Pertanian
197
Bacalah penggalan wacana di bawah ini dengan baik, kemudian kerjakan soal-soal yang ada di bawahnya
… Juventus akan berusaha memenangi tiga gelar. Akan tetapi, merebut juara Liga Champions jadi prioritas. Sejak sukses terakhir
1996, La Vecchia Signora selalu menelan kegagalan, termasuk kegagalan di final dari Borussia Dortmund 1997 dan Real Madrid
1998. Ambisi itu didorong tekad memulihkan nama besar Italia di Eropa yang anjlok belakangan ini. Sejak kegagalan Juventus, wakil-
wakil di Italia menurun terus.
”Kami menumpukkan konsentrasi penuh untuk menjuarai Liga Champions
sekaligus membuktikan sepak bola Italia masih kuat,” tutur Lippi. Meski sangat ambisius, Juventus tidak banyak melakukan
perubahan dalam timnya. Sejumlah pemain direkrut tim Juventus, seperti Antonio, Chimenti, dan Mauro Camonaresi.
Juventus tidak perlu mengkhawatirkan barisan pertahanan. Dalam tiga tahun terakhir, Juventus tercatat sebagai tim yang paling
sedikit kebobolan di Seri A. Keunggulan itu diakui dan diper- hitungkan oleh para tim lainnya ....
Sumber: Media GO, 16 Agustus 2002
1. Tuliskan kalimat aktif yang terdapat dalam penggalan wacana
di atas dan kelompokkan menurut jenisnya 2.
Analisislah setiap kalimat yang dikelompokkan itu berdasarkan ciri yang tampak dalam masing-masing kalimat dan buatlah
suatu simpulan hasil analisis
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Pelatihan 2
C. Membaca Karya Sastra Melayu Klasik
Banyak jenis karya sastra yang dapat kita nikmati. Setiap jenis karya sastra memiliki ciri-ciri dan sifat yang berbeda-beda. Demikian
juga dengan karya sastra Melayu klasik. Karya sastra Melayu klasik memiliki ciri-ciri khusus, tetapi secara umum memiliki kesamaan
dengan karya sastra lain. Sebagai contoh, karya sastra Melayu klasik juga memiliki unsur intrinsik sebagaimana karya sastra lain, terutama
yang sama-sama berbentuk prosa.
Agar lebih jelas, bacalah contoh karya sastra Melayu klasik berikut
Hikayat Sri Rama
Maharaja Rawana dibuang ke Bukit Serendib. Di Bukit itu ia bertapa dengan cara yang paling hebat: kakinya digantung, kepalanya
di bawah. Selama dua belas tahun ia bertapa. Tuhan lalu mengasihaninya dan mengirim Nabi Adam untuk menanyai apa
kehendaknya. Rawana memohon empat kerajaan pada Tuhan: satu kerajaan dalam dunia, satu kerajaan pada keinderaan, satu kerajaan
di dalam bumi, dan satu lagi di dalam laut. Permohonan Rawana
Di unduh dari : Bukupaket.com
Komp Bahasa SMA 1
198
disetujui Tuhan dengan syarat, Rawana harus memerintah dengan adil dan dilarang mengerjakan pekerjaan haram. Dalam naskah lain
disebut juga dilarang mengganggu anak-isteri orang. Di kerajaannya di keinderaan, Rawana kawin dengan Puteri Nila
Utama dan beranakkan Indra Jat. Genap dua belas tahun, Indra Jat dirajakan di keinderaan. Di kerajaannya yang di bumi, Rawana kawin
dengan Puteri Pertiwi Dewi dan mempunyai anak Patala Maharayan. Sesudah genap umur, Patala Maharayan dirajakan di bumi. Di
kerajaannya yang di dalam laut, Rawana kawin dengan Gangga Maha Dewi dan beranakkan Gangga Maha Suri. Sesudah genap umur, anak
ini dirajakan di dalam laut. Di dunia, Rawana membuat sebuah negeri yang sangat indah. Negeri itu ialah Langkapuri. Maka Rawana pun
menjadi raja yang adil di Langkapuri. Semua kerajaan di dalam dunia takluk kepada hukumnya. Yang masih belum takluk hanya empat buah
negeri saja, yaitu Indrapuri, Biruhasa, Lekorkatakina, dan Aspaha. .................................................................................................................................................
