Manajemen Diri
23
A. Mengidentifikasi Unsur Sastra Sebuah Cerita
Tahukah kalian, apa yang dimaksud cerita rakyat? Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di suatu daerah dan dianggap sebagai
karya kolektif milik bersama masyarakat daerah itu. Pasti kalian pernah mendengar cerita Malin Kundang, Si Pahit Lidah, Roro
Jonggrang , Jaka Tarub, semua cerita itu termasuk dalam cerita rakyat.
Banyak manfaat yang akan kalian dapatkan dengan mende- ngarkan cerita rakyat. Salah satunya, kalian akan memperoleh
pengalaman berharga dari cerita tersebut, melalui peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh-tokohnya. Di dalam cerita rakyat terkandung
pesan moral yang berguna bagi pembacanya. Pesan amanat dalam cerita kadang diungkapkan secara langsung, tetapi terkadang
diungkapkan secara tidak langsung melalui tingkah laku tokoh- tokohnya.
Ketika kalian belajar di jenjang SMP, kalian telah belajar tentang macam-macam tokoh. Kalian masih ingat, bukan? Tokoh dalam cerita
rakyat memiliki karakter sendiri-sendiri. Ada tokoh baik protagonis; ada tokoh jahat antagonis, dan ada juga tokoh yang memiliki
sebagian sifat baik dan jahat tritagonis. Di dalam cerita, watak tokoh-tokoh tersebut ada yang dijelaskan secara langsung, ada juga
yang dijelaskan secara tidak langsung. Secara tidak langsung, watak tokoh dalam cerita dapat diketahui melalui dialog antartokoh tersebut.
Apakah kalian suka membaca cerita? Membaca cerita adalah kegiatan yang sangat mengasyikkan. Kalian akan memperoleh
pengalaman dari tokoh-tokoh cerita. Ada tokoh yang baik, jujur, ada pula tokoh jahat, yang malas, sombong, dan serakah.
Mari kita membaca cerita berikut Perhatikan watak tokoh-tokoh pada cerita tersebut
Balingkang
Delapan abad yang lalu, tersebutlah sebuah daerah hutan yang luas. Wilayahnya membentang dari pantai Utara Bali hingga
Pegunungan Kintamani. Penduduknya yang hidup bertani tinggal berjauhan satu sama lainnya. Mereka hidup dalam kelompok-
kelompok kecil. Sering terjadi pertengkaran dan perebutan lahan di antara mereka. Hal itu terjadi karena mereka tidak mempunyai
pemimpin yang sanggup menegakkan keadilan.
Pada suatu hari, sekelompok orang menghadap Ida Batara di Jambudwipa. Mereka mohon agar diberikan seorang pemimpin
berwibawa. Diangkatlah Ali Jayapangus, putra Batara Jambudwipa. Bersama rakyatnya, ia membangun sebuah kerajaan yang diberi nama
Kerajaan Panerajon. Atas petunjuk Mpu Siwagandu, penasihat raja, Raja Ali Jayapangus membangun kerajaan sesuai dengan ajaran
agama dan undang-undang pemerintahan.
Sumber: Buku Balingkang
Gambar 2.1 Buku cerita
rakyat dari Bali
Di unduh dari : Bukupaket.com
Komp Bahasa SMA 1
24
Dalam waktu singkat, rakyat sudah dapat menikmati kehidupan yang aman sejahtera, rukun, dan penuh persaudaraan. Tak seorang
pun yang berani menentang rajanya yang berwibawa dan menjadi suri teladan itu.
Pada suatu musim angin pancaroba, sebuah perahu merapat di pantai. Penumpangnya adalah seorang saudagar Cina bernama
Subandar dan seorang anak perempuannya, Kang Cing We. Putri yang cantik itu sangat menarik perhatian penduduk. Akhirnya, berita
putri Cina yang cantik itu terdengar pula sampai ke istana.
Raja Jayapangus pun memanggil Subandar agar datang ke istana bersama putrinya. Rupanya, pertemuan itu telah membuat hati Raja
Jayapangus terpesona. Raja Jayapangus pun menemui penasihat kerajaan, Mpu
Siwagandu. Raja mengutarakan niatnya untuk menikahi Putri Kang Cing We.
”Apa?” Mpu Siwagandu terkejut mendengar penuturan Raja Jayapangus.
”Pikirkan kembali niatmu itu, Raja” katanya menasihati. Akan tetapi, niat Raja Jayapangus sudah bulat.
Mpu Siwagandu menyesalkan mengapa perkenalan sepasang muda mudi itu cepat benar menjadi jalinan cinta. Sangat berat
akibatnya kalau hubungan itu menjadi pernikahan. Oleh karena itu, penasihat raja itu berusaha mencegahnya, lalu katanya, ”Ini pertanda
buruk, Tuanku”
Mpu Siwagandu menahan marah. Ia lalu bersemadi di suatu tempat yang sepi.
Tak lama berselang, dua sejoli itu menikah. Sebagai tanda ikatan tali kasih, ayah Kang Cing We membekali putrinya dua keping pis
bolong uang kepeng Cina.
Pernikahan yang bersejarah itu bukan saja membahagiakan kedua mempelai, melainkan juga keluarga istana. Hampir setiap
malam mereka mempersembahkan pertunjukan kesenian di halaman istana.
Gambar 2.2 Pesta pernikahan Raja Jayapangus dan Kang
Cing We.
