G. Indikator Variabel Tabel 3.3
Variabel Motivasi Kerja Variabel
Dimensi Indikator
No. Pertanyaan
Motivasi Kerja
1. Faktor dalam diri
seseorang 2. Faktor luar
diri seseorang
• Kepribadian karyawan
• Sikap karyawan • Harapan dan cita-
cita karyawan • Pengalaman kerja
• Pengaruh pimpinan • Pengaruh kolega
1, 2 3, 4
5, 6 7, 8
9 10, 11
Tabel 3.4 Variabel Iklim Kerja
Variabel Dimensi
Indikator No. Pertanyaan
Iklim Kerja 1. Lingkungan perusahaan
fisik
2. Lingkungan sosial
• Penerangan di lingkungan kerja
yang memadai • Suhu yang nyaman
di lingkungan kerja • Fasilitas-fasilitas
perusahaan terjamin • Hubungan antar
karyawan • Hubungan pimpinan
dengan karyawan
1 2, 3
4, 5 6, 7, 8
9, 10 35
H. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Pengujian Validitas Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan suatu instrumen. Pengujian ini dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data dari variabel penelitian secara tepat. Uji validitas
ini digunakan rumus product moment Suharsimi, 1998:160.
{ }
{ }
y N
x x
N x
- xy
N r
2 2
2 2
xy
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
= y
y
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel x dan y x
= Variabel bebas y
= Variabel terikat N
= Jumlah sampel ∑x = Jumlah dari x jumlah butir soal
∑y = Jumlah skor butir soal
Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi r
hitung
bernilai positif dan lebih besar atau sama dengan r
tabel
dengan taraf signifikansi 5
α = 0,05. Demikian juga sebaliknya, dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
dengan taraf signifikansi 5
α = 0,05. Perhitungan uji validitas ini menggunakan Statistic Package for
Social Science SPSS 15 dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada
lampiran 4. Uji validitas menggunakan sampel berukuran n = 30 dengan
jumlah 11 item untuk mengukur motivasi kerja, 2 item untuk mengukur pengalaman kerja, dan 10 item untuk mengukur iklim kerja. Dengan dk =
n – 2 30 − 2 = 28, sehingga r
tabel
= 0,239. Hasil dari pengukuran tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 3.5 Tabel Hasil Pengujian Validitas
Variabel Motivasi Kerja No.
r
hitung
r
tabel
Ketetangan
1. 0,421
0,239 Valid
2. 0,372
0,239 Valid
3. 0,457
0,239 Valid
4. 0,594
0,239 Valid
5. 0,319
0,239 Valid
6. 0,558
0,239 Valid
7. 0,633
0,239 Valid
8. 0,724
0,239 Valid
9. 0,667
0,239 Valid
10. 0,505
0,239 Valid
11. 0,685
0,239 Valid
Tabel 3.6 Tabel Hasil Pengujian Validitas
Variabel Pengalaman Kerja No.
r
hitung
r
tabel
Ketetangan
1. 0,673
0,239 Valid
2. 0,673
0,239 Valid
Tabel 3.7 Tabel Hasil Pengujian Validitas
Variabel Iklim Kerja No.
r
hitung
r
tabel
Ketetangan
1. 0,409
0,239 Valid
2. 0,429
0,239 Valid
3. 0,461
0,239 Valid
4. 0,615
0,239 Valid
5. 0,319
0,239 Valid
6. 0,564
0,239 Valid
7. 0,612
0,239 Valid
8. 0,711
0,239 Valid
9. 0,665
0,239 Valid
10. 0,677
0,239 Valid
2. Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya. Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka, biasanya sebagai suatu koefisien yang tinggi menunjang reliabilitas yang
tinggi pula. Untuk pengujian ini digunakan rumus koefisien alpha cronbach
Suharsimi, 1998:193.
r
11 =
−
−
∑
2 1
2
1 1
σ σ
b
k k
Keterangan: r
11
= Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir soal
∑
2 b
σ = Jumlah varians butir
2 1
σ = Varians total Jika nilai koefisien alpha cronbach lebih besar dari pada 0,60 maka
koesioner dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika nilai koefisien alpha cronbach
lebih kecil dari 0,60 maka koesioner adalah tidak reliabel. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai r
hitung
suatu butir pertanyaan lebih besar dari r
tabel
pada taraf signifikansi 5 . Sedangkan, jika nilai r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan tidak reliabel.
Berikut ini tabel intepretasi untuk mengukur tingkat keandalan korelasi nilai r Sugiyono, 2001:183: