68
B. Profil Informan
1. Deskripsi Informan 1 YD
Informan pertama dalam penelitian ini adalah seorang laki- laki berusia 24 tahun dengan inisial YD. YD memiliki postur tubuh
yang kurus dan berkulit hitam. YD merupakan sosok yang ramah, sangat terbuka untuk membantu memberikan data dan sangat aktif
berbicara sehingga dalam proses rapport dan wawancara dapat berjalan dengan lancar. YD merupakan seorang mahasiwa etnis Nusa
Tenggara Timur dan sedang menempuh kuliah di sebuah universitas di Yogyakarta. YD sudah berada di Yogyakarta selama 6 tahun.
Selain itu, YD merupakan anak ke-3 dari 6 bersaudara. 2.
Deskripsi Informan 2 JB Informan kedua dalam penelitian ini adalah seorang laki-
laki berusia 23 tahun dengan inisial JB. JB memiliki postur tubuh yang kurus, tinggi, dan berkulit hitam.Selain itu, JB merupakan anak
ke-2 dari 2 bersaudara. Akan tetapi, kakak pertama JB sudah meninggal ketika JB masih kecil. Dalam proses wawancara dengan
JB, dapat dilihat bahwa dibalik tampangnya yang kaku dan keras JB merupakan sosok yang ramah. Keramahannya ditunjukkan dengan
cara JB mau terbuka untuk membantu memberikan data dan sangat aktif berbicara sehingga dalam proses rapport dan wawancara dapat
berjalan dengan lancar. JB juga merupakan seorang mahasiwa etnis Nusa Tenggara Timur dan sedang menempuh kuliah di sebuah
69
universitas di Yogyakarta. JB sudah berada di Yogyakarta selama 4 tahun.
3. Deskripsi Informan 3 RS
Informan ketiga dalam penelitian ini adalah seorang laki- laki berusia 23 tahun dengan inisial RS. RS memiliki postur tubuh
yang pendek, gemuk, dan berkulit hitam. RS juga menggunakan anting-anting. Selain itu, subjek RS merupakan orang yang pendiam,
susah diajak berbicara, dan terkesan menutup diri dari orang lain. RS merupakan seorang mahasiwa etnis Nusa Tenggara Timur dan sedang
menempuh kuliah di sebuah universitas di Yogyakarta. RS sudah berada di Yogyakarta selama 4 tahun. Selain itu, RS merupakan anak
ke-2 dari 5 bersaudara. 4.
Deskripsi Informan 4 ID Informan keempat dalam penelitian ini adalah seorang laki-
laki berusia 22 tahun dengan inisial ID. IDmemiliki postur tubuh yang pendek, kurus dan berkulit sawo matang. ID juga menggunakan
anting-anting. Selain itu, subjek ID merupakan pendiam dan terkesansangat menutup diri terhadap orang yang dikenal sehingga
sulit untuk diajak berbicara. ID merupakan seorang mahasiwa etnis Nusa Tenggara Timur dan sedang menempuh kuliah di sebuah
universitas di Yogyakarta. ID sudah berada di Yogyakarta selama 3 tahun. Selain itu, ID merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara.
70
Tabel 7. Rangkuman Tema Hasil Analisis Tematik Informan 1 YD
Informan 2 JB Informan 3 RS
Informan 4ID Faktor Sosial
Lingkungan tempat tinggal :
1. Tindakan agresi
bawaan dari kecil karena pengaruh
lingkungan. Disana kehidupan
keras1YD12-17
2. Semua anak laki-laki
dituntut untuk menjadi pemimpin
dalam hal dapat melindungi keluarga
1YD455-459
Orang tua : 1.
