Kerangka Penelitian : Perilaku Agresi Mahasiswa Etnis Nusa Tenggara

B. Kerangka Penelitian : Perilaku Agresi Mahasiswa Etnis Nusa Tenggara

Timur Terbentuknya perilaku agresi mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur, tentulah dipicu oleh berbagai faktor. Sejumlah penelitian menjelaskan bahwa terdapat berbagai faktor yang memicu perilaku agresi e.g. Baron at al, 2005; Berkowitz, 2006; Sarwono at al, 2009. Menurut Baron dan Byrne 2005 ada berbagai faktor yang menyebabkan agresi, antara lain : frustasi, provokasi langsung, pemaparan kekerasan dimedia, keterangsangan yang meningkat, pola perilaku tipe A, bias atribusi hostile, gender, suhu udara tinggi, alkohol, belief budaya, dan nilai-nilai. Ada pun Faktor-fator tersebut dapat dikelompokkan kedalam 3 faktor besar yaitu faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor situasional. Beberapa penelitian mengemukan bahwa salah satu faktor yang memicu agresi yaitu interaksi anak dengan anggota keluarga lain, pola asuh orang tua yang bersifat otoriter dan kasar dapat mengembangkan kecenderungan kepribadian agresif seorang anak yang dapat bertahan hingga dewasa Schellenberg, 2000; Peterson, McCorrd, Olweus, Baumrind dalam Berkowitz, 2006. Sarwono dan Meinamo 2009 mengemukakan bahwa provokasi fisik dan verbal yang dilakukan seseorang dapat menjadi pemicu tindakan agresi. Mengkomsusi alkohol juga dapat menjadi pemicu timbulnya agresi baik fisik atau verbal Bushman at al dalam Phil dan Hoaken, 2000; Madianung dalam Sarwono dan Meinamo, 2009. Selain itu, Berkowitz 2006 juga mengemukakan bahwa faktor keluarga dan pengaruh kelompok dan geng sebagai faktor yang dapat mengembangkan kecenderungan agresif yang akan bertahan hingga dewasa. Maka tidak dipungkiri jika seorang anak yang memiliki interaksi yang buruk dalam keluarga dan lingkungan pertemanan pada saat dewasa ditemukan banyak melakukan tindak kekerasan dan agresi yang serius. Faktor-faktor pemicu agresi tersebut kemudian merangsang seorang individu untuk melakukan berbagai bentuk agresi baik itu secara verbal atau fisik dengan tujuan untuk melukai orang lain Buss dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012. Maka dalam penelitian ini, peneliti mau melihat faktor- faktor pemicu perilaku agresi beserta bentuk-bentuk perilaku agresi mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur dari sudut pandang informan penelitian. 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul “Studi Deskriptif Perilaku Agresi Mahasiswa Etnis Nusa Tenggara Timur di Yogyakarta ” ini menggunakan metode kualitatif. Pilihan metode ini dinilai lebih tepat untuk menjawab tujuan penelitian yaitu menggambarkan faktor yang melatarbelakangi keterlibatan mahasiswa berlatarbelakang etnis Nusa Tenggara Timur dalam melakukan tindakan agresi dan mengambarkan bentuk-bentuk perilaku agresi yang telah dilakukan oleh mahasiswa Etnis Nusa Tenggara Timur di daerah Yogyakarta karena penelitian kualitatif berusaha mengekplorasi, mendeskripsikan maupun mengiterpretasi maksud dari suatu fenomena maupun pengalaman personal dan sosial yang dialami oleh subjek penelitian Creswell, 2007. Penelitian kualitatif juga berusaha untuk menggambarkan, menjelaskan peristiwa-peritiwa dan pengalaman sehingga bukan untuk memprediksi. Peneliti dalam penelitian kualitatif mempelajari orang diwilayah mereka dengan setting yang alamiah seperti rumah, sekolah, rumah sakit, jalanan dan sebagainya Willig, 2008. Maka dari itu, desain dari suatu penelitian kualitatif juga bersifat alamiah dengan tidak berusaha untuk memanipulasi setting penelitian juga dinilai sesuai dengan penelitian ini Poerwandari, 2005.