Pendidikan Akhlak
13
D. Menulis Paragraf Naratif
Secara sederhana, paragraf dapat diartikan sebagai rangkaian kalimat yang disusun untuk menjelaskan sebuah ide pokok. Ada
banyak cara merangkai kalimat-kalimat agar menjadi paragraf yang mudah dipahami. Cara merangkai kalimat disebut dengan pola
pengembangan paragraf atau sering pula disebut teknik mengembang- kan paragraf. Ada beberapa pola pengembangan paragraf, antara lain
pola deduktif, induktif, sebab-akibat, deskriptif, proses, contoh, pertentangan, perbandingan, dan kronologis.
Pemilihan pola pengembangan tersebut didasarkan pada tujuan dan sifat informasi yang ingin disampaikan. Jika penulis ingin
menjelaskan sesuatu, pola yang lazim dipakai adalah pola deduktif umum-khusus, pola induktif khusus-umum, proses, atau contoh.
Untuk tujuan menggambarkan sesuatu, teknik yang biasa dipakai adalah pola deskriptif. Jika ingin menyampaikan alasan, penulis
biasanya menggunakan pola sebab-akibat atau akibat-sebab. Sementara itu, untuk tujuan menceritakan, pola yang paling sesuai
adalah pola kronologis atau pola yang mengikuti urutan waktu.
Suatu kisah, cerita, atau pengalaman pribadi pada prinsipnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang berkaitan dan berurutan.
Jika satu peristiwa diungkapkan dalam satu kalimat, satu kisah atau cerita tentu memerlukan beberapa kalimat untuk mengungkap-
kannya. Urutan kalimat tersebut akan lebih mudah dipahami jika diurutkan secara alamiah sesuai dengan urutan waktu terjadinya
peristiwa tersebut.
Perhatikan paragraf berikut Hari ini adalah hari pertama Faris bersekolah di SMAN 4
Semarang. Ia bangun pukul 4.00 WIB, satu jam lebih awal dari biasanya. Ia segera ke kamar mandi. Salat Subuh ia lakukan
tepat setelah azan selesai berkumandang. Pakaian seragam baru yang telah ia siapkan dari kemarin malam, dipakainya dengan
rapi. Meskipun tidak biasa, ia mencoba sarapan pagi. Tepat pukul 6.00, ia berpamitan kepada kedua orang tuanya kemudian
berangkat dengan harapan dan semangat baru.
Paragraf di atas menceritakan kegiatan yang dilakukan Faris pada hari pertama masuk sekolah di SMA. Kalimat pertama berfungsi
sebagai pengantar, untuk menggambarkan konteks terjadinya kegiatan atau peristiwa yang dilakukan Faris. Enam kalimat selan-
jutnya merupakan gambaran enam kegiatan yang dilakukan Faris, yaitu bangun, mandi, salat, berpakaian, sarapan, dan pamit pergi.
Keenam kegiatan itu kemudian diungkapkan, masing-masing menjadi satu kalimat dan dirangkai menjadi satu paragraf yang utuh.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Komp Bahasa SMA 1
14
Kalian telah melihat contoh bagaimana pola kronologis digunakan untuk mengembangkan sebuah paragraf narasi. Cobalah kalian
rangkai kalimat-kalimat pada contoh di atas dengan menggunakan pemarkah kata atau frasa yang berfungsi sebagai penyambung yang
menggambarkan urutan waktu seperti, awalnya, kemudian, setelah itu,
dan akhirnya.
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Pelatihan 5
Buka Wawasan
Beberapa bentuk khusus wacana narasi adalah -
biografi, -
insiden, -
autobiografi, -
sketsa, dan -
anekdot, -
profil.
Lensa Bahasa
Pada paragraf naratif, kalimat satu dan kalimat yang lain memiliki hubungan yang berurutan. Dalam paragraf naratif, setiap peristiwa – yang dituangkan dalam
bentuk kalimat – bersifat kronologis. Untuk menghubungkan kalimat-kalimat pada paragraf itu, digunakan penghubung konjungsi.
Perhatikan paragraf berikut Pagi-pagi sekali kira-kira pukul 4.00 aku sudah dibangunkan. Ibu berkata
bahwa hari ini kami akan berlibur ke Jakarta. Kami pergi naik kereta api, jadi tidak macet. Aku segera mandi. Sementara itu, ibu sedang berberes-beres. Setelah
aku selesai mandi, ibu gantian mandi dan aku melanjutkan pekerjaan ibuku.
E. Mengidentifikasi Unsur-Unsur Puisi