Orang tua di Timor mendidiknya dengan
cara “diujung rotan ada emas” sehingga
mau tidak mau kita terima rotan dulu
baru dapat emas di
Lingkungan tempat tinggal :
1. Lingkungan menyelesaikan
masalah dengan duel 2JB289- 292
2. Orang tua dan orang-orang hebat di
NTT cenderung menggunakan kekerasan 2JB705-709
3. Laki-laki di NTT berstatus sebagai
om, menjadi panglima dan pelindung keluarga 2JB1143-
1147
4. Laki-laki dituntut untuk menjadi
pelindung di lingkungan pertemanan 2JB1172-1175
5. 80 orang NTT menyelesaikan
masalah dengan kekerasan 2JB 1199-1201
Orang tua : 1.
Tindakan agresi dilakukan semenjak SMA karena pengaruh
lingkungan, orang tua sering ditinggal dan asrama 2JB7-15
Lingkungan tempat tinggal :
1. Lingkungan keras dan
didikannya buat rusak, kehidupan keras dari
kecil sampai besar, dan banyak yang tidak
sekolah 3RS281-291
2. Penyelesaian masalah
dengan kekerasan 3RS306-312
Orang tua: 1.
Orang tua mendisiplinkan anak
dengan kekerasan seperti memukul
3RS326-342
2. Orang tua
mendisiplinkan dengan memukul dan
menggunakan kata-kata kasar 3RS343-349
Lingkungan tempat tinggal : 1.
Rata-rata anak laki-laki yang berajak dewasa sudah
mengkomsumsi alkohol dan membut keributan
4ID181-191
2. Lingkungan kebanyakan
menyelesaikan masalah dengan kekerasan
4ID228-229
3. Tetangga atau keluarga
awalnya menyelesaikan masalah dengan kekerasan
baru damai 4ID231-239
4. Kebiasaan buruk
dilingkungan terus bawa ke Jogja 4ID268-270
5. Biasa mabuk terus
terpengaruh dengan lingkungan 4ID274-275
Orang tua :
71
ujung rotan 1YD542-547
2. Tidak sering pukul
tapi saya lebih memilih keluar
rumah dari pada harus kena pukul
1YD550-556
3. Sering dipukul
sewaktu kecil karena kenakalan bahkan
SMA juga masih di pukul. Biasanya
ditampar 1YD561- 567
Kelompok pertemanan :
1. Perkumpulan anak
kompleks di Timor Motabuik
mempunyai slogan “apabila satu disakiti
semua disakiti” 1YD284-289
2. Dari generasi ke
generasi memiliki satu slogan “satu
2. Pada saat ada masalah maka akan
dimarahi orang tua, tidak dicarikan solusi walaupun posisi adalah
korban. Menjadi beban secara psikis dan mencari jalan pintas
2JB446-464
3. Saat masalah orang tua marah-
marah, tidak percaya dengan anak dan sulit membangun komunikasi.
Masalah privasi lebih banyak terbuka ke teman 2JB470-485
4. Dulu sandaran terakhir orang tua
ketika tidak mendapat sandaran dari orang tua mak mencari keluar
2JB493-498
5. Tindakan kekerasan merupakan hal
biasa karena karakter dan didikan orang tua 2JB524-519
6. Pendidikan orang tua membunuh
karakter 2JB532-546 7.
Orang tua disiplinkan anak dengan rotan dan berlutut 2JB553-556
8. Saat pulang larut malam sangsinya
cuci piring SD 2JB615-617 9.
Tindakan kekerasan merupakan modeling dari kecil 2JB658-668
10. Kekerasan merupakan karakter
yag dibentuk sejak kecil
Kelompok pertemanan :
1. Awal datang ke Jogja
terpengaruh dan bergabung dengan
teman melakukan tindakan tidak baik
3RS6-9
2. Lingkungan pertemanan
semuanya pemabuk kalau tidak ikut
dikatakan bencong dan penakut 3RS294-303
3. Lingkungan pertemanan
akan mencap bencong dan penakut kalau tidak
minum mabuk dan melakukan kekerasan
2RS 317-321
4. Melakukan tindakan
agresi maka akan dapat teman yang banyak
3RS406-407
Rasa Solidaritas :
1. Setuju ikut tawuran
karena rasa setia kawan dan merasa susah
Saat mabuk atau pajak maka bapak atau om akan pukul
depan umum 4ID344-349
Kelompok pertemanan :
1. Tidak minum alkohol
dikatakan sombong dan dijauhi oleh teman sehingga
tidak bisa menghindar 4ID196-202
2. Tidak ikut minum dan pajak
dikatakann sombong dan tidak tahu bergaul
4ID206-207
3. Minum mabuk, pajak dan
buat rusuk akan mendapat banyak teman kalau tidak
maka akan dianiaya dan tidak dianggap 4ID209-
214
4. Kalau tidak minum, pajak,
dan berkumpul saat bertemu dijalan akan dipukul dan
dipajak 4ID217-223
Rasa Solidaritas :
1. Terlibat tawuran karena
diajak teman dan membawa
72
disakiti semua disakiti” dan akan
membalas jika ada kesempatan
1YD305-310
3. Saat di Jogja orang
NTT adalah saudara semua jadi kalau
mereka disakiti maka saya juga
merasa sakit 1YD396-398
4. Sampai sekarang
masih tetap pegang slogan tersebut
walaupun tinggal di daerah yang berbeda
1YD402-404
5. Slogan tersebut
sudah turun temuru dari angkatan kakak-
kakak 1YD655- 663
Rasa Solidaritas : 1.
Ikut tawuran karena rasa solidaritas antar
sesama teman. Tidak 2JB711-716
Lingkungan sekolah dan asrama :
1. Pola disiplin di sekolah
menggunakan kekerasan rotan 2JB559-568
2. Saat tidak mengerjakan tugas
sangsinya berlutut, hormat tiang bendera, dan dipukul
menggunakan kabel 2JB570- 573
3. Saat di srama tidak masuk 10 besar
maka buka baju dan di pukul menggunakan kabel sebanyak 5
kali. Bolos maka guling di kerikil 2JB580-589
4. SMP dianiaya dan dipaksa bersaing
2JB624-636 5.
SMA dianiaya dan di tampar tidak mau sekolah pindah sekolah 3
kali 2JB638-645 6.
Di sekolah setiap melakukan kesalahan selalu dihukum dengan
kekerasan 2JB678-679 7.
Saat diasrama sudah menjadi budaya adik asrama harus patuh
pada kakak asrama dan setiap melakukan kesalahan akan dipukul
senang sama-sama 3RS28-31
2. Tindakan kekerasan
yang dilakukan untuk membantu teman
menyandra orang 3RS54-67
3. Setuju ikut tawuran
karena teman meminta tolong 3RS 79-82
4. Melakukan kekerasan
karena diajak teman untuk memukul orang
yang sudah memukul temannya 3RS176-
184
5. Tujuan melakukan
tindakan agresi yaitu untuk membantu teman
yang kesusahan karena sama-sama anak rantau
dan susah senang sama- sama 3RS189-195
6. Setuju melakukan
kekerasan pada orang lain karena ingin
membalas orang yang sudah memukul
nama daerah sehingga tidak bisa menolak 4ID94-98
2. Setuju terlibat karena
dipengaruhi oleh teman 4ID297-303
3. Setuju ikut terlibat
perkelahian karena tidak terima teman diperlakukan
seperti itu oleh orang lain 4ID306-316
4. Setuju ikut berkelahi karena
diajak teman satu daerah Timor 4ID327-340
73
tega melihat teman di keroyok. Hal ini
tidak bisa dirubah karena sudah
mendarah daging 1YD39-44
2. Kalau di Jogja ikut
tawuran karena rasa solidaritas
1YD72-73
3. Setuju terlibat
tawuran karena rasa solidaritas. Saya
punya kena tumbuk masa saya harus
diam? Apa lagi kita sesama dari Timor
1YD171-175
4. Setuju ikut tawuran
karena rasa solidaritas. Merasa
saudara mendapat masalah jadi sudah
jadi kewajiban untuk saling melindungi
1YD244-249
5. Rasa solidaritas
tidak selalu ikut 2JB686-693
Kelompok pertemanan : 1.
Banyak bergaul dengan pemabuk 2JB33-36
2. Senang bisa masuk dalam dunia
para pemabuk dan tidak mampu menghindarinya 2JB38-44
3. Tidak berkelahi dan minum
mabuk di cap bencong, tidak ada teman, semua teman pemabuk jadi
terjerumus dan tidak bias keluar atau menghindar 2JB88-100
4. Tidak minum mabuk dijauhi dan
tidak punya teman dan saat masa kritis tersebut sangat
membutuhkan teman sehingga pertemanan dalam bentuk apapun
harus terlibat 2JB104-113
5. Lingkungan pertemanan semua
pemabuk bahkan dalam kelas saat pelajaran minum mabuk
2JB123-136
6. Topik paling menarik yang
diceritakan para pemuda adalah pengalaman minum mabuk dan
berkelahi jadi tergerak untuk meniru 227-237
temannya 3RS237- 245
7. Ikut terlibat perkelahian
karena merasa kasian pada teman. Sesama
anak rantau dan hidup bersama tidak terima
teman diperlakukan seperti itu 3RS248-
251
8. Ikut terlibat perkelahian
karena ikut-ikut dan diajak teman yang
berasal dari satu daerah Timor 3RS255-268
9. Ikut terlibat tawuran
karena diajak senior- senior dan sebagai adik
merasa tidak terima senior diperlakukan
seperti itu 3RS426- 435
74
berkelahi namun sekarang untuk
menempuh jalan damai 1YD330-
334
6. Ikut melakukan
tindakan agresi karena merasa
sesama orang NTT dan perantau jadi
mereka mendapat masalah saya juga
harus terlibat sebagai bentuk rasa
solidaritas 1YD342-345
7. Doktrin yang ditamankan oleh
kakak- kakak “kesana Jawa harus
tunjukkan diri keras” saat datang ke Jogja 2JB260-265
8. Kakak-kakak di Jogja cerita
setiap berkumpul “kesana Jawa harus keras kekerasan kalau
tidak kamu diinjak- injak” dan
topik pembahasan yang dibahas adalah kekerasan sehingga banyak
mahasiswa yang terjerumus 2JB267-285
9. Awal datang ke Jogja mencari
kakak yang hebat untuk bisa dilindungi dan untuk masuk
kelompok tersebut harus minum mabuk, berkelahi dan sering di
tempat hiburan 2JB318-332
10. Masuk ke kolompok kakak-kakak
harus berkelahi misalnya ada yg singgung kakak-kakak maka adik
yang memukul terlebih dahulu sebelum kakak-kakak 2JB336-
341
11. Lingkungan yang mabuk-
mabukan dan teman yang dimiliki semuanya pemabuk 2JB501-
504
75
12. Tidak ikut minum mabuk
dikatakan bencong, “anak tidak tahu bergaul”, dan diasingkan
2JB509-519 13.
Awalnya ikut-ikut kemudian kalau sudah pernah berkelahi depan
orang banyak maka akan dapat banyak pengikut 2JB778-782
14. Kebanyakan tawuran hasil
provokasi teman 2JB1241- 1930
Rasa Solidaritas :
1. Tawuran yang dilakukan karena
provokasi dari pihak lain karena memanfaatkan kata persaudaraan
2JB751-755
2. Terlibat tawuran karena ikut-
ikutan dan persaudaraan 2JB784-788
3. Senior-senior kalau berkelahi
biasa membawa adik-adik dan mau tidak mau harus terlibat
karena tidak tega tega teman di keroyok 2JB1064-1072
4. Setuju ikut tawuran karena ikatan
emosional persaudaraan dimana satu disakiti kita juga merasa
76
disakiti dan sudah jadi tradisi 2JB1248-1261
5. Setuju ikut tawuran karena
persaudaraan 2JB1263-1265 6.
Kebanyakan provokasi yang dilakukan merupakan hasil
memanfaatkan kata persaudaraan sehingga ketika ada masalah
langsung panggil 2JB1271- 1274
Faktor Individu Kepribadian Emosi negatif :
1. Memukul orang lain
karena tidak suka dan tersinggung
karena orang yang dihargai tidak
dihargai oleh orang lain 1YD97-103
2. Lebih tersinggung
karena tidak menghargai antar
sesama dan sesama kakak juga tidak
menghargai 1YD89-92
3. Tawuran diawali
dengan saling
Emosi negatif : 1.
Saat dipukul merasa terus emosi memuncak jadi langsung ambil
parang dan cari orang tersebut. Kalau emosi sudah memuncak mati
itu urusan kedua 2JB359-369
2. Pada saat itu berniat kalau ketemu
maka akan ditikam hingga mati karena merasa sangat disakiti
2JB372-379
3. Merasa puas ketika bisa membalas
orang tersebut 2JB394-398 4.
Sudah menjadi kebiasaan kalau ada yang pukul maka akan berusaha
balas bahkan sering berpikir untuk membunuh 2JB435-443
Emosi negatif : 1.
Disekolah saling senggolan dan terjadi
keributan seperti caci maki maka pulang akan
berkelahi 3RS38-42
2. Ada rasa kasian tapi
saat memukul dan hajar orang yang kita ingat
hanya kesalahannya yang menjengkelkan
3RS84-88
3. Rasa jengkel masih ada
jadi kalau ada orang yang cari hal pasti
terjadi keributan 3RS136-139
Emosi negatif : 1.
Tawuran terjadi karena saling baku lihat terus tidak
suka 4ID25-28 2.
Tindakan agresi adalah tindakan yang secara pribadi
sudah hilang kontrol dan karena tersinggung dengan
orang lain maka berbuat tanpa berpikir 4ID354-
360
77
senggolan di lapangan bola dan
benturan keras sehingga tim lawan
tidak terima perlakuan tersebut
1YD159-163
Menunjukkan kehebatan :
1. Tawuran karena
saling senggolan terus ada yang
merasa lebih hebat dan miss
communication 28- 31
2. Berkelahi untuk
menunjukkan siapa paling kuat.
Istilahnya untuk mencari jati diri
siapa yang paling kuat diantara semua.
1YD62-67
3. Mengambil tindakan
lebih anarkis dari korban karena
5. Selalu membawa parang karena
tidak ada penyelesaian masalah dalam setiap masalah. Damai urutan
ke-100 dan yang pertema adalah balas dendam 2JB925-933
6. Saya punya tipikal kalau marah dan
emosi, saya ingin bacok orang 2JB 975-979
7. Saat dimarahi atau dipukul didepan
umum tidak membalas tapi tertawa. Tertawa yang mengdung arti orang
itu sudah mati dalam pikiran. Saat pulang cari orang tersebut untuk
diculik sebagai bentuk balas dendam buat orang tersebut
2JB1075-1092
8. Dulu emosi selalu harus angkat
parang dan harus kesana 2JB1125-1126
Menunjukkan kehebatan : 1.
Laki-laki didominasi oleh maskulin sehingga berorientasi pada
kekuasaan jadi ketika mabuk menunjukkan kehebatan 2JB187-
196
2. Ada teman yang memprovokasi
“kalau berani coba”. Mencoba 4.
Saat jalan-jalan terus di parkiran saling senggol-
segolan kemudian saling lihat dan
kemudian berakhir dengan keributan
3RS215-234
78
korban tidak mengkui kesalahan
malah mengambil tindakan anarkis
1YD603-608
4. Mengambil tindakan
memukul karena merasa tidak puas
dan tidak dianggap atau dianggap lebih
kecil dari orang lain 1YD510-516
dalam hal ini memukul 2JB203- 209
3. Memukul orang di depan teman-
teman maka akan mengubah presepsi mereka kemudian mereka
akan merasa segan 2JB211-226.
