B. Analisis Data 1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan program SPSS 15. Dari hasil pengujian One-Sample Kolmogorof-Smirnov dapat diketahui bahwa data
untuk variabel motivasi kerja, pengalaman kerja, iklim kerja, dan produktivitas kerja berdistribusi normal karena asymp.sig 2 tailed lebih
besar dari α = 0,.05. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian
normalitas lihat lampiran 5.
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas
No Variabel
Asymp.sig 2-tailed
α
Kesimpulan
1. Motivasi kerja
0,579 0,05
Normal 2.
Pengalaman kerja 0,245
0,05 Normal
3. Iklim kerja
0,394 0,05
Normal 4.
Produktivitas kerja 0,650
0,05 Normal
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa data untuk variabel motivasi kerja memiliki asymp.sig 2 tailed 0,579 lebih besar dari
α 0,05 sehingga dikatakan berdistribusi normal, variabel pengalaman kerja
memiliki asymp.sig 2 tailed 0,245 lebih besar dari α 0,05 sehingga
dikatakan berdistribusi normal, variabel iklim kerja memiliki asymp.sig 2 tailed
0,394 lebih besar dari α 0,05 sehingga dikatakan berdistribusi
normal, dan untuk variabel produktivitas kerja juga berdistribusi normal karena asymp.sig 2 tailed 0,650 lebih besar dari
α 0,05. 52
2. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier diantara masing-masing variabel bebas dengan variabel
terikat. Hasil pengujian nilai hubungan variabel motivasi kerja, pengalaman kerja, iklim kerja, dengan produktivitas kerja disajikan
dalam tabel berikut lihat lampiran 5.
Tabel 4.8 Tabel Linieritas Variabel Motivasi Kerja
ANOVA Table Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Motivasi Between Combined Produktivitas Groups Linearity
Deviation from Linearity
Within Groups Total
1407,852 1151,619
256,234 206,833
1614,686 22
1 21
12 34
63,993 1151,619
12,202 17,236
3,713 66,814
0,708 0,011
0,000 0,764
Dari data di atas menunjukkan bahwa hubungan antara variabel motivasi kerja dengan produktivitas kerja pada taraf signifikansi 5 dan
derajad kebebasan db pembilang 21 dan derajad kebebasan penyebut 12 adalah linear F
hitung
= 0,708 F
tabel
= 2,53. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja adalah linier.
Tabel 4.9 Tabel Linieritas Variabel Pengalaman Kerja
ANOVA Table Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Pengalaman Between Combined Produktivitas Groups Linearity
Deviation from Linearity
Within Groups Total
63,352 49,338
14,015 9,333
72,686 22
1 21
12 34
2,880 49,338
0,667 0,778
3,702 63,434
0,858 0,011
0,000 0,634
Dari data di atas menunjukkan bahwa hubungan antara variabel pengalaman kerja dengan produktivitas kerja pada taraf signifikansi 5
dan derajad kebebasan db 21 pembilang dan derajad kebebasan penyebut 12 adalah linear F
hitung
= 0,858 F
tabel
= 2,53. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara pengalaman kerja dengan produktivitas kerja adalah linier.
Tabel 4.10 Tabel Linieritas Variabel Iklim Kerja
ANOVA Table Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Iklim Between Combined Produktivitas Groups Linearity
Deviation from Linearity
Within Groups Total
1421,805 548,455
873,350 59,167
1480,971 22
1 21
12 34
64,627 548,455
41,588 4,931
13,108 111,236
0,435 0,000
0,000 0,000
Dari data di atas menunjukkan bahwa hubungan antara variabel iklim kerja dengan produktivitas kerja pada taraf signifikansi 5 dan
derajad kebebasan db 21 pembilang dan derajad kebebasan penyebut 12 adalah linear F
hitung
= 0,435 F
tabel
= 2,53. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara iklim kerja dengan produktivitas kerja adalah linier.
