Menceritakan dan Menyimak Pengalaman Lucu

Peristiwa 43 Menceritakan pengalaman lucu di muka umum memang gampang- gampang susah. Gampang, jika kita ingin sekali menyampaikan cerita itu spontan dan di hadapan orang-orang yang ingin mendengar cerita tersebut. Kegiatan itu menjadi terasa sulit ketika tidak ada dorongan dari dalam diri sendiri, suasananya tidak spontan, dan tidak yakin orang lain mau mendengar cerita itu. Agar dapat bercerita tentang pengalaman lucu kepada orang lain dengan maksud menghibur, diperlukan pengetahuan dan pelatihan. Menurut Jalaludin Rachmat, sebuah cerita akan terasa lucu dan menyenangkan orang lain yang mendengarnya jika memenuhi salah satu dari tiga teori berikut. 1. Teori pertama diberi nama teori superioritas degradasi, yaitu seseorang akan merasa senang dan lucu jika ia ditempatkan sebagai seseorang yang lebih tinggi kedudukannya superior dibanding sesuatu yang diceritakan degradasi. Misalnya, cerita tentang orang-orang bodoh, dungu, bahkan cacat. 2. Teori kedua diberi nama teori bisosiasi, yaitu rasa lucu akan muncul ketika menyadari ketidaksesuaian antara konsep dengan realitas yang sebenarnya. Perhatikan kiat berhenti merokok yang diajarkan majalah Humor 22 Juli–11 Agustus 1992 berikut. ”1. Olahraga secara rutin. Pagi lari maraton, siang angkat besi, sore tinju, malam yoga, pagi-pagi lari lagi. Begitu seterusnya, dijamin tidak ada waktu untuk merokok. 2. Buang semua peralatan merokok seperti pipa, asbak, dan kios penjual rokok yang mangkal di depan rumah Anda.” Secara teoretis, konsep yang diajukan majalah itu tepat, tetapi secara realitas apakah hal itu dapat dilakukan? 3. Teori ketiga diberi nama teori inhibisi, pada intinya, teori ini menyatakan bahwa secara alamiah kita akan tertawa jika ketidakenakan kita terlampiaskan. Pelampiasan itu antara lain dengan cara melihat ’kekerasan’ yang masih dalam ambang batas wajar. Misalnya, kalian punya pengalaman kepala benjol terantuk daun pintu dan celana sobek terkena paku ketika lari menghindari razia rokok yang dilakukan guru. Benjolnya kepala dan sobeknya celana merupakan cerita lucu bagi orang lain karena itu menjadi sarana melampiaskan ketidakenakan yang terpendam. Bagi kalian yang mengalami, cerita itu tidak ada lucunya sama sekali.

B. Menceritakan dan Menyimak Pengalaman Lucu

Simaklah acara wawancara di radio atau di televisi. Laporkan hasilnya yang meliputi 1. pokok-pokok isi wawancara; 2. butir-butir yang merupakan fakta dan pendapat; 3. tanggapan terhadap isi wawancara. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Tugas Di unduh dari : Bukupaket.com Komp Bahasa SMA 1 44 Betapa terkejutnya orang itu mengetahui perbuatanku. Ia berdiri dan dengan marah berkata, ”Hei, apa yang sedang kaulakukan? Masa kantongku kautuang air teh?” ”Maaf, aku tidak bermaksud buruk,” kataku, ”karena tadi kulihat betapa banyak makanan yang ditelan oleh kantongmu maka aku khawatir kantongmu haus. Karena itu, kuberi minum secukupnya.” Sumber: Nasrudin Joha dan Kantong yang Haus. Imam Musbikin. 2004. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Marilah kita menyimak cerita pengalaman Nasrudin Joha berikut Meskipun hanya merupakan cerita fiksi, kisah tersebut dapat kalian jadikan pedoman untuk belajar bercerita. Nasrudin Joha dan Kantong yang Haus Suatu hari aku menghadiri pesta perkawinan. Di antara tamu, ada satu orang yang tidak sekadar makan. Ia memasukkan makanan sebanyak-banyaknya ke dalam kantong yang cukup besar. Aku, yang melihat hal itu, segera mengambil teko berisi teh. Diam-diam, dari samping orang itu, aku menuangkan air teh ke dalam kantong yang penuh makanan itu. Setelah mendengar penyampaian secara lisan cerita lucu, kalian dapat mengajukan pertanyaan tentang cerita itu. Perhatikan contoh pertanyaan berkaitan dengan cerita lucu di atas • Apakah orang itu tidak marah? • Apakah orang itu tidak tahu ketika Nasrudin mau menuangkan teh ke kantongnya? Tentunya kalian juga mempunyai pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman yang menyenangkan, mengharukan, menyedihkan, atau menggelikan. Apa pun pengalaman yang kamu alami, semua dapat dijadikan pelajaran untuk berbuat pada masa yang akan datang. Pengalaman apa yang pernah kalian alami? 1. Ceritakan pengalaman kalian tersebut di depan kelas 2. Berceritalah dengan gaya yang menarik agar teman kalian menikmati cerita kalian 3. Jawablah pertanyaan dari teman kalian Bagaimana pendapat kalian tentang cerita yang disampaikan teman kalian? 1. Ketika teman kalian bercerita di depan kelas, catatlah hal-hal yang menurut kalian perlu kalian ketahui 2. Tanyakan secara lisan setelah teman kalian selesai bercerita Gambar 3.4 Menuangkan teh ke dalam kantong. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Pelatihan 4 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Pelatihan 5 Di unduh dari : Bukupaket.com Peristiwa 45

C. Membaca Cepat Teks Nonsastra