F. Pembahasan
1. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Minat siswa
Melanjutkan Ke SMK Temuan sebanyak 92,02 orang tua siswa siswa kelas III SMPN I
Tembarak tergolong dalam status sosial ekonomi sangat rendah, merupakan paradok dengan tingginya biaya yang diperlukan dalam
pendidikan. Kondisi paradok ini menjelaskan ketidakmampuan sebagian besar orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah
menengah tingkat atas karena kekurangan biaya. Hasil korelasi variabel status sosial ekonomi dengan minat melanjutkan studi ke SMK kelas III
SMP Negeri I Tembarak sebesar 0,258, mengacu pada klasifikasi derajat hubungan maka hubungan sebesar 0,258 tergolong rendah yang berarti
bahwa status sosial ekonomi keluarga bukan merupakan pertimbangan utama siswa ketika berminat melanjutkan studi ke SMK. Sedangkan hasil
pengujian nilai t menunjukkan nilai
hitung
t
= 4,738 lebih besar dari
tabel
t = 1,653. Hal ini berarti bahwa hubungan antara status sosial ekonomi
orang tua dengan minat melanjutkan ke SMK adalah positif dan signifikan. Temuan hubungan tersebut bukan berarti suatu kepastian
bahwa siswa yang kondisi sosial ekonomi orang tuanya rendah pasti anaknya tidak melanjutkan sekolah, karena masih banyak faktor lain yang
memungkinkan siswa tetap dapat melanjutkan studi ke SMK. Terdapatnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan yang rendah antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan ke SMK dapat terjadi diduga karena 2 faktor
yaitu : a.
Faktor orang tua Di era globalisasi ini banyak orang berpendapat bahwa pendidikan
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai masa depan yang lebih baik bagi seseorang. Hal ini menjadi pemikiran bagi orang
tua yang mempunyai anak yang sedang menempuh pendidikan. Orang tua tentu saja menginginkan anak-anaknya memperoleh pendidikan
yang memadai untuk mancapai masa depan yang lebih cerah. Banyak orang tua tidak ragu-ragu mendorong anak-anaknya untuk terus
melanjutkan pendidikan, tetapi diluar semua itu status sosial ekonomi orng tua yang melekat dalam diri mereka merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi pembentukan minat anak untuk melanjutkan studi ke SMK.
Dari hasil penelitian ternyata terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan ke SMK. Artinya
variabel status sosial ekonomi orang tua mempengaruhi minat siswa dalam memilih SMK. Akan tetapi orang tua tetap berusaha semampu
mereka agar anaknya memcapai pendidikan yang tinggi. Apabila orang tua siswa berpenghasilan besar, maka mereka akan
menyekolahkan anaknya ke tingkat yang lebih tinggi, sebab orang tua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak ingin anaknya cepat bekerja, akan tetapi diharapkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi lagi, disamping itu orang tua
merasa mampu membiayai anaknya dan setelah lulus nanti dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah sesuai dengan bakat dan
kemampuan yang mereka miliki. Berbeda dengan orang tua yang status sosial ekonominya rendah. Mereka akan berpikir dua kali
sebelum mendorong anaknya untuk melanjutkan ke SMU. Biasanya anak bisa melihat keadaan sosial ekonomi keluarganya. Selain itu
orang tua juga mendorong agar anaknya masuk ke SMK. Karena dengan sekolah di SMK anaknya dapat bekal untuk langsung bekerja
dan diharapkan dapat membantu keluarganya. b.
Faktor Siswa Adanya hubungan antara hubungan antara status sosial ekonomi orang
tua dengan minat melanjutkan ke SMK dapat terjadi disebabkan karena siswa yang memiliki status sosial ekonomi orang tuanya yang
cenderung tinggi cenderung memiliki aspirasi pendidikan yang lebih tinggi karena dukungan dari kelebihan-kelebihan yang ada pada diri
orang tua mereka. Dengan keadaan yang seperti itu , mereka cenderung memiliki minat yang lebih tinggi untuk dapat melanjutkan
studi ke SMU agar setelah selesai dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi agar mencapai taraf kehidupan tertentu yang dikehendakinya.
Sebaliknya siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah biasanya lebih memiliki kesadaran akan keadaan mereka dan
keterbatasan yang mereka miliki. Dengan keadaan keterbatasan itu mereka biasanya kurang berminat melanjutkan studi ke SMU dan
lebih berminat melanjutkan studi ke SMK agar setelah lulus dari SMK dapat langsung bekerja guna meringankan beban orang tua mereka.
2. Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap SMK Dengan Minat Siswa
Melanjutkan ke SMK Temuan sebanyak 54,26 persepsi siswa terhadap SMK siswa kelas
III SMPN I Tembarak tergolong dalam kategori tinggi. Hasil korelasi variabel persepsi siswa terhadap SMK dengan minat melanjutkan studi ke
SMK kelas III SMP Negeri I Tembarak sebesar 0,412, mengacu pada klasifikasi derajat hubungan maka hubungan sebesar 0,412 tergolong
sedang yang berarti bahwa persepsi siswa terhadap SMK bukan merupakan pertimbangan utama siswa ketika berminat melanjutkan studi
ke SMK. Sedangkan hasil pengujian nilai t menunjukkan nilai
hitung
t
= 6,941 lebih besar dari
tabel
t = 1,653. Hal ini berarti bahwa hubungan antara
persepsi siswa terhadap SMK dengan minat melanjutkan ke SMK adalah positif dan signifikan. Temuan hubungan tersebut bukan berarti suatu
kepastian bahwa siswa yang mempunyai anggapan SMK lebih baik akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berminat melanjutkan ke SMK, karena masih banyak faktor lain yang memungkinkan siswa tetap dapat melanjutkan studi keSMK, misalnya
faktor prestasi, bakat, dan kemampuan orang tua. Begitu pula sebaliknya. Siswa yang beranggapan bahwa SMU baik, dia cenderung berminat
masuk SMU. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN