdasarkan kategori penilaian di atas, maka rata-rata skor mean = 4,56; median = 4,03; modus = 4,04; berada pada skor 5. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa variabel pengalaman kerja berada pada kategori tinggi. Dengan demikian sebagian besar responden penelitian dapat dikatakan memiliki pengalaman kerja yang tinggi. c. Variabel Iklim Kerja. Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 10 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel data distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 5 Cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 7 . Dalam memberikan intepretasi penilaian variabel iklim kerja digunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II Masidjo, 1995:157. Berikut disajikan tabel intepretasi penilaian variabel iklim kerja. Tabel 4.5 Intepretasi Variabel Iklim Kerja Perhitungan Skor f fr Kategori 10 + 81 50 – 10 = 42,40 42 6 17,14 Sangat Tinggi 10 + 66 50 – 10 = 36,40 36 – 42 8 22,86 Tinggi 10 + 56 50 – 10 = 32,40 32 – 35 12 34,29 Cukup 10 + 46 50 – 10 = 28,40 28 – 31 8 22,86 Rendah Di bawah 46 28 1 2,86 Sangat Rendah Jumlah 35 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif Berdasarkan kategori penilaian di atas, maka rata-rata skor mean = 35,57; median = 34,54; modus = 33,64; berada pada skor 36 − 42 . Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa variabel iklim kerja berada pada kategori tinggi. Dengan demikian sebagian besar responden penelitian dapat dikatakan berada pada iklim kerja yang baik. d. Variabel Produktivitas Kerja. Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 7 item. Dari data yang diperoleh dibuat tabel data distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 6 dan panjang interval adalah 4 Cara penentuan kelas dan panjang interval dapat dilihat pada lampiran 7 . Dalam memberikan intepretasi penilaian variabel produktivitas kerja digunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II Masidjo, 1995:157. Berikut disajikan tabel intepretasi penilaian variabel produktivitas kerja. Tabel 4.6 Intepretasi Variabel Produktivitas Kerja Perhitungan Skor f fr Kategori 24 + 81 45 – 24 = 41,01 41 4 11,43 Sangat Tinggi 24 + 66 45 – 24 = 37,86 38 – 41 4 11,43 Tinggi 24 + 56 45 – 24 = 35,76 36 – 37 2 5,71 Cukup 24 + 46 45 – 24 = 33,66 34 – 35 6 17,14 Rendah Di bawah 46 34 19 54,29 Sangat Rendah Jumlah 35 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif Berdasarkan kategori penilaian di atas, maka rata-rata skor mean = 33,33; median = 32,27; modus = 30,64; berada pada skor 34. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa variabel produktivitas kerja berada pada kategori sangat rendah. Dengan demikian sebagian besar responden penelitian dapat dikatakan memiliki produktivitas kerja yang sangat rendah. 51

Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN KERJA, TINGKAT ABSENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA (Kasus pada Perusahaan Pengaruh Disiplin Kerja, Tingkat Absensi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja (Kasus pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen)

2 15 16

PENGARUH DISIPLIN KERJA, TINGKAT ABSENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Pengaruh Disiplin Kerja, Tingkat Absensi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja (Kasus pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen).

0 3 14

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Sugeng Mulya.

0 5 13

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN DAYA TAHAN STRES DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN DAYA TAHAN STRES DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA.

0 0 16

Hubungan antara motivasi kerja, disiplin kerja, dan pengalaman kerja dengan produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro Banjar Asri, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.

0 0 155

Hubungan antara motivasi kerja, disiplin kerja dan keterampilan kerja dengan produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada Perusahaan Konveksi Mondrian Klaten.

0 1 160

Hubungan antara pengalaman kerja, motivasi kerja, dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada CV Karya Baru Klaten.

0 0 135

Hubungan antara motivasi kerja, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja : studi kasus perusahaan tenun Santa Maria Boro Kulon Progo.

0 0 122

Hubungan motivasi kerja, pengalaman kerja, dan iklim kerja dengan produktivitas kerja karyawan studi kasus pada perusahaan gerabah Kasongan Bantul

0 1 146

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA, PENGALAMAN KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 0 100