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis yang akan diuji. Pengujian hipotesis masalah khusus menggunakan analisis korelasi
product moment. Dalam pengujian ini penulis menggunakan program
SPSS. Setelah diketahui r dari korelasi product moment, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk menguji apakah
nilai r signifikan atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan t
hitung
Supranto, 1984 : 272:
2
1 2
r n
r t
hitung
− −
=
Langkah selanjutnya adalah membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
untuk membuktikan hipotesis yang diajukan signifikan atau tidak. Ketentuannya apabila t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang positif dan
signifikan antara ketiga variabel bebas dengan variabel terikat. Tetapi jika t
hitung
lebih besar dari t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan yang positif dan signifikan. Sedangkan
untuk hipotesis masalah umum menggunakan analisis korelasi ganda tiga variabel. Hasil dari pengujian adalah sebagai berikut:
a. Hubungan motivasi kerja dengan produktivitas kerja. Langkah-langkah untuk menguji hipotesis pertama adalah sebagai
berikut: 1. Rumusan hipotesis
Ho: Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan motivasi kerja dengan produktivitas kerja.
Ha: Ada hubungan yang positif dan signifikan motivasi kerja dengan produktivitas kerja.
2. Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi product moment untuk pengujian hipotesis pertama diperoleh r
x1y
= 0,845 55
perhitungan ada dalam lampiran 6. Melalui r
x1y
= 0,845 ini dapat dibaca mengenai indeks korelasi, yaitu :
• Hubungan motivasi kerja X
1
dengan produktivitas kerja Y.
Dengan mengetahui r
x1y
= 0,845 maka dapat diartikan bahwa variabel motivasi kerja X
1
memiliki hubungan positif dengan produktivitas kerja Y. Hal ini dikarenakan r
hitung
melebihi nilai 0,000 Sugiyono, 1999:183. Hasil r
x1y
= 0,845 berada pada interval koefisien ±
0,800 – 1,000 yang memiliki tingkat hubungan sangat tinggi. Jadi variabel motivasi kerja X
1
dengan variabel produktivitas kerja Y memiliki tingkat hubungan yang
sangat tinggi. Tingkat hubungan ini diyatakan dalam bentuk intepretasi sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat
tinggi Sugiyono, 2005:216. Arah hubungan ini dinyatakan dalam tanda + positif
dan – negatif. Tanda + positif menunjukkan adanya hubungan yang searah, yang berarti semakin tinggi nilai
motivasi kerja X
1
semakin tinggi pula nilai produktivitas kerja Y. Sedangkan tanda – negatif menunjukkan
hubungan berlawanan arah, yang berarti semakin tinggi nilai motivasi kerja X
1
semakin rendah nilai produktivitas kerja Y atau semakin rendah nilai motivasi kerja X
1
semakin tinggi nilai produktivitas kerja Y Arikunto, 1998:263, r
x1y
= 0,303 menunjukkan tanda + positif sehingga variabel motivasi kerja X
1
dengan variabel produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang searah.
Dengan demikian semakin tinggi nilai motivasi kerja X
1
semakin tinggi pula nilai produktivitas kerja Y. Signifikansi hubungan ini dinyatakan dengan cara
membandingkan antara t
hitung
dengan t
tabel
. Ketentuannya apabila t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, hal tersebut berarti tidak ada hubungan yang positif dan signifikan ketiga variabel bebas
dengan variabel terikat. Tetapi jika t
hitung
lebih besar dari t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
dierima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan
Sugiyono, 1999:185.
Dengan r
x1y
= 0,845, diperoleh t
hitung
= 2,526. Berdasarkan taraf signifikansi 5 serta derajat
kebebasan n – 2 = 35 – 2 = 33 diperoleh t
tabel
2,035. Dengan demikian, t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,526 2,035 sehingga variabel motivasi kerja X
1
dengan produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang signifikan.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja X
1
dengan produktivitas kerja Y memiliki hubungan yang positif sangat tinggi dan