Pengujian Hipotesis Penelitian Analisis Data 1. Uji Normalitas
produktivitas kerja Y memiliki tingkat hubungan yang sangat tinggi. Tingkat hubungan ini diyatakan dalam bentuk
intepretasi sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi Sugiyono, 2005:216.
Arah hubungan ini dinyatakan dalam tanda + positif dan – negatif. Tanda + positif menunjukkan adanya
hubungan yang searah, yang berarti semakin tinggi nilai pengalaman kerja X
2
semakin tinggi pula nilai produktivitas kerja Y. Sedangkan tanda – negatif
menunjukkan hubungan berlawanan arah, yang berarti semakin tinggi nilai pengalaman kerja X
2
semakin rendah nilai produktivitas kerja Y atau semakin rendah nilai
pengalaman kerja X
2
semakin tinggi nilai produktivitas kerja Y Arikunto, 1998:263, r
x2y
= 1,237 menunjukkan tanda + positif sehingga variabel pengalaman kerja X
2
dengan variabel produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang searah. Dengan demikian semakin tinggi nilai
pengalaman kerja X
2
semakin tinggi pula nilai produktivitas kerja Y.
Signifikansi hubungan ini dinyatakan dengan cara membandingkan antara t
hitung
dengan t
tabel
. Ketentuannya apabila t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, hal tersebut berarti tidak ada 59
hubungan yang positif dan signifikan ketiga variabel bebas dengan variabel terikat. Tetapi jika t
hitung
lebih besar dari t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
dierima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan
Sugiyono, 1999:185.
Dengan r
x2y
= 0,824, diperoleh t
hitung
= 2,259. Berdasarkan taraf signifikansi 5 serta derajat
kebebasan n – 2 = 35 – 2 = 33 diperoleh t
tabel
2,035. Dengan demikian, t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,259 2,035 sehingga variabel pengalaman kerja X
2
dengan produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang signifikan.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel pengalaman kerja X
2
dengan produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang positif sangat tinggi dan
signifikan. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima.
c. Hubungan iklim kerja dengan produktivitas kerja. Langkah-langkah untuk menguji hipotesis ketiga adalah sebagai
berikut: 1. Rumusan hipotesis
Ho: Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan iklim kerja dengan produktivitas kerja.
Ha: Ada hubungan yang positif dan signifikan iklim kerja dengan produktivitas kerja.
2. Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi product moment untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh r
x2y
= 0,609 perhitungan ada dalam lampiran 6. Melalui r
x2y
= 0,609 ini dapat dibaca mengenai 4 empat indeks korelasi, yaitu:
• Hubungan iklim kerja X
3
dengan produktivitas kerja Y. Dengan mengetahui r
x3y
= 0,609 maka dapat diartikan bahwa variabel iklim kerja X
3
memiliki hubungan positif dengan produktivitas kerja Y. Hal ini dikarenakan r
hitung
melebihi nilai 0,000 Sugiyono, 1999:183. Hasil r
x3y
= 0,609 berada pada interval koefisien ±
0,600 – 0,799 yang memiliki tingkat hubungan tinggi. Jadi variabel iklim kerja X
3
dengan variabel produktivitas kerja Y memiliki tingkat hubungan yang tinggi. Tingkat
hubungan ini diyatakan dalam bentuk intepretasi sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi Sugiyono,
2005:216. Arah hubungan ini dinyatakan dalam tanda + positif
dan – negatif. Tanda + positif menunjukkan adanya hubungan yang searah, yang berarti semakin tinggi nilai
iklim kerja X
3
semakin tinggi pula nilai produktivitas kerja Y. Sedangkan tanda – negatif menunjukkan
hubungan berlawanan arah, yang berarti semakin tinggi nilai iklim kerja X
3
semakin rendah nilai produktivitas 61
kerja Y atau semakin rendah nilai iklim kerja X
3
semakin tinggi nilai produktivitas kerja Y Arikunto, 1998:263, r
x3y
= 0,185 menunjukkan tanda + positif sehingga variabel iklim kerja X
3
dengan variabel produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang searah.
Dengan demikian semakin tinggi nilai iklim kerja X
3
semakin tinggi pula nilai produktivitas kerja Y. Signifikansi hubungan ini dinyatakan dengan cara
membandingkan antara t
hitung
dengan t
tabel
. Ketentuannya apabila t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, hal tersebut berarti tidak ada hubungan yang positif dan signifikan ketiga variabel bebas
dengan variabel terikat. Tetapi jika t
hitung
lebih besar dari t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
dierima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan
Sugiyono, 1999:185.
