1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Konseptual Perilaku Agresi
Tinjauan pustaka mengenai perilaku agresi yang akan dijelaskan dibawah ini tidak digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian
melainkan sebagai pendukung dalam menyusun kerangka koseptual yang akan memandu peneliti dalam melakukan penelitian serta menambah
pemahaman peneliti mengenai area konseptual yang menjadi fokus utama penelitian.
1. Pengertian Perilaku Agresi
Banyak ahli yang melakukan penelitian mengenai perilaku agresi. Oleh karena itu, tentulah banyak ahli yang mendefenisikan
perilaku agresi menurut cara pandang mereka masing-masing. Menurut Bandura 1973 ada beberapa ahli yang mendefenisikan
agresi semata-mata sebagai atribut dari perilaku, namun ada pula beberapa dari mereka yang mengasumsikan adanya peran dorongan,
kesamaan emosi, atau berdasarkan intensitas tindakan yang berpotensi untuk melukai. Hal ini menunjukkan bahwa hal yang sama tidak
selalu memiliki kesamaan arti. Buss dalam Berkowist, 1995 mendefinisikan agresi sebagai
pengiriman stimulus yang berbahaya bagi orang lain. Hal ini serupa dengan pendapat yang dikemukakan oleh Dollar, Doob, Miller, dan
17
7
Sears 1939 yang mengatakan bahwa perilaku agresi adalah suatu rangkaian perilaku yang bertujuan untuk melukai orang lain secara
langsung dalam Bandura, 1973. Selain itu, Berkowist 1995 mendefinisikan agresi sebagai segala bentuk perilaku yang
dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun secara mental. Agresi juga dipandang bukan hanya usaha untuk
menyakiti seseorang tetapi sebagai dasar intelektual untuk tercapainya suatu kebebasan dan membuat seseorang individu bangga bahwa ia
lebih dari teman-temannya.
2. Jenis-Jenis Agresi
Agresi hanya dapat dilihat melalui perilaku yang menunjukkan agresi itu sendiri. Ada berbagai macam perilaku yang menunjukkan
dan menggambarkan agresi. Perilaku-perilaku tersebut oleh sebagian ahli dikelompokkan sehingga muncullah suatu penggolongan perilaku
agresi yang kemudian dikenal dengan bentuk-bentuk agresi atau jenis- jenis agresi.
Buss dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012 mengelompokkan agresi dalam 8 bentuk yaitu agresi fisik aktif langsung, agresi fisik
pasif langsung, agresi fisik aktif tidak langsung, agresi fisik pasif tidak langsung, agresi verbal aktif langsung, agresi verbal pasif langsung,
agresi verbal aktif tidak langsung, dan agresi verbal pasif tidak langsung. Bentuk agresi yang di kemukakan oleh Bus antara lain
sebagai berikut :
1. Agresi fisik aktif langsung : merupakan tindakan agresi fisik
yang dilakukan individu atau kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain yang
menjadi targetnya kemudian terjadi kontak fisik secara langsung seperti memukul, mendorong, menembak, dan lain-lain.
2. Agresi fisik pasif langsung : merupakan tindakan agresi fisik
yang dilakukan individu atau kelompok dengan cara berhadapan langsung dengan individu atau kelompok targetnya akan tetapi
tidak terjadi kontak fisik secara langsung seperti demonstrasi, aksi mogok, dan aksi diam.
3. Agresi fisik aktif tidak langsung : merupakan tindakan agresi
fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok lain dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan individu atau
kelompok lain yang menjadi targetnya seperti merusak harta korban, membakar rumah, menyewa tukang pukul, dan lain-lain.
4. Agresi fisik pasif tidak langsung : Merupakan tindakan agresi
fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok lain dengan cara tidak berhadapan dengan individu atau kelompok lain yang
menjadi target dan tidak terjadi kontak fisik secara langsung seperti tidak peduli, apatis, dan masa bodoh.
5. Agresi verbal aktif langsung : merupakan tindakan agresi verbal
yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara
berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain seperti menghina, memaki, marah, dan mengumpat.
6. Agresi verbal pasif langsung : merupakan tindakan agresi verbal
yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara berhadapan dengan individu atau kelompok lain akan tetapi
tidak terjadi kontak verbal secara langsung seperti menolak berbicara dan bungkam.
7. Agresi verbal aktif tidak langsung : merupakan tindakan agresi
verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan individu atau
kelompok lain yang menjadi targetnya seperti menyebar fitnah dan mengadu domba.
