Akurasi Presisi Linieritas dan rentang Spesifisitas LOD Limit of Detection dan LOQ Limit of Quantitation

larutan tersebut pada panjang gelombang serapan maksimum yang diperoleh. Lakukan replikasi sebanyak 6 kali.

F. Analisis Hasil

Validitas dari metode yang dipakai dalam penetapan kadar hidrokuinon secara spektrofotometri visibel dengan pereaksi o-fenantrolina dapat ditentukan berdasarkan parameter berikut:

1. Akurasi

Akurasi metode analisis dinyatakan dengan recovery yang dapat dihitung dengan cara berikut: Recover y = Kadar Terukur Kadar Terhitung x 100 Metode yang digunakan adalah untuk menganalisis bahan obat dengan kadar lebih dari 1 namun kurang dari 10 , maka dalam penelitian ini rentang recovery yang digunakan yaitu 97-103 agar metode analisis yang dilakukan dapat dikatakan memiliki akurasi yang baik.

2. Presisi

Presisis metode analisis dinyatakan dengan KV koefisien variasi yang dapat dihitung dengan cara berikut: KV= Simpangan kadar terukur r erata kadar ter ukur x 100 Metode ini dapat dikatakan memiliki presisi yang baik, apabila KV yang dihasilkan harus 2,5 . Semakin kecil standar KV yang digunakan maka presisi metode yang digunakan semakin baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Linieritas dan rentang

Linieritas dilihat dari harga r koefisien korelasi hasil pengukuran seri baku hidrokuinon. Suatu metode dapat dikatakan memiliki linieritas yang baik jika r 0,99 atau r 2 0,997. Rentang ditentukan dari kadar hidrokuinon yang digunakan dalam analisis, mulai dari kadar terkecil hingga terbesar.

4. Spesifisitas

Spesifisitas ditentukan dengan membandingkan spektra serapan antara larutan baku dan sampel. Suatu metode dapat dikatakan memiliki spesifisitas yang baik jika diperoleh hasil spektra yang lebih kurang sama antara larutan baku dan sampel yang dianalisis.

5. LOD Limit of Detection dan LOQ Limit of Quantitation

LOD dan LOQ dapat dihitung menggunakan rumus: LOD = 3Sy x b dan LOQ = 10Sy x b Dimana Syx merupakan simpangan baku residual yang diperoleh melalui akar dari jumlah Y-Y 2 dibagi n-2, sedangkan b merupakan slope dari persaman kurva baku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Optimasi Metode

Penetapan kadar hidrokuinon pada penelitian ini dilakukan dengan mengadaptasi metode penetapan kadar besi III menggunakan pereaksi o- fenantrolina secara spektrofotometri visibel. Berdasarkan metode tersebut, hidrokuinon yang memiliki sifat sebagai reduktor akan mereduksi besi III menjadi besi II berdasarkan reaksi sebagai berikut: 2Fe 3+ HO OH 2Fe 2+ O O 2H + Kuinon Hidrokuinon Gambar 5. Reaksi redoks antara ion besi III dan hidrokuinon. Dalam reaksi tersebut, hidrokuinon yang berfungsi sebagai reduktor akan mengalami oksidasi menjadi kuinon, sedangkan besi III akan mengalami reduksi menjadi besi II. Besi III yang diperoleh dari larutan FeCl 3 .6H 2 O ini harus ditambahkan berlebih agar semua hidrokuinon dapat habis bereaksi membentuk kuinon. Akan tetapi, kelebihan jumlah besi III yang ada di dalam larutan tidak boleh terlalu banyak sebab dapat mengganggu pada waktu pengukuran. Pada metode ini kadar hidrokuinon ditentukan dengan mengukur serapan dari senyawa kompleks yang dihasilkan dari reaksi antara besi II dan o - fenantrolina. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI