26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Yang menjadi target untuk dijadikan subjek penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu siswa kelas XI IPS Nihayatul Amal
Rawamerta Karawang tahun pelajaran 2013-2014. Siswa kelas XI IPS berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dengan
karakteristik yang heterogen.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal Classroom Action Research. Penelitian tindakan ini
dilakukan untuk meningkatkan efektivitas metode mengajar, pemberian tugas kepada siswa, penilaian dan sebagainya.
40
Dalam hal ini guru yang mengajar perlu
40
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, revisi VI, h.93
berkolaborasi dengan seseorang atau tim peneliti, baik peneliti maupun guru secara bersama-sama membuat rancangan penelitiannya.
C. Pihak yang Terkait dalam penelitian
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencana dan pengamat kegiatan. Peneliti bekerja melakukan pengamatan, merencanakan tindakan,
mengumpulkan dan menganalisis data, serta melaporkan hasil penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti dibantu oleh seorang guru. Guru ini adalah guru
kelas yang memegang kelas penelitian.
D. Desain Penelitian Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan
planning, pelaksanaan tindakan acting, pengamatan observing, refleksi
reflecting dan revisi.
Langkah-langkah:
1. Perencanaan planning
Perencanaan awal peneliti dan guru berkolaborasi bersama-sama menelaah terhadap mata pelajaran akidah akhlak di kelas XI IPS kemudian peneliti
menyusun rencana pembelajaran RPP materi pokok menghindari perilaku tercela.
Peneliti merencanakan tindakan dalam 2 siklus. siklus pertama ditargetkan dapat mencapai indikator menjelaskan pengertian israf, tabdziir dan fitnah,
mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan israf, tabdziir dan fitnah. Sedangkan siklus kedua ditargetkan dapat mencapai indikator menunjukkan nilai-
nilai negatif akibat perbuatan israf, tabdziir dan fitnah, membiasakan diri untuk mengindari diri dari perilaku israf, tabdziir dan fitnah.
2. Pelaksanaan tindakan acting
Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasi dari perencanaan yang telah dipersiapkan, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
STAD.
3. Pengamatan observing
Observer mengamati jalannya pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Observasi dilaksanakan bersamaan pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
4. Refleksi reflecting
Hasil dari tahap observasi selama kegiatan pembelajaran dikumpulkan serta dianalisis untuk mendapatkan gambaran pembelajaran yang telah dilakukan.
5. Revisi
Untuk lebih jelasnya, rangkaian kegiatan dari setiap siklus dapat dilihat pada gambar berikut.
41
41
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research Teori dan Praktik. Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011, hlm. 71