Tekstur PEMBUATAN MIE TEPUNG KULIT PISANG KEPOK (Kajian Substitusi Tepung Kulit Pisang Kepok Pada Tepung Terigu Dan Penambahan Telur).

Pada Gambar 10, menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan telur dan semakin besar substitusi tepung terigu, maka elastisitas mie kering akan semakin meningkat dan sebaliknya, semakin rendah penambahan telur dan semakin rendah substitusi tepung terigu, maka elastisitas mie kering akan semakin menurun. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi tepung terigu dapat meningkatkan kadar gluten dalam adonan mie yang dapat meningkatkan elastisitas mie kering yang dihasilkan, demikian pula semakin semakin tinggi penambahan telur, karena telur dapat membantu untuk memperbaiki kualitas adonan mie dan telur dapat mengikat pati dalam tepung terigu serta dapat mengikat bahan – bahan lain Binding Agent sehingga tidak mudah putus. Seperti yang dikemukakan De Man 1997, gluten merupakan komponen yang bersifat elastis, kokoh dan mudah direntangkan extenbility. Hal ini didukung oleh Winarno 1993, penambahan telur pada pembuatan mie dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dan tekstur mie menjadi lebih liat sehingga tidak mudah putus-putus karena kandungan protein albumin pada telur yang berfungsi sebagai pengikat adonan.

C. Hasil Uji Organoleptik

Kualitas bahan pangan dapat diketahui dengan tiga cara yaitu kimiawi, fisik dan sensorik. Diterima tidaknya produk pangan oleh konsumen banyak ditentukan oleh faktor mutu terutama mutu organoleptik. Sifat organoleptik adalah sifat bahan yang dimulai dengan menggunakan indera manusia yaitu indera penglihatan, pembau dan perasa. Sifat organoleptik mie kering yang diuji meliputi tekstur, warna dan rasa. Penelitian mie kering yang dihasilkan diujikan secara organoleptik meliputi:

1. Tekstur

Berdasarkan uji friedman Lampiran 11, terhadap warna mie kering terdapat perbedaan yang nyata pada p ≤ 0,05. Jumlah ranking kesukaan panelis dapat dilihat pada Tabel 15. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 15 . Jumlah ranking kesukaan tekstur pada produk mie kering. Perlakuan Substitusi Tepung Kulit Pisang Kepok pada Tepung Terigu Penambahan Telur vb Jumlah Ranking Tekstur 15 18 20 22 108 110 136 20 18 20 22 103 105 107 25 18 20 22 68 75 84 Ket: Semakin besar nilai semakin disukai Pada Tabel 15. tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur mie kering didapatkan jumlah ranking kesukaan 68 - 136 masuk dalam skala tidak suka – sangat suka. Perlakuan substitusi tepung kulit pisang kepok 15 dan penambahan jumlah telur 22 dengan tingkat kesukaan tertinggi, sedangkan perlakuan substitusi tepung kulit pisang kepok 25 dan penambahan telur 18 dengan tingkat kesukaan terendah. Dimana tekstur mie yang dihasilkan sesuai dengan tekstur mie pada umumnya, agak disukai oleh panelis. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi substitusi tepung terigu maka akan meningkatkan elastisitas mie, dan semakin tinggi penambahan telur maka akan membantu memperbaiki tekstur mie karena telur mempunyai sifat yang dapat mengikat bahan-bahan lain Binding Agent sehingga tidak mudah terputus. Demikian pula pada penambahan telur dapat mempengruhi tekstur mie yang dihasilkan, dimana protein telur jika dipanaskan akan terkoagulasi, sehingga produk mie kering mempunyai daya elastisitas yang cukup baik yaitu tekstur mie yang dihasilkan menjadi lebih kenyal dan disukai oleh konsumen. Menurut Haryanto Pangloli 1992, menyatakan gluten yang ada dalam adonan tidak mudah pecah atau robek pada waktu dipipihkan. Sifat – sifat inilah yang meningkatkan tekstur mie yang dihasilkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hal ini didukung oleh Winarno 1993, yang menyatakan penambahan telur pada pembuatan mie dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dan tekstur mie menjadi lebih liat, sehingga tidak mudah putus-putus karena kandungan protein albumin pada telur yang berfungsi sebagai pengikat adonan.

2. Warna