lingkungan, dan keadaan orang-orang disekitar bahkan situasi setempat
seperti suhu
udara. Baron
dan Byrne
2005 mengelompokkan faktor-faktor agresi kedalam 3 kelopok besar yang
kemudian dari ketiga kelompok tersebut terbagi lagi kedalam beberapa bagian. Ada pun faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Faktor Sosial
1 Frustasi
Koeswara 1998 mendefenisikan frustasi sebagai suatu situasi dimana seorang individu mengalami
keterhambatan atau kegagalan dalam mencapai tujuan tertentu yang diinginkan oleh individu tersebut. Selain itu,
Brekowist dalam
Koeswara,1998 mengemukakan
pendapat bahwa ada dua macam fakor yang menjadi prasyarat munculnya agresi yaitu kesiapan untuk bertindak
agresi yang terbentuk dari pengalaman frustasi dan stimulus-stimulus ekternal yang memicu munculnya
agresi. Hal ini berarti seorang individu bertindak agresi karena adanya frustasi dimana individu tersebut berada
dalam situasi yang tidak menyenangkan dan ingin mengatasi situasi tersebut dengan berbagai cara dan salah
satunya adalah melakukan tindakan agresi Berkowist dalam Koeswara, 1998. Baron Baron dan Byrne, 2005
juga berpendapat bahwa frustasi menjadi pemicu agresi dalam situasi tertentu terutama penyebabnya dipandang
tidak adil atau tidak legal. 2
Provokasi Langsung Agresi biasanya merupakan hasil dari provokasi
fisik atau verbal dari orang lain. Provokasi yang biasanya memicu seseorang melakukan tindakan agresi yakni
berupa kritik yang dianggap tidak adil, ungkapan sarkastis, dan kekerasan fisik. Jarang seseorang menghindar apabila
dirinya menerima suatu bentuk agresi dari orang lain. Sebaliknya mereka akan membalasnya dengan lebih
sedikit, sama besar atau bahkan melebihi agresi yang mereka terima karena mereka beranggapan bahwa orang
lain memiliki tujuan untuk menyakiti mereka Baron dan Byrne, 2005. Selain itu, Geen dalam Koeswara,1998
percaya bahwa provokasi merupakan pemicu timbulnya agresi karena provokasi biasanya merupakan serangan
terhadap rasa harga diri self-esteem seorang individu. 3
Tayangan Kekerasan di Media Massa Hasil penelitian membuktikan bahwa film atau
program-program televisi yang menayangkan aksi kekerasan dapat membuat seseorang untuk melakukan
tindakan agresi dengan cara yang pada awalnya tidak
terbayangkan oleh mereka Baron dan Byrne, 2005. Busman dan Anderson dalam Baron dan Byrne, 2005
berpendapat bawa media dapat menjadi efek yang kuat bagi kognitif yang berhubungan dengan agresi, secara
perlahan-lahan dapat membentuk hostile expectation bias yang pada akhirnya jika ekspetasinya kuat maka seorang
individu dapat menunjukkan reaksi agresi.
b. Karakteristik Kepribadian