2. Bagi Keluarga dan Masyarakat Bali
Diharapkan keluarga dan masyarakat dapat membantu dan mendukung para istri untuk menghadapi permasalahannya, agar para istri tidak terlalu
mengalami tekanan yang begitu besar akibat dari perjudian suami mereka. Selain itu, agar para istri tetap memiliki keyakinan dan citra diri yang positif
dalam menghadapi permasalahannya.
3. Bagi Aparat Hukum
Diharapkan para aparat hukum yang berwenang dapat bertindak tegas apabila menemukan
tajen
yang berlangsung hanya digunakan sebagai ajang perjudian, bukan digunakan sebagai
tabuh rah
atau penggalian dana untuk keperluan keagamaan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya, dapat mencari informan dari berbagai kabupaten yang ada di Bali dan disarankan juga agar peneliti selanjutnya
menambah informan dalam penelitian ini agar hasil yang didapat lebih dapat mewakili bagaimana gambaran strategi koping istri yang memiliki suami
penjudi di Bali. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperhatikan unsur-unsur kebudayaan dan tuntutan sosial yang dimiliki
dari masing-masing daerah yang ada di Bali sebelum mengeneralisasi atau melanjutkan penelitian ini. Disarankan juga agar peneliti selanjutnya
mencari infoman penelitian yang lebih dapat mewakili tipikal istri pada umumnya dan agar peneliti selanjutnya juga melakukan pendekatan yang
lebih lama pada calon informan penelitian. Hal ini dikarenakan peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki kesulitan dan keterbatasan waktu untuk mencari dan melakukan pendekatan dengan informan penelitian.
103
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, A. 2008.
Validitas dan reliabelitas dalam penelitian kualitatif
. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12 2, 137-141.
Ajie, Raden M. A. A. 2013. Tajen sebagai ritual agama, atraksi budaya, dan arena judi.
Prosiding the 5
th
international conference on Indonesian studies:
“Ethnicity and globalization”. American Psychiatric Association. 2000.
Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV-TR
ed. Ke-4. Washington: American
Psychiatric Association. Ardiyasa, I Nyoman S. 2012.
Balian dalam pengobatan tradisional Bali kajian teolgi Hindu.
Jurnal Teologi, 6 1. Ashley, L. L. Boehkle, K. K. 2012. Pathological gambling: A general
overview.
Journal of Psychoactive Drugs,
44 1, 27-37. Atmadja, N. B., Atmadja, A. T., Ariyani, L. P. S. 2015.
Tajen di Bali perspektif homo complexus
. Denpasar: Pustaka Larasan. Direktorat Statistik Politik dan Keamanan. 2014.
Statistik kriminal tahun 2014
. Katalog BPS: 4401002. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Propinsi Bali. 2015.
Statistik kriminal Propinsi Bali 2014
. Katalog BPS: 4401002.51. Bali: Badan Pusat Statistik.
Blaszczynski, A., Walker, M., Sagris, A., Dickerson, M. 1999. Psychological aspects of gambling behaviour: An Australian psychological society
position paper
. Australian Psychology,
34 1, 3-16
.
Bungin, H. M., Burhan. 2007.
Penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya
. Jakarta: Prenada Media Group. Carver, S. C., Scheier, M. F., Weintraub, J. K. 1989. Assessing coping: A
theoretically bases approach.
Journal of Personality and Social Psychology,
36 2, 267-283. Chun, C., Moos, R. H., Cronkite, R. C. 2006.
Culture: A fundamental context for the stress and coping paradigm.
Canada: Springer Company Inc. Compas, B. E., Jennifer, K., Smith, C., Sultzman, H., Thomsen, A. H.,
Wadsworth, E. 2001. Coping with stress during childhood and PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI