c. Larutan o-fenantrolina 0,25 . Lebih kurang 0,0625 g o-
fenantrolina p.a. ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml dan dilarutkan dengan 2,5 ml etanol p.a., lalu diencerkan dengan akuades hingga
tanda. Larutan harus disimpan dibotol gelap. d.
Larutan natrium asetat 0,25 . Lebih kurang 0,025 g natrium asetat p.a. ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml dan dilarutkan
dengan akuades hingga tanda. Larutan disimpan dalam lemari pendingin.
2. Optimasi metode
a. Penentuan Operating Time OT. Sebanyak 0,15 ml larutan
FeCl
3
.6H
2
O 0,4 mgFeml ditambahkan dengan 0,25 ml larutan hidrokuinon 0,01 . Larutan tersebut ditambahkan 1-3 tetes larutan natrium asetat 0,25 untuk
mendapatkan pH~3,5. Kemudian ditambahkan 0,5 ml larutan o-fenantrolina 0,25 . Larutan digojog hingga homogen. Pengukuran operating time dilakukan pada
panjang gelombang serapan maksimum teoritis, yaitu 508 nm. b.
Penentuan panjang gelombang serapan maksimum
max
. Diambil tiga buah labu ukur 10 ml, lalu pada masing – masing labu tersebut tambahkan
sebanyak 0,15 ml larutan FeCl
3
.6H
2
O 0,4 mgFeml dan secara berurutan ditambahkan sebanyak 0,15 ml; 0,25 ml; dan 0,35 ml larutan hidrokuinon 0,01 .
Setelah itu, masing-masing larutan tersebut ditambahkan dengan 1-3 tetes larutan natrium asetat 0,25 untuk mendapatkan pH~3,5. Kemudian tambahkan 0,5 ml
larutan o-fenantrolina 0,25 . Larutan digojog hingga homogen dan didiamkan selama operating time lalu ukur serapan larutan tersebut pada rentang panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gelombang antara 450-550 nm. Dari hasil pengukuran ditentukan panjang gelombang berapa yang memberikan serapan maksimum.
c. Pembuatan kurva baku. Diambil lima buah labu ukur, lalu pada
masing-masing labu tersebut ditambahkan 0,15 ml larutan FeCl
3
.6H
2
O 0,4 mgFeml, dan secara berurutan ditambahkan sebanyak 0,15 ml; 0,20 ml; 0,25 ml;
0,30 ml; dan 0,35 ml larutan hidrokuinon 0,1 . Setelah itu, masing – masing larutan ditambahkan dengan 1-3 tetes larutan natrium asetat 0,25 untuk
mendapatkan pH~3,5. Kemudian ditambahkan 0,5 ml larutan o-fenantrolina 0,25 pada masing-masing labu. Larutan digojog hingga homogen dan didiamkan
selama operating time lalu diukur serapan larutan tersebut pada panjang gelombang serapan maksimum yang diperoleh.
3. Penetapan kadar hidrokuinon dalam krim simulasi
a. Pembuatan krim simulasi. Dibuat krim simulasi dengan formula
sebagai berikut: R Hidrokuinon 2
Setil alkohol
20 Vaselin
putih 5
Parafin cair
7 Tween
80 7
Gliserin 7
Akuades 50
. Gliserin dan tween 80 dicampur dalam cawan porselen i, kemudian di cawan
porselen ii yang lain dicampurkan juga vaselin putih dan parafin cair. Sambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencampur bahan-bahan di atas, setil alkohol dimasukkan ke dalam cawan porselen iii dan dilelehkan diatas waterbath. Setelah semuanya meleleh, ketiga
isi cawan porselen tersebut dicampur dalam suatu mortir hangat sambil dilakukan pengadukan yang cepat dan kontinyu disertai penambahan akuades hangat sedikit
demi sedikit hingga terbentuk massa krim yang homogen. b.
Preparasi krim simulasi. Lebih kurang 20 mg hidrokuinon p.a. ditimbang seksama dan dimasukkan ke dalam lebih kurang 1 g krim simulasi.
Krim dan hidrokuinon diaduk hingga rata dan dimasukkan dalam labu ukur 50 ml. Krim yang mengandung hidrokuinon tersebut didispersikan dalam 25 ml
campuran akuades : metanol p.a. 1:1 vv. Kemudian labu ditutup dan digojog kuat sampai homogen. Penggojogan dilakukan selama sedikitnya 1 menit. Labu
tersebut ditaruh di atas waterbath dengan suhu 60
o
C selama 30 menit untuk meningkatkan proses ekstraksi. Setelah itu, labu didinginkan dan diencerkan
dengan campuran akuades : metanol p.a. 1:1 vv hingga tanda. Ekstrak yang diperoleh disaring menggunakan kertas saring Schleicher Schuell REF-
NO:410214, berdiameter 50 mm dan ukuran pori sebesar 0,45 µm. Pengukuran dilakukan dalam kurun waktu 24 jam.
c. Penetapan kadar hidrokuinon. Sebanyak 0,075 ml larutan
hidrokuinon hasil preparasi tadi diambil dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml yang telah berisi 0,15 ml larutan FeCl
3
.6H
2
O 0,4 mgFeml. Lalu ditambahkan beberapa tetes larutan natrium asetat 0,25 untuk mendapatkan pH~3,5. Setelah
itu, ditambahkan 0,5 ml larutan o-fenantrolina 0,25 . Larutan digojog hingga homogen dan didiamkan selama operating time lalu lakukan pengukuran serapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
larutan tersebut pada panjang gelombang serapan maksimum yang diperoleh. Lakukan replikasi sebanyak 6 kali.
F. Analisis Hasil