Dasarata Maharaja, seorang raja yang gagah, pahlawan di negeri Isafa, tidak mempunyai putera. Atas nasihat seorang brahmana,
baginda mengadakan acara pemujaan Homam. Tidak lama kemudian kedua permaisuri baginda pun hamillah. Dalam Shellabear karena
memakan biji geliga yang diberikan oleh seorang brahmana. Mandudari puteri yang lahir dari buluh betung beranakkan Rama
dan Laksamana. Baliadari, beranakkan Beradan, Citradan dan seorang anak perempuan Kikewi Dewi namanya anak perempuan
ini tak disebut dalam Shellabear.
Sri Rama adalah seorang anak raja yang terlalu elok parasnya dan gagah berani, tetapi nakal. Karena kenakalannya itu, sekalian
menteri lebih senang kalau anak Baliadri, Beradan atau Citradan yang dirajakan dalam negeri. Dasarata sendiri juga pernah dua kali
berjanji akan merajakan anak-anak Baliadri dalam negeri karena jasa- jasa gundiknya ini.
Rawana mendengar bahwa Dasarata sudah memperisterikan seorang puteri yang sangat elok parasnya. Timbul keinginan untuk
memilikinya puteri itu. Rawana lalu datang dan meminta puteri itu kepada Dasarata. Dasarata tidak keberatan. Mandudari segera
diberitahu hal ini. Mandudari masuk ke suatu bilik. Tidak lama kemudian keluarlah seorang puteri yang serupa dengan Mandudari,
Mandudaki namanya. Puteri itu lalu dibawa pulang oleh Rawana. Seketika itu juga keluarlah Mandudari dari biliknya dan menjelaskan
apa yang sudah terjadi. Puteri yang dibawa Rawana bukanlah dirinya sendiri, melainkan puteri yang dijadikan dari mengubah daki.
Dasarata sangat gembira sebab istrinya tetap ada. Di samping itu, ia meminta seorang perempuan tua membawanya ke istana Rawana.
Pada malam hari ia meniduri puteri itu dan dengan demikian, menjadi ayah dari anak Rawana.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pertanian
199
Setelah beberapa lamanya, Mandudaki pun hamillah dan melahirkan seorang puteri yang sangat elok parasnya. Puteri itu ialah
Sita Dewi. Menurut ramalan ahlinujum, suami Sita Dewilah kelak yang akan membunuh Rawana. Rawana terlalu murka, mau rasanya
membunuh Sita Dewi ketika itu juga. Atas rayuan Mandudaki, Sita Dewi ditaruh dalam peti besi dan dihanyutkan ke laut.
Sekali peristiwa Maharisi Kali, raja negeri Darwati Purwa, bertapa di laut dan mendapatkan peti besi yang dihanyutkan oleh
Rawana. Sita Dewi diselamatkannya dan dipelihara dengan baik. Tak lama kemudian, mashyurlah kepada segala alam bahwa Maharisi
Kali mempunyai seorang puteri yang sangat elok parasnya. Setelah umur Sita Dewi genap dua belas tahun, Maharisi Kali mengadakan
sayembara untuk memilih menantu: barang siapa yang dapat mengangkat panah yang ada di halaman rumahnya dan dapat pula
memanah pohon lontar dengan sekali terus empat puluh pohon, dia akan diterima menjadi suami Sita Dewi.
Banyaklah sudah anak raja yang besar-besar berkumpul di negeri Maharisi Kali. Yang tidak datang hanyalah anak-anak Dasarata.
Maharisi lalu pergi menjemput anak-anak Dasarata. Dengan hati yang berat, Dasarata melepaskan Seri Rama dan Laksamana pergi
mengikuti Maharisi Kali ke negeri Darwati Purwa. Dalam perjalanan, Rama sudah menunjukkan keberaniannya. Raksasa Jagina Sh.
Jekin, badak, naga ular yang selalu mengganggu perjalanan manusia habis ditewaskan.
Sayembara dimulai. Tetapi tidak seorang pun anak raja yang dapat dengan sekali panah, menerusi empat puluh pohon lontar.