Di tengah-tengah kemeriahan pesta pernikahan itu, tiba-tiba turun hujan yang
sangat lebat. Tumpahan air dari langit itu tak henti-hentinya, ditambah lagi dengan tiupan
badai dari segala penjuru. Raja, permaisuri, dan keluarga istana berhamburan menye-
lamatkan diri. Rakyat yang tinggal di sekitar istana pun mengungsi entah ke mana.
Raja Jayapangus tidak mau memba- talkan pernikahannya dengan putri Cina yang
dicintainya itu. Kerajaan Panerajon harus tetap berdiri. Oleh karena itu, Raja
Di unduh dari : Bukupaket.com
Manajemen Diri
25
Jayapangus mengajak rakyatnya yang masih setia mendirikan pusat kerajaan yang baru. Dipilihnya hutan Jong Les yang terletak di
sebelah Barat Laut Gunung Batur. Pusat kerajaan yang baru itu diberi nama Balingkang, berasal dari kata bali dan kang. Nama itu
merupakan kenangan abadi pernikahan antara seorang putra Bali dengan putri Cina, Kang Cing We.
Sumber: Balingkang dengan penyederhanaan, hlm. 1–6
Kalian telah membaca sebuah cerita rakyat dari Bali, yang berjudul Balingkang. Banyak orang yang memercayai bahwa cerita
tersebut benar-benar terjadi. Bagaimana pendapat kalian sendiri? Apakah kalian juga percaya bahwa peristiwa pada cerita rakyat
tersebut benar-benar terjadi?
Untuk mengetahui pendapat teman-teman kalian, cobalah kalian lakukan diskusi kelas Dalam diskusi tersebut, cobalah kalian bahas
hal-hal berikut 1.
Di dalam cerita di atas kalian dapat menemukan nilai-nilai adat atau tradisi. Untuk mengetahui nilai tradisi atau adat dalam cerita
rakyat tersebut, silakan kalian perhatikan penggalan cerita ini
Tak lama berselang, dua sejoli itu menikah. Sebagai tanda ikatan tali kasih, ayah Kang Cing We membekali
putrinya, dua keping pis bolong uang kepeng Cina. Di dalam adat Cina, jika seorang anak gadis menikah, orang
tua akan memberikan uang. Uang itu dianggap sebagai modal hidup bagi si anak untuk menjalani kehidupan bersama sang suami.
a. Adakah nilai-nilai lain yang kalian temukan di dalam cerita
rakyat tersebut? Misalnya: 1
nilai sejarah .... 2
nilai budaya .... b.
Di dalam kehidupan sehari-hari saat ini, dapatkah kalian menemukan nilai-nilai di atas?
Menurutmu, masih mungkinkah nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan modern?
2. Ada pesan yang dapat kalian ambil dari cerita ”Balingkang”.
Pesan itu adalah perbedaan budaya atau adat istiadat tidak harus dipertentangkan karena perbedaan itu merupakan anugerah Tuhan
yang harus disyukuri. Apakah kalian dapat menyebutkan pesan lainnya? Silakan kalian
diskusikan bersama teman-temanmu
Buatlah sinopsis ringkasan cerita rakyat ”Balingkang” tersebut. Kemudian, sampaikan secara lisan di depan kelas
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Pelatihan 1
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Pelatihan 2
Di unduh dari : Bukupaket.com
Komp Bahasa SMA 1
26
Buka Wawasan
Ada beberapa prosa lama, antara lain -
hikayat, -
sage, -
epos, -
fabel, -
ode, -
mitos, dan -
dongeng, -
legenda. Carilah sebuah cerita dari buku, majalah, atau koran, kemudian
kerjakan soal-soal berikut 1.
Catatlah peristiwa-peristiwa pada cerita tersebut secara urut 2.
Catatlah tokoh-tokoh yang mengalami peristiwa-peristiwa tersebut 3.
Sebutkan setting cerita tersebut 4.
Bagaimanakah watak tokoh-tokoh dalam cerita tersebut?
Lensa Bahasa
Di dalam cerita di atas kalian dapat menjumpai bentuk majas. Perhatikan ungkapan berikut 1.
Api cinta antara Ali Jayapangus dengan Kang Cing We tidak dapat dipadamkan. 2.
Di tengah-tengah kemeriahan pesta pernikahan, tiba-tiba turun hujan yang sangat lebat. Tumpahan air itu tak henti-hentinya, ditambah lagi dengan tiupan badai
dari segala penjuru.
Kedua ungkapan tersebut mengandung majas, yaitu majas metafora Contoh 1 dan majas hiperbola Contoh 2. Pada Contoh 1 cinta diibaratkan sebagai api yang
dapat dipadamkan. Pada contoh 2 terdapat penggambaran tentang sebuah bencana secara berlebihan.
Metafora termasuk dalam jenis majas perbandingan. Metafora adalah majas yang melukiskan suatu gambaran yang jelas melalui perbandingan. Metafora sering disebut
kiasan dan merupakan majas perbandingan yang tersirat implisit. Hiperbola termasuk dalam jenis majas pertentangan. Hiperbola merupakan majas
yang mengandung pernyataan berlebih-lebihan, baik jumlah, ukuran, maupun sifatnya. Tujuannya adalah untuk memberi penekanan atau penyangatan.
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Tugas 1
B. Memperkenalkan Diri dan Orang Lain