1 0 8
5.6 Evaporasi Terus- menerus
Untuk memperoleh evaporasi refrijeran cair di evaporator secara terus- menerus, maka diperlukan catu refrijeran cair ke evaporator secara
terus-menerus pula. Salah satu cara untuk mendapatkan catu refrijeran cair secara terus-menerus ke evaporator dengan menggunakan katub
pelampung, seperti yang diperlihatkan pada gambar 5.4. Aksi katub pelampung adalah menjaga level refrijeran cair di evaporator tetap
konstan dengan mengatur jumlah refrijeran cair yang masuk ke evaporator dari tangki tandon, disesuaikan dengan laju penguapan
refrijeran. Bila laju penguapan berlangsung lebih cepat maka katub pelampung juga akan membuka lebih besar, sehingga semakin
banyakrefrijeran cair masuk ke evaporator.
Gambar 5.4 Pasangan katub pelampung, akan menjaga level refrijeran cair di evaporator tetap konstan.
Tanki Tandon
Katub jarum Refrijeran cair
tekanan rendah Pelampung
Di unduh dari : Bukupaket.com
1 0 9
Gambar 5.5 Tipikal koil evaporator yang dilengkapi dengan katub ekspansi thermal atau thermostatic expansion valve
Piranti pengatur aliran refrijeran seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 5.4, disebut pengontrol aliran refrijeran Refrigerant flow
control. Refrigerant control ini meruapakan bagian penting dalam
sistem refrijerasi mekanik. Refrigeant control seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 5.4, yaitu
tipe pelampung, jarang digunakan orang karena alasan kepraktisan. Jenis yang banyak dipakai hingga saat ini adalah katub ekspansi
thermal. Diagram alir dari katub ekspansi thermal diperlihatkan dalam gambar 5.5.
Tanki Tandon
Campuran Refrijeran cair
dan gas tekanan rendah
Refrijeran gas tekanan rendah
Di unduh dari : Bukupaket.com
1 1 0
5.7 Siklus Ulang Refrijeran
Untuk alasan ekonomi, maka tidak praktis membuang refrijeran gas ke udara bebas. Disamping boros, cara membuang refrijeran gas ke udara
bebas juga dapat mencemari udara atmosfir. Untuk mengatasi hal itu, maka refrijeran yang menguap evaporasi di evaporator tidak lagsung
dibuang ke udara atmosfir, tetapi dikumpulkan lagi, dihisap oleh kompresor dan selanjutnya dipampatkan atau dinaikkan tekanannya
agar suhu refrijeran gas mencapai titik tertentu di atas suhu lingkungan dan kemudian diembunkan kondensasi kembali agar
kembali ke wujud cair dan siap diuapkan lagi di evaporator. Dengan cara ini, tidak diperlukan lagi tanki tandon untuk mencatu refrijeran cair dan
disamping itu diperoleh penghematan yang sangat luar biasa. Untuk keperluan proses kondensasi refrijeran gas, diperlukan satu kontainer
khusus untuk mengembunkan refrijeran gas, yaitu condenser.
Gambar 5.6 Siklus Ulang refrijeran di dalam Sistem mekanik
Gas, suhu dan tekanan rendah
Refrigerant gas dan cair tekanan
rendah Refrijeran cair,
tekanan dan suhu tinggi
Refrigerant gas dan cair tekanan
rendah
Refrijeran gas, tekanan dan suhu
tinggi Refrigerant gas
dan cair tekanan tinggi
Refrijeran cair, tekanan dan suhu
tinggi
Di unduh dari : Bukupaket.com
1 1 1
5.8 Tipikal Sistem Kompresi Gas