Dengan r
x3y
= 0,609, diperoleh t
hitung
= 2,591. Berdasarkan taraf signifikansi 5 serta derajat
kebebasan n – 2 = 35 – 2 = 33 diperoleh t
tabel
2,035. Dengan demikian, t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,591 2,035 sehingga variabel iklim kerja X
3
dengan produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang signifikan.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel iklim kerja X
3
dengan produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang positif tinggi dan signifikan.
Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima.
d. Hubungan motivasi kerja, pengalaman kerja, dan iklim kerja dengan produktivitas kerja.
Langkah-langkah untuk menguji hipotesis keempat adalah sebagai berikut:
1. Perumusan hipotesis Ho: Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan motivasi
kerja, pengalaman kerja, dan iklim kerja dengan produktivitas kerja.
Ha: Ada hubungan yang positif dan signifikan motivasi kerja, pengalaman kerja, dan iklim kerja dengan produktivitas
kerja. 2. Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi ganda tiga
variabel untuk pengujian hipotesis keempat diperoleh R
123y
= 0,795 perhitungan ada dalam lampiran 6. Melalui R
123y
= 0,795 ini dapat dibaca mengenai 4 empat indeks korelasi, yaitu:
• Ada tidaknya hubungan variabel X
1
, X
2
, X
3
dengan variabel Y.
Dengan mengetahui R
123y
= 0,795 maka dapat diartikan bahwa variabel motivasi kerja X
1
, pengalaman kerja X
2
, dan iklim kerja X
3
memiliki hubungan positif dengan 63
produktivitas kerja Y. Hal ini dikarenakan R
hitung
melebihi nilai 0,000 Sugiyono, 1999:183. Hasil R
123y
= 0,795, berada pada interval koefisien ±
0,0600 – 0,799 yang memiliki tingkat hubungan dengan kategori tinggi. Jadi variabel motivasi kerja X
1
, pengalaman kerja X
2
, dan iklim kerja X
3
dengan variabel produktivitas kerja Y memiliki tingkat hubungan
yang tinggi. Tingkat hubungan ini dinyatakan dalam bentuk interpretasi sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan
sangat tinggi Sugiyono, 2005:216. Arah hubungan ini dinyatakan dalam tanda + positif
dan – negatif. Tanda + positif menunjukkan adanya hubungan yang searah, yang berarti semakin tinggi nilai X
1
, X
2
, dan X
3
semakin tinggi pula nilai Y. Tanda − negatif
menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, jadi semakin tinggi nilai X
1
, X
2
, dan X
3
maka semakin rendah nilai Y atau semakin rendah nilai X
1
, X
2
, dan X
3
maka semakin tinggi nilai Y Arikunto, 1998:263, R
123y
= 0,795 menunjukkan tanda + positif sehingga variabel motivasi
kerja X
1
, pengalaman kerja X
2
, dan iklim kerja X
3
dengan variabel produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang searah. Dengan demikian semakin tinggi nilai
motivasi kerja X
1
, pengalaman kerja X
2
, dan iklim kerja X
3 ,
semakin tinggi pula nilai produktivitas kerja Y. Signifikansi hubungan ini dinyatakan dengan cara
membandingkan antara F
hitung
dengan F
tabel
. Ketentuannya apabila F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
F
hitung
F
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, hal tersebut berarti tidak ada hubungan yang positif dan signifikan ketiga variabel bebas
dengan variabel terikat. Tetapi jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
F
hitung
F
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang positif dan signifikan
Sugiyono, 1999:185. Dengan R
123y
= 0,795, diperoleh F
hitung
= 39,980. Berdasarkan taraf signifikansi 5 serta pada tingkat df 3 dan 31 diperoleh F
tabel
2,910. Dengan demikian, F
hitung
lebih besar dari F
tabel
39,980 2,910 sehingga variabel motivasi kerja X
1
, pengalaman kerja X
2
, dan iklim kerja X
3
dengan produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang signifikan.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja X
1
, pengalaman kerja X
2
, dan iklim kerja X
3
dengan produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang positif sangat tinggi dan
signifikan .
Dengan demikian hipotesis keempat dalam penelitian ini diterima.