Interaksi elektron dengan radiasi elektromagnetik REM

sangat stabil dan intensitas warnanya tidak berubah dalam waktu yang lama Anonim, 2005.

D. Spektrofotometri Visibel 1.

Deskripsi umum Spektrofotometri visibel adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik sinar tampak 380-780 nm dengan memakai instrumen spektrofotometer Mulja dan Suharman, 1995. Spektrofotometri visibel termasuk dalam spektrofotometri serapan yang melakukan pengukuran suatu interaksi antara radiasi elektromagnetik REM dan molekul atau atom dari suatu zat kimia. Pada awalnya, pengukuran spektrofotometri pada daerah visibel disebut kolorimetri tetapi istilah “kolorimetri” lebih tepat digunakan untuk persepsi tentang warna Anonim, 1995.

2. Interaksi elektron dengan radiasi elektromagnetik REM

Dalam metode spektrofotometeri, larutan sampel akan mengabsorpsi REM dengan energi yang sesuai dan jumlah yang diserap tersebut berhubungan dengan konsentrasi dari analit dalam larutan. Suatu molekul mengabsorpsi photon dengan energi yang sesuai untuk menjalani suatu transisi Christian, G.D., 2004. Jenis – jenis absorpsi yang dapat terjadi antara lain: a. Absorpsi yang melibatkan transisi elektron , , dan n. Ada tiga macam distribusi elektron di dalam suatu senyawa organik secara umum yang selanjutnya dikenal sebagai orbital elektron pi , sigma , dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI elektron tidak berpasangan n. Apabila pada suatu molekul dikenakan radiasi elektromagnetik maka akan terjadi eksitasi elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi yang dikenal sebagai elektron anti-bonding Mulja dan Suharman, 1995. Gambar 4. Tingkat energi elektronik molekul Menurut Skoog et al, macam-macam transisi yang mungkin terjadi antara lain : 1 Transisi . Dibutuhkan energi yang besar untuk menginduksi terjadinya transisi dan terjadi pada daerah ultraviolet jauh 180 nm yang diberikan oleh ikatan tunggal kovalen dan menduduki orbital , sebagai contoh pada alkana yang memiliki ikatan karbon- karbon dan karbon-hidrogen Skoog et al., 1994. 2 Transisi n . Senyawa – senyawa jenuh yang mengandung atom dengan pasangan elektron bebas, seperti oksigen, nitrogen, belerang, atau halogen mampu melakukan transisi n . Secara umum, energi transisi yang dibutuhkan lebih kecil daripada transisi dan memiliki panjang gelombang antara 150-250 nm Skoog et al., 1998. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Transisi n . Transisi dari jenis ini meliputi transisi elektron – elektron heteroatom tak berikatan ke orbital anti ikatan . Serapan ini terjadi pada panjang gelombang yang panjang dan intensitas rendah. Transisi n menunjukkan pergeseran batoromik, yaitu pergeseran serapan menuju panjang gelombang yang lebih panjang Skoog et al., 1998. 4 Transisi . Transisi ini diberikan oleh ikatan rangkap dua dan tiga dari senyawa organik, yaitu dapat berupa alkena dan alkuna yang lebih mudah untuk tereksitasi dengan adanya radiasi elektromagnetik. Transisi ini juga yang paling mudah terbaca dan bertanggung jawab terhadap spektra elektronik pada panjang gelombang antara 200-700 nm. Dengan adanya konjugasi antara dua atau lebih kromofor maka dapat menggeser panjang gelombang serapan maksimum pada panjang gelombang yang lebih panjang Skoog et al.,1998. b. Absorpsi yang melibatkan transisi elektron d dan f. Transisi ini kebanyakan terjadi pada logam transisi. Untuk golongan lanthanide dan actinide proses absorbsi dihasilkan oleh transisi elektronik dari elektron 4f dan 5f. Untuk logam transisi seri pertama dan kedua, transisi elektronik dari elektron 3d dan 4d yang bertanggung jawab terhadap proses absorpsinya. Logam transisi memiliki orbital d yang masih kosong sebagian 3d dan 4d yang masing – masing dapat mengakomodasi sepasang elektron dan berikatan dengan suatu ligan membentuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kompleks serta menghasilkan spektra tertentu. Berikut ini merupakan urutan ligan berdasarkan kekuatan medan yang ditimbulkannya I - Br - Cl - F - OH - C 2 O 4 2- ~ H 2 O SCN - NH 3 etilendiamina o- fenantrolina NO 2 - CN - . Semakin besar kekuatan medannya maka panjang gelombang serapan maksimumnya menurun sebab energinya meningkat Skoog et al, 1998. c. Absorpsi yang melibatkan charge transfer. Absorpsi tipe ini sangat penting dalam suatu analisis, karena mempunyai daya serap molar yang sangat besar max 10.000. Oleh karena itu, kompleks ini mempunyai sensitifitas yang tinggi. Kompleks – kompleks anorganik yang melakukan absorpsi dengan charge transfer biasanya disebut kompleks charge transfer . Contoh dari kompleks ini antara lain adalah kompleks tiosianat dan fenol dengan besi III, kompleks o-fenantrolina dengan besi II, kompleks heksasianoferatII heksasianoferat III yang bertanggung jawab atas warna Prussian blue Skoog et al, 1998. Pada umumnya kompleks charge transfer yang melibatkan suatu ion logam, logam bertindak sebagai penerima elektron acceptor dan ligan sebagai donor elektron terkecuali untuk kompleks besiII dengan o-fenantrolina dimana ligannya merupakan penerima elektron sedangkan ion logam berperan sebagai donor elektron Skoog et al, 1998.

3. Analisis kuantitatif dengan spektrofotometri visibel