Analisis kuantitatif dengan spektrofotometri visibel

kompleks serta menghasilkan spektra tertentu. Berikut ini merupakan urutan ligan berdasarkan kekuatan medan yang ditimbulkannya I - Br - Cl - F - OH - C 2 O 4 2- ~ H 2 O SCN - NH 3 etilendiamina o- fenantrolina NO 2 - CN - . Semakin besar kekuatan medannya maka panjang gelombang serapan maksimumnya menurun sebab energinya meningkat Skoog et al, 1998. c. Absorpsi yang melibatkan charge transfer. Absorpsi tipe ini sangat penting dalam suatu analisis, karena mempunyai daya serap molar yang sangat besar max 10.000. Oleh karena itu, kompleks ini mempunyai sensitifitas yang tinggi. Kompleks – kompleks anorganik yang melakukan absorpsi dengan charge transfer biasanya disebut kompleks charge transfer . Contoh dari kompleks ini antara lain adalah kompleks tiosianat dan fenol dengan besi III, kompleks o-fenantrolina dengan besi II, kompleks heksasianoferatII heksasianoferat III yang bertanggung jawab atas warna Prussian blue Skoog et al, 1998. Pada umumnya kompleks charge transfer yang melibatkan suatu ion logam, logam bertindak sebagai penerima elektron acceptor dan ligan sebagai donor elektron terkecuali untuk kompleks besiII dengan o-fenantrolina dimana ligannya merupakan penerima elektron sedangkan ion logam berperan sebagai donor elektron Skoog et al, 1998.

3. Analisis kuantitatif dengan spektrofotometri visibel

Besarnya radiasi elektromagnetik monokromatik yang dapat diserap oleh kromofor dapat digambarkan dengan dua hukum klasik, yaitu hukum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lambert dan Beer. Hukum Lambert menyatakan bahwa bila cahaya monokromatik melewati medium tembus cahaya, laju berkurangnya intensitas oleh bertambahnya ketebalan, berbanding lurus dengan intensitas cahaya. Hukum Beer menyatakan bahwa intensitas berkas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linier Bassett et al, 1994. Analisis dengan spektrofotometri UV-Vis selalu melibatkan pembacaan serapan radiasi elektromagnetik oleh molekul atau radiasi elektromagnetik yang diteruskan. Keduanya dikenal sebagai serapan A tanpa satuan dan transmitan dengan satuan persen T Mulja dan Suharman, 1995. Bouger, Lambert dan Beer membuat formula secara matematik hubungan antara transmitan atau serapan terhadap intensitas radiasi atau konsentrasi zat yang dianalisis dan tebal kuvet yang mengabsorpsi sebagai : = = 10 . . = 1 = . . dimana: T = persen transmitan; I o = intensitas radiasi yang datang; I t = intensitas radiasi yang diteruskan; ε = daya serap molar Lt.mol -1 cm -1 ; c = konsentrasi mol Lt -1 ; b = tebal kuvet cm; dan A = serapan Mulja dan Suharman, 1995. Menurut Farmakope Indonesia edisi ke-IV tahun 1995, hubungan antara transmitan atau serapan terhadap intensitas radiasi atau konsentrasi zat yang dianalisis dan tebal kuvet dinyatakan sebagai : Log 10 1T = A = abc = bc PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dimana : A = serapan logaritma dasar 10 dari kebalikan transmitan T; a = daya serap hasil bagi serapan A dibagi dengan hasil perkalian kadar yang dinyatakan dalam g per liter zat c dan panjang sel dalam cm b; = daya serap molar hasil bagi serapan A dengan perkalian kadar zat, dinyatakan dalam mol per liter, dan panjang serapan dalam cm. Serapan jenis yang diberi simbol A 1 , 1 cm adalah serapan dari larutan 1 zat terlarut dalam sel dengan ketebalan 1 cm. Harga serapan jenis pada panjang gelombang tertentu dalam suatu pelarut merupakan sifat dari zat terlarut. Untuk pembacaan serapan A atau transmitan T pada daerah yang terbatas, kesalahan penentuan kadar hasil analisis dinyatakan sebagai : = 0,4343 log . ∆ T adalah harga rentang skala transmitan terkecil dari alat yang masih dapat terbaca pada analisis dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Pembacaan A0,2- 0,8 atau T 15-65 akan memberikan persentase kesalahan analisis yang dapat diterima 0,5-1 untuk ∆ T = 1 Mulja dan Suharman, 1995.

E. Validitas Metode Analisis