Rawana sendiri hanya dapat menerusi tiga puluh delapan pohon saja. Akhirnya, dengan tenang Rama masuk ke dalam gelanggang
sayembara. Dengan sekali panah saja, keempat puluh pohon lontar teruslah semuanya. Bukan main terkejutnya anak-anak raja yang
berkumpul di situ. Dengan demikian, Rama pun beroleh Sita Dewi sebagai isteri.
Untuk mencoba kearifan Rama, Maharisi Kali menyembunyikan Sita Dewi dalam rumah berhala pula. Ia mengatakan kepada Rama
bahwa Sita sudah hilang. Dengan mudah saja, Rama menemukan Sita kembali. Dalam perjalanan pulang pula, ada empat orang anak
raja yang putus asa mencoba menghalangi Rama. Tetapi, semuanya dapat dikalahkan oleh Rama.
Segala persiapan sedang diadakan untuk menabalkan Rama dalam negeri. Si Budak Bungkuk menghasut Baliadri menuntut
Dasarata supaya menunaikan janjinya, yaitu menabalkan anak-anak Baliadri. Apa daya, kata raja tak dapat diubah maka terpaksalah
Dasarata mengabulkan permohonan Baliadri. Rama dan Sita, bersama-sama Laksamana lalu meninggalkan negeri dan pergi
bertapa di dalam hutan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Komp Bahasa SMA 1
200
Maka berjalanlah Sri Rama dan Laksamana di dalam hutan belantara. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan beberapa orang
Maharisi yang baik kepada mereka. Anggasa Dewa, Kikukan, dan Wirata Sakti menjamu mereka dan mengajak Sri Rama bertapa sama-
sama dengan mereka. Rama menolak dan meneruskan perjalanan hingga sampailah di bukit Indra Pawanam. Di sini ada seorang
raksasa Purba. Ia mencoba melarikan Sita. Raksasa itu dibunuh oleh Rama. Maka Rama pun membuat tempat pertapaan di bukit ini.
.................................................................................................................................................
Tidak lama kemudian, terdengar pula suara Rama meminta tolong. Sita mendesak Laksamana pergi menolong Rama. Ketika
Laksamana menolak, Sita menuduh Laksamana. Dikatakannya bahwa Laksamana ingin memilikinya seandainya Rama mati. Oleh
karena tuduhan itu maka terpaksalah Laksamana pergi. Sebelum ia pergi, ia menggores tanah dengan telunjuknya. Maksudnya, barang
siapa yang melangkahi goresan ini akan kena tangkap.
Kemudian, muncullah Rawana sebagai seorang Brahmana yang miskin dan meminta sedekah dari Sita. Sita yang tidak tahu apa-apa
telah keluar dari goresan itu untuk memberi sedekah kepada Brahmana palsu itu. Dengan seketika itu juga, Sita dilarikan Rawana.
Burung Jentayu berusaha menolong Sita, tetapi tidak berhasil, malah dirinya sendiri terbunuh.
Ketika Rama dan Laksamana kembali, mereka bukan main kaget. Didapati Sita sudah hilang. Rama rebah dan jatuh di tempat
duduk Sita sampai beberapa hari tidak sadarkan diri. Sesudah Rama sadar kembali, mereka lalu pergi mencari Sita.
Mula-mula, mereka bertemu dengan kakak burung Jentayu yang memberi tahu mereka bahwa Sita sudah diculik oleh Rawana.
Kemudian, mereka bertemu dengan Sugriwa yang diusir dari kerajaan oleh saudaranya Balya. Rama dan Laksamana menolong Sugriwa
merebut kerajaan kembali. Sebelum meninggal, Balya meminta Rama menjaga isteri dan kedua orang anaknya yang masing-masing
bernama Anggada dan Anila. Balya memberi tahu Rama bahwa yang dapat menolong Rama merebut Sita kembali ialah anak saudaranya
yang bernama Hanuman.
Hanuman menyamar diri sebagai seorang Maharisi dan menemui Sita Dewi di istana Rawana. Hanuman menceritakan asal-usulnya
dan Sita mengakuinya sebagai anaknya. Kemudian, Hanuman memakan habis buah mempelam yang ada di dalam istana. Karena
hal ini, dia ditangkap dan mau dibakar. Tetapi, Hanuman melompat ke sana-sini, menyebabkan kebakaran yang besar. Hanuman juga
mau membawa Sita Dewi ke tempat Rama. Sita Dewi menolak. Pertama, karena ia tidak mau dijamah oleh laki-laki lain melainkan
Rama. Kedua, karena ia maukan kehormatan menyelamatkannya diberikan kepada Rama.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pertanian
201
Sementara itu, pembinaan jambatan titian hampir selesai. Gangga Mahasura, anak Rawana, berusaha membinasakan titian itu.
