Hasil dari Koping Strategi Koping
Strickland, 1978. Penelitian terbaru di China Hamid Chan, 1998, dan Belgia DeBrabander, Hellermans, Boone, Gertis, 1996 menunjukkan
hubungan antara
psychological stress
dan
locus of control
. Para peneliti menemukan bahwa pengusaha dan pelajar yang memiliki
internal locus
yang lebih tinggi memiliki
psychological stress
yang lebih rendah daripada orang yang memiliki
external locus
yang tinggi. Orang dengan
external locus of control
cenderung merasa tidak berdaya untuk mengubah keadaan mereka. Misalnya, ketika dihadapkan dengan penyakit parah, orang dengan
internal locus of control
lebih mungkin untuk mengumpulkan informasi tentang penyakit mereka dan tetap pada program pemeliharaan kesehatan
jika dibandingkan dengan orang yang memiliki
external locus of control
Wallston, Maides, Wallston, 1976.
d. Social Skills
Ketrampilan Sosial Situasi sosial seperti rapat, diskusi kelompok, kencan, pesta, dan
sebagainya sering menjadi sumber kesenangan, tetapi juga dapat menjadi sumber stres bagi seseorang. Hanya bertemu dengan seseorang yang baru,
dan mencoba untuk menemukan sesuatu untuk dibicarakan bisa sangat menegangkan bagi sebagian orang. Oleh karena itu, orang-orang yang
memperoleh keterampilan sosial tahu perilaku yang sesuai untuk situasi tertentu dan mampu mengekspresikan diri dengan baik mengalami
kecemasan yang lebih rendah dibandingkan orang yang tidak memiliki kemampuan sosial. Keterampilan sosial membantu seseorang tidak hanya
untuk berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga mengkomunikasikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebutuhan dan
keinginan, meminta
bantuan ketika
seseorang membutuhkannya, dan mengurangi permusuhan dalam situasi ketegangan.
e. Social Support
Dukungan Sosial Dukungan sosial dapat menahan efek dari situasi yang menekan,
seperti perceraian, kehilangan orang yang dicintai, penyakit kronis, kehamilan, kehilangan pekerjaan, dan kelebihan beban kerja Winnubst,
Buunk, Marcelissen, 1988. Ketika seseorang dihadapkan dengan situasi penuh stres, teman-teman dan keluarga dapat membantu dalam
memberikan stabilitas untuk mengimbangi perubahan dalam hidup orang tersebut. Orang dengan masalah tertentu, dukungan kelompok bisa sangat
membantu seseorang dalam melakukan koping.
f. Material Resources
Sumber Daya Material Uang dan hal-hal yang bisa dibeli dengan uang dapat menjadi
sumber yang nyata dalam mengatasi stres Adler et al, 1994; Sobel, 1994. Uang meningkatkan sejumlah pilihan untuk menghilangkan sumber stres
atau mengurangi efek stres. Ketika seseorang dihadapkan dengan kesulitan hidup sehari-hari dengan stresor yang kronis, atau dengan bencana besar,
orang-orang yang memiliki uang dan memiliki kemampuan untuk menggunakan uang tersebut, ternyata memiliki tingkat stres yang lebih
rendah jika dibangdingkan dengan orang yang tidak memiliki uang Lazarus Folkman, 1984. Billings dan Moos dalam Nurhayati, 2006, juga
menyatakan bahwa orang dengan status ekonomi yang rendah kurang dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan penilaian dan perencanaan yang matang sehingga cenderung melakukan penghindaran terhadap masalah.
g.
Penilaian kognitif, meliputi penilaian individu terhadap masalah sehingga dapat memengaruhi individu dalam pemilihan strategi yang akan digunakan
untuk mengatasi masalah. Selain itu, terdapat juga penilaian situasi, meliputi penilaian individu terhadap kemampuan yang dimiliki sehingga
berpengaruh terhadap strategi koping yang akan digunakan. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap individu akan selalu berusaha
menyesuaikan strategi yang akan digunakan dengan situasi yang dihadapinya Folkman dkk dalam Nurhayati, 2006.
Selain beberapa faktor di atas, masih ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi seseorang dalam melakukan koping, faktor tersebut meliputi
Billings Moos dalam Nurhayati, 2006: a.
Usia Semakin matang usia yang dimiliki maka tahap dan perkembangan
seseorang akan memengaruhi pemilihan koping yang digunakan, karena semakin bertambah umur menunjukkan semakin matang
seseorang dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dan semakin baik koping yang digunakan.
b. Jenis Kelamin Jenis kelamin dapat memengaruhi seseorang rentan atau tidaknya
terkena stres. Perempuan lebih rentan terkena stres daripada laki-laki, maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perempuan lebih dominan untuk melakukan koping karena didukung oleh sumber daya sosial yang dimiliki oleh perempuan.
c. Kesadaran emosional
Dengan menyadari emosi yang muncul maka seseorang dapat menentukan koping yang akan digunakan sesuai dengan sumber daya atau
kemampuan yang dimiliki d. Tingkat pendidikan
Orang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi lebih mungkin mengembangkan koping yang lebih baik karena dapat melakuan proses
penilaian dengan lebih realistis dalam menanggapi masalah atau situasi yang menekan.