Faktor Situasional Alkohol :
1. Sering komsumsi
alkohol sendiri dan dengan teman
1YD 496-498
2. Pernah berkelahi
dibawah pengaruh alkohol dan faktor
tersinggung 1YD503-505
3. Memukul orang saat
dalam pengaruh alkohol 1YD 142-
146
Alkohol : 1.
Pada saat mabuk kalau ada yang lihat berarti habis 2JB894-898
2. Melakukan berbagai penerangan
dan penodongan di tempat jualan saat mabuk 2JB935-953
Alkohol : 1.
Memukul orang pada saat mabuk karena
merasa tidak puas dimaki oleh
teman3RS95-102
2. Pada saat mabuk
sensitif jadi kalau ada orang yang lihat
langsung terjadi keributan 3RS120-
130
3. Pada saat mabuk
sensitif jadi apa yang dibicarakan orang lain
Alkohol :
1. Saat mabuk biasanya pajak
dan ada yang melawan langsung dipukull 4ID
37-40
2. Saat mabuk biasa makan
diwarung tidak bayar dan buat kasar dengan penjaga
warung 4ID62-64
3. Saat mabuk sering ke kos
teman yang tidak disukai terus merusak kamar dan
memukul teman 4ID78- 84
4. Sering melakukan
79
dirasa tidak baik 3RS164-167
4. Sering komsumsi
alkohol bersama teman sampai kehilangan
kesadaran 3RS351- 358
5. 80 kekerasan terjadi
saat mabuk 3RS363- 386
kekerasan saat mabuk seperti memukul aa’burjo,
makantidak bayar dan memukul teman yang tidak
disukai 4ID102-110
5. Saat mabuk lebih berani
untuk memukul orang yang tidak disukai dan buat
rusuh 4ID118-125
6. Saat mabuk lihat orang lain
tidak suka dan langsung buat keributan 4ID138-
140
7. Sering komsumsi alkohol
dengan teman 4ID277- 281
8. Saat mabuk sering
terpengaruh dengan teman melakukan tindakan
kekerasan 4ID285-289
Bentuk Perilaku Agresi Fisik :
1. Tawuran itu paling
lempar-lempar saja1YD52
2. Kalau tawuran saling
adu kekuatan dan
Fisik : 1.
Penyerangan janti sampai menewaskan 1 orang warga,
penyerangan di babar sari, penyerangan terhadap OBOR, dan
penyerangan terhadap TERAS serta
Fisik : 1.
Sering pajak orang, tawuran dengan teman,
minum mabuk, dan pajak ojek 3RS15-18
2. Pajak di circle K dan
Fisik : 1.
Merusak barang dandang, piring, dan gelas dan
memukul aa’burjo 4ID62-64
2. Memukul sampai bengkak
80
saling baku tumbuk 1YD167-169
3. Adu pukul, ada yang
bawa parang dan saling serang
1YD256-260
4. Hanya memukul saja
595 5.
Lebih banyak tindakan memukul
dari pada kata-kata 1YD614-615
pernah Menikam orang saat dalam kondisi mabuk di Liquid 2JB809-
819
2. Melakukan penodongan
menggunakan parang di tempat jualan indomart, alfamart, full
time, circle K untuk meminta uang dan minuman 2JB935-953
3. Sring fiti orang, lempar orang, dan
keroyok orang sampai parah 2JB981-985
4. Pukul orang, sering lempar orang,
menikam orang, memiliki kartupel yang isinya potongan beton,
sangkur dan pisau 2JB1300- 1310
Verbal :
Melakukan bullying atau mengejek dan menyindir dengan kata-kata
2JB1333-1342 warung makan
3RS148-154 3.
Melakukan penyerangan dan saling
lempar 3RS106-107 4.
Pukul orang, pukul orang menggunakan
alat botol, kayu dan hamar 3RS 390-392
Verbal : Memaki menggunakan
kata-kata makian dari daerah 3RS393-402
dan keluar darah 4ID363- 371
Verbal: Memaki 4ID374-377
81
C. Rangkuman Tema Temuan Penelitian