Populasi dan Sampel Penelitian

2. Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya. Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka, biasanya sebagai suatu koefisien yang tinggi menunjang reliabilitas yang tinggi pula. Untuk pengujian ini digunakan rumus koefisien alpha cronbach Suharsimi, 1998:193. r 11 =         −       − ∑ 2 1 2 1 1 σ σ b k k Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir soal ∑ 2 b σ = Jumlah varians butir 2 1 σ = Varians total Jika nilai koefisien alpha cronbach lebih besar dari pada 0,60 maka koesioner dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika nilai koefisien alpha cronbach lebih kecil dari 0,60 maka koesioner adalah tidak reliabel. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai r hitung suatu butir pertanyaan lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5 . Sedangkan, jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel , maka butir pertanyaan tersebut dikatakan tidak reliabel. Berikut ini tabel intepretasi untuk mengukur tingkat keandalan korelasi nilai r Sugiyono, 2001:183: Tabel 3.8 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Keandalan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Untuk proses perhitungan reliabilitas penulis menggunakan bantuan program SPSS 15 lihat lampiran 4. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.9 Tabel Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel No. Variabel Penelitian Koefisien r hitung Koefisien r tabel Kesimpulan Kriteria 1. Motivasi kerja 0,848 0,239 Reliabel Sangat andal 2. Pengalaman kerja 0,804 0,239 Reliabel Sangat andal 3. Iklim kerja 0,843 0,239 Reliabel Sangat andal Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja dengan koefisien reliabilitas 0,848 memiliki tingkat hubungan sangat andal, variabel pengalaman kerja dengan koefisien reliabilitas 0,804 memiliki tingkat hubungan sangat andal, dan variabel iklim kerja dengan koefisien reliabilitas 0,843 juga memiliki tingkat hubungan sangat andal.

Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN KERJA, TINGKAT ABSENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA (Kasus pada Perusahaan Pengaruh Disiplin Kerja, Tingkat Absensi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja (Kasus pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen)

2 15 16

PENGARUH DISIPLIN KERJA, TINGKAT ABSENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Pengaruh Disiplin Kerja, Tingkat Absensi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja (Kasus pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen).

0 3 14

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Sugeng Mulya.

0 5 13

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN DAYA TAHAN STRES DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN DAYA TAHAN STRES DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA.

0 0 16

Hubungan antara motivasi kerja, disiplin kerja, dan pengalaman kerja dengan produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro Banjar Asri, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.

0 0 155

Hubungan antara motivasi kerja, disiplin kerja dan keterampilan kerja dengan produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada Perusahaan Konveksi Mondrian Klaten.

0 1 160

Hubungan antara pengalaman kerja, motivasi kerja, dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada CV Karya Baru Klaten.

0 0 135

Hubungan antara motivasi kerja, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja : studi kasus perusahaan tenun Santa Maria Boro Kulon Progo.

0 0 122

Hubungan motivasi kerja, pengalaman kerja, dan iklim kerja dengan produktivitas kerja karyawan studi kasus pada perusahaan gerabah Kasongan Bantul

0 1 146

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA, PENGALAMAN KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 0 100