Preparasi krim simulasi Penentuan Kadar Hidrokuinon dalam Krim Simulasi 1. Pembuatan krim simulasi

dimaksudkan untuk mencegah terjadinya shock cooling, dimana terdapat perbedaan suhu yang signifikan dan dapat mengganggu stabilitas emulsi dari krim yang terbentuk. Setil alkohol yang meleleh pada suhu tinggi tadi dapat kembali memadat apabila suhu pada waktu pencampuran berubah secara drastis. Hal ini dapat membuat massa krim yang terbentuk menjadi kasar dan tidak nyaman pada waktu pengaplikasian.

2. Preparasi krim simulasi

Krim simulasi tersusun atas surfaktan nonionik, yaitu tween 80 dan setil alkohol. Menurut Newburger s Manual of Cosmetic Analysis 2 nd tahun 1977, emulsi yang tersusun dari surfaktan nonionik dapat di rusak dengan menambahkan salah satu fase secara berlebih. Pada penelitian ini digunakan campuran air-metanol 1:1 vv untuk memecah sistem emulsi sekaligus sebagai cairan pengekstrak dari hidrokuinon. Kandungan air dalam campuran tersebut dapat memecah sistem emulsi yang ada. Jika dilihat dari kelarutan hidrokuinon, satu bagian hidrokuinon larut dalam 17 bagian air dan satu bagian hidrokuinon juga larut dalam 4 bagian alkohol Anonim, 1999. Hidrokuinon mudah larut dalam alkohol dan air, sehingga campuran air-metanol dapat digunakan untuk menarik hidrokuinon dalam krim simulasi. Pada krim terdapat lebih dari satu komponen, maka yang tertarik ke dalam campuran air-metanol tidak hanya hidrokuinon. Bahan-bahan lain yang larut dalam air dan alkohol juga dapat ikut terekstraksi. Bahan-bahan lain yang dapat ikut terekstraksi adalah gliserin, tween 80 dan setil alkohol. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan alkohol adalah etanol dimana mengandung tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kurang dari 94,9 v v dan tidak lebih dari 96,0 vv C 2 H 5 OH pada suhu 15,56 o C. Dalam penelitian ini digunakan metanol bukan etanol. Hal ini didasarkan pada kepolaran bahan, dimana metanol lebih polar dibandingkan etanol. Hidrokuinon bersifat relatif polar dibandingkan setil alkohol dan tween 80 sehingga dapat lebih mudah tertarik ke dalam campuran air-metanol. Proses ekstraksi dilakukan diatas waterbath pada suhu ±60 o C selama 30 menit. Pemanasan ini dimaksudkan untuk menambahkan energi dari luar sehingga dapat meningkatkan proses ekstraksi dari krim simulasi. Waktu selama 30 menit merupakan hasil optimasi. Setelah dilakukan proses ekstraksi selesai dan suhu dari larutan sampel sudah kembali normal, dapat dilakukan proses penyaringan. Proses penyaringan dimaksudkan untuk membantu memisahkan antara fase air- metanol dengan fase minyak. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kertas saring berukuran pori kecil, yaitu 0,45 µm. Dengan ukuran pori ini sudah mampu menahan semua fase minyak yang tidak larut dalam campuran air-metanol. Selanjutnya, filtrat dari air-metanol dapat langsung dilakukan analisis.

3. Penetapan kadar hidrokuinon