Sistem Refrijerasi Pengontrolan Suhu Penguapan Refrijeran

1 0 5

5.4 Sistem Refrijerasi

Untuk memperoleh efek refrigerasi atau pendinginan dapat dilakukan dengan mudah yaitu dengan menggunakan es. Pendinginan dengan es sudah dlakukan orang sejak jaman dahulu. Gambar 5.1 memperlihtakan suatu cara sederhana untuk mendapatkan efel pendinginan pada suatu kabinet. Proses pemindahan panas berlangsung antara es dan udara yang ada di dalam refrijerator. Es menerima energi panas dari udara, suhu udara turun. Es mengalami pemanasan sehingga suhunya naik dan mencair menjadi air, dan dibuang ke luar melalui saluran pembuangan. Gambar 5.1 Sebuah Refrigerator sederhana. Es balok ditempatkan dalam suatu rak khusus yang dilengkapi dengan pembuangan air, digunakan sebagai medium pendinginan. Sirkulasi udara di dalam almari berlangsung secara alami. Rak es Di unduh dari : Bukupaket.com 1 0 6 Efek refrigerasi diperoleh dengan cara menguapkan liquid refrijeran yang ditempatkan di dalam refrijerator. Karena refrijeran R134a berada di bawah tekanan atmosfir normal 1,0132 bar, maka kondisi saturasi refrijeran dicapai pada suhu -29,8 o C. Penguapan pada suhu rendah ini, menyebabkan refrijeran dapat menyerap panas udara ruang dengan cepat. Panas yang diserap melalui penguapan liquid refrijeran akan dibuang keluar ruang melalui lubang angin oleh gas refrijeran. Efek pendinginan akan berlangsung terus hingga liquid refrijeerannya habis. Kontainer yang digunakan untuk menyimpan liquid refrijeran disebut evaporator. Evaporator adalah salah satu bagian penting dalam sistem refrijerasi kompresi mekanikal.

5.5 Pengontrolan Suhu Penguapan Refrijeran

Suhu penguapan refrijeran cair di dalam evaporator dapat diatur dengan mengontrol tekanan refrijeran gas yang berada dibagian atas refrijeran cair, atau dengan kata lain mengontrol laju kecepatan refrijeran gas yang keluar dari evaporator. Sebagai contoh, perhatikan Gambar 5.3. Katakanlah sebuah katub manual dipasang pada lubang atau saluran pengeluaran gas dan ditutup sebagian, sehingga refrijeran gas tidak dapat bebas keluar dari evaporator. Refrijeran gas akan terkumpul di atas refrijeran cair, menyebabkan tekanan pada evaporator naik Gas refrijeran Liquid refrijeran, -29 oC Gambar 5.2 Sebuah Refrigerator sederhana. Liquid refrijeran ditempatkan dalam suatu kontainer khusus yang dilengkapi dengan lubang angin untuk menyalurkan gas refijeran ke udara luar.. Sirkulasi udara di dalam almari berlangsung secara alami. Di unduh dari : Bukupaket.com 1 0 7 sehingga tekanan saturasi refrijeran juga naik, misalnya menjadi 3,0861 bar dan suhu saturasi refrijeran dicapai pada suhu 0 o C. Dengan mengatur posisi katub untuk mengatur laju aliran refrijeran gas dari evaporator, memungkinkan mengontrol tekanan refrijeran gas yang ada di atas refrijeran cair. Dengan demikian suhu penguapan refrijran cair dapat diatus mulai dari suhu -29,8 o C hingga ke suhu ruang. Bila suhu penguapan refrijeran cair sama dengan suhu ruang, misalnya 5 o C, maka penguapan refrijeran cair berhenti, dan efek pendinginan juga berhenti. Bila dikehendaki suhu penguapan refrijeran cair berada di bawah suhu saturasi pada tekanan atmosfir, maka perlu menurunkan tekanan pada evaporator di bawah tekanan atmosfir. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan pompa gas seperti diperlihatkan Gambar 5.3. Dengan cara ini, penguapan refrijeran cair dapat berlangsung pada suhu sangat rendah. sesuai dengan hubungan tekanan-suhu yang diberikan pada Tabel 5. Gambar 5.3 Tekanan refrijeran di evaporator diturunkan hingga mencapai tekanan di bawah atmosfir, dengan menggunakanpompa gas. Pompa Gas Di unduh dari : Bukupaket.com 1 0 8

5.6 Evaporasi Terus- menerus