Tetapi, semua ikan dan ketam yang dikirimkan untuk melaksanakan tugas itu, habis dibinasakan oleh Hanuman. Rawana mulai gentar
dan berunding dengan saudara dan menteri-menterinya tentang serangan Rama yang bakal datang itu. Bibusanam, menteri yang tua,
mengusulkan supaya Sita dikembalikan kepada Rama. Rawana marah dan mau membunuh Bibusanam yang terpaksa melarikan diri
dan menyerah diri kepada Rama. Anak-anak Rawana, Indra Jat dan Kumbakarna juga menganjurkan supaya Sita dikembalikan saja.
Rawana tetap berkeras. Akhirnya, peperangan pun berlangsung. Anak-anak Rawana satu demi satu gugur di medan perang. Mula-
mula Buta Dapat, kemudian Patala Maharayan, kemudian Indra Jat dan akhirnya Mula Patani. Selepas itu, keluarlah Rawana sendiri.
Sesudah peperangan sengit, berpanah-panahan, akhirnya Rawana tewas juga. Dengan demikian, berakhirlah peperangan antara Rama
dengan Rawana.
Masuklah Rama ke dalam kota Langkapuri. Rama tidak mau menerima Sita kembali, takut kalau-kalau Sita sudah diperkosa oleh
Rawana. Sita membuktikan kesuciannya dengan duduk di dalam api yang menyala. Akhirnya, berkumpullah Rama dan Sita kembali.
.................................................................................................................................................
Di tempat Maharisi Kala, Sita melahirkan seorang anak, Tilawi Sh. Lawa namanya. Sekali peristiwa, Maharisi Kala membawa
Tilawi berjalan-jalan. Tilawi tersesat jalan dan kembali sendiri ke tempat ibunya. Maharisi Kala takut kalau-kalau Tilawi sudah hilang,
lalu memuja lalang. Dengan seketika terjadilah seorang anak laki- laki yang mirip dengan Tilawi. Anak tersebut diberi nama Kusa.
Sesudah besar, Tilawi dan Kusa menjadi anak muda yang gagah berani. Banyak raksasa yang dibunuh mereka.
Sesudah beberapa lama, Rama pun sadar akan kesalahannya dan meminta Sita kembali. Setelah Sita Dewi pulang, segala
mergastua pun berbunyi kembali dan Kikewi Dewi datang meminta ampun kepada Sita. Tilawi dikawinkan dengan Puteri Indra Kusuma
Dewi, anak Indra Jat, dan dirajakan di dalam negeri Durja Pura. Kusa dikawinkan dengan Gangga Surani Dewi, anak Gangga
Mahasura, dan dirajakan di dalam negeri Langkapuri.
Setelah beberapa lama, Rama membuat negeri di tempat orang bertapa. Negeri itu dinamainya Ayodhya Pura Negara. Sesudah empat
puluh tahun lamanya hidup bersuka-sukaan dengan Sita dalam pertapaan maka Sri Rama pun kembalilah dari negeri yang fana ke
negeri yang baka.
Dikutip dari cerita Hikayat Sri Rama, menurut naskah Roorda dan Shellabear dan disarikan oleh Liaw Yock Fang.
Dikutip tanpa pengubahan kebahasaan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Komp Bahasa SMA 1
202
Buka Wawasan
Prosa lama mempunyai ciri sebagai berikut: 1.
statis; 2.
diferensiasi sedikit; 3.
tradisional; 4.
terbentuk oleh masyarakat dan hidup di tengah-tengah masyarakat; 5.
tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun; 6.
bahasanya juga menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional; 7.
pokok cerita, tentang raja-raja dan istananya. 1.
Ceritakan kembali isi sastra Melayu klasik tersebut 2.
Sebutkan sifat-sifat dan ciri-ciri sastra Melayu klasik 3.
Temukan unsur intrinsik dalam karya sastra Melayu klasik tersebut
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Pelatihan 3
D. Menyusun Teks Pidato