8. Agresi verbal pasif tidak langsung : merupakan tindakan agresi
verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara tidak berhadapan dengan individu atau kelompok lain yang
menjadi targetnya dan tidak terjadi kontak verbal secara langsung
seperti tidak
memberi dukugan
dan tidak
menggunakan hak suara. Berkowist 1995 membedakan agresi berdasarkan tujuan
perilakunya menjadi 2 jenis yaitu: 1.
Agresi instrumental adalah agresi yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuannya selain menyakiti atau melukai orang
lain. Misalnya seorang tukang pukul yang disewa oleh sindikat
kejahatan bukan hanya untuk melukai atau membunuh orang lain tetapi melakukannya demi uang. Selain itu, seorang suami yang
memukul istrinya bukan hanya untuk melukai istrinya tapi untuk menunjukkan dominasi dirinya dalam keluarganya.
2. Agresi emosional adalah agresi yang tujuan utamanya adalah
untuk menyakiti orang lain. Agresi ini biasanya dilakukan ketika seorang individu marah maka timbul dorongan untuk menyakiti
orang lain.
Selain itu,
individu tersebut
juga tidak
mempertimbangkan akibat dari perbuatannya. Moyer dalam Koeswara, 1988 membagi perilaku agresi
kedalam tujuh bentuk antara lain : 1.
Agresi predatori adalah agresi yang dibangkitkan oleh adanya kehadiran objek lain mangsa. Biasanya agresi ini terdapat pada
organisme atau species yang menjadikan hewan dari species lain sebagai mangsanya.
2. Agresi antar jantan adalah agresi yang secara tipikal
dibangkitkan oleh kehadiran sesama jantan pada satu species. 3.
Agresi ketakutan adalah agresi yang dibangkitkan oleh tertutupnya kesempatan untuk menghindar dari ancaman.
4. Agresi tersinggung adalah agresi yang dibangkitkan oleh
perasaan tersinggung atau marah. Respon menyerang muncul terhadap stimulus yang luas baik berupa objek-objek hidup
amaupun objek-objek mati.
5. Agresi pertahanan adalah agresi yang dilakukan oleh organisme
dalam rangka mempertahankan daerah kekuasaannya dari ancaman atau gangguan anggota species-nya sendiri. Agresi ini
biasanya dikenal juga dengan sebutan agresi terotorial. 6.
Agresi maternal adalah agresi yang spesifik pada species betina induk yang dilakukan dalam upaya melindungi anak-anaknya
dari berbagai macam. 7.
Agresi instrumental adalah agresi yang dipelajari, diperkuat reinforced dan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Menurut Moyer dalam Koeswara, 1988 ketujuh tipe agresi
yang dikemukakan, tidak ada satu pun tipe agresi yang eksklusif. Hal ini berarti tipe-tipe ini dengan intensitas kemunculan yang berbeda
bisa ditemukan baik pada hewan maupun pada manusia. Berdasarkan kuantitas pelakunya, agresi dibedakan menjadi agresi individual yaitu
agresi yang dilakukan secara individu atau perorangan dan agresi kolektif yaitu agresi yang dilakukan secara kolektif atau bersama-
sama oleh beberapa individu. Sedangkan berdasarkan normalitasnya, agresi dibedakan menjadi agresi normal yaitu agresi yang disebabkan
oleh stimulus yang nyata atau jelas dan agresi patologis yaitu agresi yang disebabkan oleh adanya penyakit mental.
Berbeda dengan Bus, Berkowitz, dan Moyer memandang perilaku agresi berdasarkan motif-motif pelakunya. Sears 2000
membagi perilaku agresi berdasarkan norma yang berlaku dalam masyarakat antara lain :
1. Agresi antisosial yaitu tindakan agresi yang tidak sesuai dengan
norma sosial yang ada dalam masyarakat seperti tindakan kriminal perampokan, pembunuhan, dan pemukulan.
2. Agresi prososial yaitu tindakan agresi yang diatur oleh norma
sosial seperti hukuman yang diberikan atas tindakan kejahatan. 3.
Agresi yang disetujui yaitu tindakan agresi yang tidak diterima oleh norma sosial tetapi masih berada dalam batas yang wajar.
Tindakan tersebut tidak melanggar standar moral yang telah diterima seperti seorang wanita yang memukul atau melawan
orang yang mencoba memperkosa dirinya.
3. Teori-Teori Agresi